Mendengar ucapan Michael, Teddy terdiam. Dia tidak menyangka Michael berpikir terlalu dangkal. Merek-merek terkenal memiliki persyaratan yang cukup rumit mengenai pemilihan toko. Jangankan Michael, tapi sekelas Teddy saja tidak akan berani. Dengan berpikir merek terkenal itu bakalan mau berinvestasi di Yuncheng, bukankah itu sama saja terlalu meremehkan kenyataan? Teddy berkata pada Michael, "Aku tetap berpikir kamu sudah menganggap enteng situasinya. Begini saja, jika kamu memang punya niat yang kuat, aku akan membantumu mengurus semua prosedurnya dan bernegosiasi dengan pihak terkait.""Kalau begitu, mohon bantuannya. Perusahaan Fengqian yang akan bertanggung jawab untuk pembangunan itu. Mall Fengqian akan menjadi tempat shopping menarik di seluruh Yuncheng. Di tempat itulah, semua merek-merek terkenal akan memajang produk-produk mereka," ujar Michael. Jika orang lain yang mengatakan ini, Teddy sudah pasti akan menganggapnya berbohong. Namun, Michael mengatakan ini seolah-o
Teddy menelepon teman-temannya yang memiliki jabatan di pemerintahan. Dia menyampaikan ide Michael kepada mereka. Setelah beres menelepon, Teddy bersiap-siap pergi. Di saat bersamaan, Alfred juga pulang ke rumah. Saat melihat ayahnya ingin keluar rumah, Alfred jadi penasaran, "Ayah mau ke mana?""Bertemu teman lama. Masa depan Yuncheng bakal berubah banyak," jawab Teddy. Alfred tidak sepenuhnya mengerti apa maksud ayahnya. "Apa ada investor besar yang masuk ke Yuncheng?" tanya Alfred.Teddy mengangguk, "Ya, kamu tahu siapa orangnya."Tahu orangnya? Alfred langsung menduga-duga siapa orang itu, tapi sepengetahuannya, di antara kenalannya tidak ada yang punya dana sebesar itu. Keluarga Tian tetap keluarga nomor satu. Bahkan Keluarga Tian saja tidak akan sanggup untuk bisa mengubah Yuncheng. "Siapa dia Ayah?" tanya Alfred penasaran. "Dia adalah Michael," Teddy tiba-tiba sadar sudah membocorkan rahasia. Cepat-cepat dia berkata, "Aku pergi dulu. Tidak boleh terlambat."Dul
Saat Teddy datang, beberapa temannya belum datang. Teddy datang terlalu cepat. Ini adalah pertama kalinya Teddy melakukan hal itu. Teman-temannya sedikit bingung melihat Teddy sudah datang duluan. "Apa matahari akan terbit dari barat? Teddy datang lebih cepat!""Kalau Teddy datang lebih cepat, berarti ada sesuatu yang besar yang akan terjadi.""Apakah itu?"Beberapa orang mulai bertanya-tanya. Dalam hati, mereka semua tahu bahwa Teddy mungkin akan mengharapkan sesuatu dari mereka.Teddy tersenyum. Dia tahu kebiasaan dirinya yang suka datang terlambat. Terkadang, teman-temannya mengeluhkan kebiasaannya ini. Jadi wajar saja mereka terkejut dengan kedatangannya yang lebih cepat kali ini. "Jangan cemas. Aku membawa berita baik. Tapi sebelumnya aku ingin berdiskusi dengan kalian soal pengembangan lahan," ujar Teddy. "Pengembangan lahan?""Teddy, apa maksudmu?""Apa Keluarga Tian punya proyek baru?"Pengembangan lahan sudah pasti kabar baik buat mereka. Semakin Kota Yuncheng be
Di sebuah gedung perkantoran. Bruce menengadahkan kepalanya untuk melihat seberapa tinggi gedung tersebut. Apa yang dikatakan Michael sebelumnya membuatnya gelisah. Bosnya itu ingin membeli gedung ini!"Bos, kamu benar-benar akan membeli gedung ini?" tanya Bruce tidak percaya. Dia tidak bisa membayangkan kerepotan yang akan terjadi jika benar gedung ini dibeli. Tidak hanya jumlah uangnya, tapi juga bagaimana nasib perusahaan-perusahaan lain yang berkantor di gedung ini. Dengan kata lain sama saja dengan mengusir paksa perusahaan-perusahaan itu. "Ke depannya, tempat inilah yang akan menjadi kantor Perusahaan Fengqian. Kamu bisa menjadi Direktur Perusahaan Fengqian," ujar Michael sambil tersenyum. Bruce menggerakkan kepalanya ke arah Michael. Matanya melebar. Dia adalah anak buah Michael dan sekarang dia bakal menjadi seorang direktur?"Kamu … kamu akan menjadikanku seorang direktur?" Lidah Bruce terasa kelu. "Berani tidak?" tantang Michael sambil tersenyum. Bruce menelan l
Sore harinya, Michael membawa Evie makan di luar. Kemudian dia memberitahu Evie bahwa dia akan pergi meninggalkan Yuncheng beberapa hari. Wajah Evie langsung berubah. Alasan dia datang ke Yuncheng adalah Michael. Sekarang Michael mau pergi meninggalkannya sendiri. Evie tidak terima. "Maksudmu, kamu ingin pergi tanpa mengajakku?" tanya Evie dengan nada dingin. Ini seperti suasana tenang sebelum badai menghampiri. Michael tidak akan mengubah keputusannya, meskipun Evie bersikap seperti ini. Meskipun perjalanan ke tempat Keluarga Nangong tidak berbahaya, Michael tidak ingin Evie tahu terlalu banyak soal dirinya. Apalagi nanti ada beberapa hal yang tidak bisa dia jelaskan tentang Keluarga Nangong. Sedangkan Bruce, Michael ingin membentuk anak buahnya ini. Lagi pula, Bruce tidak pernah bertanya macam-macam pada Michael. "Ya," jawab Michael. Keputusannya sudah bulat. Evie tahu sebanyak apa pun alasan yang dia berikan, tetap tidak akan mengubah keputusan Michael. Tidak ada jalan
"Aku minta maaf, Tuan Han," ujar laki-laki berjas itu. Dia mengakui kesalahannya dengan menundukkan kepala. Dia tahu jika sampai David mendengar masalah ini, nasibnya akan tamat. Laki-laki ini sudah meremehkan Michael, dan sekarang dia harus memperbaiki sikapnya. Michael tersenyum dan berkata, "Cepat minta maaf pada temanku. Dia berhak mendapatkannya."Hal ini mengejutkan Bruce. Sebagai anak buah Michael, dia merasa tersanjung. Bruce adalah orang yang dipinggirkan oleh masyarakat sekitar. Dia juga tahu hirarki di dunia preman. Jarang ada seorang bos yang membela anak buahnya. Michael berbeda dari kebanyakan orang. Dia menganggap Bruce sebagai teman. Itu berarti Bruce memang bukan sekedar anak buah. "Maafkan aku," laki-laki itu lalu meminta maaf pada Bruce.Bruce cepat-cepat mengangguk. Michael bisa menerima dengan tenang sikap laki-laki berjas itu, tapi dirinya tidak memiliki keberanian yang sama. Setelah itu, laki-laki berjas itu mengarahkan Michael ke pintu masuk pesaw
Dua hari kemudian, Michael tiba di pulau tempat kediaman Keluarga Nangong. Ini bukan kunjungan pertama Michael, jadi dia tidak merasa asing datang ke sini. Sedangkan Bruce merasa kebingungan. Dia tidak mengira ada keluarga yang mendirikan rumah di atas sebuah pulau. Para pengawalnya memegang senjata asli, seperti tentara. Apa ini dunia nyata? Sampai sebuah keluarga membeli pulau dan membangun rumah mereka di sini. Begitu juga dengan pasukan pengawal yang terlihat seperti tentara. Pemandangan ini jarang dilihat oleh orang awam. Michael dan Bruce keluar dari helikopter. David sudah menunggu kedatangan mereka. "Bos, apa orang itu pemilik tempat ini?" tanya Bruce ketakutan. Sudah pasti status orang ini lebih tinggi dari Teddy dan Mark. Bruce tidak bisa menahan rasa takutnya. Wajar saja, dia hanya seorang preman jalanan. "Namanya David. Dia adalah Kepala Keluarga Nangong, sekaligus pemilik pulau ini," Michael menjelaskan lebih lanjut. Bruce menarik napas panjang. Dia meras
Ucapan Michael membuat David percaya diri. Kemudian dia berkata, “Kamu akan berubah pikiran setelah kamu mengerti apa yang terjadi di sini.”Michael tidak tahu apa barang berharga yang ingin diperlihatkan David padanya. Mereka berjalan melewati jalan kecil yang dijaga ratusan penjaga. Orang biasa pasti akan kesulitan hanya untuk melewati gerbang pertama saja.Setelah lolos dari pemeriksaan di gerbang pertama, Michael melihat sebuah lift di depannya. Namun di atas lift tersebut tidak ada bangunan tinggi menuju ke atas. Michael yakin, lift dipasang sebagai jalan untuk menuju ke bawah tanah.“Boleh aku melihat apa yang ada di bawah sana?” tanya Michael sambil tersenyum. Lagi-lagi hal semacam ini pasti tidak akan terpikirkan oleh orang biasa. Sementara bagi David, tidak ada yang tidak mungkin baginya. Keuangannya dapat mendukung apa pun yang dia inginkan.David berjalan memimpin menuju lift dan berkata pada Michael, “Kamu akan mengetahuinya nanti.”Michael berjalan mengikuti David.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua