Melihat Michael yang termenung memandangi etalase, pria itu tertawa. "Lihat dia. Orang-orang yang tidak punya uang hanya bisa melihat perhiasan berlian. Jika kamu punya pacar seperti aku, kamu akan bahagia."Pasangannya tertawa sambil memandang Michael dengan pandangan merendahkan. "Aku bisa melihatnya dengan jelas."Sambil berbicara, keduanya berjalan menuju mobil BMW Z4 di tempat parkir. Di samping mobil mereka, ada mobil Lamborghini yang diparkir.“Mobil Lamborghini ini sangat bagus, kapan kamu bisa membelinya?” tanya wanita itu pada sang pria. Sambil malu, pria itu berkata, "Masuklah ke mobil, apa iya mobil ini terjangkau oleh orang biasa?"Pada saat yang bersamaan, lampu mobil Lamborghini menyala. Saat wanita itu duduk di dalam mobil, dia melihat sekeliling. Dia mencoba melihat siapa pemilik Lamborghini itu.Michael berdiri di depan seorang lelaki tua yang menghalangi jalannya."Kakek Victor!" seru Michael. Victor, guru yang sudah melatih Michael sejak kecil. Dari selu
Malam itu di meja makan, Michael mengatakan kepada Bella bahwa dia akan pergi untuk beberapa hari ke depan. Bella hanya bisa mengangguk dengan ekspresi datar. Tapi Suzy merasa Michael akan melakukan sesuatu yang tidak baik. "Michael, jika kamu pergi bersama dengan seorang wanita, yang terbaik adalah jangan beritahu kami. Jika tidak, aku akan mengeluarkanmu dari keluarga Su."Michael langsung menyaring kata-kata Suzy. Wanita ini menatapnya dengan sorot mata kebencian. Tentu saja dia tidak akan mengatakan hal yang baik."Ngomong-ngomong, sebelum kamu pergi, kamu simpan semua uang yang kamu miliki di sini. Aku tidak bisa mengizinkan kamu menggunakan uang keluarga Su untuk bersama wanita lain," kata Suzy.Michael tersenyum. "Aku punya puluhan miliar, apa kamu mau?"Suzy hanya mencibir dengan dingin. Si brengsek ini berani mengatakan bahwa dia memiliki puluhan miliar. Bukankah itu bohong?“Jika kamu punya puluhan miliar, aku akan menjadi bos dari empat perusahaan,” kata Suzy dengan
Suzy menyentuh pipinya dan menatap Michael dengan tidak percaya. Dia ... berani-beraninya dia menampar Suzy!"Aku diam bukan berarti kamu bisa berbuat seenaknya. Aku peringatkan kamu untuk terakhir kalinya. Jika kamu masih berbicara omong kosong, aku akan bersikap kasar," ujar Michael dengan nada dingin.Ada ketakutan di mata Suzy. Bahkan Robert ikut tercengang. Dia seperti melihat aura Michael yang membuat orang ketakutan."Michael, apa yang kamu lakukan!" teriak Bella pada Michael.Suzy adalah ibunya. Michael lebih muda usianya. Bagaimana dia bisa bertindak seperti itu? Michael tersenyum pahit. Dia menggelengkan kepalanya dan kembali ke kamar.Mendengar suara Suzy yang berdebat di luar kamar, Michael menjadi tenang. Orang seperti itu memang harus diberi pelajaran. Meskipun pelajarannya belum cukup, tapi Michael akan membalasnya suatu hari nanti!Bella duduk di sofa di ruang tamu, seolah-olah dialah yang habis ditampar oleh Michael. Ekspresi tidak berdaya Michael tampaknya mem
Mendengar kalimat itu, Nigel terkejut. Dia pikir Victor akan menyalahkannya. Jadi dengan cepat Nigel menjelaskan, "Aku sangat ceroboh. Selisih angka pertandingan kami tidak berbeda jauh."Victor tertawa. "Coba jawab dengan jujur. Jika kamu beri dia waktu lima tahun lagi, bisakah kamu mengalahkannya?"Lima tahun.Ekspresi Nigel menjadi tegang. Dia akan semakin tua dan ingatannya tidak lagi tajam. Tentunya dalam lima tahun ini, kemampuannya akan menurun. Tapi kemampuan pria muda itu akan terus meningkat. Dalam lima tahun lagi, dia pasti akan kalah. Namun, mengakui kegagalan jelas bukan sesuatu yang bisa dikatakan oleh Nigel. Sebagai seorang yang punya reputasi, yang paling penting adalah menyelamatkan namanya. Bagaimana mungkin mengakui kekalahan di depan seorang pria muda?"Tuan Victor, dalam lima tahun, muridku yang akan mengalahkannya," kata Nigel. Victor tersenyum. Orang akan mengira dia tidak menaruh perhatian pada Go. Tapi kenyataannya, Victor menyenangi permainan tersebut.
Di sini, banyak tempat yang akrab untuk Michael. Setelah turun dari pesawat, Victor berkata, "Pergilah bersenang-senang. Tapi ingat, besok kamu harus pulang ke rumah."Michael mengangguk.Di sini tempatnya sangat besar. Michael sendiri belum pernah singgah ke banyak tempat. Saat dia kecil, nenek hanya akan membawa Matthew, sedangkan dia harus tinggal di rumah. Michael hanya bisa menunggu Matthew pulang lalu mengatakan betapa menyenangkannya di luar sana. Ketika masih kecil, Michael merindukan taman hiburan yang dikatakan Matthew. Dia bersumpah untuk melihatnya sendiri ketika dia dewasa.Tapi saat Michael benar-benar tumbuh dewasa, dia belum pernah ke taman hiburan. Karena itu adalah tempat yang pernah dikunjungi Matthew dan di sanalah nenek meninggalkan memori buruk. Michael tahu meskipun dia bisa pergi ke sana, dia tidak akan merasa senang. Gedung Fengqian.Sebagai perusahaan besar yang terkenal di sana, Fengqian terlibat dalam banyak industri. Direktur perusahaan Fengqian, Ji
“Benarkah?” tanya Michael dengan ringan. Dia tidak takut dengan kehadiran Jimmy. Mendengar suaranya membuat Jimmy gemetar.Dia ....Ketika Jimmy melihat wajah yang dikenalnya di bawah topi itu, Jimmy hampir berlutut. Bagaimana dia bisa tiba-tiba kembali!Banyak orang tidak dapat membedakan Michael dengan Matthew. Tapi Jimmy tahu karakter kedua orang ini. Matthew juga masih di dalam penjara Yunlong. Tidak mungkin dia bisa muncul di sini.“Han … Tuan Han.” Mulut Jimmy menjadi kering. Dia sedikit menyesali sikap sombongnya tadi. Dia pun membungkukkan badan pada Michael. “Mengapa begitu sulit untuk bertemu denganmu sekarang?” tanya Michael."Tidak, tidak, tidak." Jimmy melambaikan tangannya dengan panik. "Tuan Han, mari ikuti aku."Petugas keamanan tercengang ketika mereka melihat perubahan sikap direktur mereka. Siapa orang ini yang bisa membuat ketua Grup Fengqian begitu takut!Apalagi saat melihat sikap Jimmy yang langsung mengajak Michael masuk ke kantor. Yang berjalan p
Halaman keluarga Han. Di tempat seperti ini, terlihat halaman rumah yang cukup bagus. Setiap empat meter ada pohon-pohon. Ada taman, kolam ikan, dan bahkan buah pir Hainan Huanghua yang berusia seabad ini di halaman.Florence sedang duduk di kursi goyang di bawah pohon. Victor berdiri tidak jauh.“Sampah yang satu itu akan kembali ke rumah ini setelah lama tidak pulang?” ujar Florence dengan dingin.Hal semacam ini biasanya dilakukan oleh Matthew. Florence berpikir Matthew akan mendapat manfaat seperti memperluas lingkaran pertemanannya, yang akhirnya akan membawa keluarga Han ke arah yang lebih baik.Bagaimanapun Michael tidak pulang ke rumah keluarga Han. Ke mana pun dia pergi, wanita tua itu hanya berpikir dia akan sedang bermain-main. "Aku akan menjemputnya besok," kata Victor.Florence tidak puas ketika mendengarnya, tapi dia tidak banyak bicara. Victor berada dalam posisi yang tidak bisa diremehkan dalam keluarga Han. Meskipun dia pengawal keluarga Han, Florence tida
Michael berjalan di bawah pohon dan mengangguk ke arah Victor. Tapi dia tidak memanggil Florence dengan sebutan nenek. Tidak sopan atau tidak berbakti?Michael bukanlah orang seperti itu, tapi dia telah dikeluarkan dari keluarga Han untuk waktu yang cukup lama. Florence tidak pernah memperlakukannya sebagai cucu. Bagaimana dia bisa menganggap Florence sebagai nenek?“Aku kembali. Apa yang kamu inginkan?” tanya Michael.Florence mengepalkan tangannya. "Bagaimana keluarga Han bisa punya cucu seperti kamu? Jika bukan karena Matthew masuk penjara, kamu tidak akan pernah ingin kembali ke tempat ini."Kata penghinaan dari Florence tidak menyinggung Michael. Karena dia sudah terbiasa sejak masih kecil.“Aku dengar Anthony sedang sekarat. Apa kamu butuh bantuanku untuk mengakhiri hidupnya?” tanya Michael. Florence berdiri dengan tatapan yang mengerikan. Dia memukulkan tongkatnya ke bahu Michael. "Apa yang barusan kamu katakan? Dia adalah ayahmu. Bagaimana kamu bisa berbicara seperti
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua