Ervin Aditya POVAku berjalan di belakang istriku yang sedang sibuk memilih milih buah segar di swalayan. Andai saja aku tadi tidak kelupaan untuk meminta sang penjaga rumah membelanjakannya bahan makanan untuk kami, tentunya saat ini aku sudah enak-enak dengannya di kamar bukannya justru sedang mendorong troli belanjaan miliknya. "Vin, kamu mau buah apa?""Semangka." Jawabku singkat yang membuat Luna menganggukkan kepalanya. Aku terus berupaya membuat Luna untuk yakin menambah momongan lagi minimal satu anak lagi agar Eric memiliki teman bermain, tapi dirinya merasa bahwa satu anak saja cukup. Andai aku suami egois, pasti aku sudah mencari ladang baru yang bisa aku titipi benihku. Sayangnya aku terlalu mencintai Luna hingga aku tidak akan sanggup melakukan hal sekejam itu terhadapnya. Belum tentu juga jika aku memiliki wanita lain di hidupku, aku akan sebahagia ketika bersama Luna. Sebagai laki-laki aku sangat sadar diri dengan keterbatasanku. Aku bisa memiliki segalanya seperti sa
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVSetelah perjalanan sekitar 7 jam 55 menit, akhirnya aku dan Ervin tiba di Dubai. Saat kami keluar dari Bandara Internasional Dubai (DXB) Papa sudah menjemput kami di bandara. Lama tak bertemu dengan Papa, aku langsung berlari ke arahnya. Tidak peduli bagaimana hubungan kami dulu, namun sejak Papa berpisah dengan Mama beberapa tahun lalu, aku semakin melihat Papa yang bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik hingga aku tidak percaya Papa bisa berubah menjadi laki-laki sebaik ini. Ya, walau Papa getol mengajak Mama rujuk, namun trauma rumah tangga yang dialami Mama membuat Mama lebih bahagia dengan hidup sendiri saat ini. Aku serta Ruben memilih menghargai keputusan Mama ini yang memilih sendiri daripada rujuk dengan Papa atau mencari pendamping baru lagi setelah perpisahannya. Lagipula hanya wanita bodoh yang mau bertahan pada toxic relationship hingga menerima begitu saja ketika dirinya dijadikan samsak tinju oleh pasangannya. Kalo kata Ervin ke
Ervin Aditya POVSetelah berganti pakaian dengan pakaian olahraga, aku turun ke bawah untuk menyusul Papa mertuaku. Saat aku menuruni tangga, aku tidak sengaja mendengar video call yang sedang dilakukan Papa dengan seseorang yang sepertinya adalah wanita. Aku langsung berhenti dan aku mendengarkan percakapan mereka berdua dari jarak yang cukup aman. Aman dari pandangan Papa tapi masih bisa aku dengarkan percakapan mereka berdua dengan baik. "Ris, kamu pulang, ya malam ini. Aku nggak bisa kalo nggak ketemu batang indah kamu.""Kaluna sama Ervin lagi di rumah. Kamu puasa semalam aja apa susahnya?""Ya susah dong, Ris. Aku kangen nyiksa kamu dengan kenikmatan di atas ranjang sampai kamu pasrah dan cuma bisa lihatin aku dengan tatapan kamu yang seksi itu. Ah, sial liang aku jadi senut-senut ini. Cepetan pulang, Ris!""Kimaya, sadar, Kim. Luna sama suaminya lagi di sini. Semalam aja kita liburnya. Atau kamu mau main pakai koleksi dildo kamu dulu.""Ah, aku nggak mau main pakai dildo dan n
Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Suara bel yang dibunyikan dari pintu depan rumah membuatku yang baru saja selesai melakukan yoga harus berjalan ke depan. Siapa pula yang sore-sore begini memencet bel berkali-kali dengan semangat 45 ini.Ceklek....Saat aku membuka pintu itu, mataku terpana karena sosok Kimaya yang datang ke rumah ini dengan pakaian yang kurang bahan bahkan pakaiannya terlalu rendah hingga jika aku mau memajukan kepalaku sedikit ke depan, aku yakin pasti aku bisa melihat isi gunung kembarnya yang bulat besar dan indah itu.Suara Kimaya yang berdeham membuatku tersadar telah melakukan pelecehan tak kasat mata kepadanya. "Hai, Kaluna. Papa lo mana?" Tanya Kimaya dengan nada ramah.Aku berusaha tersenyum di depannya, masa dia sudah ramah, aku justru jutek, kan tidak mungkin juga aku seperti itu. "Lagi jogging sama Ervin. Kenapa?""Mau ngajakin Papa Lo pulang, biar lo punya waktu berduaan sama Ervin di sini."Astaga...Dari mana Papa bisa menemukan perempuan gila yang
Ervin Aditya POV Setelah percintaan singkat kami di dalam kamar mandi, tentunya kami langsung melakukan mandi junub. Setelah itu seperti biasa hal yang lebih indah daripada sekedar melakukan silaturahmi kelamin kami lakukan berdua. Kami melakukan tugas kami sebagai umat manusia untuk mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selesai melakukan ibadah, aku dan Luna langsung turun ke bawah. Kini langkah kaki Luna terhenti di dekat tangga bawah ketika ia melihat Kimaya masih ada di dalam rumah ini dan sedang bergelayut manja dengan duduk di pangkuan Papa Luna sambil melingkarkan salah satu tangannya di leher Papa. Aku hanya diam di belakang Luna yang sepertinya tidak kuat melihat adegan ini dan memilih untuk memutar balik tubuhnya lalu ia melangkahkan kakinya kembali ke kamar kami. Aku hanya bisa menghela napas dan segera menyusulnya. Saat aku kembali memasuki kamar kami, terlihat Luna yang memilih berdiri di balkon kamar sambil menyedekapkan tangan di depan dada. Entah
Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Sejak semalam aku dan Ervin berbeda pandangan tentang sikap yang diambil Papa, namun aku tau, aku tidak bisa seperti ini lama-lama. Seharusnya kehidupan Papa tidak membuat hubungan kami menjadi renggang dan menjadi seperti ini. Dengan kewarasan yang sudah aku miliki, akhirnya aku menjadi pihak pertama yang mengusulkan "gencatan senjata" diantara kami berdua. Karena sepertinya jika bukan aku yang memulainya, Ervin tidak akan mau mengalah. Untung saja Ervin menyambut baik niatku ini dan kini kami sudah bersiap pergi untuk menikmati honeymoon kami yang dimulai dengan mengelilingi Padang pasir yang ada di Dubai ini menggunakan mobil landrover. Ada seorang pemandu yang menceritakan mengenai daerah ini sambil kami terus berjalan melewati gurun-gurun pasir ini. Wisata ini biasa di sebut Desert Safari, kami di temani pemandu wisata yang sudah berlisensi tentunya, namun tetap saja melakukan perjalanan off-road di jalan yang tidak biasa sangatlah menantang adre
Ervin Aditya POVSetelah kemarin kami berdua menikmati indahnya bulan madu ala gurun pasir, maka hari ini aku mengajak Luna untuk menikmati indahnya bulan madu di tengah taman safari. Dari dalam kamar kami berada ini jika kami sedang beruntung, kami bisa melihat para rusa yang sedang mencari makan, atau beberapa binatang khas di tempat ini sedang berburu. Tentu saja rekomendasi tempat honeymoon ini aku dapatkan dari mertua Nada. Beliau yang pernah mencoba lebih dulu bersama istrinya. "Vin, jadi nggak kita berenang," suara Luna membuatku menoleh dan siapa sangka di usianya yang hampir 38 tahun ini aku masih tetap ngiler setiap kali melihatnya berpenampilan seperti ini. Bentuk tubuhnya setelah melahirkan Eric semakin terlihat sintal dan berisi. Bikini yang aku belikan ketika aku sedang berada di Hawaii untuk pemotretan ini benar-benar terlihat eksotis di tubuhnya. Tidak peduli sudah ratusan wanita yang pernah aku lihat menggunakan bikini atau mungkin lingerie seksi tatkala melakukan
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVAku yakin jika tubuhku bisa berdemo pasti kini mereka sudah menyuarakan aspirasinya dengan begitu lantang. Bagaimana tidak, semalaman Ervin menggempur diriku dengan membabi buta hingga kami berdua mendapatkan pelepasan berkali-kali. Aku memang menikmatinya, tapi aku lelah karena pagi ini badanku kaku-kaku setelah aktivitas kami semalaman hingga pagi dini hari.Cupp...."Good morning, Sayang. Kamu sudah bangun?" Tanya Ervin setelah ia memberikan ciuman paginya di pipiku. Inilah rutinitas pagi kami sejak kami menikah dulu hingga detik ini yang tidak pernah berubah. "Sudah, badanku rasanya kaku-kaku.""Nanti aku pijitin. Sekarang kita bangun buat mandi junub dulu."Aku hanya bisa menghela napas panjang. Mau selelah apapun kami, bahkan jika kami baru saja bercinta semalaman tanpa henti, tetap saja kami tidak akan meninggalkan kewajiban kami untuk mengucap puji dan syukur atas semua karunia Tuhan di hidup kami sekarang. Mengingat waktu yang sudah mepet, t