Apa itu?Sosok yang melayang di atas Michael adalah sosok tubuh emas milik Michael. Karena ada empat Michael, maka sosok tubuh emas Michael terlihat lebih jelas. "Aku akan takut denganmu karena sekarang ada empat sosok baru."Ansel berteriak di antara lautan darah dan bintang. Seketika, muncul tongkat panjang hitam di tangannya. Ketika Ansel mengayunkan tongkat tersebut, keluar angin energi.Bayangan Ansel mengikuti jejak Ansel. Serangannya menjadi tambah meluas. "Empat sosok tidak cukup? Bagaimana kalau delapan?" Michael tersenyum masam."Empat Jiwa Laut Utara, satu menuju dua, dua menuju empat, empat menuju delapan, terbukalah!"Boom!Muncul delapan sinar dengan sinar menyilaukan."Apa?!" Lado terkejut. Matanya melebar. "Jurus Empat Jiwa Laut Utara berubah? Kenapa bisa ada delapan?" Orang-orang tercengang menyaksikan sepak terjang Michael."Ya, setahuku jurus itu, jurus milik Keluarga Lu, hanya ada empat sosok. Bagaimana Michael bisa ...."Semua orang menatap pemilik j
Ketika tubuh Michael mengeluarkan cahaya emas, muncul tubuh emas. Tubuh emas itu seperti Buddha. Tubuh itu duduk bersila seperti sedang bermeditasi seperti pendeta Tao zaman dulu!Tubuh emas pasti punya kekuatan yang sangat tinggi. Dengan satu jentikan jari, batu lima elemen mengeluarkan tiga warna cahaya perlahan-lahan. Ketiga cahaya itu menyinari dari puncak kepala Micael hingga ke jari-jari tubuh emas. Batu lima elemen menyinari gunung dan bersama-sama menyatu ke delapan alam.Buzz!Delapan alam mengeluarkan cahaya emas. Setelah itu, cahaya emas delapan alam itu tersambung dengan masing-masing tubuh emas. "Luapan Darah Ajaib!""Musuh yang sama!"Boom!Delapan tubuh itu berteriak bersamaan!Satu suara seperti suara dewa. Satu suara seperti suara iblis. "Ya, ya. Itu dia."Dari atas, Pria Tua Buku dari Langit berteriak kegirangan. Wajahnya sungguh bahagia. Saodi juga ikut tertawa."Ya, ya. Aku tahu Michael akan bangkit. Dia tidak akan mengecewakan aku," ujar Saodi deng
Wuuzz!Ayunan tombak datang lagi! Namun, kali ini tombak itu tidak berhasil menusuk dada Michael. Darah mengalir. Tapi bukan dada Michael yang berdarah melainkan tangan kanannya. "Apa? Anak muda itu menahan tombak Ansel dengan tangan kanannya? Apa dia sudah gila?""Apa dia sudah kehilangan otaknya? Bagaimana mungkin dia bisa menahan kekuatan tombak dengan tangan kosong?"Banyak orang terpana menyaksikan sepak terjang Michael. Mereka sudah melihat pertempuran Michael. Bagi mereka, Michael adalah jagoan yang merebut hati mereka. Memang sebelumnya Michael hampir kewalahan. Sekarang Michael benar-benar membuat orang-orang terpana. Apa yang sudah terjadi?Bisakah Michael membalikkan situasi pertempuran? Bukankah dia memiliki Kapak Pangu? Itu juga senjata yang cukup sakti, kan? Seharusnya Michael bisa mengalahkan seorang Dewa Sejati sambil menutup mata. Lado tidak tahu harus merasa marah atau tertawa. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Michael. "Anak muda itu, seharusnya
Lado merasakan bulu kuduknya berdiri. Ini benar-benar gawat!Perasaan Lado campur aduk melihat Ansel diperdaya oleh Michael. Ada perasaan terkejut, senang, khawatir dan takut. Tentu saja Lado terkejut. Michael bisa melukai Ansel. Lado tentu khawatir dan juga cemas setelah melihat kejadian tersebut. Di lain kesempatan, Lado merasa beruntung karena Ansel yang dihajar oleh Michael. Kalau tidak, mungkin dirinya bisa menjadi korban Michael. Jika dilihat sekilas, sepertinya hal ini sepele, tapi ini bisa merusak reputasi Ansel sebagai seorang Dewa Sejati. Seorang Dewa Sejati bisa dihajar habis-habisan oleh seorang jagoan baru? Selain Lado dan Ansel bisa menderita luka parah, hal ini juga bisa melukai harga diri mereka. Lado menelan ludah. Sementara itu, orang-orang yang menyaksikan pertempuran antara Ansel dan Michael begitu terpana, sehingga membuat mulut mereka terbuka. Mereka tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi. Seorang Dewa Sejati, sosok yang ditakuti sem
Mendadak Arum muntah darah. Dia menangis dan sorot matanya menunjukkan rasa putus asa. Bagaimana mungkin dia mengalami hal menyedihan seperti ini? Di atas langit. Perasaan marah luar biasa menguasai Ansel. Dia tidak terima dipermalukan oleh Michael. Tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Ansel mencoba mengendalikan tubuhnya dan membalikan situasi yang sedang dia hadapi. Tapi begitu dia hendak melawan, Michael menyerangnya lagi dan lagi. Anak muda ini begitu tangguh. Sepanjang hidupnya, baru kali ini Ansel merasa sangat tidak berdaya. Setelah diputar-putar beberapa kali, kepalanya terasa pening, perutnya mual, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. "Pasti Ansel merasa putus asa sekarang," ujar Saodi sambil tersenyum. "Wajar saja. Dia pasti tidak pernah berpikir kalau Michael bisa mengunggulinya. Sebenarnya, Michael memang tidak bisa diremehkan begitu saja. Tubuhnya cukup kuat seperti seorang Dewa Sejati. Sebetulnya Ansel bisa saja terus menekan Michael, tapi sayangnya itu
Saodi menarik napas. Dia terdiam beberapa menit. Setelah itu dia berkata, "Aku belum memikirkannya sejauh itu.""Jadi kamu takut pada anak muda itu?" tanya Pria Tua Buku dari Langit. Dia tertawa begitu mendengar jawaban Saodi. Padahal dia sangat menanti-nanti jawaban itu, tapi ternyata jawaban Saodi tidak membuatnya puas. Saodi hanya tersenyum. Sementara itu ….Napas Michael tersengal-sengal. Dia mulai merasa capek. Kemudian dia menambah tenaganya, mengangkat Ansel dan melemparkannya sekuat tenaga. Wuuuzz!!Ansel dengan tubuh Dewa Sejatinya, terjatuh dari langit dengan Tombak Dewa Air. Meskipun Ansel ingin menggunakan kembali kekuatannya, tapi dia sedang jatuh dengan kecepatan tinggi. Boom!!!Terdengar suara keras. Debu-debu beterbangan. Tubuh Ansel menghantam tanah. Semua orang menatap kejatuhan Ansel. Mereka melihat genangan darah yang mengelilingi tubuh Ansel. Kemudian mereka menatap Michael, yang tampak seperti perpaduan dewa dan iblis. Mereka menelan ludah. Micha
"Tidak ... tidak!” Rahel bergumam dalam kepanikan sambil menggelengkan kepala. Tapi dalam keadaan seperti ini, mana mungkin Michael peduli? Dia langsung berbalik untuk mengejar bayangan Lado yang telah terbang jauh. "Apa? Anak itu!” Lado terkejut sekaligus marah melihat Michael tiba-tiba berbalik dan berusaha membunuhnya. Tapi yang membuat Lado semakin terkejut, Michael tidak mengikuti arah yang benar. Jelas sekali sebelumnya Michael menyerang cucunya. Mengapa Michael tiba-tiba menyerah mengejar Rahel kemudian beralih menyerang dirinya?! Lado sangat marah. Kapan gilirannya untuk menyerang?! Walaupun sama-sama seorang Dewa Sejati, tapi Lado berbeda dengan Ansel. Dia sudah lama terbiasa memegang kedudukan tinggi. "Michael, kamu tidak menganggapku serius. Hari ini aku akan memberimu pelajaran,” teriak Lado meskipun dia tidak berani bertanya. Pengalaman Ansel sudah sangat jelas di kepala Lado. Dia akan menderita dan malu jika dia melakukan sesuatu berlebihan. C
Suaranya begitu lembut dan manis. Jika dibayangkan, pasti sosoknya seorang wanita yang sangat cantik, manis dan penuh kasih sayang. Tapi .... Mengapa suaranya begitu akrab? Michael merasa pernah mendengar suara persis seperti ini di suatu tempat. Michael tanpa sadar mencari sumber suara. Tapi dia tidak menemukannya di mana pun. Siapa dia? Michael menatap ke tanah. Kakinya bahkan lebih terbuka. Kerumunan sudah bubar karena serangan sebelumnya. Lalu siapa yang bicara padanya? Dari mana datangnya suara itu?! "Kak Michael, jangan mencari ke mana-mana. Aku tidak ada di sebelahmu!” Mata Michael tiba-tiba memancarkan warna aneh lagi. "Peach kecil?” Suaranya sangat mirip dengan suara Peach. Michael tidak akan pernah lupa akan suara Peach meskipun dia sudah lama tidak bertemu dengannya. Michael tidak akan pernah melupakan semua teman baiknya yang bersama-sama melewati masa pahit dan juga membantunya. "Kak Michael, kamu baik-baik saja?” Dari suaranya terden