Share

Bab 2586

"Alina?" Arum membeku. Tidak mungkin. Bukankah Alina sudah mati?

Cameron juga berpikir hal yang sama. Mereka melihatnya sendiri. Alina terjun ke jurang tak berdasar. Dia pasti sudah mati.

Kenapa Cameron melihat Alina barusan?

"Mungkin kamu salah lihat?" Arum mengerutkan kening.

"Kamu benar. Ada banyak orang yang hadir di sini. Mungkin aku salah lihat," Cameron menggelengkan kepalanya.

"Cameron, kamu masih memikirkan Alina? Seharusnya kamu bantu aku, bukan membayangkan perempuan sialan itu!" Arum berkata dengan nada tinggi. Jelas dia marah pada Cameron. Cameron masih memikirkan Alina, sehingga dia melihat bayang-bayang Alina. Arum tidak bisa menerima hal ini.

"Ya. Aku tahu," Cameron hanya bisa mengangguk menghadapi kemarahan Arum. Arum menarik napas dan berkata, "Kita harus menyusun ulang rencana. Tidak akan kubiarkan seorang pun menggagalkan rencanaku."

Cameron mengangguk sebagai tanda setuju. Kemudian dia menyusun ulang pertarungan.

Di penginapan.

Nolan merasa gembira karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status