Benita dengan cepat menahan tangan Wulan. Dia berkata seolah-olah tidak terjadi apa-apa, “Bukankah kamu sudah setuju menemaniku? Kamu tidak bisa pergi begitu saja. Kita bahkan belum menonton pertandingannya.”Benita menarik tangan Wulan. Wulan menyadari sesuatu yang buruk sedang terjadi.Benita mengenal banyak tuan muda. Dan Wulan tahu Benita yang selalu bermimpi untuk menikah dengan orang kaya. Benita akan melakukan segala cara untuk mengenal orang kaya. Sebagai sahabat Benita, Wulan tahu apa yang dilakukan Benita untuk mendekati orang-orang kaya.Wulan malu dengan semua kelakuan Benita tapi semua yang dilakukan Benita merupakan pilihannya. Wulan pernah mengingatkan Benita beberapa kali namun gagal. Wulan pun berhenti mencampuri urusan pribadi Benita.Namun hari ini Wulan mendapat firasat kalau Benita dan Axel telah membuat kesepakatan dengan sengaja mengajaknya. Tatapan mata Axel dengan jelas mengatakannya.“Tinggallah bersamaku. Kita pulang setelah pertandingan selesai,” pinta
Chaterine berusaha menenangkan diri ketika mendengar rayuan Axel. Sebagai wanita dewasa, dia sering menemani Anthony ke berbagai macam acara. Dia sudah terbiasa menghadapi rayuan yang diucapkan langsung maupun tidak langsung. Chaterine sudah tahu apa yang diinginkan Axel.“Dari keluarga mana kamu berasal?” tanya Chaterine dingin.Latar belakang keluarga Axel hanya ada di urutan kedua terpandang di Kota Yanjing. Perbedaannya sangat jauh dibandingkan dengan keluarga aristokrat kelas atas maupun tiga keluarga terpandang. Dia resah ketika mendengar pertanyaan Chaterine. Axel takut wanita cantik yang ada di depannya adalah dari keluarga aristokrat ternama yang tidak mungkin bisa disentuh oleh orang biasa.Axel tidak ingin besar kepala di depan orang yang dia tidak tahu latar belakangnya. Dia pun bertanya balik, “Kamu siapa?”Chaterine sudah meninggalkan Keluarga Han tapi tidak masalah jika dia masih menggunakan nama Keluarga Han dalam menghadapi masalah kecil. “Chaterine Han,” jawabnya.
Axel merangkak melarikan diri karena panik. Dia tidak menyangka dirinya akan menjadi sumber malapetaka bagi Keluarga Chen.Ucapan Alvin sama dengan perintah bagi Keluarga Yang untuk merampok Keluarga Chen yang tidak dapat melarikan diri dari ancaman Keluarga Yang. Satu-satunya cara baginya adalah pulang dan menjual seluruh asetnya kemudian meninggalkan Kota Yanjing seperti perintah Alvin.“Terima kasih sudah menyelamatkan aku lagi,” ucap Wulan pada Michael dengan tatapan kikuk. Wulan selama ini tidak mengetahui siapa Michael sebenarnya. Kini akhirnya dia tahu kalau Michael adalah Tuan Muda Keluarga Han.Wulan yakin rumor yang mengatakan Michael tidak berguna di luar sana tidak benar. Dan alasan Keluarga Yang mengutus Michael sebagai perwakilannya di Pertandingan Bela Diri Dunia bukan keputusan bodoh.“Aku tidak bermaksud turut campur,” ujar Michael santai. Michael dan Chaterine pasti sudah ada di arena pertandingan seandainya saja Chaterine tidak berusaha menengahi Wulan dan Axel.
Pria berotot berdiri di sudut penantang sambil berkacak pinggang. Dia berusaha menunjukkan kekuatannya.Namun dia gagal menarik perhatian penonton karena semua mata tertuju pada Michael. Mereka ingin tahu rahasia Keluarga Yang yang dengan percaya diri mengutus hanya satu peserta di Pertandingan Bela Diri Dunia ini.Para penonton tidak mempedulikan hal lain karena semua spekulasi yang selama ini berkembang sebelum pertandingan akan terbuka hari ini.Wulan mengepalkan kedua tangannya yang sudah mulai berkeringat. Penampilan penantang Michael di sudut penantang sungguh tidak sebanding dengan Michael yang bertubuh kecil.“Bibi Chaterine, apa Michael bisa mengalahkannya?” tanya Wulan penasaran.Chaterine melirik Michael sekali. Kemudian dia menatap Victor sang penjaga Keluarga Han yang ada di belakang.Chaterine tidak tahu kekuatan sesungguhnya Michael. Dia juga sangat khawatir saat itu.Lawan Michael terlihat terlalu kuat bagi Michael.“Aku tidak tahu. Tapi ... tapi aku percaya anak
Chaterine mematung untuk waktu yang cukup lama. Dia mendengar dengan jelas pertanyaan Wulan tapi dia tidak tahu harus menjawab apa. Apa yang baru saja terjadi di hadapannya membuatnya syok bagai gempa berkekuatan dua belas magnitudo. Kekuatannya sungguh luar biasa sekaligus menakutkan.Chaterine tidak mengira Michael bisa begitu kuat. Kini Chaterine yakin, Michael pasti mampu mengejutkan empat orang penting di pertandingan ini. Pikiran Chaterine juga melayang pada Florence yang menganggap dirinya seolah-olah kaisar.Apa benar Michael tidak pantas menjadi bagian dari Keluarga Han?Kemampuan Michael sekarang jauh melebihi Matthew. Apa Michael tidak bisa mengangkat Keluarga Han lebih baik daripada Matthew?“Florence, kamu lihat ini? Kamu pasti menyesal!” ucap Chaterine pada dirinya sendiri.Michael melihat wasit di arena pertandingan yang memandangnya dengan mata lebar. Michael bertanya pada wasit, “Apa kamu sudah mengumumkan hasilnya?”Wasit panik. Dia sudah dua puluh tahun berkari
Chaterine bersungguh-sungguh menasihati Michael mengenai manfaat mengenal cinta pertama. Pandangan Chaterine mengenai cinta monyet sangat berbeda dengan orang tua lainnya. Bisa jadi karena Chaterine tidak khawatir Michael akan mengabaikan sekolahnya. Cinta monyet tidak akan membuat sekolah Michael terbengkalai.Nasihat Chaterine masuk ke telinga kiri Michael dan keluar dari telinga kanannya. Michael tidak menganggap serius ucapan Chaterine. Lagi pula, Michael tidak perlu pengalaman cinta pertama karena dia sudah mempunyai wanita pilihan. Kini dia tinggal menunggu kesempatan bertemu Bella di Kota Yuncheng.Michael melihat seorang gadis kecil berkacamata ketika dia meninggalkan arena pertandingan. Penampilan gadis itu mengingatkan Michael akan seseorang tapi Michael yakin mereka tidak saling mengenal. Michael merasa aneh dengan perasaannya.Pikiran Michael terus melayang pada gadis itu walaupun sudah ada di rumah. Gadis itu bagaikan sebuah merek produk tertentu yang terus menempel di
Sambil menunggu informasi dari Jimmy, Michael berpikir keras terkait masalah yang sedang dihadapi Keluarga Qi. Kepergian Keluarga Qi ke Amerika bisa jadi berhubungan dengan masalahnya dengan Keluarga Mo.Mereka dalam masalah besar karena harus berhadapan dengan Keluarga Mo. Akhirnya mereka harus menyelamatkan diri ke luar negeri sebagai pilihan terakhir.Namun bisnis Keluarga Qi berkembang pesat setelah pindah ke Amerika.Michael berusaha memetakan masalah yang melilit Keluarga Qi. Apabila dia hanya mengamati dan tidak turut campur masalah Keluarga Qi, apakah semuanya akan berjalan sesuai dengan yang terjadi sebelumnya? Dan apakah bisnis Keluarga Qi akan berkembang sama baik seperti dulu setelah pindah keluar negeri?Jika memang semua berjalan sesuai dengan yang terjadi sebelumnya maka Michael akan membiarkan Daniel menyelesaikan masalahnya sendiri.Hanya saja, Michael tidak yakin apakah sejarah bisa terulang sempurna karena keadaan Kota Yanjing berbeda dari masa sebelumnya. Kelah
Michael hanyalah anak usia empat belas tahun. Namun setiap kali makan malam, topik pembicaraan Chaterine selalu menjurus pada pernikahan. Michael seolah-olah merasa dirinya dipaksa untuk cepat-cepat menikah. Apa yang terjadi pada orang-orang muda generasi sebelum Michael hingga orang tuanya meminta anak-anaknya cepat menikah?Michael tidak habis pikir, apakah Chaterine seorang ibu yang normal? Karena tidak pernah ada seorang ibu yang memaksa anak laki-lakinya yang masih berusia empat belas tahun untuk menikah.Michael hanya terdiam mendengar semua teori cinta Chaterine. Akhirnya bunyi telepon memotong pidato Chaterine yang tidak ada hentinya.Chaterine menatap Michael dengan pandangan aneh setelah melihat layar teleponnya.“Siapa yang menelepon?” tanya Michael penasaran.“Ayahmu. Aku sedang perang dingin dengannya. Mengapa dia meneleponku?” ucap Chaterine sambil memutar bola matanya. Chaterine jarang sekali menerima telepon maupun menelepon Anthony sejak dia meninggalkan rumah Kel
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua