Melihat raut wajah Michael yang kebingungan, Bella bertanya, "Kenapa pandanganmu kosong seperti itu? Apa yang kamu pikirkan?"Michael menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa."Bella tidak percaya begitu saja, "Jika kamu mau tidur di sana, aku akan menyuruh Cheryl memindahkan barangnya."Michael tidak memikirkan seperti itu. Tidak mungkin dia tidur berpisah dengan Bella."Aku tidak bermaksud begitu. Jangan salah paham," ujar Michael.Bella mendengus dan menunjukkan raut wajah kesal. Michael mendesah. Sepertinya dia harus membujuk Bella.Saat makan malam, seluruh anggota keluarga di vila itu makan malam bersama. Terlihat jelas perbedaan saat Michael antara berada di rumah dengan dirinya tidak berada di rumah. Kehadiran Michael membuat mereka merasa aman."Bella, sini, aku saja yang menjaga Hanna," Berta berkata pada Bella."Tidak apa-apa, kamu istirahat saja. Aku akan membawanya tidur bersamaku," kata Bella. Dia sudah berpisah dengan Hanna begitu lama. Bagaimana mungkin dia tidak
Michael membeli vila lereng gunung agar Bella bisa lari pagi. Namun setelah melahirkan, Bella tidak lari pagi lagi. Tentu saja bukan karena dia malas, tapi karena kenyataannya seperti itu. Sekarang sebagai seorang ibu, Bella sudah memiliki banyak hal penting yang harus diurus. Di jam enam pagi, Michael terbangun tanpa alarm. Ini adalah kebiasaan yang sudah dilatih. Setelah melihat Bella masih tertidur, Michael pelan-pelan berdiri dari tempat tidur dan memakai baju. Kemudian dia meninggalkan villa.Kondisi udara di vila lereng gunung masih yang terbaik di Yuncheng. Karena Michael tinggal di sini, harga villa langsung naik. Meskipun banyak orang yang ingin menjadi tetangga Michael tapi ternyata tidak ada penghuni lama yang mau menjual vila mereka. Dulu Michael sering lari bersama dengan Bella. Sekarang saat dia berlari, banyak kenangan datang ke dalam ingatannya. Michael tahu dia akan berusaha menjadi suami dan seorang ayah yang baik. Saat dia tiba di puncak gunung, angin dingin men
Di antara orang-orang yang mengantri di depan gerbang vila, tidak hanya orang-orang yang bekerja di industri kuliner tapi juga di bidang yang lain. Karena itu, kompetisinya semakin ketat. Sebagian orang mengira mereka tidak akan mendapatkan kesempatan itu, tapi tetap saja mereka berdatangan. Lagi pula kesempatan ini tidak akan datang kedua kali. Tidak ada yang mau melewatkan kesempatan ini. Semakin banyak orang berkumpul di depan villa. Petugas keamanan itu tidak tahu harus berkata apa. Mereka sedikit panik karena ini pengalaman pertama buat mereka. Sebenarnya tidak hanya para pebisnis saja, tapi juga keluarga kaya lainnya. Mereka berharap bisa datang ke acara Hanna. Semua kejadian ini terjadi berkat pengaruh Michael, "Apa kalian mau aku beri tahu Tuan Han?" Salah satu petugas itu melihat kerumunan orang semakin banyak. Jika begini terus, bakal terjadi kemacetan. Jika hal ini terdengar oleh Keluarga Tian, mereka akan ditegur. Namun mereka menggelengkan kepala. Lebih baik merek
Wajah Bella merah merona karena malu. Dia tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan Ruby. Michael hanya dapat membantu mencairkan suasana dengan berkata, “Kamu masih kecil. Apa kamu tidak malu mempertanyakan hal semacam itu?”“Aku masih kecil?” Ruby mengangkat kepala dan membusungkan dadanya karena tidak bisa menerima pernyataan Michael.Michael segera memalingkan kepalanya dan berkata, “Wow, mengerikan.”Ruby marah melihat apa yang dilakukan Michael. Sementara Bella terlihat bahagia.“Kamu merendahkanku!” Ruby berjalan mendekati Michael sambil mengangkat kepala. Tampak sekali dia kecewa.“Suara siapa itu?” ucap Michael sambil memutar pandangan ke seluruh ruangan. Michael berpura-pura tidak melihat Ruby yang bertubuh lebih pendek darinya.Ruby kembali marah hingga seolah-olah dia akan muntah darah. Dia membalikkan badannya ke arah Bella dan mengadu, “Bella, dia membullyku. Aku tidak bercanda. Bantu aku cepat.”Bella berpura-pura serius dan berkata pada Michael, “Berani-beran
Michael hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun. Strategi untuk menaklukan Cheryl tidak bisa begitu saja dibocorkan pada Quin.Pada saat yang sama, Mark berjalan tergesa-gesa menuju ke arah mereka. Dia menatap Boris seolah-olah menyalahkan Boris karena tidak memberitahu kedatangan Michael.“Michael, mengapa kau tidak memberitahuku akan datang?” tanya Mark.“Kamu kan sudah menyambutku di bandara? Di sana sudah sangat padat,” Michael berkata dengan malas. Dia bukan orang yang senang dipuja. Dia tidak mau Mark melakukan hal yang dia tidak inginkan.“Michael, untung saja pak tua memberitahuku. Kalau tidak, aku tidak tahu sama sekali kau akan datang. Sepertinya pak tua ingin semua orang di Yuncheng tahu kamu pulang,” Mark tersenyum.Michael tidak tahu apa yang harus dia katakan.Itu benar. Kakek sengaja memberitahu Mark untuk membuat penyambutan atas kepulangan Michael.Warren sangat menginginkan Michael dikenal luas sebagai orang yang hebat, karena kesederhanaannya selama ini membu
Jackson sangat yakin bisa membawa Mario keluar dari persembunyiannya. Perjalanan panjang menemukan Mario tidak akan dia sia-siakan.“Kamu menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk mencari putri kesayanganmu begitu kamu meninggalkan Apocalypse. Sayangnya kamu tidak menemukannya. Kamu pikir dia sudah mati?” ucap Jackson.Ucapan Jackson membuat Mario berhenti mendadak dan tertegun. Dia menengok pada Jackson dengan ekspresi wajah penuh harap.“Kamu tahu di mana putriku berada?” tanya Mario penuh semangat hingga napasnya tersengal-sengal.“Aku akan memberitahumu di mana dia asalkan kamu membantuku,” jawab Jackson.Mario sudah putus asa karena pencarian putrinya tidak kunjung membuahkan hasil hingga akhirnya dia memutuskan mengasingkan diri di pedalaman yang sulit dijamah orang. Dia pikir putrinya telah mati. Namun sekarang dia tahu putrinya masih hidup. Satu-satunya darah daging yang dia punya di dunia ini. Dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Jika benar putrinya masih hidup,
Amanda berusaha keras mengontrol rasa cemburunya setelah mendengar cerita Edward. Namun tetap saja kecemburuan tidak dapat dia sembunyikan dari wajahnya. Tidak ada jalan yang bisa menyelamatkannya. Dia bahkan tidak memiliki uang untuk membeli baju dan tas untuk dipakai menghadiri perayaan seratus hari kelahiran Hanna. Dia begitu iri pada Bella.Bella sekarang telah kaya raya. Dia bisa membeli semua barang mewah yang dia inginkan di Yuncheng.Lagi pula, undangan perayaan seratus hari kelahiran Hanna telah terjual habis dengan harga lebih dari satu juta. Dia tidak berani bermimpi mendapatkannya.Sama halnya dengan Amanda, Edward juga meratapi nasibnya. Andai saja dia tidak memperlakukan Michael dengan buruk, mungkin masih ada sedikit harapan untuknya. Sayangnya sudah terlambat untuk menyesali apa yang sudah terjadi.“Mengapa kamu tidak mencuri beberapa undangan? Mungkin kita bisa menjual kembali untuk mendapatkan uang,” saran Edward pada Amanda.Amanda tiba-tiba merasa mendapat ide
Amanda menggigil diterpa angin dingin. Dia kecewa ditinggalkan Edward seorang diri di depan Michael. Namun baginya lebih menyakitkan melihat Bella yang sekarang telah menjadi wanita terhormat dengan harta berlimpah sementara dia hidup dalam kesusahan.Dari sejak kecil, Amanda merasa dirinya lebih segalanya dibanding Bella. Dia menertawakan Bella begitu mengetahui Bella menikahi Michael. Menurutnya, nasib Bella tidak akan berubah dan selamanya akan selalu ada dibawah ketiak MichaelNamun kenyataan sekarang telah menampar wajahnya begitu keras. Michael kini telah menjelma menjadi orang yang dihormati walau dulu pernah dipermalukan. Penghinaannya pada Bella dulu menjadi tamparan keras baginya sekarang.Kenyataan yang menyakitkan ini membuatnya merasa kecewa dan teraniaya. Mengapa dulu Michael tidak muncul disampingnya? Mengapa Michael harus menjadi suami dari Bella?Amanda sering kali berfantasi Michael menikahinya. Oh betapa menyenangkan.Begitu sampai di vila Su, Amanda berjalan me
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua