Mendengar kata-kata orang tua itu, mata Michael menatap orang tua itu dengan tajam. Sorot matanya penuh dengan keinginan. Dia tidak akan mengizinkan siapapun menghina Warren. Tidak peduli bagaimana kehidupan Warren dulunya, di mata Michael dia akan selalu menjadi pahlawan.Tanpa Warren, tidak akan ada Keluarga Han di Yanjing!Hanya Warren yang membesarkan dirinya dengan penuh kasih sayang. Jadi Michael tidak akan pernah membiarkan orang menghina Warren. "Orang tua, coba lagi!" Michael berkata sambil menggertakkan giginya.Orang tua itu menatap mata Michael dan tidak bisa menahan diri untuk mundur selangkah demi selangkah. Namun setelah melihat beberapa pengawal mengelilinginya, orang tua itu mendapatkan kembali keberaniannya.Dengan begitu banyak pengawal, apalagi yang harus ditakuti? Bagaimana kamu bisa menjadi penakut di depan seorang pria muda? Dan itu adalah seorang sampah!"Sekali lagi, Warren itu tidak berguna,” ujar orang tua itu. Michael mengepalkan tinjunya dan be
Kemunculan Michael menciptakan kericuhan di dalam Keluarga Han di Amerika. Setelah dia pergi, berita itu menyebar ke seluruh keluarga, sehingga banyak orang mendatangi Teresa dan berharap dia bisa memberikan penjelasan.Orang-orang ini semuanya emosi. Dalam pemikiran mereka, keberadaan Keluarga Han di Yanjing, yang sudah seperti sampah, hanya boleh berada di China. Bagaimana mungkin mereka bisa ada di Amerika? Mereka juga membunuh para pengawal andalan. Penghinaan ini benar-benar tidak dapat diterima oleh mereka."Teresa, kamu tidak boleh melupakannya begitu saja. Penghinaan ini hanya bisa dibayar dengan darah Michael.""Ya, penghinaan ini harus dibayar dengan nyawanya.""Jika kamu membiarkan martabat kita diinjak-injak, apa kamu masih merasa berhak untuk menjadi pemimpin keluarga ini."Menghadapi pertanyaan mereka, Teresa tampak sangat tenang."Jika ada di antara kalian yang memiliki kemampuan untuk membunuh Michael, aku akan memberimu dukungan besar. Tapi kalau bisa ini diseles
"Teresa? Teresa adalah pemimpin kami di sini. Bagaimana kamu bisa mendapatkan dukungan darinya?""Ya, jangan berbohong di depan kami.""Anak muda, kamu hanya mempermalukan dirimu sendiri."Orang-orang ini sama sekali tidak percaya dengan ucapan Michael.Raut wajah laki-laki tua itu tidak berubah, tapi dia tahu mulai sekarang dirinya harus bersikap hati-hati terhadap Michael.Laki-laki itu adalah orang nomor satu di jajaran manajemen. Selama bertahun-tahun, Keluarga Nangong sudah mengabaikan perusahaan. Laki-laki itu ingin memanfaatkan kesempatan ini dan mengambil alih perusahaan. Kedatangan Michael bisa mengacaukan rencananya. Apalagi dia bilang dia mendapatkan dukungan dari Teresa!Benarkah ucapan anak muda ini?"Kenapa kami harus mendengarkan dirimu?" tanya laki-laki tua itu. Michael berdiri. Dia berjalan mendekati laki-laki tua itu, "Aku tahu siapa dirimu. Kamu Mateo, kan? Aku tahu niat terselubungmu, tapi apa kamu tidak sadar kalau niatmu itu sangat bodoh?"Raut wajah Mat
"Mateo, benarkah anak muda itu didukung oleh Teresa?""Jika itu benar, rencana kita akan berantakan.""Kita tidak bisa membiarkan anak muda mengacak-acak rencana kita. Apakah kamu sudah pikirkan bagaimana kita menghadapinya?"Di ruangan Mateo, beberapa jajaran manajemen berkumpul membicarakan Michael. Mereka adalah orang-orang yang menyetujui rencana Mateo untuk merebut perusahaan. Sekarang kejadiannya tidak berjalan sesuai yang mereka rencanakan. Bagaimana mereka menghadapinya? Mateo tersenyum mengejek dan berkata, "Apa kalian percaya dengan ucapan anak muda itu?""Dia begitu percaya diri. Kita harus hati-hati.""Itu benar. Jangan biarkan dia mengacaukan rencana kita.""Mateo, jika diperlukan, kita begini saja …." kata salah satu rekannya sambil memberi isyarat ke lehernya. Maknanya jelas sekali. Mateo mengatupkan tangannya di atas meja, "Kalian tidak perlu cemas. Dia hanya berbohong saja. Bagaimana bisa orang seperti Teresa mendukung dirinya?"Alasan Mateo begitu percaya d
Meskipun Paula tadi membantah ucapan Michael, dia tahu dirinya lah yang mendapat tamparan dari ucapannya sendiri. Setahu Paula, Michael tidak punya reputasi tinggi. Dia tidak mungkin diperlakukan istimewa seperti ini tanpa sebab. Di ruang makan yang besar itu, tidak ada orang lain selain Teresa. Teresa sengaja tidak mengundang anggota keluarganya karena dia memiliki status rendah di depan Michael. Sebelumnya, dirinya yang berlutut di depan Michael sudah cukup mengundang protes dari semua orang. Meskipun dia tidak peduli, tapi demi reputasinya, dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Michael langsung duduk di kursi yang membuat Paula terheran-heran. Seharusnya Michael duduk setelah Teresa mengijinkannya tapi Michael malah tidak meminta ijin sama sekali pada Teresa. Teresa sendiri tidak terlihat tersinggung. "Jika makanan yang ada di sini tidak sesuai seleramu, aku akan menyuruh chef kami menyiapkan yang baru," kata Teresa."Kamu sering makan makanan seperti sampah ini d
Di pulau Keluarga Nangong.David duduk di ruang kerjanya sambil tersenyum. Menurut kabar yang dia terima dari Paula, Michael sepertinya tergoda dengan uang. Tentu saja. Mana ada seorang pria yang bisa menolak uang dan sentuhan perempuan."Uang adalah hal terbaik. Kamu bisa melakukan apa saja dengan uang. Keluarga Nangong tidak akan pernah kehabisan uang," kata David sambil tersenyum. Sebelumnya David berpikir, Andy adalah orang yang tepat untuk memimpin Keluarga Nangong di masa depan. Sekarang posisi Andy sudah digantikan oleh Michael. Bahkan Ronan yang menjadi “bos” Michael sama seperti Andy. Di mata David, keduanya tidak ada apa-apanya dibanding Michael. David tidak peduli bahwa Michael tidak memiliki darah Nangong seratus persen. Selama Michael bisa membawa Keluarga Nangong ke level berikutnya, David akan melakukan apapun. Kemurnian darah hanyalah angin lalu bagi David. Kemudian dia berdiri dan berjalan ke kamar Ronan.Sekarang Ronan merasa pusing. Dia tidak pernah me
Setelah mendapat kabar dari Ronan, Andy segera mendatanginya. Namun hal yang pertama kali Ronan ucapkan membuat Andy terkejut."Apa kamu berani membunuh David?" tanya Ronan dengan sorot mata penuh kebencian. Andy yang menyadari masalahnya seperti apa, segera menutup pintu kamar Ronan dan mendekatinya. Sebelumnya dia ingin mengajak Ronan mengurus soal Michael. Tidak dia sangka Ronan malah berkata seperti itu.Membunuh David!Tidak hanya sulit, tapi juga akan menimbulkan kegemparan bagi Keluarga Nangong. "Apa kamu gila? Membunuh kakek?" bisik Andy. Dia takut ucapan Ronan terdengar oleh yang lain. Raut wajah Ronan seperti menahan amarah. Dia mengerti apa arti Michael bagi David. Ronan tidak bisa menemukan jalan keluarnya selain kematian. "Barusan kakek datang ke sini. Dia sudah memutuskan baik aku dan kamu tidak akan bisa menjadi pewaris. Bahkan dia mengakui kemampuan kita di bawah kemampuan Michael. Bagaimana nasib kita jika masih berpikir untuk membunuh Michael saja? " tan
Kerja sama itu berakhir!Setelah mendengar teleponnya diputus, Mateo menjadi bingung. Menurut pendapatnya, seharusnya kerja samanya dengan Teresa itu berjalan lancar. Lagipula, Teresa ingin menguasai bisnis di Chinatown. Perusahaan Nangong adalah hambatan yang harus mereka singkirkan. Teresa harus bekerja sama dengannya. Karena itulah, Mateo memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Seharusnya dia bisa menolak perintah Michael.Sekarang Mateo tidak bisa menyerah begitu saja di titik ini. Saat yang lain melihat raut wajah Mateo yang berubah, mereka merasakan ada sesuatu yang salah. "Mateo, ada apa?""Apa yang dikatakan oleh Teresa? Kapan rencana kalian akan dijalankan?""Apa benar dikatakan oleh anak muda itu? Apa dia akan mendapat dukungan dari Teresa?"Para rekannya menatap Mateo dengan gugup. Mereka berharap Mateo bisa memberikan jawaban langsung karena tanpa Teresa, bagaimana mereka bisa melawan semua perintah Michael? Hari ini mereka semua tidak datang ke kantor. Begitu M
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua