Share

SB ~ Chapter 15

Selama beberapa minggu terakhir, Nesya semakin menjauh dari Samuel. Suasana di rumah menjadi dingin, penuh ketegangan yang tak terucapkan. Samuel mulai tidak nyaman dengan sikap Nesya, namun ia terpaksa bertahan karena sudah terikat kontrak.

Tepat pukul delapan malam, keduanya duduk di sofa di dalam kamar. Samuel berusaha memulai pembicaraan, tetapi Nesya hanya menatap layar ponselnya.

“Nes, kita perlu bicara,” ujar Samuel, berusaha menembus kebisuan.

Nesya mengalihkan pandangannya, tetapi tidak menjawab. Samuel merasakan hatinya tertekan.

“Kamu semakin jauh, dan kamu terlihat asing. Ada yang salah pada diriku?”

“Tidak ada,” jawab Nesya singkat, masih dengan nada datar.

Samuel menghela napas, merasa frustrasi. “Kalau tidak ada, kenapa kamu lebih memilih menghabiskan waktu di luar, kamu jarang pulang ke rumah ini? Apa kamu masih berhubungan dengan Leonard?”

Mendengar nama Leonard, wajah Nesya seketika berubah. “Samuel, itu urusan aku. Jangan terus-menerus mengungkitnya,” katanya denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status