Laut Abadi mengikuti sikap Paviliun Dewa Pengobatan. Begitu juga dengan kedua putra Keluarga Ao. Meskipun mereka berdua tidak tahu apa yang sedang terjadi, mereka mengikuti Huw pergi. Mereka pergi dengan terburu-buru. Bagaimana jika Huw yang menemukan cara mengalahkan naga iblis?!Tidak hanya kedua putra Ao, Adit juga kebingungan. Apa yang direncanakan Huw? Kekuatan naga iblis sungguh sakti. Adit sendiri belum menemukan caranya mengalahkan naga iblis. Karena tidak punya pilihan, dia mengikuti langkah Huw. Ketiga pasukan bersiap-siap pergi berperang. Ini adalah contoh ketika satu rambut dicabut, yang lain merasakan kesakitan. Di depan pasukan Kelompok Umur Panjang, ada Rahel yang mengikuti Michael. Rahel tahu jika Michael sudah bergerak, maka ketiga pasukan akan mengikuti. Alasannya sederhana. Mereka ingin mendapatkan Belenggu Dewa!Sifat dasar manusia itu serakah. Jika kamu kurang serakah, selamat, kamu bisa bisa menahan diri. Jika kamu serakah, kamu akan cepat gelap mat
"Di sini kamu pernah tinggal?" tanya Rahel dengan nada lembut. Michael tidak berbicara apa-apa. Ruangan ini mengingatkan Michael pada Bella dan Hanna. Kursi bambu itu yang selalu digunakan Michael untuk melihat Bella. Bella tersenyum sementara Hanna bermain. Bayangan mereka ada di setiap ujung ruangan ini. Michael menangis. Meskipun Michael adalah seorang jagoan yang memiliki kekuatan luar biasa, dia juga bisa menangis. Siapa yang bisa menahan kesedihan di saat seperti ini?!Rahel mengerutkan kening ketika melihat mata Michael yang basah. "Apakah itu perlu?" tanya Rahel. Michael malas menjelaskan panjang lebar pada Rahel. Dia masuk ke kamar dan berbaring di tempat tidur. Biasanya di samping Michael berbaring selalu ada Bella. "Jangan cemas, Bella, Hanna. Aku akan menemukan kalian. Siapa pun yang menghalangiku, aku akan membunuhnya. Tidak terkecuali dengan isi dunia ini," Michael menggertakkan gigi. Rahel mengerutkan kening melihat tingkah laku Michael. Kemudian dia menat
"Tuan Muda, lihat ..." Rauf menunjuk ke arah timur. Adit menatap ke arah tersebut. Dia terkejut, "Kakek?"Pada saat yang sama, Laut Abadi dan Paviliun Dewa Pengobatan juga melihat kedua sosok yang terbang di langit barat. Kedua bersaudara Keluarga Ao langsung melompat berdiri. Dewa sudah datang!Terdengar teriakan seseorang. Para pasukan melihat ke langit. Detik berikutnya mereka terpana!Mereka kegirangan karena dewa sejati keluarga sudah datang. Kepercayaan diri mereka tiba-tiba meningkat. Mereka jadi bersemangat. "Ini kebetulan. Kita bisa bertemu lagi di sini," ujar sosok yang datang dari langit timur. "Hahaha, begitu banyak kebetulan. Naluriku berkata, pasti kamu sudah tahu akan bertemu denganku di sini," sosok di balik awan merah berkata. "Dasar iblis tua. Kamu tidak ada basa-basinya.""Lebih baik aku dari pada mulut manismu.""Kalau begitu, kita tunjukkan kekuatan delapan dewa menyeberangi laut!""Bagus. Itu juga maksudku."Sosok yang berlindung di balik awan ber
"Whew!""Whuzzz!"Dua cahaya muncul menarik perhatian. Satu berwarna emas, ungu dan merah. Satunya lagi putih, hijau dan putih. Kedua cahaya itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju Gunung Naga Terperangkap!"Kekuatan Kapak Pangu!""Kekuatan Pedang Xuanyuan!""Formasi Empat Jiwa Laut Utara, satu menjadi dua, dua menjadi empat, mulai!"Boom!!Tiba-tiba ada delapan sosok yang melayang di langit.Buzz!!Di sisi kiri delapan sosok terdapat ribuan kapak emas. Di sisi kanan terdapat ribuan pedang. Di sekelilingnya terpancar cahaya emas. Ini kejadian yang tidak orang-orang sangka. "Apa itu?" Meskipun tubuh orang-orang itu terkunci, tapi wajah mereka tertegun. Di atas langit, ada delapan sosok dengan senjata sakti masing-masing. Tampak seperti sekumpulan dewa!"Itu ... itu bukannya Nona Rahel dari Keluarga Lu? Itu Pedang Xuanyuan.”Orang-orang menyadari siapa sosok tersebut. Khususnya orang-orang Keluarga Puncak Gunung Biru. Memang tidak semua dari mereka pernah melihat pu
"Patahkan!"Keempat sosok itu mengayunkan Kapak Pangu!Boom!!!Kekuatan Kapak Pangu itu memecah belah langit!"Kekuatan Kapak Pangu, hancurkan!!"Boom!!!Ribuan Kapak Pangu jatuh dari langit!!"Tembak!"Para pasukan merasakan tekanan berat akibat besarnya energi di Gunung Naga Terperangkap. Cahaya ungu dan cahaya merah menyerang dengan kekuatan luar biasa!"Mi ... Michael!""Demi Dewa, itu Michael!!!"Lutut orang-orang yang sebelumnya meragukan Michael tiba-tiba lemas. Sebagian besar dari mereka menatap Michael dengan sorot mata memuja. Mereka adalah penggemar Michael. Tapi bukankah Michael terbunuh oleh monster guntur terlarang? Bagaimana dia bisa muncul di sini?!"Boom!!"Tanah dikelilingi api besar."Michael, itu Michael. Aku tidak percaya ini.""Dia pernah jatuh ke jurang tak berdasar. Dia juga terkena serbuan monster guntur terlarang. Apa dia abadi?""Aku tidak tahu. Yang pasti ini adalah keajaiban. Dia adalah idolaku!""Aku sudah memutuskan. Mulai sekaran
Kedua sosok itu terlihat rupawan. "Kamu tidak menyangka, bukan? Kita sudah terlalu lama meninggalkan dunia ini. Sekarang sudah ada sosok calon dewa berikutnya," Sosok pria itu adalah Dewa Sejati Laut Abadi. Matanya hitam. Alisnya tebal. Meskipun sudah terlihat keriput di wajahnya tapi dia cukup tampan. Sorot matanya menunjukkan bahwa orangnya memiliki aura bersih. Namanya adalah Ansel. Dewa sejati Laut Abadi. Salah satu Dewa Sejati di Dunia Bafang. "Kamu mau mengejekku, pencipta Dunia Xuanyuan?" ujar sosok pria yang lain. Dia berpakaian hitam. Pakaiannya sederhana. Dia adalah sosok Pria Tua dengan rambut putih dan janggut putih. Sosok itu mengeluarkan aura yang cukup kuat.Lado adalah Dewa Sejati paling kuat. Dia lah Dewa Sejati Puncak Gunung Biru. "Memang benar, kan?" Ansel tersenyum. Dia tampak ramah, tapi nada bicaranya penuh dengan sarkasme. Semua orang di Dunia Bafang tahu bahwa Dunia Xuanyuan hanya tempat latihan untuk calon-calon jagoan Puncak Gunung Biru. Secara urut
"Setengah Dewa?” "Budak?” Lado dan Ansel saling berpandangan heran. Betapa aneh dan berantakan generasi sekarang ini! "Gerombolan Langit!” Dua serangan datang dari Pria Tua Buku dari Langit dan Saodi. Mereka berdua sangat kuat dan cepat. Bayangan mereka tidak akan bisa dilihat lawannya seandainya bukan dua dewa sejati yang ada di hadapan mereka. Semua orang yang menyaksikan pertarungan memandang langit yang semakin dipenuhi awan dengan berbagai macam warna. Mereka yang memiliki ilmu tinggi bisa melihat lonjakan energi yang luar biasa. Namun, hanya segelintir orang yang tahu jika pertarungan antara empat orang ini sudah semakin sengit. "Kacau!” "Ya Tuhan!” Perbedaan antara satu dengan yang lain sering kali tipis sekali. Energi ungu berkilat dengan liar di dalam empat awan! "Siapa kamu?” Lado melakukan segala macam cara untuk menangkal serangan Saodi. Napasnya sampai terengah-engah dan hatinya mulai ketar-ketir. Lado terkesiap dengan Pria Tua buruk
"Cameron, apa maksud perkataanmu? Kamu gila, ya?” "Hahaha, Cameron. Apa kamu yakin pernyataanmu itu mewakilimu sebagai pemimpin Keluarga Fu? Jika benar seperti itu, jangan sampai kamu menyesal.” "Seorang pria sombong yang harus membayar mahal demi membantu keluarganya. Kamu benar-benar linglung seiring bertambahnya usia.” Para tetua Keluarga Ye saling berpandangan. Mereka tidak tahan untuk menghina Cameron dengan sinis atas ucapan sombong Cameron. Beberapa tetua Keluarga Fu juga marah. Keluarga Fu terus menerus jatuh di bawah kepemimpinan Cameron. Sekarang Keluarga Fu kembali membuat kesalahan, namun sikap Cameron masih saja sama. Cameron bahkan mengancam Keluarga Ye dengan mengatakan lubang ada di mana-mana. Cameron tersenyum bahagia. Dia tidak mengambil pusing semua hinaan anggota Keluarga Ye. Wajah Arum berubah dingin. Dia berjalan beberapa langkah ke samping Cameron, “Sudah cukup melakukan hal-hal bodoh. Kali ini kamu yang salah. Kalau kamu masih terus sepe