”Pak!” Setumpuk daging busuk bercampur dengan sisa-sisa tulang jatuh beberapa meter di belakang si pria raksasa. Otot dari salah satu tangan si pria raksasa menganga. Darah mengalir seperti sungai. Semua orang tercengang menyaksikannya. Pukulan yang dahsyat! Si pria raksasa tidak pernah membayangkan sedikit pun salah satu tangannya akan meledak dan hancur berkeping-keping oleh lawan yang sejak awal dia anggap lemah dan kecil. Dia merasa seperti mencabut sebuah tusuk gigi namun satu pohon hancur. Peristiwa berdarah yang diakibatkan oleh hanya sekali pukulan membuat semua orang terkejut. Perbedaan kekuatan yang terlalu jauh di antara keduanya menyebabkan ledakan luar biasa terjadi hanya dalam sekejap! Arion mematung di tempat sambil menatap Michael dari ujung kaki hingga ke ujung rambut. Rasa kaget yang dialaminya membuat Arion kencing di celana dan kakinya gemetaran! Apa yang baru saja terjadi? Menyentuh bahu bisa mengakibatkan kematian?! Ya Tuhan, aku
Desmond dan Arion senang bukan main melihat Michael mengangguk. Saat itu juga mereka mengajak Michael ke markas mereka untuk merayakannya. Namun Michael menolak. "Baiklah, baiklah, rendah hati, rendah hati. Aku mengerti, aku mengerti,” Desmond tertawa dan berkata pada Arion, “Karena saudaraku ini tidak ingin pergi, kamu jaga baik-baik dia untukku.” Desmond memberi hormat pada Michael setelah memberi perintah pada Arion. Dia menggertakkan gigi dan kembali berkata pada Arion, “Aku akan memenggal kepalamu jika sesuatu terjadi padanya. Kamu mengerti?” "Ya!” jawab Arion dengan sangat ketakutan. Tubuhnya tak berhenti menggigil. Arion langsung berlari ke samping Michael saat Desmond pergi. Sikapnya kini begitu sopan pada Michael. Sangat jauh berbeda dari sebelumnya yang penuh emosi. "Kamu haus? Atau lapar? Kamu ingin aku bawakan sesuatu? Aku juga bisa membawakanmu dua pelayan untuk memijatmu,” Arion terkekeh nakal. "Tidak perlu!” Michael menatap pasukan Desmond dari kejau
Bau busuk yang keluar dari ember kayu itu membuat semua orang menutup hidungnya. Sebagian orang bahkan hampir muntah saat itu juga ketika melihat air tinja di dalam ember. Namun pada saat bersamaan mereka semakin terkejut. Apa yang dilakukan Cameron di hari besar ini? "Keluargaku pernah jatuh sebelumnya. Bahkan terpuruk hingga ke dasar karena aku buta. Dulu aku selalu menaruh harapan pada Alina. Namun fakta membuktikan jika Alina hanyalah setitik sampah dan tidak bisa diandalkan. Aku terseret jatuh oleh seseorang yang tidak becus sehingga membuat keluargaku hancur berantakan,” ucap Cameron. "Pemimpin benar. Alina yang merupakan dewi Keluarga Fu seharusnya membantu keluarga. Bukannya malah bersekongkol dengan manusia bumi yang membuat masa depan keluarga hancur dan mendiskreditkan keluarga kami.” "Wanita kurang ajar seperti dia tidak akan bisa mati sempurna di hari kematiannya. Dia juga tidak akan damai di kehidupan setelah kematian.” "Pasangan anjing itu harus disebar
"Apa mungkin dia memiliki perseteruan darah denganku? Dia berpura-pura menyayangiku padahal ingin membuangku?” Bella tidak lagi bisa berkata-kata. Michael tertawa dan berkata, “Aku sudah berada di bawah tekananmu selama bertahun-tahun tapi aku berhasil keluar. Mana mungkin aku bisa menyombongkan diri di depan begitu banyak orang?” Bella semakin tidak dapat berkata-kata. Tapi ucapan Michael benar adanya. Arum akhirnya mendapatkan mimpinya hari ini. Dia ingin menginjak-injak semua orang dengan kakinya. Dia terlihat menunjukkan kasih sayang tapi sebenarnya hanya memuji dirinya sendiri. Arum berpura-pura malu-malu saat hatinya mulai terpuaskan dengan segala puja puji yang diterimanya dari Axel. Kemudian dia mengangkat kepala dan tersenyum, “Suamiku, sebaiknya kita tidak membuang-buang waktu lagi.” "Baiklah, Nyonya. Silakan umumkan.” Arum sangat puas dengan penampilan Axel. Dia mengangguk dan maju ke depan. Matanya memandang semua orang yang hadir lalu berkata, “T
Michael membalikkan badan dan melihat orang-orang sudah memenuhi bagian VIP. Dia tersenyum sambil mengikuti Arion.Tamu-tamu VIP sudah selesai makan malam dan bersiap untuk menonton.Orang-orang berbisik ketika Michael lewat. Tubuh mereka kuat dan besar. Tinggi mereka berbeda-beda, tapi semuanya memiliki tubuh kuat. Dibandingkan mereka, tubuh Michael yang paling pendek. "Hahaha. Tuan Desmond, jadi ini jagoan andalanmu? Kamu tidak sedang mabuk, kan?" Mereka menertawakan Michael. "Sepertinya nasib Tuan Desmond sebentar lagi akan tamat. Yang benar saja, jagoannya seperti itu.""Kamu benar. Tubuhnya pendek. Sedangkan Dashan pasti bisa menumbangkannya dalam sekali pukulan. Tidak seru.""Harap tenang. Bukan satu pukulan, tapi akan aku tumbangkan dia dengan satu jentikan jari," Orang bernama Dashan langsung menjawab. Kemudian dia menatap tajam ke arah Michael. Dashan mengangkat lengan bajunya dan menunjukkan otot lengannya pada Michael.Orang-orang tertawa kencang. Wajah Tuan Desmo
Semua penonton terpana melihat ada sosok lain yang hadir di dalam arena. Begitu juga dengan Dashan. Dia mundur beberapa langkah.Dashan menaikkan alisnya sambil menatap sosok laki-laki di hadapannya ini. Michael membantu Sissy berdiri. "Kamu …." Dashan terkejut ketika melihat Michael. Dia adalah laki-laki yang Dashan tertawakan. "Ya, aku," Michael tersenyum dan maju ke depan. Dia berkata pada Sissy, "Mundur. Biar aku yang melawan dia." Sissy terkejut dia diselamatkan oleh laki-laki bertopeng ini. Seingatnya, dia tidak punya kenalan seperti laki-laki ini, tapi Sissy merasa kenal pada sosok tersebut. Sissy ingin menolak, tapi entah kenapa kata-kata itu nyangkut di tenggorokannya. Sebelum sempat memutuskan, Michael mendorong Sissy dengan lembut ke tepi arena dengan menggunakan tenaga dalamnya.Michael dan Sissy pernah melakukan perjalanan bersama-sama. Mereka mengalami kejadian demi kejadian di Desa Wuyou melawan Dalton. Michael sudah menganggap Sissy sebagai teman."Hei, siapa
"Jari tengah?""Apa maksud gerakan jari tengah itu? Apa dia mau mengejek Dashan?"Orang-orang saling berbisik."Laki-laki pendek, kamu mengejek aku?" Dashan tambah murka. Bagaimana mungkin dia tidak tambah marah melihat jari Michael."Kamu salah paham," Michael tersenyum, "Maksudku aku bisa menumbangkan dirimu dengan satu jari.""Yang benar? Dengan satu jari?""Wah, dia berani juga berkata seperti itu.""Iya, apa dia pikir dia bisa menang melawan Dashan? Apa laki-laki bertopeng itu tidak tahu jika Dashan adalah murid paling jago dari Master Anres. Level kekuatannya cukup tinggi."Orang-orang langsung bereaksi. Padahal mereka bukan Dashan, tapi perkataan Michael itu sudah menyinggung perasaan mereka."Aku akan membunuhmu," teriak Dashan. Dia menambahkan tenaga dalamnya dan menyerang maju Michael.Boom! Boom! Boom!Setiap langkah Dashan menimbulkan getaran energiOrang-orang terpana melihat kekuatan Dashan. Berkat ini, mereka jadi lega karena bukan mereka yang menjadi lawan D
Nolan!Saat Michael menyebut namanya, Nolan langsung merasa bangga. Dia hampir terjatuh saat melambaikan tangan pada para penonton. Tadinya Arum dan Cameron tersenyum lebar ketika melihat Tuan Desmond berdiri. Namun, wajah mereka langsung berubah ketika nama Nolan disebut!Nolan?!Kenapa dia ada di sini?Nolan tiba di arena pertarungan. Dia tidak tahu alasan Michael memanggil namanya, tapi karena sudah kepalang tanggung, Nolan akhirnya maju ke depan. Nolang sungguh-sungguh tidak tahu apa rencana Michael!Cameron langsung murka. Sementara para tetua Keluarga Fu kebingungan. "Nolan? Pengkhianat Keluarga Fu? Beraninya dia muncul di sini?""Kenapa dia muncul di arena ini?""Pengawal! Pengawal!"Seketika lusinan pengawal muncul di sekeliling arena pertarungan. Orang-orang menjadi penasaran dengan apa yang tejadi. Namun, ada segelintir orang yang mengerti keberadaan Nolan dan Kota Qinglong. Mereka juga penasaran apa hubungannya Nolan dan laki-laki bertopeng. "Nolan, kamu
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua