Share

Ingin Berubah

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-07-11 22:28:29

"Bagaimana jika aku tidak bisa hamil lagi, Rafael?" tanya Serena dengan nada sedih dan pelan.

Selama satu minggu dia dirawat di rumah sakit, dan baru hari ini dia diperbolehkan untuk pulang. Serena sudah tahu jika Jenner yang telah mendorong dirinya saat di mall kemarin. Jujur saja, dia sangat membenci wanita itu untuk sekarang. Tidak! Bukan hanya sekedar membenci, tetapi sampai ditahap di mana Serena ingin menghabisinya dengan tangannya sendiri.

Serena memiliki dendam pada wanita itu! Selama ini, ketika Jenner berusaha merebut Rafael darinya– entah sebelum menikah hingga sampai sekarang, Serena tidak pernah membalas perbuatan buruk wanita itu padanya. Serena memilih tabah dan sabar, mempercayai cinta Rafael padanya. Namun, sekarang wanita itu kelewatan batas. Anak dalam perut Serena-- kenapa harus bayinya?!

Sayangnya, Jenner menghilang. Wanita itu kabur ke luar negeri, dia tahu jika dia telah ketahuan sebagai pelaku kecelakaan yang menimpa Serena dan membuatnya mengalami keguguran
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suami Bastard Yang Manis    Boleh Bicara dengan Aayara?

    Bug'Tanpa sengaja Aayara menabrak punggung suaminya. Maxim yang berjalan di depannya tiba-tiba saja berhenti melangkah, itu membuat Aayara yang tidak fokus menabrak punggung Maxim. Maxim menoleh dan berbalik memutar untuk menghadap Rachel, di mana istrinya tersebut terlihat mengelus kening dengan kuat. "Kau sedang apa?" tanya Maxim, menaikkan sebelah alis dengan menatap bingung bercampur aneh pada Aayara. Namun, raut bingungnya tersebut bisa ia sembunyikan di balik wajahnya yang flat. "Aku …." Aayara menoleh ke sana kemari, menyiapkan diri dan mengumpulkan keberanian untuk menanyakan apakah Maxim ingin mandi atau ingin istirahat lebih dulu. Karena ini pertama kali baginya, jadi Aayara tidak langsung lugas dan bisa. "Aku ingin izin mengikuti kegiatan KKN yang akan diadakan oleh kampus bulan depan, Pak," ucap Aayara, merutuki dirinya yang bodoh dan ceroboh. Cik, bukan ini yang ingin ia sampaikan pada Maxim. Tapi sudahlah. Dia memang bodoh! "Itu salah satu syarat lulus bagi mahasis

    Last Updated : 2023-07-11
  • Suami Bastard Yang Manis    Rumah Baru

    "Aku cuma ingin berterimakasih sama kamu, Aayara," ucap Serena tersenyum tipis ke arah Aayara yang saat ini terlihat gugup. "Mungkin keadaan Kakak bisa lebih buruk jika kamu tidak datang menyelamatkan Kakak," tambah Serena. Dia ingat sekali kejadian itu, di mana dia terjatuh dan berguling hingga ke tengah tangga eskalator yang terus berjalan. Semua orang kaget dan terlhat ketakutan, termasuk Aesya yang mematung karena syok. Serena kesakitan, darah mengalir dari bawah sana, dan tangga terus berjalan. Serena sudah pasrah jika hal buruk lainnya menimpa dirinya. Namun, saat perasaan putus asah dalam dirinya menyelimuti dan sudah pasrah jika mungkin tubuhnya terjepit dipangkal eskalator yang semakin dekat, tiba-tiba saja Aayara muncul–berlari secepat mungkin ke arahnya dan menolongnya. Aesya juga datang, eskalator mati, lalu disusul oleh orang-orang yang ikut membantunya. Aayara sangat berani, tak mengenal yang namanya resiko dan bahaya. "Sama-sama, Kak." Aayara menganggukkan kepala s

    Last Updated : 2023-07-12
  • Suami Bastard Yang Manis    Berdua Saja

    "Rumah kita," jawab Maxim–mengejutkan Aayara, "kita akan tinggal di sini setelah kau menyelesaikan pendidikanmu. Dengan begitu kau hanya menjadi milikku seutuhnya dan bisa fokus untuk mencintaiku saja.""Hah?" Aayara menampilkan air muka kaget dan mulut terbuka sedikit, cengang mendengarkan perkataan Maxim. Kenapa Maxim membahas masalah cinta, dan … memiliki Aayara seutuhnya? Bukannya sekarang sudah? "Ada apa?" tanya Maxim datar, memeluk pinggang Aayara sembari menatap tajam dan penuh peringatan pada perempuan ini. "Bukannya aku sudah menjadi istri Pak Maxim, mi--milik Pak Maxim. Jadi apa hubungannya memilikiku seutuhnya dan pindah kemari?"Satu alis Maxim naik sebelah. "Kau tidak sadar jika selama di mansion kau lebih sering menghabiskan waktu dengan mereka dibandingkan denganku?"Aayara mengerjab beberapa kali saat mendengar jawaban Maxim. Dia juga meringis dan gugup. Benar juga! Tapi …- "Kita akan tinggal be--berdua di sini?""Kenapa? Kau tidak ingin tinggal bersamaku di sini?"

    Last Updated : 2023-07-14
  • Suami Bastard Yang Manis    Hari Panas

    "Hanya ada kau dan aku," lanjutnya setengah berbisik, nadanya pelan dan serak. Terdengar menggoda sekaligus mengerikan, membuat Aayara merinding disko mendengarnya. Maxim tiba-tiba saja menggendong tubuh Aayara, mengangkatnya di depan dan layaknya dia tengah menggendong anak kecil. Hal tersebut membuat Aayara sontak memegang pundak Maxim, menatap suaminya dengan air muka kaget dan mulut mengerucut menentukan huruf o'. Maxim berjalan ke arah ranjang, membawa Aayara yang ada di gendongannya. Aayara semakin kaget dan panik saat Maxim berjalan membawanya ke atas ranjang. Alarm bahaya dalam kepalanya seketika berbunyi. Aayara menatap kasur dengan air muka panik, kemudian menatap Maxim dengan ekspresi cengang. Ketika sudah dekat dengan ranjang, Aayara dengan cepat menutup mata Maxim menggunakan tangannya– supaya Maxim tidak melihat jalan dan berhenti membawanya ke sana. Namun, Maxim tetap melangkah dan ketika sudah sampai tepat sebelah ranjang, Maxim dengan hati-hati dan pelan meletakka

    Last Updated : 2023-07-15
  • Suami Bastard Yang Manis    Anemia Kambuh

    "Ternyata kau, Bocah," dengkus Kevin sembari memberikan kantong belanjaan berisi makanan untuk adiknya. "Pantas saja Tuan memesan makanan berminyak, ternyata untukmu," ucap Kevin lagi, menyentil pelan kening Aayara, menyelonong masuk dalam rumah Tuannya tersebut dan meninggalkan Aayara yang memilih diam di depan pintu sembari memeriksa isi kantong belanjaan tersebut. 'Ada ayam, sambel ijo, mentimun, tomat dan … kerupuk. Oke! Lengkap.' batin Aayara saat memesiksa isi dari kotak makanan dalam kantong belanjaan tersebut. Sebenarnya saat Maxim bertanya ingin makan apa, Aayara spontan mengatakan ayam goreng. Hanya saja dia tak mengatakan deretan teman-temannya, padahal itu point penting bagi Aayara. Untungnya ayam yang Kakaknya bawakan ini paket komplit. Ada tahu goreng dan teman-temannya juga. Tuk'Aayara mengunci pintu kemudian berjalan cepat dari sana. Tiba-tiba dia reflek mengatakan ayam goreng! Mungkin jiwa anak kosnya sudah mendarah daging dalam diri Aayara. ***'Ouh, jadi Kak Kev

    Last Updated : 2023-07-15
  • Suami Bastard Yang Manis    Akhirnya

    "Kamu nggak apa-apa kan, Yara?" tanya Jenny, berjalan di koridor rumah sakit dan berniat untuk pulang. "Enggak. Mungkin anemiaku lagi kambuh karena kebanyakan minum kopi," tutur Aayara dengan tersenyum tipis ke arah Jenny, "tapi … aku enggak pernah minum kopi deh perasaan," ucapnya lagi saat mengingat jika dirinya tak pernah mengonsumsi kopi di waktu dekat ini. Tak mungkin dia mengonsumsi kopi karena Maxim sangat over protektif padanya. Walau kadang membandel tetapi Aayara tetap merasa takut pada suaminya tersebut. Maxim mengerikan jika marah. "Ah, kita kan habis magang trus yang buat laporan akhir itu kamu. Jadi anemia kamu kambuh mungkin gara-gara begadang kali, Yara." Yara langsung menepuk jidat. Cik, bisa-bisanya dia lupa jika dia minggu ini disibukkan oleh laporan akhir magang mereka. Pantas saja! "Ehehehe … aku lupa," cengir-nya dengan raut muka pucat dan tegang. ***Beberapa hari kemudian. Maxim berdecak marah di ruang kerjanya. Wajahnya terlihat tak bersahabat serta aura

    Last Updated : 2023-07-16
  • Suami Bastard Yang Manis    Tupai Beranak

    "Kau buang kemana mayatnya?" hanya Maxim setelah mereka pulang ke mansion, berjalan beriringan dengan Rafael. Rafael mengacungkan pundak. "Aku menyerahkannya pada Paman Exel. Jadi aku tidak tahu Paman akan mengolah wanita menjijikkan itu jadi apa.""Mungkin makanan kucing Javier." Maxim berucap acuh tak acuh. Rafael mengedikkan pundak."Yah, mungkin."Tiba-tiba saja saat mereka akan memasuki ruang kerja mereka di mansion itu, Gabriel tiba-tiba saja memanggil Maxim. "Maxim." "Ya, Paman?" tanya Maxim, memilih berhenti melangkah dan mengurungkan diri untuk tak masuk ke dalam. "Ini sudah satu bulan. Kau sungguh tidak mau menemui Aayara?" tanya Gabriel meyakinkan.Maxim menggelengkan kepala. "Tidak, Paman. Biarkan saja dia di sana," ucapnya terdengar acuh tak acuh. Setelahnya bergegas buru-buru masuk dalam ruang kerjanya. Cik, dia tak ingin membahas Aayara! "Anak ini!" dengkus Gabriel sembari menghela napas. "Jangan salahkan Paman kelak kalau kau terlambat tahu!" ucap Gabriel sedikit

    Last Updated : 2023-07-16
  • Suami Bastard Yang Manis    Tamat

    "Bagaimana ini?" gumam Serena secara pelan, menampilkan raut wajah gunda serta gelisah. Dia terus bermondar-mandir di dapan kaca wastafel, tubuhnya bergetar dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. "Serena." Terdengar panggilan dari luar kamar mandi, itu berhasil membuat jantung Serena semakin berdebar dengan kencang. "Kau di dalam?" Suara itu kembali memanggil. "I--iya." Serena buru-buru membuka pintu kamar mandi, langsung memasang senyuman manis ke arah Rafael, "ada apa, Mas Rafael?" tanya Serena dengan nada lembut, walau terkesan gugup dan takut-takut."Adik kesayanganmu telah pulang. Kenapa kau tidak turun melihatnya?" tanya Rafael, bersedekap dan diam-diam menatap curiga ke arah istrinya. "O--oh, Aayara sudah pulang yah? Baiklah, aku akan menemuinya dan …-" Serena bergegas dan berniat beranjak. Namun, tiba-tiba saja Rafael menahan lengannya. Pria ini mencekal dan mencengkeram lengan Serena, membuat Serena menghentikan langkah dan menatap gugup ke arah Rafael. "Kenapa?"

    Last Updated : 2023-07-18

Latest chapter

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Ending

    Setelah liburan ke Villa kemari, Reigha berangkat ke Paris. Sekarang pria itu tengah di bandara dan Ziea berusaha untuk menyusul. Haaaa, tidak ada yang memberi tahu Ziea jika Reigha ingin ke Paris, karena itu mereka satu pertemanan berlibur ke villa, sebagai tanda pisah dengan Reigha yang berencana akan menetap di Paris. "Setidaknya aku akan memberikan Kak Reigha surat ini, supaya dia selalu ingat denganku," ucap Ziea dengan berlari terburu-buru, ingin menyusul Reigha sebelum pria itu meninggalkannya. Tak ada yang tahu Ziea menyusul Reigha ke bandara karena Ziea pamit ke kampus. Dan bisa dikatakan Ziea nekat ke mari hanya untuk memberikan surat cintanya pada Reigha. "Itu dia, Kak Reigha masih di sini. Yes!!" Ziea memekik bahagia kala melihat Reigha masih di sana, tengah duduk dan sedang fokus pada handphone di genggamannya. Ziea sejenak merapikan penampilannya, mengambil cermin kecil dari tote bag yang dia kenakan lalu bercermin sembari tersenyum manis. Setelah merasa manis dan c

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 7

    Setelah badai reda, langit kembali cerah dan penuh dengan bintang. Mereka memutuskan untuk berkumpul di luar, menyalakan api unggun, bakar-bakar bersama sembari bercanda. Sayangnya Ziea kurang menikmati, dia tidak cocok dengan suhu yang terlalu dingin dan lagipula dia sudah mengantuk. Walau ada api yang menyala, namun Ziea sudah mengantuk. 'Kalau tahu begini mending aku nginap di rumah Lea,' batin Ziea, sudah menyender lesu di lengan Kakaknya– awalnya menonton drama favoritnya di handphone. Namun, karena sahabatnya mengirim pesan padanya, Ziea seketika beralih bertukar pesan dengan sahabatnya tersebut. --Lea--[Cuk, kamu ngapain dengan Pak Burhan?]Ziea langsung membalas [Chat-mu ambigu, Lea sayang. Aku ngapain dengan Pak Burhan?]--Lea--[Tiga hari aku diterror terus. Dia minta nomor kamu. Kan aneh!! Pasalnya beliau dospemmu, masa nomormu tak ada di dia.]--Ziea--[Nomornya memang aku block. Soalnya aku dendam, Lea. Tapi jangan kasih tahu yah. Bilang saja HP aku hilang.]--Lea--[

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 6

    "Rei, Ziea di mana?" tanya Haiden ketika melihat Reigha berjalan cepat dan terburu-buru. Untungnya ketika dia memanggil pria itu, Reigha masih menoleh ke arahnya. Namun, tanpa menjawab apapun Reigha langsung melangkah cepat-cepat dari sana, memberikan tanda tanya bagi Haiden dan yang lainnya. "Ada yang tahu dia kenapa?" tanya Haiden yang mendapat gelengan kepala dari pada sepupunya. "Aku tahu." Tiba-tiba saja Melodi muncul dari arah balkon, berjalan ke arah mereka dengan air muka yang terkesan kesal."Maksudmu kau tahu Reigha kenapa?" tanya Haiden, mendapat anggukan dari Melodi. "Ini salah adikmu. Ziea!" kesal Melodi, "sudah kukatakan untuk tak membawa Ziea ikut dengan kita, tapi kalian tetap membawanya. Lihat sekarang, Reigha marah karena ulah Ziea.""Apa maksudmu?!" Haiden menggeram marah, tak terima jika Melodi menyalahkan Ziea."Ya, sebenarnya Reigha sudah tak suka dengan rencana hangout ini saat kalian semua mengajak Ziea ikut. Kemarin sandal kesayangan Reigha– sandal pemberi

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 5

    Karena paksaan Haiden, akhirnya Ziea ikut hangout dengan teman-teman Kakaknya ini yang tak lain adalah sepupunya. Mereka memilih berlibur ke sebuah villa yang ada diperkebunan keluarga Azam. Percayalah! Ziea merasa asing di sini, dia tak akrab dengan siapapun kecuali Kakaknya. Dan Kakaknya ini sedikit dan rada bangke! Untungnya, Handphone Ziea sudah Haiden kembalikan. Jadi Ziea bisa menghilangkan bosannya. 'Gara-gara Kak Rei menyuruhku menghapus postingan tadi malam, aku jadi takut berdekatan dengannya.' batin Ziea, duduk di balkon villa tersebut sembari menatap ke arah pemandangan yang disajikan di depannya. Tiba-tiba saja, Ziea menjadi kikuk dan gugup. Reigha datang ke balkon kemudian duduk di sisi lain– ujung ke ujung dengan Ziea. Mereka sama-sama duduk bersantai, menyender ke kursi malas dan menghadap ke depan, ke arah pemandangan indah yang penuh dengan pohon jeruk– kebetulan sedang musim panen, di mana jeruk tersebut sudah berwarna kuning ke orange-an. Jadi mempercantik ala

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 4

    "Tidak ke kampus?" tanya Haiden ketika melihat adiknya lewat– mengenakan kaos berlengan pendek dan celana training panjang. Tak lupa jua, Ziea memakai topi dan sepatu berwarna putih. "Nggak, ini Minggu," jawab Ziea sembari memutar bola mata dengan jengah, melewati Kakaknya dengan begitu saja dan segera keluar dari rumah. "Kau mau kemana?" teriak Haiden, berjalan cepat untuk menghentikan adiknya. "Cik, Kak! Tolong yah! Aku mau depan doang, di taman komplek untuk lari-lari lagi," ucap Ziea, menahan kesal dan dongkol yang memenuhi hatinya. "Tidak boleh. Masuk!" ketus Haiden, melotot tajam ke arah adiknya dan memerintah agar Ziea masuk dalam rumah mereka. "Daddy dan Mommy sedang pergi, jadi kau harus patuh padaku.""Tapi aku mau olah raga, Kak!" Ziea memekik pelan, mencengkeram udara karena kesal tak dibolehkan pergi oleh Kakaknya. "Di taman belakang. Keliling sepuluh kali, itu juga olah raga.""Ze ingin ke taman. Awas!" jutek Ziea, menabrak tubuh Kakaknya dan langsung kabur dari san

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 3

    "Aku tidak pacaran!" pekik Ziea, sudah berada dalam mobil Kakaknya dan tengah berdebat dengan sang Kakak.Hal yang paling memalukannya adalah ketika Haiden menjewer telinganya dan menariknya ke mobil– di mana di dalam mobil ada Reigha. Sekarang, Ziea semakin malu karena Haiden terus memarahinya dan menuduhnya berpacaran. "Jadi tadi siapa kalau bukan pacarmu? Kenapa kalian bisa berduaan di sana, hah?!" galak Haiden, duduk di sebelah Reigha yang tengah mengemudi. "Teman kampus," jawab Ziea dengan mencicit pelan. "Teman kampus tapi berdua. Malam-malam!""KAK …!" jerit Ziea dari belakang– dia duduk di belakang. "Aaaaaa …," pekiknya kemudian menangis, tak tahan karena Haiden terus memarahinya secara habis-habisan. Paling menyebalkannya adalah Haiden memarahinya di depan Reigha. "Menangis saja terus!" dengkus Haiden menoleh ke arah belakang, melayangkan tatapan marah dan tajam ke arah Ziea– isyarat agar Ziea berhenti menangis. Tetapi bukanya berhenti menangis, Ziea malah semakin menjad

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 2

    "Yeii … makan!" Ziea memekik senang ketika makanan yang dia pesan telah datang. Haiden mendengkus pelan, menatap sinis bercampur kesal ke arah adiknya tersebut. Namun, percayalah dalam hati pria berusia dua puluh tujuh tahun tersebut menahan rasa gemasnya pada sang adik. Dengan bersemangat dan antusias, Ziea mulai menyantap makanannya. Sedangkan Haiden hanya meneguk kopi dingin yang dia pesan– sembari mengamati adiknya yang sedang lahap makan. DrrtttTiba-tiba saja handphone Haiden berbunyi, dia merogok saku lalu mengeluarkan handphonenya– mengangkat telpon yang ternyata dari Reigha. "Ada apa, Dude?" tanya Haiden ramah, masih memantau adiknya yang tengah asyik makan. 'Kau di mana?' "Di salah satu restoran favorit Ziea, tengah menemani bocah ini makan. Ada apa?" 'Sandalku hilang. Coba tanya apa Ziea menyembunyikannya.'"Cik." Haiden berdecak pelan, menoleh ke arah adiknya yang masih sibuk dengan dunia makanannya. "Oik, Bocah. Kau menyembunyikan sandal Rei?" "Enggak." Ziea mengge

  • Suami Bastard Yang Manis    ReiZie Bagian 1

    "Niat tidak suka sama kembaran aku?! Kalau niat kenapa malah jalan dengan cowok lain?!"'Astaga! Agak lain yah.' batin Ziea merasa aneh karena yang marah malah Aesya. Sedangkan Reigha saja tak mau tahu pada Ziea. 'Selesaikan pendidikanmu dan raih cita-citamu lebih dulu. Barulah setelah itu kau boleh menjalin hubungan denganku.' Kalimat yang terlontar dari mulut Reigha. Namun, setelah kalimat penuh harapan itu Reigha lontarkan, pria itu sendiri malah terlihat seperti menjauh dan menghindari Ziea. Reigha seperti risih jika ada didekat Ziea. "Ouh, itu teman dekat aku, Kak. Orangnya baik dan sering traktir aku di kampus," jawab Ziea sembari senyum-senyum tak jelas. "Huh. Awas jika jatuh cinta sama teman kamu itu!" dengkus Aesya. Ziea mengangguk-angguk pelan, melirik sekilas ke arah pria yang ia taksir. Namun, pria itu malah asyik dengan Melodi. "Ziea, kau pasangan dengan Rei untuk game bulu tangkis yah," ucap Prince.Ziea sebenarnya ingin menolak, sebab dia tahu dia hanya akan membu

  • Suami Bastard Yang Manis    Ekstra Part Khusus ReiZie

    Ekstra part (Khusus Reigha)Di mansion keluarga Azam. Hampir dari mereka semua berkumpul– sama seperti sebelumnya, Serena yang tengah hamil mengidam ingin berkumpul dengan semua keluarga serta sahabatnya. "Kecambah, kudengar kau sudah berbaikan dengan ayahmu. Benar?" tanya Rafael pada Aayara– di mana kakak ipar rasa adiknya tersebut tengah malam puding bersama Zayyan. Sedangkan suami dari si Kecambah ini sedang diluar bersama yang lainnya. "Iya, Tiang!" jawab Aayara, antara dongkol dan terharu karena pria ini diam-diam peduli. "Ouh. Mulai berani, heh?!" Rafael mendekati Aayara dan berniat menjahili Kakak iparnya yang pendek itu. Namun hal tersebut terjadi, seseorang lebih dulu menjewer telinga Rafael. "Mas Rafael!" peringat seseorang itu, yang tak lain adalah pawangnya sendiri. "Hah, Darling. Anak itu mengataiku tiang," ucap Rafael, mengadu pada Serena yang menjewer telinganya. "Cik! Terus kecambah maksudnya apa?" Serena mendelik, memilih menarik suaminya dari sana dengan menje

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status