Sementara orang-orang di sekitarnya berbicara, seorang perempuan mendatangi Michael. Dia berkata dengan nada yang tegas, "Lepaskan dia."Michael menatap perempuan tersebut. Dia tidak bisa mempercayainya.Helen!Dulu Helen tidak bergantung pada pria. Dia ingin menggunakan kemampuannya sendiri untuk membuktikan bahwa wanita bisa mandiri. Ternyata dia muncul di sini!Meskipun antara Helen dan Michael ada masalah, perempuan itu pernah menyangka Michael menyukainya. Michael tidak pernah menyukainya. Helen sangat cantik. Dengan kecantikannya, dia bisa dengan mudah mendapatkan pria kaya dan menjalani kehidupan yang baik. Dulu Helen sangat rajin bekerja. Sekarang sepertinya Helen sudah berubah."Aku tidak berharap bertemu denganmu di sini. Di mana Sally?" tanya Michael. Helen dan Sally tidak dapat dipisahkan. Mereka selalu bersama. Sekarang Sally tidak bersamanya. Hal ini membuat Michael merasa sangat aneh.Sekilas rasa sakit melintas di sorot mata Helen. Saat dia memilih uang, dia ber
"Para pelayan di rumah pun mengabaikanku. Florence membiarkan Matthew meremehkanku. Di matanya, aku sama sekali bukan saudaranya," ujar Michael. Bella sangat sedih mendengar cerita Michael. Dia tidak bisa membayangkan masa muda Michael seperti itu. Sedangkan perlakuan kepada Matthew sangat berbeda. Tidak heran Michael membenci Florence. Meskipun Bella memintanya memaafkan Florence, Michael tidak akan pernah melakukannya. "Mungkin kamu pernah bertanya kenapa aku bisa tahan diperlakukan buruk oleh ibumu, Suzy, saat kita baru menikah. Itu karena aku sudah terbiasa diperlakukan seperti itu," lanjut Michael.Bella memegang tangan Michael erat-erat dan berkata, "Michael, bisakah aku masuk dan melihat-lihat?"Michael tersenyum, "Tentu saja, ini adalah rumahmu juga." Michael membawa Bella ke dalam kamar. Kamar itu tampak lembab. Tidak banyak perabotan dalam kamar itu. Ada sarang laba-laba yang memenuhi sudut kamar. Bella adalah orang yang sangat takut serangga. Di masa lalu, dia akan m
Jose memandang Austin dengan gugup. Dia tahu selama Austin berjanji, Roman akan mendengarkannya. Jose benar-benar akan kehilangan kesempatan untuk menebus kesalahannya. Namun kata-kata Austin berikutnya mengejutkan Jose."Kakek, Jose bilang dia bisa melakukannya, serahkan saja padanya. Lagi pula, di kantor aku masih banyak urusan. Waktuku tidak banyak," kata Austin.Tidak hanya Jose, tapi orang-orang juga terkejut. Seharusnya dengan karakter Austin, dia tidak akan memberi Jose kesempatan. Roman tertegun. Ini tidak seperti Austin. Apa itu berarti Austin tidak punya keinginan untuk membantu Keluarga Zhong? Karena Austin sudah berkata seperti itu, Roman hanya bisa mengangguk. "Oke, Jose. Seperti kata Austin, aku akan memberimu satu kesempatan. Jangan sia-siakan kesempatan ini," kata Roman.Jose tidak repot-repot memikirkan alasan Austin memberinya kesempatan. Asalkan dia bisa memperbaiki kesalahannya, itu sudah cukup. "Terima kasih Kakek.""Austin, datang ke ruang kerjaku." Sete
"Bu, aku tidak menyangka kamu jago masak," ujar Bella dengan iri. Dia terkejut melihat hidangan di meja makan. Sebagai istri Keluarga Han, Chaterine tidak dituntut untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun Bella tidak menyangka Chaterine bisa masak. Bella menjadi iri. Kalau dia bisa masak, dia pasti akan sering menghidangkan makanan buat Michael.Mendengar ucapan Bella, tanpa sadar Chaterine melirik Michael. Sebenarnya dia belajar masak demi Michael."Jika kamu ingin belajar, aku bisa mengajarimu," ujar Chaterine.Bella mengangguk. Jika dia berhasil belajar masak, Michael bisa makan enak setiap hari. Namun Michael teringat dengan kejadian saat Bella dan sahabatnya, Michelle, memasak di rumah."Bu, aku sarankan untuk tidak melakukannya. Bella tidak bisa masak. Masakannya hancur," kata Michael.Bella memelototi Michael dan berkata, "Memangnya makananku gagal?""Makananmu tidak bisa dimakan," timpal Michael.Bella berkacak pinggang sambil melihat Michael dengan sikap mengan
Keesokan harinya, ada orang-orang yang berkumpul di depan kediaman Keluarga Han. Mereka adalah suruhan Jose untuk menculik Bella dan Hanna.Pikiran Jose terlalu sederhana. Dengan terang-terangan, dia menunjukkan sikap melawan Michael. Padahal jika dia sedikit lebih pintar, dia bisa menculik Bella dengan diam-diam. "Tampaknya Keluarga Zhong sudah mulai bergerak. Ada dua puluh orang di depan rumah," ujar Victor saat sarapan. Michael terdiam. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jose. "Sepertinya Jose tidak mundur begitu saja. Bagaimana mungkin Roman mengutus orang bodoh seperti Jose?" tanya Michael. "Harusnya Roman mengirim Austin, bukan Jose," ujar Warren.Umumnya semua orang akan berpendapat sama. Bahkan Michael pikir Jose akan dihukum. Tapi kenyataannya Jose tetap dibiarkan meneruskan usahanya oleh Keluarga Zhong. "Kakek, apa menurutmu Roman sudah tua sampai-sampai dia membiarkan Jose yang maju?" tanya Michael.Warren tahu Roman adalah sosok yang licik. Tidak mungkin,
Saat Owen mengancam Cheryl, Jose merasa lebih percaya diri.Dia berdiri dan berkata dengan nada keras, "Owen, jangan biarkan dia pergi. Aku akan mematahkan kakinya." Yang mereka tidak tahu, Cheryl sebenarnya tidak takut sama sekali dengan ancaman Owen. "Aku sarankan kamu tidak ikut campur. Jika tidak, kamu akan menyesal," kata Cheryl.Wajah Owen berubah. Dia tidak menyangka perempuan itu bersikap sangat sombong. "Huh," Owen mendengus dan berkata, "Karena kamu berkata seperti itu, jangan salahkan aku.""Keluarkan semua tenagamu. Kalau tidak, pertarungan ini pasti membosankan," tantang Cheryl. Owen marah melihat Chery yang meremehkan dirinya. Owen sangat terkenal di lingkaran seni bela diri Yanjing. Sekarang dia diremehkan oleh seorang perempuan. Jika Owen tidak memberinya pelajaran, kejadian ini akan didengar oleh rekan-rekannya. "Rasakan pukulanku," ujar Owen sambil melayangkan pukulan ke arah Cheryl.Owen memiliki keahlian khusus. Dia mengeluarkan tinjunya dengan kecepatan
"Aku belum puas," kata Cheryl singkat.Owen menjadi takut. Jika dia melanjutkan pertarungannya dengan Cheryl, dia akan kalah. Kalau dia kalah, bagaimana dia bisa melanjutkan hidup di Yanjing? Seketika sebuah ide terbersit di kepalanya. Owen mengangkat kepalanya dan berkata, "Gadis kecil, dalam beberapa hari akan ada turnamen ahli bela diri di Yanjing. Jika kamu tertarik, aku akan membantumu.""Apa itu turnamen bela diri?" Cheryl mengerutkan dahi. Dia tidak terlalu tertarik pada hal semacam ini. Saat dia hendak menolak, tiba-tiba Michael sudah ada di belakangnya."Bantu dia mendapatkan tempat. Dia akan ikut," ujar Michael.Cheryl menatap Michael dengan bingung, "Kak Michael, bukankah setelah perayaan tahun baru kita akan kembali ke Yuncheng?""Benar," Michael tersenyum dan berkata, "Aku pikir, kesempatan ini tidak akan datang lagi. Apa kamu tidak ingin mencobanya?"Chery menuruti permintaan Michael. Dia tidak punya alasan untuk menolak. "Baiklah, aku akan ikut," ujar Cheryl.
Owen berpikir untuk bisa memanfaatkan kekuatan Cheryl demi meningkatkan reputasi tempat latihan bela dirinya. Pertandingan bela diri itu diadakan setiap tiga tahun. Ini adalah kesempatan berharga untuk Owen. Dia tidak ingin melewatkannya. Selain itu, dia punya alasan yang menurutnya bisa dilakukan. "Apa kamu ingin memanfaatkanku?" tanya Cheryl dengan nada dingin. Owen cepat-cepat menundukkan kepalanya, "Jika kamu mendaftar tanpa ada nama tempat latihan, kamu tidak akan bisa berpartisipasi. Aturannya sangat ketat."Michael melirik Cheryl. Bagaimanapun, dialah yang menyuruh Cheryl untuk ikut berpartisipasi. "Kalau begitu, coba bawa kami ke sekolahmu," ujar Michael."Ya," ujar Owen dengan cepat.Cheryl mengikuti Michael. Dia terlihat tidak senang, lalu bertanya, "Kak Michael, kenapa kamu setuju dengannya?""Orang-orang punya aturannya sendiri. Kita juga harus mengikuti aturan mainnya," ujar Michael sambil tersenyum."Tidak bisakah aku meminjam nama Keluarga Han?" tanya Cheryl
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua