Setelah mendapat kabar dari Ronan, Andy segera mendatanginya. Namun hal yang pertama kali Ronan ucapkan membuat Andy terkejut."Apa kamu berani membunuh David?" tanya Ronan dengan sorot mata penuh kebencian. Andy yang menyadari masalahnya seperti apa, segera menutup pintu kamar Ronan dan mendekatinya. Sebelumnya dia ingin mengajak Ronan mengurus soal Michael. Tidak dia sangka Ronan malah berkata seperti itu.Membunuh David!Tidak hanya sulit, tapi juga akan menimbulkan kegemparan bagi Keluarga Nangong. "Apa kamu gila? Membunuh kakek?" bisik Andy. Dia takut ucapan Ronan terdengar oleh yang lain. Raut wajah Ronan seperti menahan amarah. Dia mengerti apa arti Michael bagi David. Ronan tidak bisa menemukan jalan keluarnya selain kematian. "Barusan kakek datang ke sini. Dia sudah memutuskan baik aku dan kamu tidak akan bisa menjadi pewaris. Bahkan dia mengakui kemampuan kita di bawah kemampuan Michael. Bagaimana nasib kita jika masih berpikir untuk membunuh Michael saja? " tan
Kerja sama itu berakhir!Setelah mendengar teleponnya diputus, Mateo menjadi bingung. Menurut pendapatnya, seharusnya kerja samanya dengan Teresa itu berjalan lancar. Lagipula, Teresa ingin menguasai bisnis di Chinatown. Perusahaan Nangong adalah hambatan yang harus mereka singkirkan. Teresa harus bekerja sama dengannya. Karena itulah, Mateo memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Seharusnya dia bisa menolak perintah Michael.Sekarang Mateo tidak bisa menyerah begitu saja di titik ini. Saat yang lain melihat raut wajah Mateo yang berubah, mereka merasakan ada sesuatu yang salah. "Mateo, ada apa?""Apa yang dikatakan oleh Teresa? Kapan rencana kalian akan dijalankan?""Apa benar dikatakan oleh anak muda itu? Apa dia akan mendapat dukungan dari Teresa?"Para rekannya menatap Mateo dengan gugup. Mereka berharap Mateo bisa memberikan jawaban langsung karena tanpa Teresa, bagaimana mereka bisa melawan semua perintah Michael? Hari ini mereka semua tidak datang ke kantor. Begitu M
Evie tidak menyangka orang seperti Mateo berani melawan Michael. Bahkan Mateo nekat meminta bantuan Keluarga Qi untuk membantunya melawan Michael. Benar-benar menjijikkan. "Mateo, kamu tahu alasan Teresa menolak bekerja sama denganmu?" tanya Evie. Dia tahu Mateo dan Teresa hendak merebut Perusahaan Nangong. Mateo akan menjadi pemilik perusahaan sementara Teresa memiliki kaki tangan untuk mengontrol bisnis di Chinatown. Mateo menggelengkan kepala. Dia tidak tahu alasan Teresa menolaknya. Namun Evie tahu sesuatu yang tidak Mateo ketahui. "Aku tidak tahu. Apa alasannya?" tanya Mateo dengan penasaran. Evie tersenyum dan berkata, "Itu karena Teresa tidak berani melawan Michael.""Tidak mungkin," kata Mateo dengan tidak percaya, "Michael hanya suruhan Keluarga Nangon. Dia tidak memiliki kemampuan apa-apa."Evie mendengus. Katanya Michael tidak memiliki kemampuan apa-apa?Jika itu benar, bagaimana bisa dia menciptakan keuntungannya sendiri di luar kekuasaan Keluarga Han dari Yanjin
Kedua perempuan di meja resepsionis sedang bekerja. Tidak ada satupun yang mengetahui apa yang sedang terjadi. Perempuan yang digoda Michael masih percaya, kalau Michael bisa menyelesaikan masalah perusahaan. Sementara perempuan yang lain mengira Mateo lebih baik.Meskipun para manajer senior yang lain sudah mau bekerja sama, tapi menurutnya, selama Mateo masih ada di sini, Michael akan ditendang keluar perusahaan. Perseteruan kedua perempuan itu terkadang begitu menakutkan. Satu perempuan tidak menyukai Michael, sementara perempuan lain bermimpi bisa menjadi pacar Michael.Saat Mateo muncul, perempuan itu mendekatinya, "Presiden Direktur Sun, rekan-rekanmu sudah masuk ke ruang kerja. Sepertinya mereka tidak mendukung dirimu."Mateo bertanya dengan datar, "Bagaimana dengan Presiden Direktur Han?"Perempuan itu mengernyitkan dahi. Dia mengira Mateo akan segera mengusir Michael, tapi barusan dia memanggil Michael dengan sebutan President Han.Apa itu berarti Mateo sudah berencan
Paula tahu Evie memiliki banyak penggemar, tapi dia justru tertarik Michael si playboy!Bagaimana itu bisa terjadi?Dibandingkan Michael, Evie pasti bisa mendapatkan yang jauh lebih baik. "Nona Qi, apa aku tidak salah dengar?" tanya Paula."Kamu tidak salah dengar. Namun sayangnya dia tidak menyukaiku," ujar Evie sambil menghela napas.Mata Paula melebar. Evie begitu cantik tapi Michael tidak menyukainya!"Kalau … kalau dia tidak menyukaimu, lalu apa yang kamu lakukan di malam itu?" tanya Paula. Otaknya bekerja mencari jawaban. Bagaimana mungkin Evie yang cantik ini berusaha sekuat tenaga mendapatkan perhatian Michael? "Malam itu?" tanya Evie sambil mendesah, "Kalau saja ada sesuatu yang terjadi malam itu, pasti aku akan sangat bahagia. Sayangnya tidak terjadi apa-apa."Paula sama sekali tidak membayangkan playboy seperti Michael menolak godaan Evie. Padahal Michael sudah menggoda pegawai kantor. Yang mana yang benar? "Nona Qi, kamu sungguh-sungguh tidak berbohong?" tany
Setelah melepaskan pelukan Evie, Michael berdiri dan berjalan mendekati jendela. Di luar malam sudah menjelang. Pada saat ini, pikirannya tertuju pada putrinya, Hanna. Apakah Hanna sudah minum susu? Apa dia tidur nyenyak? Michael juga mencemaskan Bella. Apa Bella mengkhawatirkan Hanna seperti dirinya?"Besok aku akan memperkenalkanmu dengan beberapa kenalanku. Mereka adalah orang-orang kaya di Chinatown," ujar Evie sambil menatap mata Michael. Dia sama sekali tidak mau menyerah. Lagipula dia sudah berkali-kali ditolak. Jika dia menyerah, usahanya selama ini akan sia-sia. "Ok," kata Michael.Evie menghapus air matanya kemudian dia meninggalkan rumah Michael. Michael tahu dia harus menjauh dari Evie. Dia tidak bisa bersikap baik pada Evie, karena ini akan membuat Evie berharap lebih padanya. Saat tiba di rumah, Evie mengunci dirinya di kamar. Daniel dan Fransesca tahu putri mereka bertemu dengan Michael hari ini. Saat melihat Evie menutup dirinya di kamar, mereka sudah bisa men
"Temanku ini tertarik untuk membuat tim balap mobil. Apakah kamu mau mengajaknya?" tanya Evie. Dia sudah memikirkan situasinya sebelum datang ke sini. Michael tidak akan mudah untuk bergabung. "Kamu dari keluarga mana?" tanya pengagum Evie nomor satu, Ryan. Sepertinya dia yang paling tidak menyukai Michael karena dia merasa antara Evie dan Michael ada hubungan spesial. Kalau tidak, Evie tidak mungkin secara khusus memperkenalkan Michael."Aku memang tidak terkenal tapi aku punya banyak uang," kata Michael. Sekarang dia mengantongi kartu kredit David. "Apa yang kamu lakukan di Amerika?" tanya Ryan. "Ada urusan tapi keluargaku tidak punya bisnis di Amerika," kata Michael.Ryan menaikkan alis matanya, "Pendatang baru. Siapa yang ingin mengajarinya? Mungkin bisa menyebutkan berapa biayanya.""Bung, mobil balap ini tidak seperti mobil sport biasa. Minimal harus ada beberapa juta," kata seorang perempuan dengan suara mengikik. "Apa sepuluh juta cukup?" tanya Michael dengan polos.
"Ryan, laki-laki tadi, apa benar dia kaya?""Aku pikir tidak. Mungkin dia hanya berpura-pura di depan Evie.""Aku juga pikir begitu. Sepuluh juta dolar untuk membangun sebuah tim."Setelah Michael dan Evie pergi ke workshop, Ryan dan teman-temannya asyik membicarakan Michael. Sebagai pengagum nomor satu Evie, Ryan juga meragukan identitas Michael. Mungkin Michael berbohong supaya terlihat keren di depan Evie. Dengan raut wajah tegang, Ryan berkata, "Jika dia terbukti berbohong, aku tidak akan melepaskannya.""Hey, kamu kan memberinya workshop 44. Aku dengar pemilik workshop itu mendirikan bengkel untuk bertahan hidup.""Tempat itu membawa kutukan. Kalau pun pria itu kaya, uangnya akan cepat habis.""Memangnya ada alasan lain untuk memberinya workshop itu?" kata Ryan sambil tersenyum. Ada hal-hal di dunia ini yang tidak masuk logika. Contohnya, workshop 44. Belum pernah ada pemilik workshop itu yang sukses. Meskipun Ryan sendiri tidak percaya Tuhan, dia menghindari worksho
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua