"Ya. Padahal cuaca sedang bagus. Kenapa hujan?" Bella merasa bingung. Dia mengambil Hanna supaya tidak basah kehujanan. Hanya Michael yang menatap ke langit dengan putus asa. Pada malam harinya, cuaca sangat dingin. Michael membuat perapian dan merawat istri dan anaknya. Esok paginya, dia memotong bambu dan pohon. Kemudian menemukan tempat dengan pegunungan dengan sumber mata air, kemudian dia mulai membangun rumah. Bella sibuk memungut buah-buah liar. Sedangkan Naga Unicorn mengambil ikan di sungai. Setelah istirahat beberapa waktu, kondisi Hanna menjadi lebih baik. Dia membuat kue untuk ayahnya.Bagi seorang jagoan seperti Michael, mudah saja membuat tempat tinggal dengan tiga kamar. Sore harinya, kabin itu sudah jadi. Mereka bisa menggunakan kabin itu. Saat makan malam, Hanna datang dengan membawa kue aneh. Dia menatap Michael dengan matanya yang berkaca-kaca, "Ayah, hari ini ulang tahunmu. Aku membuatkan kue ini untukmu."Bella menaruh masakannya sambil tersenyum, "Putr
Bella menatap Michael dengan marah dan berkata, "Jika kamu bukan suamiku, aku akan mengulitimu hidup-hidup meskipun kamu memandangku dengan tatapan tidak bersalah seperti itu!"Michael memang tidak bersalah. Ini kenyataanya. Mata putih Bella menatap langit. Meskipun dia terkejut mendengar perkelahian Michael di Menara Istimewa. Walau bagaimana pun, rasanya Michael sudah melakukan yang terbaik. Ini bukan tentang Bella, tapi juga seseorang yang menolong Michael di masa itu. Kemajuan yang dicapai juga pasti atas dukungan orang lain di sekitarnya. Namun Michael memang mempunyai potensi yang tidak diragukan lagi. Pada saat itu, semua orang hampir setuju bahwa pencapaian Michael mendekati level Kongtong. Menghadapi beberapa prajurit magis. Hal itu terkesan wajar ketika menghadapi jagoan Kongtong.Bahkan jika seseorang memiliki kemajuan luar biasa, mungkin ada sisi lain pada dirinya bahwa dia tidak ingin menunjukkan kekuatannya dan menyembunyikan tujuannya. Tapi dari mana dia tah
"Oke, jangan diam saja. Mulai!" Michael menutup matanya dan mulai bermeditasi. Ketiga monster itu saling menatap satu sama lain dan kembali ke tubuh Michael. Alih-alih tidur, mereka mulai menyerap energi dari tubuh Michael. Naga Unicorn berjalan paling akhir. Dia memegang telur itu dengan kaku. Meskipun dirinya enggan, dia hanya bisa menerima perintah Michael.Bella menatap bingung akan sikap Michael. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya dia mengerti alasan Michael melakukannya. Michael menganggap dirinya sendiri sebagai keranjang makanan. Para monster peliharaannya itu menyerap energi Michael. Metode ini cukup bagus. Setelah setengah tahun, ketiga monster itu akan kenyang karena mereka akan makan seperti bayi. Menyerap energi Michael dengan kegilaan dan ketamakan. Pagi itu, Michael duduk di atas rumput di luar kabin seperti biasa. Dia duduk dengan pose meditasi seperti yang sudah dilakukan selama enam bulan. Bella sudah terbiasa melihat kejadian ini. Bagaimanapun, dia t
Bella menatap ragu. Siapa ini?Michael terdiam dan tersenyum. Dia mengambil sumpitnya dan mulai makan. Dia tidak peduli pada suara di luar. Bella ingin mengingatkan Michael, tapi Michael memberikan isyarat dengan matanya bahwa Bella tidak perlu banyak bertanya. Meskipun tidak ingin tahu apa yang Michael lakukan, tapi Bella mengambil mangkoknya. Waktu berjalan beberapa menit. Setelah terdiam cukup lama, Bella tak tahan untuk bertanya "Michael, siapa dia?"Michael tidak menjawab. Dia masih terus makan. Suara itu kembali berkata, "Michael!""Kenapa?""Aku memanggilmu.Tidak bisakah kamu mendengarku?" tanya suara itu. Dia terdengar tidak sabar. "Memangnya kenapa?" ejek Michael. "Kamu ...." jawab suara itu tambah marah, "Aku memanggilmu beberapa kali dan kamu berani menolakku?""Apakah ini sikapmu saat ingin berbicara dengan orang lain? Coba minta dengan lebih sopan," jawab Michael. Tidak terdengar suara lagi. Bella melihat langit di luar menjadi merah. Sudah jelas orang d
Bayangan putih menjadi marah begitu dia mendengar ucapan Michael. Dia belum pernah bertemu manusia yang begitu egois. "Michael, apa kamu sudah puas?""Aku pernah mengatakan sebelumnya. Orang yang meminta tolong harus punya sopan santun. Jelas-jelas kamu yang meminta tolong tapi kamu mengatakan seolah-olah kamu adalah orang yang suci. Siapa yang belum puas?" Michael menatap tajam si bayangan putih. Kemarahan bayangan putih berubah menjadi rasa malu. Dia berusaha tenang dengan menarik napas sejenak, "Apa yang kamu inginkan?""Aku pikir hidup di sini cukup menyenangkan. Aku tidak mau keluar selama beberapa waktu," Michael tersenyum. "Kamu!!""Kecuali ...." lanjut Michael. Bayangan itu menjadi bersemangat, "Kecuali apa?""Kecuali kamu mau jadi budakku. Mulai dari sekarang. Kamu harus mengikuti semua perintahku," ujar Michael sambil malas-malasan.Tidak hanya bayangan putih yang terpana, tapi juga Naga Unicorn dan Bella. Michael tidak menyerah. Dia mengajukan persyaratan kepa
Hati naga memerlukan energi untuk membuat keluarga naga menjadi lebih berkembang. Karena itu, begitu hati naga itu hilang, keberadaan keluarga naga akan musnah. Keluarga naga tidak punya sumber daya lain yang bisa diandalkan. Namun, hal itu juga berlaku sebaliknya. Hati naga memerlukan energi yang cukup besar. Dari mana datangnya sumber energi itu?!Karena itulah, hati naga memerlukan inang yang memiliki sumber energi yang cukup besar. Pada detik terakhir, Michael mengeluarkan hati naga. "Jika aku membiarkan ini terjadi, aura duniaku akan terserap oleh benda sialan ini. Bagaimana nasibku kelak?" tanya bayangan putih sambil menggerutu. "Aku paham dia adalah sosok arwah penting di dunia ini. Karena itu, jika kamu menyerap auranya, itu sama saja dengan menggerogoti dunianya,” ujar Naga Unicorn. Michael mengangguk, "Sekarang kamu mengerti kenapa sosok itu tiba-tiba datang ke sini dengan memintaku untuk segera pergi.""Hebat. Michael kamu benar-benar panjang akal," ujar Naga Uni
Aula Gunung Qishan.Cameron sedang gelisah setelah melihat Bella terjun ke jurang. Dia merasa segala upayanya sia-sia. Masa depan Keluarga Fu sudah bisa ditebak. Begitu pertandingan mulai besok, Keluarga Fu akan tersingkir dari tiga keluarga terkuat di Dunia Bafang. Mereka akan menjadi keluarga yang tidak dianggap. Jika itu sampai terjadi, Keluarga Fu akan ditertawakan habis-habisan. Cameron tidak ingin ini semua terjadi. Tapi situasi yang terjadi saat ini sepertinya mirip dengan apa yang Cameron takutkan. Semua orang sudah tahu bahwa upaya menyelamatkan Keluarga Fu sudah usai. Posisi keluarga itu benar-benar terancam. Di malam itu, terjadi keheningan yang luar biasa. Masing-masing sibuk membuat kelompok sendiri-sendiri. Di antara mereka, ada perwakilan dari Keluarga Puncak Gunung Biru, dan merekalah perwakilan terbanyak. Tidak banyak keluarga yang mengirim perwakilan sebanyak itu. Keluarga Laut Abadi sudah mengerahkan kekuatan mereka. Keluarga Chen adalah keluarga selan
Michael datang ke puncak Gunung Qishan bersama Bella dan Hanna. Bella yang mengeluarkan ide untuk menggunakan masker. Kondisi Hanna memburuk setelah dia keluar dari Dunia Buku dari Langit. Racun dalam tubuhnya menyebar. Karena itu penting bagi mereka untuk menemukan obat dari Tabib Abadi Huw. Namun, mereka tidak ingin menimbulkan kegemparan. Mereka datang ke sini untuk mencari seseorang tapi ternyata Kelompok Junshan malah menghadang mereka. "Hei, kenapa kalian diam saja? Bunuh sampah ini," ujar Ketua Junshan sambil menatap marah Michael.Para saudaranya yang lain saling menatap. Kemudian mereka menarik belati dan mengelilingi Michael."Anak muda, kamu sudah kelewatan. Beraninya kamu melawan ketua kami. Apa kamu tahu seperti apa kekuatan dua puluh saudara Junshan?""Sialan! Aku akan memotong tanganmu!""Ayo maju!"Mereka menyerang Michael secara bersamaan!"Bersiaplah!"Michael berdiri tegak. Dia tidak menggerakkan tangannya. Tubuhnya mengeluarkan energi. Kelompok Junshan
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua