Setelah menutup telepon, Evie merasa aneh. Kenapa Michael tiba-tiba berubah pikiran? Namun dia tahu alasannya. Orang tua Evie tahu soal status Michael yang sudah menikah. Michael pasti ingin memutuskan hubungannya melalui orang tuanya. Saat mengetahui hal ini, Evie menggertakkan gigi."Suatu hari, aku akan membuatmu bertekuk lutut," kata Evie.Tak lama kemudian, Michael datang ke kediaman Keluarga Qi.Saat Evie menerima kedatangan Michael di depan pintu, dia berkata pada Michael, "Berhati-hatilah, aku akan menggodamu nanti."Michael terlihat tidak takut, "Jangan cemas, aku tidak akan memberimu kesempatan.""Kita akan lihat nanti." Kata Evie.Saat Michael masuk ke rumah, dekorasinya terlihat mewah tapi masih lebih bagus dekorasi Keluarga Nangong.Sebetulnya Michael mengagumi Evie karena meskipun Evie berasal dari keluarga kaya tapi dia hidup sederhana di China dan dijauhi teman-temannya. Hal ini tidak sembarangan orang bisa melakukan. "Evie, apa Bella dan Michelle tahu ke
Daniel dan lainnya makan di meja makan mewah. Saat dia tahu Michael bisa menemaninya minum, dia lebih bersemangat. Daniel jarang minum-minum di rumah. Fransesca tidak pernah mengizinkannya. Saat Daniel mengambil botol wine, dia terdiam dan melihat ke arah Fransesca. Sudah jelas dia menunggu persetujuan Fransesca.Michael tidak tahan untuk tersenyum ketika melihat kejadian ini. Dia membayangkan akan seperti ini ketika dia dan Bella tua nanti. Tapi kalau melihat situasi sekarang, sepertinya sulit sekali membayangkan kehidupan normal. Michael belum tahu banyak soal Apocalypse, tapi dia tahu jika dia sampai berhubungan dengan Apocalypse, dunia baru akan terbentang. Hidupnya tidak akan sama lagi. "Aku akan mengijinkan kamu satu hari ini saja," ujar Fransesca."Ok,” ujar Daniel dengan gembira sambil mengambil gelas wine. Dia seperti anak kecil yang diijinkan bermain. Dia membawa dua gelas wine pada Michael, "Ini wine kesukaanku."Michael mengangguk. Dia juga berpikir ini waktu y
Kalau Michael adalah pria lain, dia pasti senang menghabiskan malam bersama Evie. Namun hal ini berbeda dengan Michael. Dia merasa sudah mengkhianati Bella. Michael menundukkan kepalanya. Dia tidak berani melihat ke Evie.Evie bisa merasakan penyesalan Michael. Meskipun begitu, dia tidak berniat memberitahu Michael hal yang sebenarnya. Michael tidak mencintainya, tapi timbul perasaan menyesal di hati Michael."Kamu ingin apa?" tanya Michael.Evie berdiri. Sambil menuju kamar mandi, dia berkata, "Aku tidak ingin apa-apa."Saat Evie menutup pintu kamar mandi, Michael mengangkat kepalanya. Meskipun dia tidak ingat apa yang terjadi semalam, Evie sudah tidur di sampingnya. Secara logika, dia akan melakukannya. Ini semua gara-gara dia minum. Michael semakin menyesal tapi apa gunanya? Dia berbaring sebentar untuk meredakan sakit kepalanya. Lagipula semuanya sudah terjadi. Namun tiba-tiba dia teringat suatu hal. Michael langsung terbangun. Sambil melihat jam, waktu menunjukka
Saat sampai di rumah, Paula membantu menyembuhkan sakit kepala Michael, kemudian dia mencarikan rumah untuk James.Dia bersungguh-sungguh membantu James. Dia mencarikan rumah kosong di sekitar rumah Michael. Jatuh cinta adalah hal yang tidak pernah dialami Paula, tapi saat ini dia mengalaminya. Namun James sendiri tidak memperhatikannya. Semua pikirannya tertuju pada Michael."Michael, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya James. "Semua manajer senior di perusahaan ini perlu diganti. Tugasmu adalah untuk membuat semuanya berjalan lancar," perintah Michael. Di Amerika, Michael harus punya kekuatan sendiri. Sekarang kesempatan ini sudah datang. Lagipula dia ingin menghabiskan uang David untuk mendirikan bisnisnya sendiri. James mengangguk. Meskipun dia belum tahu rencana Michael yang sebenarnya, dia akan melakukan yang Michael perintahkan. "Aku ingin membuatmu menjadi pebisnis paling top di Chinatown Amerika. Bagaimana menurutmu?" tanya Michael.Meskipun James sudah memiliki
"Apa kamu yakin mau menyerahkan perusahaan pada James?" tanya Paula pada Michael. Dia benar-benar tidak mengerti alasan Michael memilih James. "Tentu saja, aku percaya pada James," kata Michael. "James itu menyebalkan. Aku rasa dia tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik," kata Paula. Michael melihat Paula sambil mengernyitkan dahi. Dari mana dia mendapat pikiran seperti itu? Michael tidak bisa menahan tawa. Jika memang benar, Paula harus siap-siap kecewa. Dulu, Michael bisa melihat potensi dalam diri James, jadi dia menolongnya. James ternyata berkembang di luar ekspektasinya, ini benar-benar membuat Michael terkejut. Saat Michael pergi ke Binxian, James tidak lalu melupakannya, dia menyambut Michael dengan maksimal. Bisa dikatakan atas dasar itulah membuat Michael memilihnya saat ini. "Kalau kamu menganggap remeh James, kamu akan menyesal," kata Michael.Paula tidak percaya ucapan Michael. "Aku hanya asisten, tugasku adalah memperingatimu," kata Paula."Terima k
Santiago tertawa saat mendengar pertanyaan Michael. Di Chinatown tidak ada yang tahu cerita itu tapi Santiago tahu. "Kamu sudah menabur garam di atas lukanya," kata Santiago."Oh?" Michael terkejut, "Kamu tahu ceritanya?""Ryan pernah melakukan kesalahan pada orang lain. Orang itu mengejar Ryan sampai membuatnya takut keluar rumah. Orang itu ingin membunuhnya. Kejadian itu membuat Ryan kencing di celana. Kemudian dia berlindung di balik ibunya. Berkat ibunya, masalah itu beres," jelas Santiago.Michael tidak menyangka ucapannya barusan membuat luka lama Ryan menjadi terbuka kembali.Hanya sampah yang berlindung di balik seorang perempuan. Ryan berlindung di balik ibunya. Itu yang membuat Ryan emosi. Michael tersenyum, "Dia kencing di celana? Kalau begitu aku akan membelikan celana baru untuknya."Ucapan Michael ini membuat Santiago dan timnya tertawa. Mereka semakin menyukainya. Setelah bertahun-tahun, Santiago akhirnya punya kesempatan untuk membalas dendam. "Ryan itu licik
Pikiran Ryan dikuasai amarah. Tubuhnya gemetar.Michael sengaja memprovokasinya. Namun tiba-tiba ada yang berkata, "Tidak kusangka ada keributan di sini," Bagi Michael, dia tidak mengenal orang itu tapi bagi Ryan dan Santiago, mereka tahu pemilik suara ini"Cooper.""Cooper.""Cooper."Orang-orang menyapanya, membuat Michael mengernyitkan dahinya. Santiago berbisik pada Michael, "Dia Cooper."Michael bisa mendengar kemarahan dalam ucapan Santiago. Wajar saja Santiago marah. Gara-gara Cooper, hidupnya menjadi berantakan. "Cooper, kamu datang di waktu yang tepat," kata Ryan sambil menatap Michael dengan pandangan kasihan. Dia lah yang memanggil Cooper. Karena dia tahu pasti dia akan kalah fisik dari Michael. Cooper mengangguk dan menatap Santiago."Santiago, kamu berani juga ya datang ke sini," kata Cooper. Disampingnya berdiri seorang perempuan dengan rambut merah. Penampilannya cukup seksi. Cooper sengaja memeluk perempuan itu. Perempuan itu dulunya pacar Santiago.
"Santiago, apa pengawal itu tangguh?""Ya, aku pernah melihat sepak terjangnya.""Michael akan kewalahan,"Di workshop, orang-orang yang belum pernah melihat kemampuan Michael sangat mencemaskan dirinya.Mereka tidak takut dengan reputasi masing-masing. Setelah kejadian itu, mereka ditinggalkan dan hidup mereka sudah susah. Mereka tidak ingin Michael terluka. Michael lah yang memberi mereka kesempatan kembali. Santiago juga tahu kalau Cooper memiliki pengawal tangguh. Selama bertahun-tahun dia memiliki musuh yang selalu dikalahkan oleh pengawalnya. Sekarang Santiago tidak merasa cemas. Dia sudah melihat bagaimana kemampuan Michael. "Tenang saja, Michael akan mengalahkan mereka dalam waktu singkat," kata Santiago dengan begitu percaya diri.Sementara yang lain sulit mempercayainya. Mereka belum pernah melihat kemampuan Michael "Kamu tidak perlu banyak gaya. Itu memalukan," kata si pengawal yang meremehkan Michael. Michael tersenyum. Banyak gaya?Sayang sekali hal itu
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua