Hari ini 3 bab yang guys. Jangan lupa vote dan reviewnya ya, teman-teman. Dan juga, terima kasih juga sudah membaca #Love
Sejujurnya masih ada keraguan di dalam diri Hara untuk mengakui semua perbuatannya. Dia tak rela kalau harus kalah semudah ini dengan Violet. Tapi, para pengawal yang ada di sekelilingnya membuatnya harus membuka mulut atau dia benar-benar akan menjadi ‘kotor’ dan aib seumur hidupnya. Sesekali, Hara menoleh ke arah Briana untuk berkomunikasi dengan perempuan itu. Tapi Briana memberikan tatapan ‘kita tidak tidak memiliki pilihan lain atau kita akan benar-benar habis’ kepada Hara. Malam semakin larut tapi Hara tak kunjung berbicara. Hal itu membuat Violet geram dan ingin sekali mencabik-cabik dua perempuan yang ada di depannya. “Kurung di dalam kamar dan pancing Evan untuk keluar. Candy, kamu kirim foto mereka kepada si brengsek itu dan kalau dia berminat untuk membantu, maka mintalah dia untuk datang.” Tubuh Violet terasa sangat lelah dan dia benci basa-basi. Dua perempuan itu membuatnya harus mengulur kesabarannya. “Violet, kamu tidak bisa memperlakukan kami seperti ini!” Briana me
Sepanjang malam itu, Vier mengintai dan dia mendapati jika di rumah itu memang ada penyekapan. Hara dan Evan tidak pernah kembali keluar saat sudah masuk ke dalam rumah. Dia memang tidak mendengar jeritan atau perdebatan. Itu artinya, bisa saja setelah para korban itu masuk, mereka sudah dilumpuhkan. Di sana adalah sebuah daerah pinggiran dan seharusnya jika ada jeritan atau apa pun, Vier bisa mendengarnya. Sayang hal itu tak pernah terjadi.Sebuah gejolak di dalam dirinya terasa mengaung tiada henti. Dia bertanya kepada dirinya sendiri apa yang harus dilakukan? Jika dia bertekad masuk, maka itu hanya akan menyerahkan dirinya kepada mereka dengan cuma-cuma. Tapi kalau dia memanggil polisi, maka dia khawatir Hara dan Evanlah pihak yang salah. Vier terus menunggu sampai hampir pagi. Untungnya, ada semak-semak tinggi dan dia bisa menyembunyikan mobilnya di sana. Sebuah mobil kembali datang dan itu adalah mobil Van. Violet datang masih dengan beberapa pengawal dan juga Candy. Setelah be
Semua yang mereka katakan sudah masuk ke dalam rekaman dan menjadi bukti kejahatan mereka. Briana mengatakan jika ingin membalas Violet karena Violet sudah membuatnya kehilangan banyak hal. Karirnya hancur karena video itu. Sedangkan Hara tentu saja mengatakan jika dia melakukan itu karena Violet sudah mengambil Vier darinya. Ya, semua hal yang melatarbelakangi masalah itu tentu saja hanya masalah-masalah itu saja. Tapi yang mengerikan adalah ketika mereka ingin melenyapkan Violet untuk balas dendamnya. “Kami sudah bilang, kami tidak menginginkan kematianmu!” Hara bersuara lambat. Dia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk memberontak dan berteriak. “Kami hanya ingin kamu diperkosa sampai Vier tidak akan pernah mencintaimu lagi.”“Jadi, mata ganti mata, dan kaki ganti kaki.” Candy yang sejak tadi hanya berdiam diri tak bisa menahan untuk berbicara. “Kalian menginginkan itu untuk Violet, seharusnya kami juga mengembalikan yang sepadan.” Mata gadis itu gelap mengingat bagaimana saat
Hara yang mendengar suara Vier tampak tertegun dan tubuhnya semakin bergetar. Dia tahu jika dia mengatakan sekarang, maka semua hal buruk yang ditutupi akan terbongkar. Dan Vier tentu saja akan meninggalkannya tanpa berbalik kembali. Tapi jika tidak, dia tak tahu akan seperti apa kata-kata yang akan dikeluarkan. Hara menunduk dalam dan dia merasa semuanya akan benar-benar berakhir. Pernikahannya baru berjalan hampir satu bulan, tapi semua hal buruk melanda rumah tangga mereka. “Kamu adalah suaminya, seharusnya kamu tahu apa yang terjadi dengan Hara!” Teriakan yang dikeluarkan oleh ayah Hara tentulah hanya untuk menutupi kegugupannya. Bagaimana tidak, dia mendapatkan video berdurasi lima detik dengan menampilkan putrinya dengan dua lelaki yang menggerayangi pahanya. Di sana di jelaskan, ‘Tindakan kriminal yang dilakukan oleh Hara’ dengan beberapa bukti. Hal itu menimbulkan kepanikan pada ayah Hara. Mereka tentu saja tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh Hara sebelumnya. Lalu seb
Bukankah Vier sudah memberi peringatan kepada Hara dan keluarganya saat itu jika dirinya tidak pernah mencintai Hara. Tapi, mereka ngotot meminta Vier menikahi Hara. Dan sekarang, ketika semua hal buruk terjadi, kenapa harus Vier yang repot mengurus perceraian? Dia sudah pernah melakukannya sekali, jadi dia tak akan melakukannya untuk kedua kali. “Aku nggak akan menceraikanmu, Vier. Nggak akan.” Sedu sedan tangis memenuhi ruangan. Ayah Hara yang sudah selesai menghajar Vier, kini menatap ke arah putrinya dengan tatapan sedih. Lelaki paruh paruh baya itu mengusap wajahnya dengan kasar karena merasa frustasi. Vier yang masih duduk di tempatnya tak bergerak sama sekali. Memar di wajahnya mulai terlihat jelas dari sebelumnya dan darah merembes keluar dari kulitnya. Hara mendekati suaminya dan menangis kencang saat tangannya hampir mencapai wajah Vier. Sayangnya, Vier menolak dan menghidari tangan Hara. “Vier ….” “Sekarang terserah apa yang akan kamu lakukan. Kalau memang kamu masih m
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Vier adalah sebuah pertanyaan sederhana yang seharusnya tidak perlu membuat Violet kesal. Tapi entah bagaimana dia merasa jika hubungan Vier dan Hara sudah lebih jauh dari yang dibayangkan. Vier bertanya ‘apa yang sebenarnya terjadi’ kepadanya. Bisa saja itu karena dia ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Violet sampai dia istrinya ketakutan seperti itu. Dan menyalahkannya? Violet tidak nyaman ketika pikirannya begitu jauh melangkah. Apakah dia cemburu dengan hubungan Hara dan Vier? Tidak. Kenapa dia harus mencemburui Hara? Dia bukan perempuan yang pantas dicemburui. Dia hanyalah Hara dan tidak sebanding dengan dirinya. “Apa yang terjadi?” Ibu Violet datang dengan secangkir minuman di tangannya. Perempuan itu sudah mengantarkan Vier pulang sebelum berbicara dengan putrinya. “Dia sungguh berantakan?”Meskipun Vier dan Violet bukan lagi suami istri, tapi hubungan mereka masih baik. Meskipun ibu Vier sudah mengatakan banyak hal buruk tentang Violet
Ketika seseorang merasa kecewa dan kesabarannya sudah diambang batas, maka dia akan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tapi Vier mengatakan semua itu dengan nada tegas dan percaya diri.Melajang seumur hidup katanya? Itu terdengar ironi. Tapi bagaimana lagi, ibunya terus mendesaknya untuk melakukan sesuatu yang sangat dibencinya. Bahkan perempuan paruh baya itu sudah mengetahui tentang perbuatan buruk yang dilakukan oleh Hara, tapi bagaimana bisa dia masih bisa membela Hara mati-matian.“Kamu ini bicara apa!” Karena tidak tahan dengan kalimat yang keluar dari mulut Vier, ibu Vier berteriak murka. “Vier, kenapa kamu tidak berdamai dengan dirimu sendiri dan bersikap layaknya seorang suami kepada Hara? Hara berbuat sampai sejauh itu karena dia ingin mempertahankan kamu di sisinya. Dia mencintai kamu.”Memangnya siapa yang peduli dengan itu? Vier tidak menjawab dan pergi begitu saja dari rumah. Di dalam pikirannya, dia harus pergi ke suatu tempat yang tidak ada siapa pun yang menge
Candy bisa melihat Ben pergi meninggalkan Briana termenung di tempatnya. Entah bagaimana dia merasa kebahagiaan merayap di dalam hatinya. Itulah kenapa seorang manusia harus tahu diri dan tidak serakah. Dia ingin mendapatkan banyak hal, tapi karena cara yang digunakan salah, maka dia hanya bisa kehilangan semua yang dimiliki.Karena teman lama sedang bersedih, maka tentu Candy yang menghiburnya bukan? Maka, dengan anggun dia melangkah mendekati Briana yang masih tidak bergerak di tempatnya. “Sepertinya ada seseorang yang sedang bersedih.” Candy dengan lembut berbicara. Menatap langsung ke arah Briana. Briana yang menyadari keberadaan Candy menjadi ketakutan. Wajahnya pucat pasi. Tubuhnya tampak bergetar. Ternyata penyekapan itu sungguh membuat Briana ketakutan luar biasa. Dan perempuan itu tampak trauma dengan keberadaan Candy. “Aku tidak memiliki masalah denganmu, Candy. Jangan ganggu aku.” Bahkan suara Briana bergetar. Candy tersenyum mendengar itu. Namun senyum itu penuh makna.