Saat Vivian melihat Michael, dia menjadi malu. Wajar saja. Karena dia dan Mark tergolong cepat menjalin hubungan. Michael jadi kagum pada Mark.Dia dan Bella belum memulai hubungan spesial mereka. Sementara Mark sudah memulai hubungan dengan Vivian dalam beberapa hari saja. Apakah Mark punya trik khusus? Michael akan bertanya soal ini pada Mark."Michael," sambut Mark. Setelah itu, Mark menatap Spence. Dia tidak mengenali wajah baru itu tapi dia tahu kalau orang baru ini berada dengan Michael, hubungan mereka pasti bukan teman biasa. "Namanya Spence. Dia sudah kuanggap sebagai saudaraku," ujar Michael.Mark mengulurkan tangannya. Spence menjabat tangannya. "Aku Mark, saudara Michael juga," ujar Mark. Spence mengangguk dan tersenyum. Di dunia preman, mereka tidak mengenal ada saudara dekat tapi anehnya, Spence merasa aman dengan Mark. "Apakah dia kakak iparku?" tanya Michael pada Vivian sambil tersenyum. Mark tersenyum dan Vivian mengangguk.Michael mendesah dalam hati.
Insting Michael mengatakan bahwa orang-orang itu berniat jahat, jadi dia mendatangi mereka. Saat Michael di depan mereka, dia mendengar apa yang mereka bicarakan. Kata-kata mereka kasar dan kotor. Salah satu dari mereka sedang memegang foto dan mengamatinya. Kemudian orang itu melihat ke gerbang sekolah, seolah-olah hendak menculik seseorang. "Bocah, kamu lihat apa?" tanya salah satu dari mereka. Orang itu menggertakkan gigi. Michael melihat adanya tato di lengan orang itu. "Kamu mau menculik siapa?" tanya Michael tanpa basa-basi. Wajah mereka langsung pucat. Orang itu langsung menyembunyikan foto itu."Bocah, jangan ikut campur.""Benar, apa kamu tidak pernah mendengar ucapan ibumu untuk tidak mencampuri urusan orang dewasa?""Pergi dari sini. Kalau tidak aku akan menghajarmu."Mereka memarahi Michael. Biasanya cara itu berhasil mengusir orang-orang yang ingin ikut campur. Namun, hal itu tidak berlaku buat Michael. Dia tersenyum geli. Bisa-bisanya preman jalanan mengusir
"Kamu datang ke sini setiap hari. Kenapa tidak jadi murid di sekolah ini saja? Kita bisa belajar bersama," tanya Bella pada Michael.Raut wajah Michael langsung memelas. Jika dia jadi murid sekolah ini, kebebasan Michael akan hilang. Mungkin dalam waktu tiga hari, dirinya akan jadi orang gila. Jiwa Michael itu jiwa orang tapi dari bentuk fisik, dia masih remaja. "Aku sibuk setiap hari," ujar Michael."Benarkah?" tanya Bella curiga. Dia tidak bisa membayangkan Michael punya kehidupan yang sangat sibuk. Jika benar begitu, bagaimana bisa Michael meluangkan waktunya untuk menjemputnya di sekolah setiap hari? "Tentu saja. Aku bekerja. Kamu pikir aku pengangguran?" tanya Michael.Bella mengangguk. Dia memutuskan untuk tidak melanjutkan pertanyaan itu lagi, "Sebentar lagi libur musim panas. Tidak ada kegiatan sekolah. Kamu mau bermain bersamaku?"Tentu Michael tidak akan menolak tawaran itu. Lagi pula, mereka berdua jarang menghabiskan waktu bersama."Mulai kapan?" tanya Michael."S
Bagi Robert, apa pun yang dilakukan Jonathan, dia tidak akan cemas karena Robert percaya pada Michael seratus persen. Apalagi untuk urusan yang terkait dengan Bella. Sedangkan Jonathan berpikir, wajar saja dia merencanakan penculikan Bella. Ini semua terjadi karena Robert. Robert-lah yang membuatnya diusir dari Keluarga Su. "Jonathan, aku peringatkan kamu, ini terakhir kalinya kamu mengganggu keluargaku, khususnya Bella. Kalau tidak, akibatnya kamu tanggung sendiri," Jonathan adalah saudaranya. Robert tidak akan membunuhnya tapi dia memberikan kesempatan kedua.Namun, Jonathan tidak berpendapat sama. Dia semakin marah, "Kamu mengancamku? Robert, kamu terlalu memandang tinggi dirimu. Suatu saat nanti aku akan kembali ke perusahaan dan menyeretmu turun dari jabatan ketua proyek."Sebetulnya, tidak bijak mengatakan ucapan seperti itu di depan ayahnya, tapi Jonathan mengabaikannya. Dia sangat marah dan ingin membalas dendam pada Robert.Si pria tua mendesah. Memang dulu kemampuan Jo
"Robert, berhenti," ujar Jonathan.Sekarang, Robert tidak takut lagi dengan saudaranya. Dulu dia tidak berani melawan ketika direndahkan. Sekarang Jonathan sudah diusir dari perusahaan. Jadi dia tidak memiliki apa-apa yang bisa membuatnya bersikap sombong di depan Robert. Jonathan semakin marah ketika Robert tidak melakukan apa yang diminta. Dia pun menghentikan langkah Robert. "Kamu mau apa lagi?" tanya Robert. Jonathan menggertakkan gigi. Beraninya Robert tidak mendengarnya sama sekali. "Robert, hanya karena kamu beruntung kali ini, jadi kamu bisa bersikap sombong di depanku?" tanya Jonathan sambil menggertakkan gigi. "Beruntung? Ya, aku memang beruntung. Sekarang lihat bagaimana dirimu. Posisimu sudah tidak sama lagi. Ibu tidak bisa membelamu. Kamu pikir kamu itu sukses di kantor hanya karena kemampuanmu saja?" ejek Robert. Jonathan itu pintar tapi kepintaran itu hanya dia gunakan untuk menyombongkan dirinya di depan semua orang. Sebaliknya, kontribusinya terhadap pertumb
Spence cukup mengerti soal magis. Dia melihat bagaimana Michael membuka pintu itu. Kalau itu bukan magis, lalu apa namanya? Saat Spence masih berpikir, Michael masuk ke dalam ruangan dan mencari sumber bau. Kemudian dia melihat kue ulang tahun yang dia berikan pada Evie tempo hari. Kue itu belum dibuka kotaknya. Itu berarti Evie belum memakannya. Kenapa dia membiarkan kue itu di sana? Apa Evie tidak menyukai kue itu? Namun, seingat Michael, wajah Evie begitu bahagia ketika menerima kue itu. Kalau dia tidak menyukai kue itu, kenapa Evie tidak membuangnya? Spence masuk ke dalam kamar. Meskipun dia sudah terbiasa mencium bau darah, tetap saja dia menutup hidupnya saat melihat sumber bau itu. "Kue itu sudah basi," ujar Spence. Michael mengangguk. Dia masih belum mengerti kenapa Evie menyimpan kue ulang tahunnya. Kalau Evie tidak memakan kue itu, berarti dia tidak suka. Mudah baginya membuang kue itu. Jadi kenapa Evie menyimpan lama? "Spence, apa kamu masih mau menyimpan barang
Evie senang sekali tidak melihat Michael di gerbang sekolah. Karena itu artinya, Michael tidak menjemput Bella hari ini.Dia menduga Michael masih di rumah. Dan Evie membayangkan bisa berduaan saja dengan Michael ketika dia pulang ke rumah yang membuat Evie tidak merasa kesepian.“Tumben kamu tidak datang ke sekolah hari ini,” tanya Evie pada Michael yang sedang menonton TV di ruang keluarga.Michael yang tidak tertarik pada acara TV yang sedang ditontonnya, mendengar pertanyaan Evie. Dia menjawab, “Tidak baik terus bersama setiap hari.”Hidung Evie mengembang. Dia tidak percaya dengan ucapan Michael.Evie masuk ke kamarnya. Dia segera melihat ke tempat di mana kue pemberian Michael disimpan. Dia tercengang begitu mengetahui tempat kuenya sudah kosong.Michael yang sedang berada di ruang keluarga mendengar jeritan.Evie berlari ke ruang keluarga kurang dari tiga detik.“Kueku ke mana? Kueku ke mana?” tanya Evie dengan panik seolah-olah dia kehilangan barangnya yang paling berha
Spence entah mengapa sangat senang dengan janji Michael. Dia pun mulai membayangkan mempunyai kemampuan bergerak cepat dan dia tidak lagi akan takut jika harus berhadapan dengan pembunuh emas Organisasi Kambing Hitam.Kini Spence pun mengerti mengapa Michael tidak takut pada Organisasi Kambing Hitam.Michael pasti tidak akan menganggap jagoan organisasi itu sebagai lawan.Namun ada satu hal lagi yang membuat Spence penasaran. Dia tahu, bela diri harus dipelajari dan dilatih dalam waktu cukup lama sampai akhirnya seseorang bisa disebut sebagai seorang jagoan. Tapi, Michael sudah menguasai keahlian itu di usianya yang masih sangat muda. Apakah itu artinya Michael sudah mencapai kemampuan tertinggi?“Michael, kamu sudah begitu kuat walaupun masih kecil. Apa kemampuanmu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu?” tanya Spence.Michael memang masih sangat muda saat ini tapi yang dia jalani sekarang adalah kehidupan keduanya. Itulah mengapa Michael tidak seperti anak remaja pada um
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua