Cheryl tidak bisa menghentikan pertandingan dengan gerakan yang sama dengan Michael, tapi orang-orang tidak berani menganggapnya remeh. "Mario, berapa pertandingan lagi yang harus aku ikuti?" tanya Michael setelah pertandingan berakhir. Mario sudah menduga hasil pertandingan Michael. Dia sendiri pernah berhadapan dengan Michael. Level kuning tidak ada apa-apanya buat Michael. Kalau saja tidak banyak peraturan, Mario yakin Michael bisa dengan mudah mencapai level surga. "Tidak ada," ujar Mario sambil tersenyum. "Tidak ada?" Michael terkejut. Padahal banyak orang yang ikut pertandingan ini. Kenapa pertandingannya jadi hanya sedikit? Mario menepuk pundak Michael dan berkata, "Baru saja semua lawanmu mengundurkan diri. Tidak ada yang berani melawanmu. Jadi tidak ada pertandingan lagi."Michael tersenyum dan berkata, "Apakah artinya aku mulai ditakuti oleh orang-orang?""Di Apocalypse, tidak ada gunanya merendahkan diri. Tempat ini hanya melihat kekuatanmu. Jika kamu merendah
Untuk menghadapi pertandingan selanjutnya, Michael dan Cheryl benar-benar harus memusatkan perhatian pada latihan mereka. Terdapat perbedaan besar antara level hitam dan kuning. Michael tidak ingin gagal. Yang dia inginkan bukan untuk membuktikan diri atau memperlihatkan kekuatannya di depan orang lain, tapi dia ingin mencari jawaban atas rasa penasarannya. Oleh karena itu dia tidak ingin melewatkan waktu sedikit pun. Sementara itu, Jackson dan Julia sedang sibuk merencanakan sebuah kecelakaan untuk Michael. Jackson tidak ingin reputasinya sebagai putra kebanggaan ternodai oleh Michael, dan Julia ingin membalas dendam atas perlakuan Michael. Meskipun motivasi Jackson dan Julia berbeda, tapi sebenarnya tujuannya sama. Jadi mereka sepakat untuk membuat sebuah rencana bersama-sama. Jackson ingin bergabung dengan tiga kuil. Simon juga sudah mengetahui hal ini. Lagipula Jackson melakukannya terang-terangan. "Simon, jika Jackson bergabung dengan tiga kuil, itu bisa berarti kekal
Jackson tersenyum setelah mendengar ucapan para petinggi empat gerbang. Dia merasa cukup puas. Memang tidak ada yang menyangka kalau dirinya ingin bergabung dengan tiga kuil. Hal ini yang membuat para petinggi berusaha untuk membujuk Jackson, yang menandakan dia punya pengaruh di mata mereka. Perlakuan ini tidak bisa diterima sembarangan orang. Tapi apakah Jackson berniat mengubah pikirannya?Dia tidak akan melakukannya, karena dia tidak ingin disamakan dengan Michael."Aku mungkin saja akan mengubah keputusanku, jika Michael keluar dari Apocalypse," ujar Jackson dengan nada datar.Mengeluarkan Michael dari Apocalypse!Raut wajah petinggi itu langsung berubah. Padahal Simon sudah menerima Michael sebagai murid. Bagaimana bisa Michael dikeluarkan dari Apocalypse? Bukannya ini sama saja menampar muka Simon? Empat gerbang akan ditertawakan oleh tiga kuil. "Jackson, kamu itu hasil didikan empat gerbang. Apakah kamu ingin jadi pengkhianat?""Ya, kami sudah susah payah melatihmu."
"Rose, coba bicara baik-baik. Bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu pada orang yang baru kamu temui lagi setelah bertahun-tahun?""Heh, jaga mulutmu," ujar Rose dengan kesal. Mario terdiam. Sepertinya Rose sedang dalam kondisi yang tidak baik. "Bukannya kamu ingin tahu cerita tentang Michael? Aku akan menceritakan segalanya padamu," ujar Mario."Aku tidak mau. Aku ingin merobek mulutmu saja!” bentak Rose. Bicara mengenai umur sepertinya memang sensitif. "Seorang perempuan pasti kesal jika disinggung masalah umur. Mario pantas mendapatkannya," ujar Cheryl yang berdiri di samping Michael. Dia melihat pertikaian Mario dan Rose. Michael diam-diam mencatat hal ini di hatinya. Dia jadi lebih tahu soal perempuan. "Mario hidup sendirian bertahun-tahun di gunung. Tentu saja dia lupa cara bicara yang baik dengan perempuan," kata Michael.Cheryl menghela napas. Alasan itu tidak bisa dijadikan pembenaran. Ucapan soal usia itu adalah hal yang tidak bisa dilanggar apabila perempuan
Untuk membuat orang-orang percaya pada kemampuan Michael tidak mudah. Kecuali mereka menyaksikannya sendiri secara langsung. Rose tidak bisa berharap terlalu banyak. Orang-orang Apocalypse sendiri meremehkan Michael. Bahkan mereka tidak sabar ingin menyaksikan kejatuhan Michael. Orang-orang dari tiga kuil berpikir keputusan Simon salah tempat. Mereka tidak sabar ingin mempermalukan Simon.Jika Michael bisa membuktikan dirinya, tidak hanya dirinya yang selamat, tapi dia juga sudah menyelamatkan reputasi Simon. Keputusan Jackson pindah ke tiga kuil bisa jadi keputusan yang benar. Karena Michael tidak hanya bisa menggantikan posisinya, tapi juga lebih kuat. "Ketua, ada apa denganmu?""Kenapa kami tidak boleh membujuk Jackson?"Melihat Rose tidak bicara, beberapa orang mulai cemas. Rose menggelengkan kepala dan berkata, "Aku baik-baik saja. Pilihan Jackson adalah urusannya sendiri. Kita tidak boleh ikut campur."Mereka mendesah dalam hati. Sepertinya empat gerbang sudah berada
Michael tahu semalam dia tidak diserang siapa-siapa. Sakit kepalanya lah yang membuatnya pingsan. Kemudian dia tersadar, dirinya tidak memakai baju."Apa yang kamu lakukan?" tanya Mario setelah melihat sikap Michael.Raut wajah Michael tetap tenang tapi jantungnya berdetak lebih kencang. Si tengkorak hilang!Michael menatap Mario dan Cheryl. Saat mereka berdua masuk kamar, tengkorang hilang. Apa mereka berdua yang mengambilnya?"Kak Michael, pakai bajumu," ujar Cheryl sambil malu-malu. "Hari ini aku tidak ingin latihan. Aku mau istirahat," ujar Michael.Mario ingin protes. Hari pertandingan semakin mendekat. Michael harus giat berlatih. Namun setelah melihat kondisi Michael, dia setuju dengan ucapan Michael, "Baiklah, kamu istirahat saja. Setelah itu kembalilah berlatih."Lalu, Mario melihat Cheryl dan berkata, "Kamu tidak boleh bolos. Kemampuanmu kalah jauh dari Michael."Cheryl mengangguk dan berkata, "Kak Michael. Istirahatlah. Kalau kamu membutuhkan sesuatu, panggil aku.
"Julia, hentikan. Kembalilah ke kamarmu," ujar Noah dengan kesal. Dulu saat Julia mengejek Simon, ayahnya tidak keberatan. Namun sekarang, Noah malah memarahinya. Keberadaan Apocalypse adalah tanggung jawab bersama. Tidak peduli hubungan Noah dan Simon sedang tidak bagus, tapi empat gerbang dan tiga kuil harus bersatu. Julia terkejut dengan bentakan Noah. Dia jadi takut. Meskipun dia selalu dimanjakan oleh ayahnya, Julia bukan orang bodoh. Dia tahu pasti ada alasan kuat kenapa sikap ayahnya menjadi berbeda. Terlebih lagi dengan kemunculan Simon di tiga kuil, ini benar-benar aneh. "Ayah harus memberitahuku apa yang terjadi. Kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu," ujar Julia dengan matanya yang merah. Noah sedang tidak ingin mengurusi tingkah putrinya. Dengan cepat, dia menemui Simon. "Apa yang membawamu ke sini," tanya Noah. "Empat gerbang dan tiga kuil harus bersatu," ujar Simon sambil tersenyum. "Tentu saja. Silakan duduk," Noah mempersilakan Simon dengan sopan.
“Simon, mengapa kamu menaruh harapan yang begitu tinggi pada anak muda yang satu ini?” tanya Noah tidak mengerti. Noah sudah lama ingin menanyakan pertanyaan ini tapi selama ini dia belum mempunyai kesempatan untuk mempertanyakannya. Dan saat ini dia sudah tidak bisa membendung keingintahuannya karena menurutnya, Michael hanyalah seorang anak muda sekuler biasa. Mengapa Simon sangat menyanjungnya?“Apocalypse butuh seseorang yang benar-benar kompeten menggantikan posisiku nanti. Jackson mempunyai kemampuan yang mumpuni tapi jiwa kepemimpinannya kurang. Seorang pemimpin harus bisa berpikir bijak. Syarat yang aku minta untuk menggantikanku ada pada diri Michael,” terang Simon.Noah menggelengkan kepalanya dan berkata, “Walaupun jiwa kepemimpinan Michael memenuhi kriteriamu tapi kekuatan dia kurang. Bagaimana bisa dia menyakinkan orang-orang yang sangat menghargai kekuatan seperti di Apocalypse?”Apocalypse adalah tempat di mana kekuatan berbicara dan satu-satunya cara mengenalkan diri
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua