Dunia yang awalnya penuh dengan warna warni kembali berubah tanpa menunggu jawaban Michael. Kini Michael berada di sebuah lapangan yang tandus. Terik matahari membakar tanah yang dikelilingi pegunungan dengan bebatuan terjal yang saling menumpuk. "Boom!"Beberapa pegunungan tiba-tiba berpindah. Michael melihat dengan jelas perpindahannya bukan karena gejala alam tapi sebuah pergerakan beberapa manusia batu raksasa. Walaupun gunungnya sangat tinggi tapi tubuhnya persis seperti manusia yang dibentuk dari batu dan tanah. "Ho!"Setelah meraung beberapa kali, sekelompok raksasa itu membentak Michael. Michael tertawa miris. Dia tahu semua raksasa itu tidak dapat dihancurkan sama dengan lawan-lawannya sebelumnya. Mereka bahkan bisa terlahir kembali dengan mudah. Michael menutup matanya dan menunggu dalam diam. "Michael, berhati-hatilah. Ini bukan ilusi!” Naga Unicorn berteriak memperingatkan Michael. Dia cepat-cepat keluar dari tubuh Michael dan menyerang raksasa yang
Senyum tipis tersungging di bibir Michael. Dalam sebuah pertaruhan, kekuatan mental adalah yang terpenting. Semua kesempatan akan hilang jika mental kita jatuh. Michael siap bertaruh dengan apa yang telah dia rencanakan.Saat tinju si raksasa batu hampir mengenai Michael, seluruh dunia tiba-tiba berubah. Tinju si raksasa batu jatuh seketika tepat di depan mata Michael. Cahaya keemasan yang menyilaukan menyeruak. Mata Michael hampir buta saat melihat sekelilingnya. Naga Unicorn langsung menutup matanya. Mereka berdua tiba-tiba berada di sebuah istana keemasan yang luas. Semua bahan yang digunakan di istana tersebut terbuat dari logam. Istananya begitu besar dan menjulang tinggi sebesar gunung. Namun istananya mulai menciut secara perlahan. Michael dan Naga Unicorn tidak lama lagi bisa menjadi daging dalam roti lapis. Michael tidak khawatir sama sekali. Dia menarik napas panjang lalu tersenyum tipis.Naga Unicorn kebingungan. Dia bertanya, “Apa ini?” "Ho ho, ki
"Ini ... ini ... mengapa ini bisa terjadi? Kamu ... bisa melihatku?” suara misterius menggema di udara. Dia takjub dengan apa yang terjadi. "Apa sulitnya melihatmu?” balas Michael sambil tersenyum. "Menurutmu mudah?” ucapnya dengan nada bodoh. “Kamu tahu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk bisa melihat diriku?” "1600 juta tahun!” 1600 juta tahun?! Michael mengernyit mendengar angka yang disebutkan si suara misterius.Bagaimana cara menghitungnya? Bahkan jika satu tahun digunakan untuk menghitung, dengan satu detik dianggap satu tahun maka satu tahun hampir delapan puluh tahun! Michael terkejut sekaligus miris. Dia pun merasa bersimpati pada seseorang yang menghabiskan banyak waktu untuk bisa melihat si suara misterius. Si suara misterius mendengus di udara melihat ekspresi Michael, “Mengapa kamu begitu merendahkan dia yang menghabiskan waktu begitu lama untuk bisa melihatku? Walaupun dia anggota geng sampah tapi kamu tetap harus mengakuinya sebagai sampah terc
Seandainya saja kepahitan yang dirasakan Naga Unicorn bisa digambarkan dengan sebuah rasa, maka mungkin sama rasanya dengan makan batu bara. Michael mengernyit tidak mengerti, “Apa maksudmu?” "Kamu tahu siapa yang dikubur di sini?” Naga Unicorn tersenyum pahit. "Aku tidak tahu,” Michael menggelengkan kepala. "Mari kita mulai dari Yongki. Dua ratus juta tahun lalu, sebenarnya Keluarga Laut Abadi bukanlah keluarga dewa. Tapi Yongki menjadi salah satu dewa di Dunia Bafang. Sementara Lim, dia adalah dewa terkenal dari tanah reklamasi di Dunia Bafang. Keberadaannya dikenal juga sebagai dewa ketiga yang mendukung kaisar beserta keluarganya.” "Nama-nama yang terakhir tertera di sini bahkan lebih berpengaruh. Dulu mereka pernah menjadi orang paling berpengaruh di Dunia Bafang. Michael juga terkenal. Apa mereka semua layak disebut sampah?” Naga Unicorn menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit. Siapa pun yang mengirim mereka ke tempat ini adalah orang yang sangat penting. D
Michael tersenyum sambil bergegas naik ke atas atap hutan bambu. Dia melompat dari puncak pohon bambu tertinggi. "Pas sekali.” Michael tersenyum lembut. Dia mengarahkan Kapak Pangu pada awan hitam di atas kepalanya dan menebas awan tersebut. Cahaya keemasan Kapak Pangu tepat mengenai awan hitam hingga membentuk lubang di tengah awan. Matahari yang berada di atas awan hitam pun menyinari hutan bambu melalui lubang tersebut. Hawa mencekam dalam hutan bambu pun mulai menghilang perlahan saat sinar matahari kembali menerangi bumi. "Mereka bukan jiwa-jiwa para dewa yang telah mati. Tapi hanya ilusi. Membosankan sekali terus menerus menghadapi ilusi,” gumam Michael sambil melompat ke bawah. Michael berhasil mencerahkan kembali hutan bambu dengan menggunakan Kapak Pangu. Hutan bambu runtuh ke tanah dengan mengeluarkan suara yang mencekam. Sinar matahari menyebar menerangi hutan bambu yang kini telah rata dengan tanah. Jiwa-jiwa yang telah mati menghilang menuju alamnya se
"Dilihat dari kekuatannya, Michael tidak akan mati dengan mudah. Kita harus ingat, Michel memiliki Kapak Pangu, rajanya para senjata, di tangannya. Walaupun dia masih belum bisa menggunakannya secara sempurna tapi unta kurusnya lebih besar dari seekor kuda,” ujar si pria tua sambil tersenyum muram. "Kamu adalah roh pedang. Aku memberi tubuhmu sepuluh ribu darah manusia. Aku juga menggunakan sepuluh ribu jiwa manusia untuk membantu membentuk kekuatanmu. Dengan semua itu, kamu bisa tak terlihat seperti hantu dan menghindari serangan Kapak Pangu sebisa mungkin,” lalu si pria tua menaruh sebuah mutiara berwarna merah darah ke dalam hati makhluk tersebut. "Ini mutiara jiwa darah yang akan menjadi penyelamat jiwamu. Hidupmu akan berakhir dan kamu tidak dapat bereinkarnasi jika mutiara ini hancur. Jadi berhati-hatilah. Hidup dan matimu tergantung pada mutiara ini. Dengan mutiara ini, Michael tidak akan mudah membunuhmu walaupun dia memiliki Kapak Pangu.” Ava mengangguk puas, “Jang
"Kalau Michael jatuh, mengapa kamu tidak ikut melompat dengannya? Apa gunanya kamu hidup kalau Michael mati?” Bagi Cameron, keberadaan Michael sangat penting bagi Keluarga Fu. Berkat Michael, Keluarga Fu kembali diperhitungkan oleh keluarga lain dalam pertandingan ini walaupun dia tahu Michael akan berhadapan dengan banyak jagoan dari seluruh dunia. Satu lagi hal yang tidak terbantahkan mengenai Michael yaitu dia memiliki Kapak Pangu. Michael punya modal besar untuk dapat bertarung melawan penantangnya! Posisi Keluarga Fu pun dapat dipertahankan sebagai keluarga terpandang jika Michael bersinar dalam pertandingan bela diri nanti. Michael bahkan bisa membantu Keluarga Fu menelurkan generasi dewa baru untuk sepuluh ribu tahun ke depan seandainya Michael lebih kuat dari perkiraannya. Inilah yang menjadi alasan utama Cameron berhenti meremehkan Michael dan berusaha menurunkan egonya. Michael menjadi satu-satunya pilihan yang tepat bagi Keluarga Fu. Tapi kini dia mendapat k
Semua orang terpesona akan kecantikan wanita yang berjalan masuk ke istana. Suasana yang awal berisik berubah senyap. Wanita yang masuk ke istana tersebut adalah Bella. "Apakah dia Alina, sang dewi penyelamat keluarga? Dia benar-benar wanita terbaik. Aku sangat terpesona oleh kecantikan dan pribadinya.” "Dia cantik sekali. Pantas saja banyak pria yang mencoba mendapatkannya.” Semua orang mulai berkomentar setelah sebelumnya terkejut dengan kemunculan Bella. Cameron syok melihat Bella. Bukankah Alina ada di rumah? Mengapa dia tiba-tiba muncul di tempat ini? Firasat Cameron mengatakan telah terjadi hal buruk pada Keluarga Fu. Cameron menatap Roby! Roby hanya tersenyum seolah-olah tidak ingin menjelaskan apa pun. "Akhirnya aku menemukannya.” Sebuah suara anak muda muncul. Sosok putih tiba-tiba melewati kerumunan menuju bagian tengah istana utama. Para murid Puncak Gunung Qishan menarik pedang masing-masing dan bergegas menuju istana. Setelah sampai d
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua