Raven bersemangat dengan apa yang terjadi dalam mimpinya. Dia tidak sabar untuk menceritakan kejadian itu pada Michael.Michael tidak habis pikir dan bertanya, "Kamu muncul lagi di dalam mimpi Naga Unicorn? Dia mengancam dirimu lagi?"Raven menggelengkan kepala dan berkata, "Aku memang muncul di dalam mimpinya, tapi dia tidak mengancamku, bahkan dia malah memberitahuku sesuatu yang sangat penting.""Apa?" tanya Michael tidak percaya. "Michael, persiapkan dirimu. Aku sendiri juga hampir tidak percaya," jawab Raven.Michael tersenyum masam. Dengan pengalaman hidupnya sejauh ini, tidak ada yang tidak bisa membuatnya terkejut. Michael tidak peduli apa yang sedang terjadi di Dunia Xuanyuan. "Ayo, katakan saja. Aku siap," tantang Michael. "Hanna, dia masih hidup," ujar Raven sambil menatap Michael.Raut wajah Michael langsung berubah. Raven merasakan tubuh Michael langsung tegang."Kamu ... kamu bilang apa barusan?" tanya Michael yang tidak mempercayai telinganya. Dia pikir tidak
Sekarang, Michael belum bisa memastikan apakah ucapan Naga Unicorn ini benar atau salah. Namun dalam hatinya, dia ingin mempercayai ini. Hanna adalah sosok penting dalam hidupnya. Meskipun Michael mencoba menyemangati dirinya soal ketidakhadiran Hanna ketika kejadian itu terjadi. Sekarang rasa ingin bertemu dengan putrinya tidak bisa dibendung. Michael akan menyelidiki hal ini. Michael tidak sabar ingin bertemu dengan Hanna. "Apa yang kamu inginkan hingga kamu menceritakan ini?" tanya Michael. Dia tahu Naga Unicorn pasti memiliki suatu tujuan. Michael harus menanyakannya. "Aku harap masalah kita bisa dianggap selesai di sini," jawab Naga Unicorn.Michael tersenyum masam. Dulu, naga ini begitu sombong. Sekarang kebalikannya. Sepertinya kehadiran Bella membuatnya takut. "Apa kamu takut saat orang level Kongtong?" tanya Michael. "Level Kongtong!" ujar Naga Unicorn serak. Dalam pikiran Naga Unicorn, Michael seperti meremehkan hal itu tapi kenyataanya, di Dunia Bafang, level Ko
Michael mengambil kesempatan untuk belajar soal Dunia Bafang. Naga Unicorn sudah memberitahu apa yang dia tahu. Si naga berharap informasi ini bisa menyelesaikan masalah dirinya dan Michael. Setelah beres, Michael meninggalkan mimpi Naga Unicorn. Sebelum kembali ke Gerbang Batu, Michael merasa lelah. Dia akan kembali merasakan apa yang dia lalui di Yuncheng. Padahal situasi di Yuncheng cukup parah. Lagi pula, ketika dia di Yuncheng, Michael ingin melawan tapi itu hanya sebatas ide. Pengalaman itu akan berbeda di Dunia Bafang. Dia akan menjadi sampah lagi. Dalam waktu singkat, Michael tidak bisa mengubah masa depannya. Level kekuatannya sekarang hanya dianggap seperti semut di Dunia Bafang. Mustahil dia bisa meningkatkan kekuatannya dalam waktu singkat. Namun Michael akan mencoba. Dia tidak akan menyerah soal Bella."Ada apa?" tanya Raven."Di Dunia Bafang, aku akan menjadi sampah lagi sedangkan Bella akan menjadi favorit Keluarga Fu," ujar Michael sambil menatap Gerbang Batu.
Dua tahun? Bella terkejut. Menurutnya, waktu tidak berjalan selama itu. Dua tahun sudah terlewati! "Apa benar sudah dua tahun?" tanya Bella dengan nada tidak percaya. "Tentu saja. Kalau kamu tidak percaya, tanya saja Raven," ujar Michael sambil menunjuk ke Raven. Raven mengangguk. Bella mempercayai Michael, jadi dia tidak perlu lagi melihat ke Raven. "Apa yang sudah terjadi selama dua tahun ini?" tanya Bella."Tidak ada yang spesial.""Kalau begitu, kamu harus menurunkan aku dulu.""Aku tidak mau.""Lepaskan aku. Malu dilihat orang.""Bagaimana bisa malu? Wajar saja seorang suami memeluk istrinya. Jika ada orang yang protes, aku akan langsung membunuhnya."Karena Bella malu dilihat oleh Raven, mereka kembali ke kamar. "Lihat dirimu sendiri," Michael membawa Bella ke depan cermin. Ketika Bella melihat dirinya di cermin, dia tercengang. Bukankah itu Alina yang dia lihat ketika masuk ke Gerbang Batu? Penampakannya sangat cantik."Inilah dirimu. Cantik," puji Michael sambi
Michael tersenyum masam. Belum pernah ada yang melemparnya sekuat ini sejak dia mencapai kekuatan dewa. Michael tidak sempat bereaksi ketika Bella mendorongnya. "Inilah perbedaan antara aku dan Kongtong," ujar Michael sambil tersenyum masam. Bella membantu Michael berdiri. Dia tidak tahu dorongannya tadi bisa membuat Michael seperti ini."Kamu baik-baik saja? Ada yang terluka?" tanya Bella cemas. "Untung saja tulang-tulangku kuat. Kalau tidak, pasti aku sudah terluka parah," jawab Michael. "Yang benar? Jangan bohong," Bella terlihat cemas. Dia tidak percaya dengan ucapan Michael. Dindingnya sampai retak. "Tidak apa-apa. Aku bisa berdiri," ujar Michael. Bella merasa lega. "Bella, kamu harus bisa mengontrol kekuatanmu. Kalau tidak, kamu bisa menyakiti orang lain tanpa sengaja," Michael memperingatkan. Memang kondisinya tidak apa-apa, tapi itu bukan berarti orang lain akan mengalami hal yang sama. Meskipun dari segi kekuatan Michael kalah dari Bella, dia tetaplah jagoan den
Suhu udara di kelas bisnis pesawat itu tiba-tiba menurun! Michael tahu ini perwujudan dari keinginan Bella membunuh. "Hei, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba jadi dingin?""Pramugari, kenapa ini?"Beberapa penumpang mulai memanggil pramugari. Si pramugarinya sendiri pun merasa aneh. Mereka belum pernah mengalami hal ini. "Tunggu sebentar ya, aku akan mengecek terlebih dulu."Michael memegang tangan Bella. Jika Bella tidak mengontrol emosinya, suhu udara di pesawat itu akan terus turun. Inilah kemampuan Bella sekarang! "Jangan cemas. Meskipun ada seseorang yang menangkap Hanna, dia tidak akan menyakitinya," ujar Michael pada Bella.Bella berusaha mengontrol emosinya. Seseorang menangkap putrinya. Dia ingin membunuh orang itu. "Jadi kita harus kembali ke Dunia Bafang," ujar Bella.Michael mengangguk. Tanpa kehadiran Hanna sekali pun, Bella tidak bisa melarikan diri dari Dunia Bafang. Keluarga Fu membutuhkannya. "Setelah kita beres mengurusi urusan di bumi, kita akan pergi ke Du
Michael tidak terlalu peduli akan ucapan Vivian sebelumnya. Wajar saja Vivian tidak percaya. Bahkan jika Michael berada dalam posisi Vivian, dia juga tidak akan percaya begitu saja. "Kalian berdua hebat. Bisa berlatih sendiri. Padahal di Dunia Xuanyuan, sangat sulit untuk bisa menaikkan kemampuan kalian," ujar Michael sambil tersenyum. "Benarkah?" tanya Mark dengan tertarik. Mereka tidak tahu apa-apa soal Dunia Xuanyuan. Yang mereka tahu, tubuh mereka terasa berbeda dan mereka bisa melakukan hal-hal yang tidak pernah mereka bisa lakukan sebelumnya. "Dibandingkan dengan dia, kemampuanmu belum seberapa. Kamu baru ada di level cahaya dua cahaya tapi Vivian sudah di level cahaya tiga," ujar Michael. "Benarkah? Berarti aku lebih rendah dibanding istriku sendiri?" tanya Mark dengan tidak percaya. Kuping Mark langsung dijewer oleh Vivian."Kamu mengeluh? Aku tidak boleh lebih tinggi darimu?" tanya Vivian dengan nada mengancam. Mark segera mengakui kesalahannya. "Iya, iya, kamu lebi
Setelah tahu bagaimana Bella menyampaikan urusannya pada keluarganya, giliran Michael. Apa yang harus disampaikan pada keluarganya. Meskipun dia tidak terlalu peduli tapi masih ada Warren. Kakeknya adalah sosok anggota keluarganya yang dia sayangi. Dia harus memikirkan apa yang hendak dikatakan pada Warren. Tentu saja, Michael tidak berencana memberitahu semuanya pada Warren. Selama dua hari setelahnya, Michael terus memikirkan skenarionya. Bagaimana dia bisa menyampaikan cerita yang meyakinkan Warren bahwa dia tidak akan kembali ke Keluarga Han.Warren pasti sudah tahu Michael sudah tiba di Yuncheng, tapi kakeknya itu tidak menghubunginya. Itu tidak masalah bagi Michael tapi meninggalkan kakeknya selamanya? Itu yang sulit. Pesawat yang ditumpangi Michael mendarat di bandara Yanjing.Saat Michael turun di bandara, dia merasa ada yang mengikutinya. Namun, dia tidak tahu siapa yang mengikutinya dan apa rencana orang itu. Wajar saja. Michael baru kembali ke Yanjing setelah bertahun-
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua