Share

Gara-gara Topi

"Tidak! Aku tidak mau," pekik Aayara, bersi keras menutupi poninya.

Hingga pada akhirnya Maxim berhasil melepas tangan Aayara dari keningnya, setelah sebelumnya Maxim memaksa dan berusaha melepasnya dengan kuat.

Jeng jreng jeng!

Maxim menaikkan sebelah alis, menatap Aayara dengan sedikit memiringkan kepala. Sudut bibirnya perlahan tertarik, geli dan lucu karena melihat potongan poni Aayara yang satu di atas alis serta miring juga.

"Kau apakan ponimu?" tanya Maxim datar, namun percayalah dia ingin tertawa dalam hati. Ini sangat lucu dan menggelitik perut. Ditambah lagi dengan air muka Aayara, itu semakin mendukung.

"Salah gunting," sungut Aayara, kembali menutupi poninya lalu menjauh dari Maxim. Namun pria itu lagi-lagi menahannya, Maxim memegang lengannya kemudian menjauhkan tangan Aayara kembali dari jidat.

"Cih." Tak tahan lagi, Maxim berdecis geli.

Aayara melotot horor ke arah Maxim, memperingati pria itu dan juga memukul lengan Maxim saat suaminya tersebut tertawa pelan. "J
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status