Mark datang ke villa untuk memberitahu informasi soal Michael pada Bella. Kemudian dia pergi setelah makan malam.Namun sebelum sampai pintu gerbang villa, Mark dihentikan oleh Chaterine.Mark sudah sering bertemu dengan Chaterine, tapi tetap saja dia gugup saat berhadapan langsung dengannya. Apalagi sekarang, Chaterine sendiri yang mendatanginya."Ada … ada apa?" tanya Mark."Sebenarnya, aku sudah tahu Michael berada di Amerika," ujar Chaterine.Mark terkejut, "Kalau begitu, kenapa kamu tidak bilang langsung pada Bella?""Kamu melihat sendiri bagaimana reaksi Bella," kata Chaterine.Mark tahu bagaimana Bella merasa bersemangat dan ingin langsung pergi ke Amerika. "Dia mau pergi ke Amerika," ujar Mark."Menurutmu kenapa Michael tidak memberitahu Bella dia ada di sana?" tanya Chaterine lagi. Mark bukan orang bodoh. Chaterine sengaja mengetesnya. Seketika dia merasa salah sudah memberitahu Bella.Jika Michael melakukan sesuatu yang penting, kenapa dia tidak memberitahu Bella
Dengan kemunculan Michael, meskipun dia menggunakan kursi roda, seluruh warga Chinatown merasa resah saat melihatnya. Sejak peti mati itu berada di kediaman Keluarga Han, mereka tahu masalah ini belum beres. Kedatangan Hank membuat takut Danny, yang membuat Michael memiliki kesempatan untuk melawan. Orang-orang tidak sabar untuk melihat hasil akhirnya. Mereka juga ingin melihat apakah Danny akan dikalahkan oleh anak muda itu.Bagi warga Chinatown, tidak ada yang bisa mengalahkan sosok Danny. Namun, setelah bertahun-tahun Danny pensiun, mereka sadar pada akhirnya ada sosok yang akan menggantikan Danny di Chinatown. Kemunculan Michael membuat mereka penasaran. Apakah dia akan menggantikan posisi Danny? Karena itu, mereka ingin menyenangkan Michael. Tentu saja, mereka harus menunggu Michael pulih dari lukanya. "Bro Michael, orang-orang berharap kamu bisa mengakhiri kekuasaan Danny," ujar Cooper sambil tersenyum. "Berharap padaku?" tanya Michael, "Apa mereka tidak takut kalau me
Bagi Evie, semakin kuat Michael, semakin jauh jarak yang tercipta diantara mereka. Evie mencemaskan kondisi di mana nantinya dia tidak pantas berteman dengan Michael. Satu-satunya cara untuk mencegah hal itu terjadi dengan melakukan “langkah itu”. Sayangnya, mustahil hal itu dilakukan oleh Evie.Alasan dirinya bisa dekat dengan Michael adalah karena kebohongan yang diciptakan Evie. Kebohongan yang suatu saat nanti akan terbongkar. Waktu yang bisa Evie gunakan untuk berdekatan dengan Michael semakin berkurang setiap harinya. Hal ini membuatnya gelisah. Asalkan dia diberi kesempatan untuk tidur dengan Michael, Evie tidak akan ragu melakukannya. Di depan pintu gerbang Keluarga Han.Hank masih menjaga peti mati. Pemandangan itu sering dilihat oleh orang-orang yang melintas daerah itu.Setiap keluarga kaya tahu berapa banyak pengawal yang dimiliki Keluarga Han. Bahkan kemampuan para pengawal itu diakui oleh mereka tapi dengan Hank yang sendiri menjaga peti mati itu memberikan kes
"Aku akan berterima kasih padanya," ujar Michael sambil melirik Evie.Evie yang menangkap maksud ucapan Michael, dengan sengaja mendorong Michael.Hank mendesah. Dia tidak pernah menyangka respon Michael akan seperti ini. Padahal orang tua itu mau menerima murid seperti dirinya, tapi Michael sama sekali tidak peduli. Hank tidak mengerti apa yang ada di dalam otak Michael."Paman, apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku membujuknya?" tanya Cooper. Meskipun dia selalu mengunjungi Michael setiap hari, Cooper tidak bisa meyakinkan Michael. Jika Michael batal menjadi murid Simon, jadi buat apa dia mendekati Michael?"Keadaan ini masih bisa berubah. Mungkin nanti dia akan berubah pikiran," tanya Hank.Cooper yang merasa ikut bertanggung jawab ikut mengangguk, "Paman, aku pergi dulu.""Pergilah," ujar Hank. Kemudian Cooper berlari mengejar Michael dan Evie.Melihat mereka pergi menjauh, Hank tersenyum masam. Jika Michael benar-benar berniat membuat Simon kehilangan muka, Hank tidak ta
Michael menaruh ponselnya. Evie mendekatinya dan bertanya, "Ada apa?"Michael menarik napas. Biasanya Michael bisa menahan amarahnya tapi saat dia memikirkan Suzy, rasa amarahnya menjadi tidak terkontrol. Sebelumnya Michael hendak membunuh Suzy, tapi karena dia ibu Bella, Michael melepaskannya. Dia pikir Suzy akan bertobat. Ternyata dia malah menyakiti Hanna.Seketika Michael merasa menyesal. Kalau dia tahu kejadiannya bakal seperti ini, dia akan membunuh Suzy tanpa keraguan!"Tidak apa-apa," ujar Michael.Evie bisa merasakan pergolakan emosi pada Michael. Michael berusaha menahan amarahnya. Kalau begitu, ada sesuatu yang terjadi pada Bella atau Hanna. Dua orang itu adalah hal yang paling penting bagi Michael."Apa ini soal Bella atau putrimu?" tanya Evie.Michael menoleh Evie dengan tatapan dingin. Seolah-olah dia berkata bahwa hal ini tidak ada hubungannya dengan Evie. Evie membalas tatapan Michael tanpa berkedip. Jika dia ingin berada dekat dengan Michael, dia harus tahu
"Berapa banyak?" tanya Michael.Bos Zion tersenyum. Sepertinya dia bisa memanfaatkan Michael. "Tiga puluh ribu dollar," ujar bos Zion."Aku tidak punya uang tunai." Kemudian Michael mengeluarkan kartunya dan berkata, "Password kartu ini 123456. Tarik saja."Bos Zion mengernyitkan dahi.Orang ini tidak seperti orang kaya. Bos Zion sendiri juga tidak yakin apakah Michael benar-benar saudaranya atau bukan. Namun dia mau membayarnya. Apa dia membohonginya? Terlebih lagi, jika memang dia memiliki uang, apa dia akan bersedia menyerahkan uangnya begitu saja? "Jangan mempermainkanku," ujar Bos Zion."Apa aku terlihat seperti itu?" tanya Michael sambil menatap tajam. Bos Zion terdiam. Orang itu penuh percaya diri. Sepertinya dia bukan orang biasa. Bahkan Bos Zion merasa sedikit takut saat melihat tatapan Michael. "Lebih baik kamu jangan berbohong. Kalau tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi," ujar Bos Zion sambil mengambil kartu itu dan menyerahkannya pada anak buahnya. Mic
Ucapan Michael membuat anak muda itu tertawa. Michael itu cacat. Buat apa dia takut pada Michael?Alasan mengapa sang bos berubah sikapnya pada Michael, itu karena dia melihat uang yang dimiliki Michael. Dari situ saja terlihat kalau Michael bukan orang biasa. Namun bagi anak muda itu, dia tidak menangkap tanda-tanda yang dilihat oleh sang bos. Karena itu ini dia hanya menginginkan uang Michael. "Kamu berani juga. Aku sarankan kamu keluarkan uang yang kamu punya," kata anak muda itu."Karena kamu tidak tahu terima kasih, aku akan mengajarimu," ujar Michael.Anak muda itu terkejut."Kamu mencari masalah, jangan salahkan aku," setelah itu anak muda itu dan teman-temannya mendekati Michael tanpa takut.Meskipun Michael belum bisa bergerak bebas, tapi dia bisa mengatasi anak muda ini. Anak muda itu berpikir sederhana saja. Michael berada di kursi roda. Memangnya dia bisa apa? Michael terdiam.Anak muda itu tersenyum dan berkata, "Ayo serahkan uang ...."Sebelum dia selesai b
Saat Michael berhenti, Lucy yang mengikutinya ikut berhenti. Melihat kejadian ini membuat Michael merasa tidak berdaya."Apa yang kamu mau?" tanya Michael."Aku sudah bilang pada mereka, kalau aku tidak mau berteman dengan mereka lagi," ujar Lucy."Kenapa kamu tidak pulang ke rumah dan bertemu dengan orang tuamu?" tanya Michael."Orang tuaku meninggal dalam kecelakaan mobil dua tahun yang lalu. Aku tidak punya rumah," ujar Lucy.Michael mengernyitkan dahi. Dia tidak menyangka Lucy memiliki nasib seperti itu. "Karena itu kamu mengikuti mereka?" tanya Michael."Ya," Lucy mengangguk dan menundukkan kepala. Michael tidak bisa melihat ekspresinya tapi dia melihat tubuhnya yang gemetaran. "Kenapa?" insting Michael mengatakan bahwa Lucy bukan orang jahat. Dia memiliki alasan yang masuk akal untuk mengikuti teman-temannya. Alasan yang berkaitan dengan hilangnya sosok orang tua. "Orang tuaku meninggal karena ditabrak. Aku ingin membalas dendam tapi mereka orang kaya," ujar Lucy deng
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua