Home / Rumah Tangga / Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir / Part 17. Perempuan Tak Tahu Berterima Kasih

Share

Part 17. Perempuan Tak Tahu Berterima Kasih

Author: Loyce
last update Last Updated: 2022-10-31 16:16:17

Hari itu hari minggu. Pagi-pagi sekali, Violet sudah berdiri di depan rumah dengan kepala menengadah ke arah langit. Udara pagi menyejukkan paru-parunya. Embun pagi yang lembut terasa memberikan ketenangan. Tampaknya, Violet harus lebih menikmati waktunya dengan bersenang-senang.

Senyumnya terbit ketika dia mengingat percakapan yang terjadi dua hari yang lalu. Seorang teman baik yang sudah lama tidak terlihat mengirimkan dia pesan agar tetap sehat sampai dia pulang ke Indonesia. Karena orang itu perlu bertanya banyak hal tentang pernikahan Violet yang batal dengan Evan dan digantikan oleh lelaki lain.

“Mau olahraga?” Suara Vier terdengar di telinganya.

Violet menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Vier sudah siap untuk olahraga. Kapan terakhir kali Violet menggerakkan tubuhnya untuk olahraga? Dia rasa sudah sangat lama sekali.

“Violet!” Vier menyadarkan Violet dari lamunannya. “Mau olahraga?” tanyanya lagi.

Violet berpikir sejenak sebelum mengangguk. Dia masuk sebentar ke dal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 18. Baku Hantam

    Hara berteriak keras ketika Violet berlalu dari hadapannya setelah mengatakan itu. Bahkan dengan sengaja perempuan itu menyenggol tubuh Hara dengan kuat sampai Hara terhuyung ke belakang. Berhadapan dengan Violet selalu membuat Hara semakin membuat kebenciannya kepada perempuan egois itu bertambah berkali-kali lipat. “Apa itu tadi?” Hara menatap ke arah Vier yang kini sedang duduk di kursi. “Kamu tidak mengajarinya bersikap baik kepada orang lain?” Akan selalu menjadi salah Vier ketika Hara mendapatkan serangan dari Violet. Itulah yang ada di dalam pikiran Hara. “Kamu datang untuk bertemu denganku, kan?” tanya Vier tanpa menanggapi pertanyaan Hara.“Tentu saja. Tapi dengan melihat wajah perempuan itu, aku ingin sekali melemparkannya ke luar angkasa. Dia benar-benar tidak tahu malu.” Dengan bersungut kesal, Hara ikut duduk di kursi berseberangan dengan Vier. “Lalu?” tanya Vier lagi. “Kamu mau mengajakku jalan-jalan?” Tawaran itu sebenarnya terdengar sangat menggoda, tapi Hara tamp

    Last Updated : 2022-10-31
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 19. Dendam Dimulai

    Seumur hidupnya, Violet tidak pernah diperlakukan buruk oleh siapa pun. Dia begitu dihormati sejak kecil dan selalu mendapatkan hal baik. Tapi karena kecemburuan seseorang, Violet harus merasakan bagaimana sakitnya jambakan, bahkan cekikan. Hal itu membuat Violet meradang. Amarahnya begitu tinggi sampai dia merasa tak bisa mengendalikan lagi. Kepalanya yang terasa berdenyut sakit karena rambutnya ditarik kuat oleh Hara, mengetuk tindakan bar-barnya untuk keluar.Violet ikut menyerang Hara dengan jambakan yang sama dan mereka berguling di lantai dengan teriakan demi teriakan. Bukan Violet yang berteriak, tapi Hara. “Gusti, Ibu, Mbak!” Bibi yang mendengar keributan itu segera datang untuk memisah dua perempuan itu. Alih-alih bisa melakukannya, Bibi justru terguling di samping mereka. “Bapak, tolong!” Jeritan itu tak bisa lagi ditahan oleh Bibi. Vier segera keluar kamar dan terbelalak lebar melihat Violet dan Hara yang saling menjambak. Vier tidak mendengar keributan itu karena suara

    Last Updated : 2022-11-04
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 20. Meminta Maaf Untuk Kekasih

    Suara lelaki itu dalam dan kuat. Tampak tidak terima wajah halus putrinya harus tercoret luka seperti itu. Itu adalah luka cakaran, yang mungkin saja, Hara baru saja mendapatkan serangan dari seseorang. Begitulah pikiran ayah Hara. “Katakan, Vier. Apa yang terjadi? Kenapa wajah Hara mendapatkan luka seperti itu?” Kini ibu Hara yang bertanya.Atmosfer di antara mereka tidak bisa dibilang baik-baik saja. Orang tua Hara pastilah tak terima melihat putri kesayangan mereka tampak berantakan. “Ini bukan perbuatanmu, kan?” tanya ibu Hara lagi.“Hara bertengkar dengan Violet.” Vier segera menjawab. Tidak ada niat untuk menutupi kebenaran. “Hara yang tahu bagaimana detail kejadiannya, karena saya sedang tidak ada di sana saat peristiwa itu terjadi.”“Apa?” Ibu Hara melotot marah. “Bagaimana bisa kamu membiarkan Hara dan Violet berdua saja sedangkan kamu tahu mereka adalah musuh?”Musuh? Seharusnya mereka bisa berhubungan baik jika Hara tidak selalu mengambil kesempatan untuk menyerang Violet.

    Last Updated : 2022-11-04
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 21. Usahaku Tak Sepicik Caramu

    “Sudah terlambat untuk mengatakan itu sekarang.” Violet mendongak menatap suaminya. “Saya tidak akan membiarkan siapa pun menginjak harga diri saya. Kalau kamu merasa bersalah karena dia adalah kekasihmu, maka silahkan lakukan itu. Tapi tidak ada maaf untuk orang yang sudah melewati batas.” Violet menutup mulutnya setelah menyelesaikan ucapannya, membubuhkan tanda tangan yang perlu di dokumen yang diberikan Vier kepadanya kemudian memberikan kembali kepada suaminya. “Tidak perlu khawatir, saya tidak akan menyakiti fisik Hara, tapi itu bukan berarti saya tidak akan pernah membalas atas perbuatannya.” Raka jika sudah bertindak, maka tidak akan yang meleset seinci pun. Dia hanya perlu menunggu sampai informasi yang diperlukan didapatkan barulah aksi lainnya akan menyusul. “Maafkan aku.” Tiba-tiba saja Vier berbicara secara informal. “Aku berperan sebagai seorang suami sekarang.” Violet agak sedikit terkejut meskipun dia tak menunjukkannya. “Kalau kamu bertindak sebagai seorang s

    Last Updated : 2022-11-05
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 22. Aku Memang Sengaja

    Suara itu membuat beberapa orang yang menggerombol menoleh pada satu titik. Hara berdiri dengan kaki yang kuat dan penuh persiapan. Tatapan matanya tajam menusuk dan pemberontakan seolah ingin diumumkan. Violet bisa merasakan aura permusuhan yang tajam dari kekasih Vier tersebut. Itu adalah sesuatu yang ditunggu. Dia datang untuk itu. Seorang yang tidak bisa mengendalikan emosinya hanya akan membuat banyak kesalahan. Violet sedang menunggu saat-saat krisis percaya diri yang akan ditunjukkan oleh Hara kepadanya. Violet tampak tersenyum jika orang lain melihatnya. Tapi itu akan terlihat senyum licik yang mematikan jika Hara yang melihatnya. “Oh, Hara sudah datang.” Mengurai kecanggungan, seorang lelaki berkacamata menyapa Hara. Untuk sejenak, Hara tersenyum kepada teman-temannya dan berjabat tangan. Bahkan kepada Vier dan melewati Violet. Hanya dengan cara dia seperti itu menandakan jika hubungan Hara dan Violet memang tidak baik. Akan ada banyak pertanyaan yang berterbangan di kepa

    Last Updated : 2022-11-05
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 23. Vier Tak Pernah Mencintai Hara

    Hara sudah ada di depan rumah Vier ketika si pemilik rumah baru saja kembali. Aura permusuhan sudah tidak bisa lagi diurai. Violet yang melihat dari dalam mobil menyeringai. Dia yang awalnya akan beristirahat setelah ini harus mengurus perempuan itu lagi. Tapi tidak masalah, Violet selalu siap dengan apa pun.“Apa lagi sekarang?” Violet sudah melompat dari dalam mobil untuk segera bertemu dengan Hara. Vier menyusul di belakangnya tanpa kata. Dia hanya akan diam ketika mereka tidak melakukan keributan. Vier sudah lelah menjadi penengah di antara dua perempuan ini. “Apa lagi sekarang? Kamu benar-benar tidak tahu kalau aku datang untuk menuntut balas?” tanya Hara dengan suara dingin menggetarkan.“Menuntut balas tentang apa?” Violet tak pernah merasa gentar dengan keberadaan Hara. “Tentang semuanya. Aku meminta agar kamu melepaskan Vier dari jeratan kontrak yang menyesatkan ini. Sudah cukup satu bulan ini.” Hara tentu tak tahan melihat Vier dikuasai oleh Violet. Terlebih lagi perempu

    Last Updated : 2022-11-06
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 24. Menyulut Amarah

    “Vier bahkan meminta perpisahan dariku, Ma. Aku rasanya hampir saja melayangkan tinjuku di wajah mereka dan membunuh mereka!” Suara keras Hara menggelegar di seluruh ruangan bercampur dengan tangis sesak yang begitu menyedihkan. Sepanjang usianya, Hara tidak pernah mencintai seorang lelaki lain selain Vier. Dia adalah pria satu-satunya yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Tapi sepanjang itu juga Vier hanya bersamanya tanpa cinta yang sama. Dan itu sangat menyakitkan.Dia terus mencoba untuk bersabar dan tetap berada di sisi Vier untuk meluluhkan hati lelaki itu. Sayangnya semua itu tak cukup mampu membuat Vier jatuh hati kepadanya. Satu tahun berlalu, dua tahun berlalu, sampai hampir sebelas tahun berlalu, semua hanya kesia-siaan yang tak berujung. Vier, tidak pernah mencintainya. “Hatiku sakit sekali, Mama.” Lagi, jeritan kesakitan itu melambung di udara. Tubuhnya bergetar karena tangis. “Tenanglah, Sayang. Vier tidak akan berani berbuat sejauh ini.” Ibunya memberikan kata-kata

    Last Updated : 2022-11-06
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 25. Antara Ibu dan Istri

    Tidak ada yang bisa menghalangi Hara untuk mendapatkan sesuatu. Itu adalah hukum alam yang dia buat sendiri. Segala apa pun yang dia inginkan harus didapatkan tak peduli apa. Kini dia sudah pergi bersama dengan ibu Vier menuju rumah Vier. Setelah pertemuan antara ibu dan anak itu terjadi, maka masalah itu akan menjadi masalah keluarga kecil itu sepenuhnya. Hara hanya akan menjadi penonton dan bersorak dari luar. Astaga. Hara benar-benar cerdik. Itulah yang dikatakan pada dirinya sendiri. Dia tak akan bisa dikalahkan oleh iblis sekalipun. “Ibu akan menunggu Vier pulang bekerja. Kamu pulanglah.” Perintah ibu Vier setelah sampai di depan rumah putranya.Hara meninggalkan ibu Vier di sana dan dia mengeluarkan tawa kemenangannya setelah itu. Penting untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga kekasihmu. Jadi jika ada hal-hal yang terjadi seperti ini, maka tidak ada lagi yang bisa memukulmu mundur. “Ya, Bu?” Bibi kebetulan sedang keluar dari rumah untuk menyapu halaman rumah ketika ibu

    Last Updated : 2022-11-07

Latest chapter

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 45. Happy Ending (End)

    “Eve … Everest, lihat Bunda, Nak. Ya betul.” Melody terkadang bertepuk tangan untuk menarik perhatian Eve, bocah itu tertawa, lalu seorang fotografer melakukan tugasnya. Mengambil gambar dengan berkali-kali jepretan dan sesekali berpindah tempat untuk mengambil angle yang pas. Ini bukan pertama kalinya Eve melakukan pemotretan. Saat dia masih berusia satu bulan, Sagara sendiri yang menjadi fotografernya. Karena hari ini Sagara sibuk, jadi dia tak bisa lagi menjadi fotografer dadakan untuk si kecil Eve. Samudra yang melihat gambar dari laptop yang sudah terhubung dengan kamera, tersenyum gemas. “Assalamu alaikum.” Semesta masuk dengan membawa banyak makanan. “Ih, lucunya,” ucapnya saat menatap bocah kecil yang berada di atas sofa dengan gaun princess. Di kepalanya dipakaikan mahkota yang terbuat dari ranting pohon beserta bunga dan daunnya. “Udah dapat berapa gaun, Kak?” tanyanya pada Melody. “Ini yang terakhir. Setelah kami bertiga berfoto, lalu kita sekeluarga. Sagara ke man

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 44. Kebahagiaan

    Melody keluar dari mobil dengan pelan kemudian berjalan dengan pelan menuju rumah barunya. Dia tentu sudah tahu rumah besar itu saat masih ada beberapa tempat yang perlu diperbaiki. Saat masuk ke dalam lewat pintu samping, dia segera disuguhkan ruang keluarga yang luas dengan sofa besar hijau matcha berada di tengah ruangan. Samudra tak main-main saat membeli rumah untuk istri dan anaknya. Kedua saudara Samudra bahkan tidak ada yang bekerja karena Eve hari ini pulang ke rumah. Bayi yang ditunggu-tunggu kedatangannya. “Abang tahu nggak kalau kami semua akan menginap di sini malam ini?” Semesta bertanya kepada Samudra saat semua orang sudah duduk di sofa ruang keluarga. “Tahu. Bunda sudah bilang.” Ini adalah bentuk support system yang diberikan oleh keluarga Samudra kepada Melody. Bagaimanapun, Melody adalah ibu baru dan dia membutuhkan banyak dukungan dari keluarga serta sang suami. Violet sudah memberikan banyak wejangan kepada putranya itu agar menjadi lelaki yang bertanggung jaw

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 43. Bayi Mungil

    Hari-hari itu akhirnya berlalu. Tidak doyan makan, mengidam, bahkan morning sickness yang tadinya tidak ada jadi ada, semua telah usai. Rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh Samudra atas kehamilan istrinya benar-benar telah berakhir. Saat itu, dia bahkan meminta tolong agar mertuanya datang untuk menemani Melody. Barangkali ibunya ada di sana membuat Melody bersedia untuk makan makanan yang dimasakkan oleh sang bunda. Sayangnya, aksi malas makannya itu tidak berubah dan bertahan sampai tiga bulan. Kini seorang bayi perempuan mungil telah lahir di dunia dengan berat 2,4kg. Masih sangat merah dan tampak lemah. Untuk sekarang, percampuran wajah kedua orang tuanya sangat kental di wajah bayi itu. Kata orang tua dulu, wajah seseorang itu akan berubah sebanyak tujuh kali sejak dia lahir sampai dewasa, dan Samudra tidak sabar untuk melihatnya. “Selamat datang ke dunia yang keras ini, Eve.” Semesta yang tadi sedang meeting bersama stafnya itu mempercepat meeting-nya setelah Samudra mengirim

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 42. Peran Suami

    Samudra mengangkat Melody ke dalam kamar setelah perempuan itu sudah tidur dengan lelap. Mengelus perut sang istri dengan lembut sebelum dia menyusul tidur di samping perempuan itu. Terkadang di dalam keheningan seperti ini, Samudra bertanya-tanya. Bagaimana kalau dia dan Melody tidak terjebak pada masalah yang mengharuskannya menikahi asisten pribadinya itu? Apakah mereka juga akan bersatu seperti ini, atau bahkan sebaliknya. Tapi jika dipikirkan lagi, memang inilah takdir yang memang harus dia jalani. Begitulah cara takdir mempersatukan mereka. “Mas, kita udah ada di kasur ya?” gumaman itu menyadarkan Samudra dari lamunannya. Menepuk punggung Melody dengan lembut. “Iya, kita udah di kamar. Kamu butuh sesuatu?” “Nggak ada, tapi kenapa dingin sekali?” Samudra melihat pendingin ruangan dan memastikan suhunya tidak terlalu rendah. Tapi memang masih wajar. “Mau aku matiin saja?” tanya Samudra. Dan Melody menganggukkan kepalanya setuju. Samudra melakukan yang diinginkan oleh M

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 41. Kebiasan Baru Calon Ibu

    Kalau Melody bukan istrinya, Samudra pasti sudah membentaknya. Sayangnya dia tak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin dia menyakiti perempuan yang sudah dijaga seperti anaknya sendiri. Astaga, mulai lagi kan melanturnya si calon bapak muda ini. Ya lagi pula, istrinya bikin darah tinggi. Minta berhentikan mobil sudah seperti jalanan ini punya nenek moyangnya. “Nanti lagi, kalau kamu mau apa-apa, bilang dulu ya, Sayang. Seenggaknya jangan tiba-tiba begini. Bahaya.” Samudra sebisa mungkin menekan perasaan kesalnya supaya tidak keluar. “Iya, maaf,” katanya. “Di sana itu ada jajanan, aku pengen beli.” Tatapannya penuh harap dan itu membuat Samudra lemah. Mereka keluar dari mobil dan segera mendekati jajanan di pinggir jalan tersebut. Melody tampak antusias. Makanan itu benar-benar sangat menggoda dirinya. Samudra yang berada di belakang istrinya itu hanya mengikuti saja tanpa berkomentar. “Mas mau yang mana?” tanya Melody. Jajanan itu seperti jajanan Ramadhan. “Aku ingat pas puasa ka

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 40. Kabar Baik

    Kabar yang dibawa oleh Samudra dan Melody adalah kabar yang membahagiakan. Semua keluarga Samudra bahagia luar biasa. Violet dan Vier yang sebentar lagi menjadi nenek kakek tampak terharu. Kehidupan baik selalu menyertai mereka. Kebetulan Sagara dan Semesta pulang berbarengan. Dan mereka juga sangat bahagia. Akhirnya, mereka akan memiliki keponakan. “Apa kira-kira mereka juga kembar?” tanya Sagara tampak antusias. “Kalau iya, gen bapaknya benar-benar kuat.” “Belum bisa dilihat dong. Kalaupun iya, itu bagus. Apalagi kalau langsung cewek cowok seperti kita, itu dinamakan apa, Bang?” Semesta menunjuk Sagara. “Sekali jadi.” Sagara dan Semesta bersuara berbarengan. “Wah, kalau kita bertiga punya anak kembar, bukannya Bunda dan Ayah akan punya banyak cucu?” “Bunda nggak punya saudara. Ayah punya saudara cuma satu. Jadi kalau banyak cucu, itu akan lebih baik. Kalian kalau tua juga nggak kesepian kalau punya anak banyak.” Samudra hanya mendengarkan saja dua saudaranya berbicara tanpa

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 39. Tiga Bulan Kemudian

    Menuruti keinginan sang istri, mereka akhirnya berada di sebuah kedai bakso kobar yang tak jauh dari hotel. Melody makan bakso berisi cabe itu dengan lahap membuat Samudra menatapnya melongo. Padahal tadi dia sudah memasukkan dua potong steak, lalu jus juga, tapi sekarang dia berlaku seperti tak pernah makan selama berhari-hari. “Kamu beneran lapar?” tanya Samudra. “Mas tahu nggak kalau steak itu tadi hanya nyempil aja. Nggak tahu kenapa perutku tiba-tiba menjadi seperti karet.” Melody menyeruput kuah bakso yang berwarna merah kehitaman itu karena campuran sambal dan kecap. Matanya tertutup kemudian terbuka kembali. Kata ‘ah’ keluar karena rasa pedas meluncur dari dalam mulutnya. Sungguh, itu benar-benar enak menurut Melody. Samudra hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah sang istri. Dia menyuapkan bakso ke dalam mulutnya kemudian mengunyah dengan santai sambil memperhatikan Melody yang keenakan karena bakso tersebut.“Memang udah berapa lama sih nggak makan bakso?” tany

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 38. Pesta Pernikahan

    “Kafe kecil nggak akan buat kamu kelelahan.” Lanjut Samudra setelah itu. Vier juga memiliki bisnis restoran yang masih diurus oleh Via. Jadi lebih baik berinovasi yang lain. Begitulah inti dari pembicaraan itu. Melody tampak berpikir dan masih membutuhkan waktu untuk memutuskan. “Kalau begitu, aku akan memikirkan lagi nanti.” “Bunda dulu setelah menikah juga nggak langsung libur kerja, kok. Tapi sedikit demi sedikit mengurangi pekerjaannya dan Ayah yang menggantikannya. Jadi kamu bisa mengambil waktu sebanyak yang kamu mau untuk mengambil keputusan.” Melody mengangguk setuju. Sebuah keputusan baik tidak dilakukan secara terburu-buru dan harus dengan pemikiran matang. Hari-hari berlalu dan pada akhirnya pesta itu tiba. Melody melihat dekorasinya benar-benar sangat mewah. Violet dan Semesta yang mengurusnya dengan menanyakan keinginannya. Dia memilih dekorasi berwarna hijau matcha seperti yang disukai selama ini. Sejak kecil selalu berkawan dengan daun-daun teh membuatnya menyukai

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 37. Rencana Pasca Menikah

    "Ini baju design terbaru dari butik ini, Bang. Jadi, aku merekomendasikan kepada Kakak Ipar.” Semesta yang menjawab karena dia tahu kalau Melody sudah dihinggapi rasa ketakutan yang luar biasa. Terlihat, perempuan itu menunduk tanpa berani menatap Samudra sedikitpun. Melody pasti sudah mengerti betapa tatapan lelaki itu akan setajam apa. Jadi, lebih baik dia menghindar. “Waw, Kakak Ipar.” Belum lagi Samudra menjawab ucapan kembarannya yang satu, muncul lagi kembarannya yang lain. Sagara bersiul menggoda dan tampak puas dengan penampilan si kakak ipar. “Itu gaun yang cantik. Bukan itu juga, yang pakai juga cantik banget. Aku sih, ya.” Samudra tak bisa menahan panas yang menjalar dari dalam hatinya. Lelaki itu menatap Sagara dengan tajam. “Jangan menatapnya!” Samudra meraup wajah Sagara dan segera menarik tangan kembarannya itu sampai Sagara berbalik. “Tutup mata kamu. Itu kakak iparmu,” imbuh Samudra memeringatkan.“Aku tahu kalau dia kakak iparku. Tapi aku kan cuma memujinya. Buka

DMCA.com Protection Status