John tidak segan berhadapan dengan Raven walaupun dia tahu siapa Raven sesungguhnya. Terlebih lagi dia merupakan murid Michael. Dia tidak perlu menganggap Raven sebagai sosok yang superior.Status Raven tidak merubah sikap John padanya.Raven tidak keberatan dengan sikap John karena dia murid Michael. Status John berbeda dari orang lain.Raven sedikit bingung dengan apa yang disampaikan John.Apakah John sedang sekarat?Apakah Michael menyerah melawan naga unicorn?Tidak mungkin!Raven sudah cukup mengenal Michael. Michael tidak akan mungkin menyerah dengan mudah.“Apakah gurumu mengatakannya padamu?” tanya Raven.John menggelengkan kepala dan menjawab, “Dia tidak mengatakannya secara langsung tapi maksudnya seperti itu. Tidak ada jalan untuk bisa melawan naga unicorn. Tidak ada kesempatan bagi kita untuk selamat.”Raven menatap John tidak berdaya. Dia bersyukur Michael tidak menyerah. Semuanya akan berakhir jika Michael patah semangat.Pasti ada jalan keluar untuk menghadap
Hampir semua orang berpikir perubahan cuaca yang terjadi saat itu bukan hal yang biasa. Namun begitu matahari kembali muncul dan awan hitam sirna, tidak ada lagi orang yang mempermasalahkannya. Hanya Raven yang telah banyak makan asam garam yang sedikit merasa aneh.Menurutnya, awan hitam yang menutupi langit kota bukan peristiwa alam biasa.“Kamu kenapa?” tanya John ketika melihat Raven begitu serius.“Apa yang baru saja terjadi bukanlah hal biasa. Mungkin ada hubungannya dengan gurumu,” ungkap Raven.“Guruku?” John bingung. Mana mungkin perubahan cuaca berhubungan dengan gurunya?Apakah gurunya sekarang sudah menjadi pengontrol cuaca?Michael akhirnya pulang ke rumah Raven setelah beberapa hari menghilang.John berlari menyambut Michael dengan wajah gembira setelah beberapa hari tidak bertemu.“Guru, aku sangat merindukanmu, aku ...” John berpura-pura sangat merindukan Michael sampai hampir menangis.Michael memandang garang John sebelum John selesai mengungkapkan kerinduanny
Saat ini naga unicorn sedang dalam masa pemulihan. Ini kesempatan bagi Michael untuk menyerangnya. Naga unicorn akan semakin kuat jika Michael terlambat bertindak. Dan Michael pun akan semakin sulit menaklukan naga unicorn. Saat ini menjadi waktu yang paling tepat untuk melawan naga unicorn. Situasi akan semakin berbahaya jika sedikit saja terlambat memancing naga unicorn. “Aku datang untuk memberitahu kalian semua kalau aku akan pergi ke hutan gelap,” ucap Michael.“Sekarang!” Raven menatap Michael dengan syok. Dia sudah menduga Michael akan merubah rencananya tapi dia tidak menyangka akan secepat ini.“Sekarang waktu yang tepat menyerangnya selama dia sedang dalam masa pemulihan,” lanjut Michael.Raven mengerti keadaannya. Dan keputusan Michael tidak mungkin ada yang bisa merubahnya.“Michael, apakah kamu sudah pertimbangkan baik-baik?” tanya Susan yang sedari tadi diam saja. Dia tidak bisa membantu apapun. Tapi menurutnya, keputusan Michael terlalu terburu-buru dan tidak ma
John menceritakan semua informasi yang dia tahu pada Cheryl tanpa sedikitpun disembunyikan.Cheryl langsung pergi begitu John selesai bercerita.John bertanya dengan sigap begitu melihat Cheryl pergi, “Cheryl, kamu mau ke mana?”“Ke hutan gelap. Tentu saja,” jawab Cheryl pelan.John panik mendengar jawaban Cheryl. Dia bergegas mendahului Cheryl dan menahannya. Namun Cheryl menonjoknya sebelum John bicara.John kesakitan. Dia tersungkur ke tanah. “Cheryl, kamu tidak boleh pergi ke hutan gelap. Guru akan menggunakan kekuatan terbesarnya untuk melawan naga unicorn. Kamu tidak mungkin bisa menolongnya walaupun kamu pergi ke sana. Kamu malah akan membuat masalah bagi guru,” ungkap John.Cheryl berbalik. Dia memandang John dengan tajam dan berkata, “Kamu ingin aku hanya diam tidak berbuat apa-apa?”“Hanya guru yang bisa melawan naga unicorn. Apa kamu tega menambah masalah pada guru dalam keadaan darurat seperti ini? Guru bisa celaka jika konsentrasinya terpecah karena harus melindungi
Perbatasan hutan gelap.Saat Michael datang ke sini, dia bisa segera merasakan kehadiran dan kekuatan naga unicorn dengan jelas. Sebetulnya Michael tidak percaya diri menggunakan proses kehancuran untuk menghadapi naga unicorn. Dia tidak tahu apakah proses itu bisa menyerang naga unicorn. Namun, dia tidak ada pilihan lain. Dia harus mencoba. Lagi pula dia bisa memanfaatkan kenyataan bahwa kekuatan naga unicorn belum pulih sepenuhnya. "Tuhan, aku harap semua ini akan berakhir baik-baik saja." Michael, yang belum pernah percaya dengan kehadiran Tuhan dan hantu, sekarang mulai berdoa. Meskipun dia berani menghadapi bahaya, bukan berarti dia mau bertemu dengan malaikat kematian. Saat dia memikirkan Bella dan Hanna, Michael bertekad untuk hidup, karena dia memiliki tanggung jawab untuk mengurus mereka. Begitu dia menginjakkan kaki di hutan gelap, dia merasakan tarikan napas yang kuat. "Aku tidak menyangka kamu akan mati secepatnya," suara naga unicorn terdengar jelas di telinga
Sejujurnya, Michael menemukan ide ini saat dia masuk ke hutan gelap. Naga unicorn tidak muncul seketika. Itu aneh. Padahal, si naga ingin membunuh dirinya. Sekarang kesempatan itu sudah ada di depan mata, tapi si naga belum bergerak. Jadi Michael sengaja memprovokasi naga unicorn untuk membuktikan apakah tebakannya benar. Sepertinya dugaannya benar. Meskipun Michael tidak tahu alasannya tapi naga unicorn tidak bisa meninggalkan Gunung Xuanyuan begitu saja. Mungkin ini ada kaitannya dengan penyembuhan tenaganya. Kalau begitu, itu kabar bagus buat Michael.Dia ingin menggunakan proses kehancuran untuk melawan si naga. Jika naga unicorn ingin melarikan diri, seharusnya itu tidak sulit. Namun jika si naga tidak bisa meninggalkan Gunung Xuanyuan, maka rencana Michael dengan mudah bisa dilakukan. "Manusia, kenapa kamu berpikir seperti itu?" tanya si naga unicorn.Mendengar pertanyaan si naga unicorn, membuat Michael tersenyum. Jika sebelumnya prediksi Michael hanya delapan puluh pers
"Manusia, apa kamu akan melakukan hal ini di depanku? Apa itu kekuatanmu yang sesungguhnya?" tanya naga unicorn. Kalau memang Michael akan menggunakan kekuatan itu, sang naga tidak perlu takut. Dia pikir Michael adalah jagoan dari dunia lain. Ucapan sang naga membuat perasaan Michael tidak enak. Jika proses kehancuran tidak bisa mengalahkan naga unicorn, Michael tidak punya cara lain. "Memangnya kamu bisa melawan proses kehancuran?" tanya Michael.Tiba-tiba naga unicorn tertawa. Dia menyadari Michael hendak menggunakan proses kehancuran untuk mengalahkannya. Menggelikan sekali. "Manusia, kamu bodoh sekali. Aku ini sudah berlatih ribuan tahun. Bagaimana bisa aku kalah dari proses itu?" ujar naga unicorn.Raut wajah Michael berubah dan dia bertanya, "Apa maksudmu?""Apa kamu tuli? Jika kamu ingin pergi ke dunia “itu”, kamu harus melalui proses kehancuran. Setelah kamu melaluinya, barulah kamu bisa pergi. Menurutmu kenapa aku pergi?" tanya naga unicorn.Putus asa!Langsung Mi
"Ayah."Michael yang berdiri di sana tercengang. Dia tidak pernah membayangkan Bella dan Hanna datang ke Dunia Xuanyuan!Jika boleh dikatakan, ini adalah kejutan paling besar yang dialami Michael.Namun, kejutan ini bukanlah kejutan bahagia karena sekarang dia sedang menghadapi bahaya besar. Bella dan Hanna berada dalam bahaya. Michael saja tidak ingin mati. Bagaimana dia bisa menerima jika kedua orang yang dicintai ini berada dalam bahaya. Setelah pikirannya kembali, Michael berjalan ke arah Bella. Ada ribuan kata-kata yang memenuhi kepalanya, tapi dia tidak bisa menyampaikannya. "Ayah," Hanna melihat Michael dengan muda polos. Michael menatapnya dengan lekat. Saat Hanna menjulurkan lengannya seolah-olah dia ingin digendong Michael, Michael merasa bahagia. Saat Michael meninggalkan bumi, Hanna masih bayi merah. Sekarang dia sudah tumbuh besar dan memanggilnya ayah. Kalau menurut waktu di Dunia Xuanyuan, dia baru meninggalkan bumi kurang dari setahun. Ternyata ada pe
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua