Nolan mengangkat kepalanya. Dia melihat seorang biksu berdiri menghadangnya. Jubah biksunya dipenuhi cahaya di mana sebagian tertutup dan sebagian terbuka. Tangannya yang berotot dan berkilau menggenggam tongkat yang tampak memiliki kekuatan hebat. Di belakang sang biksu berdiri beberapa orang dengan topi dan pakaian hitam. Nolan tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena kepala mereka tertunduk. Nolan mengernyit sambil melindungi semua anggota kelompoknya. "Tuan, ada keperluan apa?” tanya Nolan sambil menatap sang biksu dengan tatapan waspada. Namun kewaspadaan Nolan tidak terlalu tinggi karena orang yang menghadangnya hanyalah seorang biksu. Ancaman dari biksu biasanya jauh lebih rendah dibanding para penghadang lainnya di jalan. "Hoho, beberapa teman baik. Aku bagai debu,” ucapnya sambil memberi hormat. “Kalian mau pergi ke mana?” "Tuan, ke mana kami pergi bukanlah urusanmu,” Sheila memperingatkan. "Hampir saja. Aku hanyalah biksu miskin,” Ruchen t
Suara robekan kain terdengar. Kulit putih bersih dan bagian depan tubuh Sheila yang selalu terlindungi terbuka. "Apa yang kamu lakukan, Biksu Iblis? Apa kamu lupa kamu adalah murid penganut Buddha?” Nolan langsung berusaha berdiri sambil menahan rasa sakit begitu melihat apa yang dilakukan Jihan. Dia mengutuk keras perbuatan Jihan pada Sheila. "Amitabha, bagus sekali,” Ruchen kembali menyatukan tangannya. “Jangan khawatir. Gadis ini hanyalah Iblis yang terperangkap dalam tubuh manusia.” "Cahaya Buddha akan masuk ke tubuhnya setelah dia bisa menyingkirkan kemarahannya. Dia pun tidak akan jatuh ke jalan Iblis.” "Lakukan. Jangan marah.” "Baik!” Jihan menerima perintah dan menatap Sheila. Meskipun kecantikan Sheila tidak sebanding dengan Rahel dan Pam, tapi dia masuk ke dalam jajaran wanita tercantik dengan tubuh indah dan penampilan menawannya. Sorot mata Jihan seakan-akan hendak melahap saat melihat tubuh indah Sheila. Tangannya kembali merengkuh Sheila dengan sen
Angin berhembus sangat lembut sehingga tidak dirasakan oleh semua orang yang sedang bertikai. Namun rasa membunuh dalam angin tersebut membuat semua orang merinding. Wow! Angin semilir yang bertiup melewati Danu dan kelompoknya begitu lembut. Alis Ruchen terangkat dan kaku saat angin tersebut melewati wajahnya. Ruchen dengan cepat melempar pandangannya ke seluruh sudut hutan dengan ganas. Sementara jubahnya yang berkilau tipis memancarkan kekuatan dewa yang kuat. Dia terkejut merasakan sesuatu yang mengancam tapi tidak menemukan apa pun di sekelilingnya. Tapi semakin Ruchen waspada, dia semakin bingung. Tidak ada orang di sekitarnya? Tapi mengapa dia merasakan angin dingin yang membunuh sementara tidak ada siapa pun di sana?! "Sebagai murid Buddha, kamu tidak seharusnya takut pada hantu yang mengetuk pintu rumahmu di tengah malam. Apa yang kamu takutkan?” Ruchen sangat terkejut saat sebuah suara dingin tiba-tiba terdengar di telinganya. "Siapa kamu?” R
Di angkasa, Michael perlahan mengangkat kepala dan menatap tajam Ruchen beserta para pengikutnya. "Michael!” Ruchen berteriak marah saat melihat senyum menghina Michael terlukis di bibirnya. "Sekarang kamu bisa tertawa bahagia. Tapi sebentar lagi, kamu akan merasakan betapa sakitnya mati di bawah lantunan ayat-ayat Buddha!” Gertak Ruchen penuh percaya diri. "Om, ma, ni, pa, mi, hum!""Amitabha! Amitabha! Amitabha!!"Ruchen menguatkan energinya dan menambah lantunan ayat-ayat kitab Buddha diikuti para pengikutnya yang bertopi bambu yang juga melantunkan Amitabha dengan cepat! Suasana saat itu berubah seperti memasuki alam seribu Buddha yang di dalamnya terdapat enam karakter kebenaran leluhur. "Puh!” Nolan dan yang lainnya yang berusaha keras tetap fokus tiba-tiba muntah darah ketika lantunan ayat-ayat Buddha terdengar semakin cepat dan kencang. Para pengikut yang kekuatannya lemah sangat menderita. Mereka syok dan terkapar di tanah. "Hanya segitu saja?” M
"Duaaar! Mata Ruchen merah seperti darah dan wajahnya suram tak berdaya. Semua kesombongan, keangkuhan dan kepercayaan dirinya hancur bersamaan dengan tubuhnya yang tersungkur ke tanah. Tumbang! Mereka kalah walaupun pertempuran belum mencapai sepuluh putaran. Tubuh Ruchen menghantam tanah dengan keras dan menghasilkan suara kencang di bawah tatapan mata Nolan dan seluruh pengikut Kelompok Misterius. Ruchen terluka parah meskipun pertarungannya berlangsung singkat. Sebelah tangannya ditelan pedang yang meleleh oleh Roda Bulan. Dan salah satu kakinya hangus karena pedang yang menusuknya meleleh oleh Api Langit. Luka yang diderita Ruchen kali ini bisa jadi merupakan luka yang paling traumatis yang pernah dialaminya. Hoek ….Ruchen muntah darah. Dia cepat-cepat berlari dan merangkak di tanah. Ruchen hampir mati kesakitan. Nasib para pengikutnya lebih menyedihkan. Mereka semua mandi darah kemudian jatuh dari udara dan bergelimpangan di tanah. Michae
Ucapan Michael membuat Nolan tercengang. "Michael, hanya Laut Abadi dan Paviliun Dewa Pengobatan yang mengejar kami. Mereka tidak mungkin bagian dari kelompok mereka,” ungkap Nolan dengan cepat. Nolan tidak mengerti mengapa Michael memiliki dugaan seperti itu. Siapa lagi yang memendam dendam pada mereka kalau bukan tiga keluarga itu? "Mereka antek Keluarga Yefu?” tanya Mira sambil mengernyit. Danu menjawab pelan sambil menggelengkan kepala, “Tidak mungkin. Mereka semua orang-orang yang menganut ajaran kuno Buddha. Mereka tidak mungkin dikendalikan oleh Keluarga Yefu.” Dari sudut pandangnya, Danu pikir pernyataan Michael cukup masuk akal. Tapi jika bukan untuk tiga keluarga itu, Ruchen dan para pengikutnya bekerja untuk siapa?! "Kami ... kami hanyalah biksu dari Kuil Tianyin,” jawab Jihan dan Jerome dengan cepat. Mereka saling berpandangan kemudian menunduk. "Biksu dari Kuil Tianyin?” Michael mengernyit. “Benarkah?” "Kami ... kami tidak berani berboho
Mereka mati dengan cara yang sama, yaitu dengan meledakkan diri mereka. Oleh karena itu, pemimpin mereka kemungkinan besar adalah orang yang sama. Michael masih belum mengetahui sosok misterius di balik kedua kejadian ini. Michael hanya menduga ada di dalam satu kelompok yang sama. Tapi mengapa kini muncul para Biksu Iblis ini? Tidak mengherankan mereka tertarik pada kelompok yang dipimpin Nolan apabila ada wanita muda yang menjadi anggota kelompoknya. Walaupun sebenarnya tidak banyak wanita muda yang ada dalam kelompok Nolan tidak begitu banyak. Berdasarkan kebiasaan mereka sebelumnya, mereka biasanya menculik wanita biasa dan anak-anak yang sulit ditemui di perkampungan. Tapi bagaimana pun juga, harimau bisa membunuh kerbau. Harimau tidak akan tiba-tiba menyerang jika tidak lapar. Michael merasa mereka tidak mengincar wanita muda. Tapi mengincar kelompoknya! Selain orang-orang dari kota, sebagian orang dari luar kota juga mengenal Kelompok Misterius. Michael Ra
"Bukan urusanmu aku mau membunuhnya atau tidak. Kamu ada keperluan apa mencariku?” "Aku memang ingin membunuh Michael, si orang paling terkenal di dunia. Jangan meremehkanku dengan berlagak sok misterius di hadapanku,” ucap Marcus dingin. Si bayangan misterius tidak marah mendengar ucapan kasar Marcus. Dia malah tersenyum tenang, “Semua orang tahu kamu ingin membunuh Michael. Dan itu bagus.” "Tapi apa ada orang di dunia ini yang memiliki kemampuan untuk membantu mewujudkan mimpimu?” Bayangan misterius berkata begitu blak-blakan dalam menghadapi masalah ini. Dan ucapannya benar-benar memukul relung hati terdalam Marcus. Ya, Marcus ingin membunuh Michael meskipun hanya dalam mimpi. Michael, si bajingan itu, adalah orang yang mampu membuat Dewa Sejati tak berkutik. Melihat semua pencapaiannya, Michael pasti memandang Marcus sebelah mata. Marcus menganggap dirinya sendiri hebat, tapi dia tidak berani bermimpi mampu menaklukan Michael. "Michael? Haha, bahkan Dewa