Michael mengangguk. Dia tahu kemampuan buah merah lebih dari orang lain. Itu sangat berefek pada John dan juga Ivan dan Dary dari Apocalypse. John sangat mempercayai Michael. Ucapan Michael tidak hanya menghilangkan keraguan John tapi membuatnya sangat bersemangat. Jika dia bisa mendobrak hingga mencapai cahaya lima, dia bisa mengejutkan warga Longyun lagi!Di kediaman walikota.Tujuan Albert mengajak John adalah untuk membantu membereskan masalah Rudy dan Irvan. Namun, bagi Irvan, John pantas mati. Albert hanya ingin membantu Irvan. Kecuali John setuju, maka rencana pamannya itu tidak akan berhasil. "Paman, apa menurutmu John akan menerima tantangan ini?" tanya Irvan dengan penasaran. "Mungkin saja," jawab Albert sambil tersenyum. Irvan menatap Rudy dengan curiga. Dia tidak paham kenapa Albert merasa begitu percaya diri. Rudy bertanya, "Apa John tidak mencurigaimu?""Meskipun dia tahu, begitu aku yang mengatakannya, John akan setuju," jawab Rudy. "Kenapa?" tanya Irvan
"Bung, bagaimana kamu bisa menaklukkan hewan buas bintang tujuh dengan kemampuan level cahaya empat?" tanya si pemenang bertahan. Kali ini dia benar-benar memperhatikan lawan tandingnya. John membawakan kejutan untuknya. "Aku tidak tertarik menjawab pertanyaanmu. Aku ke sini untuk menantangmu," jawab John. Si pemenang bertahan memandangi harimau bersayap dengan pandangan tertarik. Dia tidak menganggap John."Apa kamu tahu hidup dan mati hewan buas bergantung pada nyawa si pemiliknya? Sayang sekali hewan buas itu akan mati begitu aku membunuhmu," ujar si pemenang bertahan. John mengerutkan kening. Si pemenang bertahan begitu percaya diri bisa membunuh John. John sadar dengan level kekuatannya. Dia tidak mungkin bisa mengalahkan si pemenang bertahan begitu saja. Jika Michael tidak melindunginya, John tidak memiliki keberanian untuk datang ke sini. "Kamu pikir aku yang kalah? Sombong sekali dirimu," kata John.Si pemenang bertahan tersenyum. Lucu sekali si John. Dia berkata,
Kemunculan pria bertopeng itu membuat semua orang penasaran, khususnya ketiga anggota Keluarga Xiao."Dia ..." Albert berpikir. Tiba-tiba matanya melebar dan berkata, "Apakah dia guru John?"John tidak pernah menunjukkan siapa gurunya. Bagi orang yang mau berpikir, mereka pasti akan mengira kalau John memiliki seorang guru. Kalau tidak, bagaimana dia bisa menaklukkan hewan buas bintang tujuh sendirian? "Paman, apa guru John itu benar-benar sakti?" tanya Irvan penasaran. Albert tidak tahu. Orang bertopeng itu berdiri diam di sana tapi jika melihat sekilas perawakan orang itu bisa dipastikan bahwa dia bukan orang biasa. Si pemenang bertahan hendak mengeluarkan jurus untuk membunuh John, tapi setelah pria bertopeng itu muncul, dia menahan serangannya. Hanya ada satu kemungkinan, dia takut pada orang bertopeng itu. "Sepertinya aku salah strategi," ucap Albert sambil menggertakkan gigi. Dia ingin John mati di tangan si pemenang bertahan tapi dia lupa kalau John memiliki seorang gu
Bagi Michael wajar John berhasil mendobrak perbatasan. Michael sudah memberikan John buah merah. Jika buah itu tidak bisa membuat John naik level, berarti ada masalah pada diri John. Sekarang level John sudah mencapai cahaya lima yang membuatnya sangat gembira. "Cahaya lima. Sekarang kamu jagoan cahaya lima. Apa kamu puas?" tanya Michael.Pertanyaan Michael seketika memberikan efek mengejutkan bagi John. John merasa dia disiram air dingin. Cepat-cepat dia menundukkan kepala dan berkata, "Guru, aku bersalah."Ketiga anggota Keluarga Xiao terpana mendengar percakapan ini. Cahaya lima! Bagi orang biasa, level itu sungguh luar biasa. Namun bagi guru dan murid yang ada di hadapan mereka, level itu belum cukup. Benar-benar berbeda dunia mereka. "Aku mau pergi. Kuserahkan urusan ini padamu," ujar Michael pada John. Kemudian Michael meninggalkan tempat itu dalam sekejap. John terdiam. Apa jangan-jangan Michael ada urusan lebih penting? John tidak berani bertanya. Alasan Michael buru-
Michael tidak bisa menerima ucapan Oliver. Oliver adalah jagoan bintang tujuh. Jika Oliver mengikutinya, Michael akan susah menjaga dirinya untuk tidak menarik perhatian orang lain. "Kamu tidak boleh ikut denganku," ujar Michael."Kenapa?" tanya Oliver dengan terkejut. "Apa kamu tahu alasan aku memakai topeng di arena pertandingan tadi?" jawab Michael.Oliver langsung paham. "Kamu tidak ingin orang lain tahu identitasmu," jawab Oliver.Michael mengangguk, "Karena itu, kamu tidak boleh ikut denganku.""Tapi kita baru saja bertemu. Memangnya kita tidak bisa mencari tahu lebih banyak soal dunia Xuanyuan bersama?" tanya Oliver. Selain karena alasan mereka bisa saling menjaga juga karena ada alasan lain. Yang pertama adalah dengan mengikuti Michael, Oliver bisa naik level lagi. Yang kedua adalah jika Michael menemukan jalan kembali pulang ke bumi, Oliver bisa ikut dengannya. Selama dua puluh tahun, Oliver tidak menemukan hasil apa pun. Dia pikir tidak ada cara kembali ke bumi,
Michael tidak tertarik dengan uang. Kemudian dia bertanya pada Joh, "Apa kamu pernah mendengar perpustakaan rahasia Keluarga Bailing?""Perpustakaan rahasia?" tanya John. Dia melihat ke arah Leticia, "Guru, aku belum pernah mendengarnya.""Menurutmu apa yang ada dalam perpustakaan itu?" tanya Michael.John lalu berpikir. Keluarga Bailing pernah memerintah beberapa kota. Pengaruhnya bisa disamakan dengan pihak kerajaan. Jika ada rahasia dalam perpustakaan itu, pasti rahasia itu sangat berharga. "Guru," John berbisik pada Michael, "Jika memang benar ada rahasia dalam perpustakaan itu, pasti tersimpan banyak uang."Michael mengerutkan kening. Dia tidak tertarik dengan uang. Waktu di bumi, Michael diserahi kekuasaan dan kekayaan Keluarga Nangong. Keluarga itu memiliki sumber dana nomor satu di dunia. Jadi uang adalah hal biasa bagi Michael. Meskipun mata uang di bumi dan Dunia Xuanyuan berbeda, tetap saja Michael tidak tertarik. "Guru, mungkin bukan hanya ada uang tapi juga benda
Di Kota Longyun.Di ruang kerja William, dia sudah menunggu kedatangan Nino. Putranya itu masuk ruangan dan berkata, "Ayah, kamu mencariku?"William mengangkat kepalanya dan menatap lekat putranya. Demi menjadi jagoan, Noah sudah mencari seorang guru untuk melatihnya. Namun setelah bertahun-tahun mencari, hasil pencariannya belum membuahkan hasil. Sedangkan, John, si tukang pamer itu malah mendapatkan guru yang membuatnya menjadi seorang jagoan hebat. Kenapa Tuhan tidak mengabulkan permintaan seorang pekerja keras? Kenapa Tuhan malah menyukai si tukang pamer itu? "Apa kamu sudah dengar kabar dari Kota Xiaoling?" tanya William.Nino mengangguk. Gara-gara kabar itu, dia sudah tidak tidur nyenyak. John berhasil mencapai level cahaya lima. Semua orang di Kota Longyun terkejut mendengar berita itu. Apalagi Nino juga mendengar sosok guru muncul yang menandakan dugaannya itu benar. Nino tahu siapa lawan John di Kota Xiaoling. Lawan John itu memiliki level cahaya tujuh. Sebelumnya law
Rencana awal Michael datang ke Kota Xiaoling sebenarnya hanya untuk melihat-lihat. Dia sekaligus ingin melanjutkan usahanya untuk mencari Cheryl. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda Michael akan menemukan Cheryl, dia malah terlibat masalah yang lebih besar, yang sama sekali tidak terduga. Sementara Leticia tahu Michael tidak akan meninggalkannya. Jadi dia tidak merasa cemas. Tidak jauh dari gerbang masuk Kota Longyun, Michael dan John berpisah. Dia takut jika dia terlihat dekat dengan John, akan ada orang yang mencurigainya. "Kota Xiaoling jauh lebih bagus dari kota ini. Kenapa kamu tinggal di sini?" tanya Leticia. Dia melihat perbedaan antara Kota Longyun dan Kota Xiaoling. Dia tidak mengerti mengapa Michael memilih tinggal di Longyun. Sebetulnya Michael tidak ingin tinggal di sini tapi kota ini adalah kota pertama di mana Michael tiba di Dunia Xuanyuan. Lagipula, di kota ini John tinggal. Michael masih membutuhkan John untuk menggali lebih banyak mengenai Dunia Xuan
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua