Share

21. Manager Turun Martabat

"Alinaaa!!" teriak Reihan, tak sabar menungguku yang tak kunjung datang menghampirinya.

"Ada apa??" tanyaku dengan kesal meski nada bicaraku kuatur dalam tempo senormal mungkin.

"Lama banget, sih?"

"Sabar, dong, Mas! Gara-gara kamu teriak-teriak dan marah-marah terus, Raisa ketakutan! Aku harus tenangin dia dulu!"

"Alaah... banyak alasan!" keluhnya tak terima dengan penjelasanku. "Cepat bantu aku pikirin buka usaha apa!"

"Buka usaha? Maksud Mas, Mas berhenti kerja?" tanyaku tak percaya.

"Udah nggak usah banyak nanya! Kamu mau aku jauhin tuh perempuan kan?"

Aku mengangguk cepat-cepat, memang iya. "Tapi.... apa sampai harus berhenti kerja, Mas?"

"Kamu! Aku lakuin ini bela-belain demi kamu tahu!' ucapnya sambil menunjuk ke arahku. Pengorbanan yang ia tunjukkan padaku menjadi terasa aneh dan tidak spesial sama sekali.

"Heh! Kenapa malah menatapku seperti itu?" protesnya saat aku justru menatapnya dengan tatapan curiga.

"Mas ngelakuin ini untukku?" tanyaku secara spontan.

"Iya! Sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status