“Bella, kemana Michael. Kenapa dia belum datang juga?” Melihat sorot mata liar dari para pemabuk itu membuat Michelle cemas.“Hai cantik. Apa yang kamu katakan barusan?” ujar salah satu pemabuk sambil menyentuh bahu Michelle. Michelle mencoba mengelak sambil berkata, “Jangan sentuh aku!”“Wah, galak juga ya. Aku suka wanita galak.”Bella yang tahan dengan kejadian itu lalu berteriak lantang, “Helena! Apakah kau merasa berhak melakukan semua ini, hanya karena perselisihan di antara kita?”“Bella, coba hitung ada berapa banyak pria di sini. Apakah mereka semua pernah jatuh cinta padamu? Mungkin salah satu dari mereka yang sengaja melakukan ini padamu,” Helena berkata dengan dingin. “Hai cantik. Kamu lupa ya apa yang kita lakukan tadi malam?” ujar salah satu pemabuk dengan nada menggoda. “Dasar pemabuk. Kita kenal saja tidak, jangan ngawur!” jawab Bella menghindar.“Wah keterlaluan kamu ya.” Salah seorang pemabuk itu lalu menampar keras wajah Bella.“Apakah kita harus memangg
Di kantor Denis.Michael duduk di sofa, dan Denis berdiri di sampingnya. “Bro Michael. Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Denis. Tiga tahun yang lalu, dia hanya orang biasa. Michael yang memberinya kesempatan hingga bisa seperti hari ini.Walaupun Denis punya banyak koneksi, Michael tetap punya peran penting dalam hidupnya. Denis sadar bahwa dengan mudah Michael bisa mengambil semua ini kembali. “Hari ini aku menemani istriku ke reuni sekolahnya. Sekalian saja aku menemuimu. Kita sudah lama tidak bertemu, kan?” tanya Michael sambil tersenyum.Mendengar ucapan Michael, Denis lalu berkata, “Iya, kita sudah lama tidak bertemu. Aku tidak akan pernah lupa atas budi baikmu.”“Kamu tahu kan, segala sesuatu yang kamu miliki hari ini, aku bisa dengan mudah mengambilnya kembali?” ujar Michael ringan. Denis terkejut ketika mendengar hal ini. Bagaimana mungkin Michael bisa berkata seperti itu?“Michael, apakah aku melakukan kesalahan padamu?” Denis dengan gugup bertanya.Michael meng
Konyol sekali!Kalau memang dia punya kemampuan, dia tidak akan menjadi pecundang di Kota Yuncheng.“Bella, aku ingin kau juga berlutut,” perintah Helena.Bella mengangkat kepalanya sambil berkata, “Jangan coba-coba memaksaku.”Helena tahu kalau Denis sudah menganggap Thomas seperti anaknya sendiri. Jadi selama ada Denis yang membantunya, dia tidak takut. Helena menjambak rambut Bella lalu berkata, “Dan kau berpikir aku akan diam saja? Coba perlihatkan wajahmu kepada semua yang hadir di sini.”“Lepaskan dia!” Tiba-tiba terdengar suara menggelegar di dalam aula.Melihat kondisi Bella, Michael sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Para pemabuk yang memegang tangan Bella terlempar akibat tendangan keras Michael. Mereka langsung tak berdaya.Michael langsung memeluk tubuh Bella dan memandang wajahnya yang sudah babak belur. Seketika naluri membunuhnya muncul. “Kamu ... Katakan padaku, mana yang sakit?” Michael bertanya hati-hati.Bella lalu menatap Michael. Dia senang Michae
”Biar nanti paman Denis yang menghajarmu. Dia akan menghabisimu,” Helena berteriak-teriak histeris. Melihat istrinya histeris, Thomas yang masih penuh dengan darah lalu berkata, “Jangan takut. Paman tidak akan tinggal diam.”“Aku mau kau membayar mahal akan kejadian hari ini,“ Thomas berkata dengan geram. Kepala Helena sedikit pitak karena rambutnya sedikit tercabut akibat perkelahian ini. Bagaimana Denis bisa diam saja.“Denis!” panggil Michael dengan keras.Denis, yang masih terduduk lemas di depan pintu aula, sangat takut mendengar panggilan itu. Dengan terpaksa dia bangun dan melangkah ke dalam aula.“Waduh, itu dia Denis.”“Sekarang Michael benar-benar tidak bisa kabur. Bodoh sekali.”“Kenapa dia sombong sekali? Kalau saja dia punya kesempatan untuk lari. Sekarang pasti Thomas ingin Michael mati. Denis tidak akan membiarkan Michael keluar dengan selamat.”Ketika Thomas melihat Denis, dia merasa sang juru selamat sudah datang. Dengan hidung penuh dengan darah, dia lalu be
Barusan Denis menyebut Michael dengan panggilan akrab, Bro Michael!Bella sudah babak belur dan teman-temannya tidak ada satu pun yang bisa menolongnya. Tapi ...Tapi mereka juga tidak menyangka ternyata Michael begitu kuat dan bisa membuat Denis bertekuk lutut. Bukan saja para murid, Bella dan Michelle pun ikut heran akan kejadian ini. Bagaimana mungkin Denis kenal dekat dengan Michael? “Barusan, rasanya ada yang bilang kalau ingin memberikan pelajaran pada istriku,” Michael berkata dengan enteng. Denis lalu berkata, “Baiklah.”Kemudian Denis berjalan ke arah para pemabuk anak buahnya. “Coba kalian urus perempuan itu.”Walaupun mereka masih bingung dengan apa yang terjadi, mereka tidak bisa menolaknya.Helena melihat para pemabuk itu berjalan ke arahnya. Walaupun dia dulunya pemberani, tapi setelah menikah dengan Thomas, dia sangat memperhatikan penampilannya. Ini karena Thomas kaya raya dan dapat memenuhi segala keinginannya. Kalau penampilannya sampai rusak gara-gara
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Bella punya sejuta pertanyaan. Apa yang sebetulnya terjadi? Tapi dia tidak berani bertanya, waktu akan menjawab semuanya. Termasuk siapa sebenarnya Michael.Selama Michael masih mencintainya, itu saja sudah cukup.“Michael, apakah kamu mengenal Denis?” kata Michelle yang duduk di kursi belakang. Suasana dalam mobil terasa tegang. “Aku pernah bertemu dengannya sekali,” jawab Michael. Setelah bertemu dengan Denis tiga tahun lalu, Michael tidak muncul lagi. Dia memang tidak pernah bertemu lagi dengan Denis. Michelle cemberut. Dia tidak percaya dengan ucapan Michael tapi Bella yang duduk di kursi penumpang tidak banyak bertanya. Sadar dengan kondisinya, Michelle terdiam.Namun, Michelle yakin, bahwa Michael tidak seperti anggapan orang-orang di Yuncheng. Dia sangat kuat sehingga mereka salah mengira. Sayang sekali pria seperti dia sudah menikah, dengan sahabat baiknya pula. Setelah diperiksa di rumah sakit, luka Bella hanya luka ringan. Dia bisa pu
"Michael, kamu benar-benar pintar. Jika bukan kamu yang memberikan saran ini, Edward pasti akan membuat ulah," ujar Bella sambil tersenyum. Kemarin Michael memintanya untuk datang ke lokasi proyek. Sebelumya Bella bingung kenapa Michael memintanya datang ke sana. Sekarang dia mengerti, Edward benar-benar pantang menyerah untuk membuatnya kalah."Aku tahu sifat Edward seperti apa. Dia selalu menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan popularitasnya di perusahaan. Jika aku jadi dia, aku pun akan menggunakan kesempatan ini," jawab Michael. Michael bersyukur kondisi Bella baik setelah kejadian kemarin.Bella melihat Michael sedang memandanginya dengan tajam. Tiba-tiba dia teringat dengan apa yang Michael katakan saat meninggalkan Kebun Buah. "Michael, jika benar-benar ada bekas luka di wajahku, apa kamu akan mengirimkan Denis peti mati?" tanya Bella.Michael menggelengkan kepalanya. "Bukan hanya Denis, tetapi juga untuk seluruh keluarganya."Bella terpana saat mendengar ucapan Micha
Keluarga Su tiba di lokasi proyek. Melihat perkembangan pekerjaan proyek membuat nenek sangat senang. Daerah yang sedang mereka garap ini kemungkinan akan menggantikan wajah utama Kota Yuncheng. Keluarga Su akan ketiban pamor dan menjadi keluarga kelas pertama. Nenek tidak sabar untuk melihat mimpinya terwujud. “Aku pikir tidak akan bisa melihat keluarga kita menjadi keluarga ternama di Yuncheng. Semoga Tuhan masih berbaik hati dan memberiku kesempatan ini.” Nenek terharu melihat kesempatan yang terbentang luas di depannya. "Nenek, jangan khawatir. Di bawah kepemimpinanku, keluarga Su pasti bisa mengejar keluarga Tian. Bahkan mungkin melebihi kekayaan mereka,“ ujar Edward sambil tersenyum pongah. Nenek menganggukkan kepalanya. “Ya, kamu punya ambisi. Aku senang mendengarnya."“Nenek, aku akan menelepon Bella. Kita lihat apakah dia benar-benar ada di sini.” Edward segera mengeluarkan ponselnya. “Nenek, dia mungkin sengaja berbohong. Nenek harus benar-benar hati-hati,” ujar Aman
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua