Michael hanyalah anak usia empat belas tahun. Namun setiap kali makan malam, topik pembicaraan Chaterine selalu menjurus pada pernikahan. Michael seolah-olah merasa dirinya dipaksa untuk cepat-cepat menikah. Apa yang terjadi pada orang-orang muda generasi sebelum Michael hingga orang tuanya meminta anak-anaknya cepat menikah?Michael tidak habis pikir, apakah Chaterine seorang ibu yang normal? Karena tidak pernah ada seorang ibu yang memaksa anak laki-lakinya yang masih berusia empat belas tahun untuk menikah.Michael hanya terdiam mendengar semua teori cinta Chaterine. Akhirnya bunyi telepon memotong pidato Chaterine yang tidak ada hentinya.Chaterine menatap Michael dengan pandangan aneh setelah melihat layar teleponnya.“Siapa yang menelepon?” tanya Michael penasaran.“Ayahmu. Aku sedang perang dingin dengannya. Mengapa dia meneleponku?” ucap Chaterine sambil memutar bola matanya. Chaterine jarang sekali menerima telepon maupun menelepon Anthony sejak dia meninggalkan rumah Kel
Michael sangat khawatir setelah mendengar informasi dari Jimmy. Dia mengerti kemarahan Daniel yang telah dicurangi oleh Keluarga Mo. Sangat masuk akal jika Daniel tidak dapat mengontrol emosinya.Namun Michael bingung, mengapa Daniel membawa istri dan anaknya mendatangi rumah Keluarga Mo.Tidakkah Daniel mengerti jurang yang sangat dalam antara dirinya dan Keluarga Mo? Dia menyerahkan nyawanya sendiri dengan mendatangi langsung rumah Keluarga Mo.Terlebih lagi, menurut kabar yang beredar, Keluarga Mo ingin merebut Fransesca dari tangan Daniel.Apa Daniel akan menyerahkan istrinya pada Keluarga Mo?“Aku akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Kamu bisa pulang untuk istirahat. Aku beri kamu cuti hari ini. Jangan sampai aku tahu kamu masih ada di kantor hari ini,” pesan Michael sebelum meninggalkan kantor.Jimmy sangat lelah setelah terjaga semalaman. Jiwa dan fisiknya lemah. Sebenarnya masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan tapi akhirnya dia pun memutuskan pulang setelah
Setelah Michael bertemu dengan Alvin, tanpa banyak bicara, dia pergi menuju ke kediaman Keluarga Mo. Alvin, yang mengendarai mobil, terus menatap Michael. Dia bisa melihat kekhawatiran di wajah Michael, yang membuatnya heran apa yang sebenarnya dikhawatirkan oleh Michael. Setelah Michael meninggalkan Keluarga Han, apa yang terjadi pada Keluarga Han bukan menjadi urusan Michael lagi. Jadi urusan hari ini tidak ada hubungannya dengan Keluarga Han. Alvin tidak melihat sebuah alasan penting yang membuat Michael khawatir. "Michael, ada apa?" tanya Alvin. Urusan ini panjang jika harus dijelaskan. Urusannya rumit dan tidak akan ada yang mempercayainya. Michael hanya bisa berkata, "Temanku punya masalah dengan Keluarga Mo. Yang perlu kamu lakukan adalah mengantarkanku saja. Aku tidak akan menanggung risikonya jika kamu ikut campur."Alvin menangkap apa yang dimaksud Michael. Jika Keluarga Yang tidak ingin bermasalah dengan Keluarga Mo, lebih baik Alvin tidak ikut campur. Tapi karena A
"Aku Michael."Michael segera masuk ke kediaman Keluarga Mo. Alvin yang melihat ini segera mengikuti Michael.Si pengawal terkejut melihat Michael, ternyata dia adalah bocah yang sedang diperbincangkan di Yanjing. Michael, utusan Keluarga Yang di Pertandingan Bela Diri Dunia, dan menang dengan mudah. Semua orang yang melihat pertandingan itu, tidak bisa melupakan Michael. Bagi yang tidak menyaksikan pertandingan, rumor Michael ini termasuk berlebihan. Mereka tidak percaya dengan berita itu. Si pengawal adalah orang yang termasuk di dalamnya. Namun setelah melihat sikap Michael, akhirnya dia menyadari rumor itu benar adanya Michael bisa mengalahkan anak buahnya dengan mudah. "Ketua, bocah ini terlalu kuat!" ujar anak buahnya sambil meringis kesakitan. Si pengawal tersenyum kecut, "Kita terlalu meremehkan Michael."Setelah masuk ke kediaman Keluarga Mo, Michael tidak tahu di mana Daniel. Tempat itu sangat asing. Kemudian, dia mendengar ada suara menghampirnya. "Alvin, kena
Saat berjalan ke halaman belakang, wajah Michael menjadi lebih gelap. Ketika Silas melihat kedatangan Michael, dia merasa kesal. "Hei, siapa yang mengijinkan bocah ini masuk ke sini?" tanya Silas pada orang-orang di sekitarnya. Anak buahnya yang takut pada Silas berkata, "Silas, kami tidak bisa menghalanginya. Dia terlalu kuat.""Tangkap dia," perintah Silas. Sudah jelas Michael hendak ikut campur urusannya. Silas ingin mematahkan lehernya. Anak buahnya mengangguk dan segera mengepung Michael. Bagi Silas, mudah saja berurusan dengan seorang bocah. Namun saat Alvin mengikuti di belakang Michael, Silas berhenti dan mengerutkan kening. Bukannya itu Alvin? Kenapa dia ada di sini?Silas tidak datang ke Pertandingan Bela Diri Dunia. Lagi pula orang penting seperti dia tidak punya banyak waktu. Dia akan datang saat pertandingan sudah masuk babak final. Karena itu, dia tidak mengenali Michael. Tapi Silas menduga, bocah ini pasti Michael, bocah yang sudah membuat gempar Kota Yanjing
Suasana menjadi tegang. Semua orang menatap Michael. Tidak ada yang berani bergerak duluan. Lagi pula, Silas adalah Kepala Keluarga Mo. Keluarga Mo adalah salah satu keluarga berpengaruh di dunia bisnis Yanjing!Apakah Michael benar-benar akan membuat masalah dengan Silas?Silas juga menahan napas. Dia sudah lama berkecimpung di dunia bisnis sejak lama. Apa lagi dia sudah terkenal akibat perbuatannya di jalanan. Dia tidak mudah takut. Namun, di momen ini, dia merasa ketakutan yang luar biasa. Silas sendiri heran, kenapa dia harus takut pada seorang bocah? "Michael, jangan besar kepala," ujar Silas sambil menggertakkan gigi. Michael berjalan lebih pelan. Sikapnya ini menambah suasana tegang yang sudah terjadi. Meskipun di sini, Evie lebih muda dari Michael, dia lebih sensitif dibanding teman seusianya. Karena itulah Evie mulai menjaga dirinya. Bahkan saat orang tua Evie pindah ke luar negeri, dia tetap tinggal di China sendirian dengan menyembunyikan identitasnya. Bahkan teman
Sebenarnya, mungkin hanya naga unicorn yang bisa mengimbangi kekuatan Michael. Orang-orang yang berdiri di depannya sama sekali bukan lawan yang sebanding. "Kamu pikir aku sudah mengerahkan semua kemampuanku di pertandingan itu?" tanya Michael sambil tersenyum. Semua orang berpikiran seperti itu. Namun dengan melihat kemampuan Michael sekarang, sepertinya perkiraan mereka salah. Michael baru berusia empat belas tahun. Bagaimana bisa dia begitu kuat?Secara logika, untuk mencapai level kekuatan tertentu, seseorang harus berlatih fisik selama bertahun-tahun. Mustahil ada orang seperti Michael. "Hari ini coba tunjukkan batas kemampuanmu." Alih-alih laki-laki berotot di samping kanan dan kirinya, si orang pendek itu kemudian maju. Karena Michael sudah menebak siapa dirinya, rasanya dia tidak perlu buang waktu lagi. "Batas kemampuan?" Michael mendengus, "Apa kamu bisa bertahan dari seranganku?"Orang itu menggertakkan giginya. Harga dirinya terusik dengan ucapan Michael. Dia ber
"Beri aku waktu satu minggu," ujar Silas singkat. Alvin terkejut mendengarnya. Apa lagi jika ucapan Silas ini didengar langsung oleh Alistair. Dia adalah Silas. Reputasinya menghina dan melecehkan orang sangat terkenal di Yanjing. Tapi belum pernah ada berita soal dia berkompromi dengan orang lain. "Seminggu, aku tunggu. Jika kamu tidak menepati apa yang kamu katakan, aku akan menyingkirkan Keluarga Mo dari Yanjing," ancam Michael. Silas meringis. Setelah bertahun-tahun berkuasa di Yanjing, tidak ada yang berani mengancamnya seperti itu. Kalau orang lain mendengar hal ini, sudah pasti mereka tidak akan percaya. Michael mendekati Evie dan berkata, "Ayo pergi. Jika dia melanggar janjinya, aku yang akan langsung turun tangan."Evie mengangguk dan meninggalkan kediaman Keluarga Mo. Saat mereka tiba di gerbang depan rumah, Michael berkata pada Alvin, "Bantu aku carikan tempat yang aman buat mereka. Semakin terpencil, semakin baik."Selama seminggu ini, Michael tidak tahu apa y
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua