Ketika semua orang menatapnya, Bella sangat marah. Tapi Michael membisikkan beberapa kata di telinganya.Bella memandang Michael dengan kaget. Dia menggelengkan kepalanya. Sekarang semua orang ingin menyalahkannya. Jika dia mengambil inisiatif, bukankah itu hanya memberi mereka kesempatan?Michael tersenyum dan mengangguk. "Percayalah padaku."Bella tercengang. Setiap kali Michael mengucapkan sesuatu, dia akan memilih untuk mempercayainya tanpa ragu-ragu. Keyakinan ini hampir menjadi ketergantungan.“Nenek, aku bisa memikirkan cara untuk mendapatkan pinjaman bank,” ujar Bella sambil berdiri.Begitu Bella mengatakan ini, Edward mencibir. Nenek saja itu tidak bisa memperoleh pinjaman, bagaimana mungkin Bella bisa? “Jangan mengada-ngada. Bagaimana kamu bisa melakukan hal yang tidak tidak bisa dilakukan nenek?” Edward berkata."Edward, biarkan saja Bella melakukannya. Tapi Bella, bagaimana jika kamu tidak bisa melakukannya?" Amanda tersenyum."Jika aku tidak bisa melakukannya, aku
Mereka mencari siapa yang berbicara, ternyata Michael. "Michael, apa yang barusan kamu katakan? Dasar pembohong. Apa kamu tidak takut nanti disambar petir?" Edward berkata sambil tersenyum licik.Semua orang meragukan jumlah pinjaman tersebut. Bagaimana mungkin keluarga Su memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman sebesar satu miliar.“Michael, kamu diam. Tidak ada tempat bagimu untuk berbicara di sini,” Nenek berkata dengan nada tajam.Bella melirik Michael dan berkata kepada nenek. "Nenek, dia tidak bercanda. Aku bisa mendapatkan pinjaman satu miliar, tetapi dengan syarat aku akan mengurus keuangan perusahaan."Melihat Bella sangat tegas, nenek menahan napas. Jika dia bisa mendapatkan pinjaman satu miliar yuan, dia tidak perlu lagi khawatir tentang situasi keuangan perusahaan."Jika kamu bisa mendapatkannya, aku berjanji akan memberikan hak tersebut,” ujar nenek.Edward dan Amanda tidak berani membantah nenek. Bella benar-benar bisa mendapatkan pinjaman dan akan mengendalika
“Apa … apa yang kamu bilang barusan? Berapa banyak?” Ronny terkejut mendengarnya. Dia buru-buru mendorong wanita yang ada di sampingnya. "Ronny, puluhan miliar," ujar sang manajer.Hisss!Ronny menarik napas dalam-dalam. Meskipun dia sudah punya kesepakatan licik dengan perusahaan lain dan berjanji untuk tidak memberikan pinjaman ke keluarga Su, dia tentu tidak berani menyinggung nasabah prioritas dengan aset puluhan miliar.Setelah berpikir sejenak, Ronny merasa ada yang tidak beres. "Mengapa ada orang kaya seperti itu yang mau memberikan pinjaman kepada keluarga Su?""Ronny, aku tidak tahu, tapi dia mau bertemu besok. Jika kamu tidak datang, aku khawatir dia akan benar-benar memindahkan asetnya," ujar manajer.Ronny tahu betapa seriusnya masalah ini. Bahkan jika dia diminta untuk mengembalikan semua uang suap yang sudah dia ambil sebelumnya, paling banter dia akan merasa sakit sedikit. Tapi dia tidak bisa mempertaruhkan posisinya sebagai direktur di bank ini sekarang. "Oke,
"Jika Bella mau, tidak masalah sertifikat itu ditulis atas namanya," kata Michael.Suzy tidak menyangka Michael akan begitu mudah memberikan persetujuan. Vila seharga delapan puluh juta yuan. Bahkan Michael tidak terlihat ragu sedikitpun. Suzy tidak perlu buang-buang tenaga. Dia tersenyum. "Kalau begitu, kamu harus segera melakukannya.""Suzy, jika aku dikeluarkan dari daftar keluarga Su, kamu akan menyesalinya," kata Michael sambil tersenyum."Hah!" Suzy tersenyum menghina. "Uangmu hampir habis, kan? Berapa lama kamu bisa sombong begini?""Aku bisa membeli sepuluh vila seperti ini tanpa mengedipkan mata.""Kamu tidak punya kemampuan apa-apa tapi kamu pintar berbohong. Bahkan jika kamu benar-benar punya uang, aku tidak akan tertipu." kata Suzy sambil mencibir."Benarkah? Seorang wanita yang sangat menyukai uang sepertimu, tidak menyukai uangku?" Michael mendengus. Michael tahu niat Suzy. Suzy ingin mengusirnya keluar dari vila. Michael tidak bisa membiarkannya besar kepala. “Mi
“Jika Direktur Ronny ragu-ragu, tidak apa apa. Aku tidak memaksa,” ujar Bella.Ronny mengangguk. "Jika Nona Su memiliki pertanyaan, bisa tanyakan langsung ke beliau. Aku benar-benar tidak tahu."Setelah menandatangani kontrak, Ronny berjanji untuk mencairkan uang segera. Setelah semuanya beres, Bella pergi.“Pasti akan banyak pihak yang protes dengan keputusanku ini.” Ronny memperkirakan dirinya akan diboikot oleh perusahaan-perusahaan itu, tetapi apa boleh buat. "Ronny, kita punya banyak nasabah. Hal ini sangat beresiko. Apa yang akan kau lakukan jika mereka semua tahu kalau kita meminjamkan uang kepada keluarga Su?” tanya manajer.Ronny tersenyum. "Betul sekali. Tapi sebenarnya siapa nasabah prioritas itu? Apakah di Yuncheng ada orang sekaya itu?""Namanya Michael. Apakah kamu ingin memeriksanya?" kata manajer itu.“Michael?” Ronny mengerutkan keningnya. Tiba-tiba dia teringat. “Michael, bukankah dia adalah menantu tidak berguna dari keluarga Su?”Manajer berdiri terpaku. Me
Bella masuk ke kamar dan melihat Michael berbaring di tempat tidur. Michael terlihat bosan, dan sibuk bermain dengan ponselnya. Ketika Bella berjalan ke tempat tidur, Michael menggerakkan tubuhnya. "Bagaimana? Apakah semuanya berjalan baik?"“Ibuku membuat ulah lagi ya?” Bella bertanya."Tidak apa-apa. Namamu akan ada di sertifikat vila," kata Michael.“Apa kamu tidak tahu alasan ibuku melakukannya? Kenapa kamu setuju dengannya?” Bella berkata dengan bingung."Aku tahu alasannya. tapi kamu tetap pengambil keputusan, kan? Jika aku tidak percaya pada ibumu, aku bisa mempercayaimu." Michael tersenyum.Bella sangat tersentuh dengan kata-kata Michael. Ternyata Michael menyetujui permintaan ibu karena Michael percaya padanya!Secara impulsif, Bella mencium Michael tepat di bibirnya. Setelah itu Bella kabur dari kamar dengan terburu-buru. Michael terpaku. Dia terkejut dengan sikap Bella barusan. Setelah menyadarinya, dia tersenyum kecut."Seharusnya Bella bilang dulu, biar aku bisa
Ruang VIP Bank.Ronny merasa cemas sekaligus bersemangat karena akhirnya dia bisa bertemu dengan Michael.Saat mereka bertemu, Ronny terkejut betapa mudanya Michael. Bukan karena dia belum pernah melihat orang yang begitu muda dan menjanjikan, tapi karena dia punya aset puluhan miliar pada usia yang begitu muda. "Aku tidak mengira usiamu begitu muda," ujar Ronny.Sang manajer mengedipkan bulu matanya yang lentik. Dia belum menyerah untuk merayu Michael. Tapi Michael bahkan tidak melirik ke arahnya. "Direktur, aku menemuimu hari ini karena aku harap kalian bisa bekerja sama dengan Bella ke depannya," kata Michael. Bella dari keluarga Su. Berati benar pria di depan mereka adalah Michael yang menjadi menantu keluarga Su?“Aku sebenarnya penasaran. Tapi aku tidak tahu apakah boleh aku bertanya lebih banyak?” tanya Ronny.Michael tersenyum. Dia paham dengan keraguan Ronny. "Aku adalah orang yang kalian pikirkan. Sayangnya aku tidak bisa mengatakan lebih banyak.”Ternyata benar!
“Akhirnya, kamu tertangkap juga,” ujar seorang wanita dengan make up tebal dan berpakaian tipis berwarna hitam. "Kamu mengenal perempuan ini?""Aku tidak mengenalnya," jawab Michael.Michelle memukul Michael, "Aku sahabat istrimu. Kamu harus menolongku."Michael meringis kesakitan. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Bagaimana mungkin dia bisa menolongnya? "Karena kamu tidak ada hubungan dengannya. Pergi sana, jangan ikut campur urusanku," kata wanita itu dengan marah."Bagaimana kalau aku tidak mau pergi?” ujar Michael.“Tidak mau pergi?” Wanita itu tersenyum dingin. “Silahkan saja kalau kamu mau dipukuli.” Terlihat beberapa petugas keamanan di belakang wanita itu. Mereka berjalan menuju Michael."Bodoh sekali. Coba lihat dirimu.""Jangan salahkan kami. Salahmu sendiri tidak mau pergi."Michelle menarik pakaian Michael. "Maafkan aku. Aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit kalau kamu terluka."Michael tersenyum kecut. "Cepat menyingkir dari sini. Oh ya, coba cek rumah sakit
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua