Saat Michael melihat Cheryl terkapar, dia segera mendekati Cheryl."Cheryl, kamu baik-baik saja?" tanya Michael menggoyang-goyangkan badan Cheryl. Cheryl tidak memberikan respon. Hal ini membuat Michael merasa putus asa. Namun saat dia melihat Cheryl masih bernapas, dia merasa lega. Cheryl hanya pingsan. Dia tidak mati. Michael berbaring. Tenaganya hampir habis. Dia butuh istirahat. Michael merasa ragu. Dia masih mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan. Saat melawan si kadal raksasa, Michael hampir kalah. Pertarungan itu membuatnya putus asa. Dia merasa dirinya akan mati tapi ternyata sekarang dia tidak mati. Malahan si kadal raksasa itu menghilang. Apa yang terjadi? Seharusnya dia sudah menjadi santapan si kadal itu. Lagipula kenapa badannya terasa berat? Kenapa si kadal raksasa itu menghilang?Michael memikirkan si gorila yang dia temui saat masuk ke Gua Iblis. Gorilla itu ketakutan terhadap sesuatu jadi dia melarikan diri. Apakah si kadal raksasa juga mengalami ha
Saat Michael hendak bertarung, Cheryl pingsan?Michael mengerutkan kening. Aneh sekali. Target si kadal adalah dia. Kenapa Cheryl pingsan?Saat si kadal itu muncul, sepertinya ada makhluk lain tapi fokus Michael dan Cheryl tertuju pada si kadal raksasa. Begitu Cheryl lengah, dia diserang oleh makhluk itu. Kemungkinan itu bisa terjadi tapi Cheryl tidak mati. Hal ini semakin aneh. Gua itu dipenuhi tulang belulang. Seharusnya mereka sudah mati, bukan pingsan"Kak Michael, apa sebenarnya tempat ini? Kenapa banyak makhluk aneh yang bermunculan?" tanya Cheryl dengan penasaran. Michael juga memikirkan pertanyaan yang sama dengan Cheryl. Mungkin inilah rahasia Apocalypse.Jika kamu belum mencapai level surga dan melewati Gua Iblis, kamu tidak berhak mengetahui rahasia Apocalypse. Simon dan Mario tutup mulut terhadap rahasia itu. Mungkin setelah keluar dari gua, Michael bisa mengetahuinya. Michael tidak akan percaya jika dia hanya mendengar cerita rahasia itu. Dia harus menyaksikann
Ada begitu banyak pertanyaan di benak Michael begitu dia menemukan semua ini. Dia pernah bertemu si gorila sebelumnya. Walaupun entah mengapa si gorila itu kabur dan waktu itu gorila itu tidak jinak sama sekali. Begitu pula dengan kadal raksasa. Ketika dia melihatnya, dia ingin sekali melahap mereka. Namun gorila yang dia temui kali ini tampak jinak dengan kepala tertunduk.“Apa yang terjadi?” tanya Michael keheranan.Cheryl pun tampak terdiam tanpa ekspresi. Binatang-binatang liar ini kelihatan lemah. Mengapa binatang-binatang ini muncul dihadapan mereka tanpa membuat mereka ketakutan?“Michael, mereka mengizinkan kita lewat,” bisik Cheryl.Ucapan Cheryl yang menggelikan membuat Michael tertawa. Apa yang dikatakan Cheryl bukan cara yang baik untuk membuat dirinya tenang.Bukankah omong kosong berjalan melewati binatang liar tanpa memperhatikannya?“Cheryl, aku akan mengantarmu ke rumah sakit ternama untuk mengecek otakmu setelah kita keluar dari tempat ini,” Michael menggoda Che
Di empat gerbang. Hampir semua orang percaya Michael telah mati sejak berita keberangkatannya ke Gua Iblis.Suasana hati Simon pun hancur hingga di titik paling rendah dan dia tidak pernah meninggalkan empat gerbang sejak hari itu.Keberangkatan Michael ke Gua Iblis bukan hal kecil bagi Simon. Dia terlalu berharap banyak pada Michael. Simon bahkan menyerahkan masa depan Apocalypse di pundak Michael. Dia juga menginginkan kehadiran Michael dapat membangkitkan kepercayaan diri orang-orang setelah dia lulus di ujian Gua Iblis.Michael diharapkan dapat memimpin empat gerbang dan memegang tanggung jawab yang sebelumnya dipegang Simon setelah Michael mencapai level surga. Selain itu juga, Simon berharap Michael dapat menyelidiki apa yang terjadi di dunia kedua.Kematian Michael akan menghancurkan rencana Simon menciptakan generasi Apocalypse selanjutnya untuk punya keberanian untuk masuk Gua Iblis. Rencana membuat jagoan baru di empat gerbang pun terancam gagal.“Simon, kamu jangan te
Mark dan David mengerti apa yang ingin Chaterine sampaikan walaupun dia tidak menyelesaikan kalimatnya.“Biarkan aku mencobanya,” ujar Mark sambil merapatkan giginya. Dia tidak dapat membiarkan kondisi Bella semakin memburuk. Mark telah berjanji pada Michael untuk bertanggung jawab menjaga Bella dan Hanna dan tidak akan membiarkan mereka terluka sedikit pun sampai Michael kembali ke kota Yuncheng nanti.David juga sangat mencemaskan kondisi Bella. Dia akhirnya melihat peluang untuk kembali ke Apocalypse. Dia tidak ingin mengganggu konsentrasi Michael karena kematian Bella.“Mark pasti bisa memaksa Bella menemui dokter mengingat hubungan yang begitu dekat antara Mark dan Michael,” harap David.Chaterine memandang Mark tanpa berharap banyak. Dia telah melakukan berbagai macam cara untuk membujuk Bella tapi tetap tidak berhasil.Menurutnya, Mark pun tidak akan mungkin berhasil.Namun saat ini sudah tidak ada pilihan lain. Biarkan Mark mencoba membujuk Bella. Tidak ada salahnya menco
Vila lereng gunung. Sekumpulan dokter yang telah memeriksa Bella tidak langsung memberikan kesimpulan atas kondisi Bella. Mereka menuruti permintaan khusus dari David agar Bella tidak mengetahui keadaan dirinya, yang sebenarnya untuk menjaga kondisi mental Bella.Para dokter dievakuasi dari vila lereng gunung untuk mendiskusikan penyakit yang diderita Bella. David membawa para dokter ke Hotel Peninsula yang sudah disiapkan Mark. Seluruh jalan masuk dan keluar hotel dijaga oleh penjaga khusus untuk menghindari penyusup mendekati para dokter.Orang-orang di luar hotel sangat ingin mengetahui apa yang terjadi di vila lereng gunung tapi penjagaan ketat di sekitar hotel tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam hotel. Sementara itu, sebuah kabar mengejutkan tanpa diketahui sumbernya meledak di Yuncheng.“Kalian sudah mendengar kabar tentang Bella yang bermain dengan banyak laki-laki di luar sana? Ternyata ini penyebab banyaknya dokter yang mendatangi vila lereng gunung.”“Apakah beritan
Mereka yang termasuk generasi kedua orang kaya biasanya mempunyai sifat yang sombong dan mendominasi. Namun saat ini, mereka duduk tegak dan serius di hadapan Ruby. Mereka jinak seperti kelinci putih dan bahkan tidak berani menghembuskan napasnya ke atmosfer.“Sepertinya kalian sudah mengetahui apa yang akan aku bicarakan,” ucap Ruby dingin.Ucapan Ruby membuat takut beberapa orang dari mereka. Mereka sudah tahu apa yang dimaksud Ruby dan beberapa dari mereka sudah membahasnya secara diam-diam. Bahkan sebagian dari mereka mempercayai berita yang tengah santer beredar di masyarakat walaupun mereka pura-pura tidak mempercayainya di depan Ruby.“Ruby, apakah yang kamu maksud ini fitnah yang menimpa Bella?” tanya salah satu dari mereka dengan cerdas.Emosi Ruby sedikit terkontrol mendengar pertanyaan yang diajukan salah satu dari mereka. Setidaknya si anak muda ini tahu Bella difitnah.“Mengapa kamu tidak memberitahuku?” tanya Ruby.“Ruby, kami tidak percaya berita bohong semacam itu
Rico hanya dapat patuh pada permintaan Ruby walaupun dia sama sekali tidak tertarik pada Amanda.Dia akan menganggap ini adalah bagian dari bersenang-senang karena Amanda adalah wanita yang tidak berguna. Tidak akan ada kesulitan baginya untuk menghadapi wanita seperti Amanda.“Baiklah tapi kamu harus menebus pengorbananku setelah aku berhasil menjalankan misi ini,” ucap Rico sambil tersenyum.“Bukankah keluargamu ingin sekali terlibat dalam pembangunan di pinggiran kota? Aku akan memberimu kesempatan asalkan kamu menyelesaikan tugasmu,” janji Ruby. Ruby juga mengatakan bahwa Keluarga Tian mendapat bagian pada proyek pembangunan di pinggiran Kota Yuncheng. Ruby mengiming-iming Rico dengan proyek yang sudah lama diincar keluarganya.“Benarkah? Ruby, kamu tidak bercanda padaku kan?” Rico terkejut bahagia hingga mulutnya ternganga.Belakangan ini, keluarganya sangat tersiksa dengan masalah proyek pembangunan desa. Jika dia bisa meloloskan keluarganya untuk mendapatkan proyek ini, ti
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua