Seperti kata pepatah, sifat anak tidak akan jauh dari ayahnya.Akhirnya Michael mengerti karakter buruk Ralph berasal dari genetik ayahnya setelah mendengar ucapan Theodore.“Tidak heran Ralph begitu angkuh. Ternyata kesombongannya berasal dari kamu. Karena itu, aku akan menghabisi seluruh Keluarga Chen dari Kota Yuncheng dan membalaskan dendam mereka yang pernah dipermalukan Keluarga Chen,” tegas Michael.“Hahahahahaha.”Ancaman Michael membuat tawa Theodore membahana. Di matanya, Michael seperti sedang melakukan stand-up comedy.Keluarga Chen memang mempunyai banyak musuh yang mengharapkan Keluarga Chen hancur tak bersisa.Tapi semua itu hanya harapan belaka tanpa ada seorang pun dari mereka yang bisa membalaskan dendamnya. Keluarga Chen bisa berdiri tegak sampai hari ini bukan hanya karena sikap culas Theodore tapi juga kesusksesannya di dunia bisnis Kota Yuncheng. Mereka yang duduk di gedung pemerintahan tidak ingin Keluarga Chen hancur karena akan mempengaruhi roda ekonomi K
Mark mencibir anak buah yang meragukannya. Hanya orang bodoh yang beranggapan membunuh Michael bisa menyelesaikan masalah.Mark tahu seandainya Michael terbunuh, masalah besar justru akan terjadi. Kematian Michael tidak hanya membuatnya kehilangan kehormatan di Kota Yuncheng tapi juga kehilangan nyawanya.Kota Yuncheng hanyalah kota kecil. Tidak ada apa-apanya dibanding kota-kota besar lainnya di negeri ini.Menjadi orang nomor satu di Kota Yuncheng hanyalah lelucon di mata mereka.Mark tidak pernah merasa bangga dengan kedudukan yang dipegangnya selama ini. Dia tahu, kedudukannya hanya bisa dia manfaatkan di Kota Yuncheng. Kota lain bukan lagi daerah kekuasaannya jika dia meninggalkan Kota Yuncheng.Mark tidak ingin memantik permusuhan dengan Michael karena Michael bukan berasal dari Kota Yuncheng.“Kamu tidak tahu apa-apa. Kamu tahu apa yang bisa membuat seseorang menjelma menjadi jagoan di usia muda? Kamu pikir keluarga biasa bisa membentuk jagoan seperti dia?” bentak Mark.S
Sementara Mark masih berpikir, lutut Theodore terasa lemas. Melihat percakapan antara Mark dan Michael, Theodore tahu bahwa Michael sudah mengenal Mark lebih dulu. Sepertinya hubungannya adalah hubungan atasan dan bawahan. Terlebih lagi, sikap Michael di depan Mark terlihat seperti bos. Theodore tidak bisa menahan untuk mengucek kedua matanya. Dia mengira dirinya sedang berhalusinasi.Padahal Michael hanyalah seorang anak kecil, bagaimana bisa dia berani bersikap seperti itu pada Mark?Setelah dia mengucek mata pun, tidak ada yang berubah di depannya. Theodore bisa merasakan Mark takut pada Michael. Hal ini membuatnya berpikir. Apakah dia sudah bermusuhan dengan orang yang salah? Bahkan Mark saja takut!Dalam beberapa hal, Mark tidak takut dengan Michael, tapi dia tidak tahu latar belakang dan identitas Michael sebenarnya. Dia juga tidak tahu, sebesar apa kekuatan Michael sebenarnya. Jadi Mark merasa perlu untuk berhati-hati. "Aku bukan pelindung Theodore. Aku punya hutan
Ralph segera mendekati Michael dan mencekik lehernya. Dia berniat membunuh Michael. Ralph tidak melihat ada Mark di tempat itu. Theodore ketakutan saat melihat kejadian ini. Ralph sudah terbiasa mengancam orang. Tapi kali ini, Theodore tidak bisa menerima sikap Ralph. Hidup dan mati Keluarga Chen sekarang berada di tangan Michael. Bagaimana bisa Ralph mengancam Michael? Theodore segera mendekati Ralph dan memukul wajahnya dengan kencang. "Dasar bodoh! Bisa-bisanya kamu berbuat seperti ini!" teriak Theodore. Ralph hanya bisa melongo. Dia sudah biasa dimanja oleh ayahnya. Sikap ayahnya ini membuatnya bingung. "Ayah, kenapa kamu memukulku?" tanya Ralph kebingungan. Theodore tidak bisa menahan kemarahannya. Dia menggertakkan gigi dan tubuhnya gemetaran, "Apa kamu tahu kamu sudah membuat masalah dengan siapa? Kamu pikir di Yuncheng tidak orang yang posisinya lebih tinggi dari kita?"Ucapan ayahnya malah membuat Ralph semakin tidak mengerti. Bukannya Michael hanya seorang
Bicara soal identitas Michael, Mark tidak bisa menahan diri untuk menghela napas. Tadinya dia tidak ingin memikirkan hal ini, tapi setelah tahu sikap Teddy pada Michael, dia jadi sadar jika Michael bukan orang sembarangan. Hari ini Mark sudah cukup tahu banyak. Mark akan mencoba untuk mencari tahu lebih banyak begitu ada kesempatan nanti. Dia tidak boleh bersikap sembarangan. Apalagi sampai membuat masalah dengan Michael.Mark membangun bisnisnya dengan tangan sendiri. Secara logika, dia seharusnya tidak perlu takut, tapi di depan Michael, dia merasa sebaliknya. Ini sudah menjadi sinyal yang jelas untuk Mark. Instingnya berkata, dia tidak boleh menganggap Michael sebagai musuhnya. "Jika musuhmu adalah orang misterius, sudah pasti nasibmu akan berakhir menyedihkan," ujar Mark. Keluarga Chen dan putranya duduk dengan putus asa. Mereka sudah tidak memiliki keinginan bertahan hidup. Setelah meninggalkan Keluarga Chen dan masuk ke mobil, Evie bertanya pada Michael, "Apa yang a
Saat Bella pulang sekolah, dia melihat Michael sudah menunggu di gerbang sekolah. Dia sudah terbiasa dihadang Edward dan Amanda, jadi tanpa sadar dia memperhatikan keadaan sekelilingnya. Dan ternyata sudah ada Michael di sana. Setelah pertemuan mereka sebelumnya, Bella merasakan hal yang aneh. Dia merasa Michael bukanlah remaja laki-laki biasa. Ini sudah pertemuan ketiga mereka. Karena dia sering dirundung, Bella jadi lebih waspada dengan orang baru. Dia takut jangan-jangan ternyata Edward yang mengirim Michael untuk mengganggunya. Jadi saat dia melihat Michael, Bella menundukkan kepala. Dia berpura-pura tidak melihat Michael. Melihat sikap Bella seperti ini, Michael berjalan mendekati Bella.Mungkin meskipun dia tahu Bella sedang bersikap hati-hati, tapi Michael tidak bisa berhenti untuk tidak mendekatinya. Bella adalah istri masa depannya. Perasaan ini tidak bisa digantikan. "Sepertinya kamu sedang menghindariku," ujar Michael bercanda. Bella tetap tidak melihat Michael.
Saat Bella sedang mencoba menolak permintaan Michael, seketika instingnya menyala. Biasanya ini pertanda bahwa Edward datang. Intuisi wanita itu sangat akurat. Bella melihat segerombolan orang datang. Dia cepat-cepat berkata, "Ayo pergi dari sini.""Kenapa?" Michael tersenyum. Dia tahu alasan Bella berkata seperti itu. "Edward datang," jawab Bella cepat. Michael menggelengkan kepala dan berkata, "Maksudku, kenapa aku mesti takut pada Edward?"Itu mudah. Kali ini Edward membawa serombongan orang bersamanya untuk menghajar Michael. Jika Michael tidak segera pergi, mungkin dia akan segera dihajar. "Kamu tidak lihat Edward membawa pasukan?" tanya Bella cemas. Dia sudah biasa diganggu Edward. Namun kali ini sudah keterlaluan. Meskipun Edward mungkin tidak akan membuat Bella terluka parah karena mereka masih keluarga, tapi beda halnya dengan Michael. Sebelumnya Michael yang memukul Edward. Kali ini Edward membawa bala bantuan. Sudah pasti Michael akan terluka parah. "Aku meliha
Michael melihat ketakutan di mata Bella. Ini pertanda bahwa Bella juga takut dengan Mark. Seketika insting melindungi Michael muncul. Sambil berjalan, Michael menaruh tangan di pundak Bella, "Tidak ada yang perlu ditakutkan. Kamu akan aman bersamaku."Jangan takut? Pada Mark? Ini kota Yuncheng. Ucapan itu akan ditertawakan oleh semua orang. Namun, saat Bella merasakan tangan Michael, dia langsung merasa tenang. Ini membuatnya bingung. Padahal Michael belum tentu menang dari Mark. Kenapa dia bisa setenang ini? "Bro, kamu akan segera melihat peti matimu sendiri. Cepat ikut kami," ujar salah satu dari mereka. Dia mencengkram lengan Michael dengan kuat. Lokasi mereka terlihat di depan umum. Jadi, mereka akan menyeret Michael ke tempat yang lebih sepi. Alis Michael naik. Jika dia mau, mereka semua sudah terkapar di jalan. "Pulanglah," ujar Michael pada Bella.Sebelumnya Bella memang sudah berniat untuk tidak terlibat dengan urusan ini. Namun, dalam hatinya, Bella merasa seb
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua