Beranda / Rumah Tangga / Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir / Part 117. Di Antara Mereka Yang Membencinya

Share

Part 117. Di Antara Mereka Yang Membencinya

Penulis: Loyce
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-07 18:02:46

Mendengar ucapan Violet yang blak-blakan membuat lelaki itu semakin tersenyum lebar. Ini adalah momen penting baginya. Kapan lagi Violet akan mengungkapkan isi hatinya sebegitu gamblangnya? Itu hanya akan terjadi jika perempuan itu sedang kurang waras seperti ini.

Astaga, kalau Violet tahu Vier mengatainya tidak waras, sudah pasti itu hanya akan membuat perempuan itu murka.

“Itu pengakuan yang luar biasa.” Vier menjawab gemas. Giginya mengetat karena perasaannya melambung begitu tinggi karena Violet. Bukan masalah kalau memang Violet mengatakan itu karena ingin membuat Kaila cemburu, tapi baginya itu adalah pengakuan yang sangat manis.

“Bisakah kita makan sekarang?” Kaila yang tidak tahan dengan kemesraan sejoli itu membuka mulutnya untuk berbicara.

Senyumnya tampak lembut di bibirnya menenggelamkan perasaannya yang terasa compang-camping tak karuan.

“Oh, maaf.” Violet kini menghadap sepenuhnya pada makanan yang ada di atas meja. “Mari makan.” Perempuan itu menatap Kaila lurus.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggreni Yulia
kak up nya sehari dibanyakin dong ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 118. Diserang Dua Orang

    Violet dan Bu Sarah saling menatap dengan emosi yang tiba-tiba terasa menggelung keduanya. Violet tampak biasa saja, tapi tidak dengan Bu Sarah yang terlihat ingin menyingkirkan Violet dari rumah putranya. “Tolong jangan memulai perdebatan, Bu.” Vier akhirnya membuka suara setelah ibu dan kekasihnya tampak tidak ingin mengalah. “Memulai perdebatan?” Bu Sarah mendengus kasar. “Ibu tidak mengatakan hal-hal buruk. Kenapa dia tersinggung?” “Karena ketika Ibu mengatakan itu, Ibu menatap saya dan itu jelas ucapan Ibu ditujukan kepada saya.” Violet dengan santai menjawab. Perempuan itu seperti sedang berbicara dengan sahabatnya dan membahas sesuatu yang ringan alih-alih sedang berdebat dengan orang yang membencinya. “Kamu tahu? Seseorang tidak akan tersinggung kalau dia tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk. Dan melihat dari sikapmu ini, saya merasa kamu benar-benar sedang merencanakan hal tidak-tidak.” “Sayang.” Violet menoleh pada Vier. “Kenapa aku merasa kalau gagasan tentang ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 119. Semua Sudah Berubah

    Violet tidak goyah meskipun dia melihat mantan ibu mertuanya itu melotot marah ke arahnya. Dia bukan orang bodoh yang tidak bisa membaca situasi. Kaila jelas memanfaatkan situasi buruk ini untuk memperkeruh masalah Violet dengan ibu Vier. “Violet, aku minta maaf kalau kamu berada di situasi yang sulit, tapi sungguh aku tidak bermaksud seperti itu.” Kaila mencoba membantah tuduhan yang diberikan Violet kepadanya. Perempuan itu tertunduk lemah dan menunjukkan kepada ibu Vier jika dia terluka atas ucapan Violet kepadanya. Itu menimbulkan kemurkaan yang besar oleh ibu Vier. Tapi belum sempat Bu Sarah bersuara, Violet bersuara lebih dulu.“Tidak perlu berpura-pura, Kaila. Aku tau seberapa besar kamu menginginkan Vier. Aku tidak melupakan tentang perlakuanmu di pesta saat itu.”Kaila mendongak dengan wajah memerah. “Aku sudah meminta maaf kepadamu tentang masalah itu. Kenapa kamu mengungkitnya?” Untuk orang licik seperti Kaila, tentu dia akan mempertahankan harga dirinya bagaimanapun car

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 120. Lebih Baik Berhati-hati

    “Kamu tahu Ibu melakukan itu semua demi kebaikanmu.” Ibu Vier segera menjawab. “Ibu tidak ingin akhirnya kamu dimanfaatkan oleh keluarga mereka.” “Mereka nggak pernah memanfaatkanku sama sekali.” Vier menarik nafasnya panjang sebelum melanjutkan. “Aku nggak mau membahasnya lagi. Terserah Ibu mau berbuat apa tentang masalah ini. Tapi aku akan mempertahankan Violet di sisiku.” Setelah dia mengatakan itu, Vier segera pergi ke kamarnya. Rasa lelahnya berkali lipat. Tampaknya bersikap masa bodoh adalah jalan yang baik untuk dilakukan. Dia memiliki keinginan sedangkan ibunya juga. Dan keinginan mereka bertolak belakang. Kalau mereka tidak memiliki titik temu mungkin dia harus melakukan sesuatu yang sedikit melangkah ke luar jalur. Di sisi lain, Violet yang sedang menikmati belanjanya bertemu dengan Kaila dan Devi di butik mahal di salah satu mal. “Oh, lihatlah siapa yang kita temui.” Devi yang melihat Violet di depannya tampaknya seperti melihat santapan empuk untuknya. Violet baru mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 121. Pertemuan Kaila dan Hara

    Kaila menyadari sesuatu dan dia segera keluar dari butik untuk mengejar perempuan tersebut. Firasatnya mengatakan perempuan itu bernama Hara. Akan menjadi sebuah kebetulan yang menyenangkan jika dia bisa mengobrol dengan Hara tentang Violet. Devi akan ikut keluar ketika dia dicegah oleh karyawan di sana. “Ibu mau ke mana?” tanya karyawan tersebut dengan kesal. “Kalau Ibu mau keluar, maka Ibu perlu membayar barang-barang yang Ibu pegang.”Devi menatap pakaian yang dibawanya dan melemparkan dengan keras. “Aku tidak berminat dengan baju-baju ini!” teriaknya. “Kalian mau menipuku?” “Menipu? Ibu sendiri yang meminta pakaian itu dari tangan pelanggan kami dan mengatakan akan membeli semuanya. Bagaimana bisa itu adalah tindakan menipu?” “Benar. Semua orang di sini juga mendengarnya. Tanggung jawab dong.” “Kalau dia tidak mau membayarnya sedangkan pakaian itu sudah dalam kondisi kurang bagus, itu akan merugikan butik.” Beberapa pengunjung segera mengeluarkan pembelaan untuk karyawan. Hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 122. Sebuah Rencana

    Musuh Violet kini bertambah dan itu tak bisa dipungkiri. Kaila dan Devi tidak akan membiarkan Violet hidup dengan tenang. Mereka akan mencari cara untuk membuat masalah dengan Violet apa pun yang terjadi. Meskipun Kaila sudah mendengar peringatan dari Hara tapi itu tak akan membuat dirinya mundur mendapatkan Vier. “Kalau kita tidak bisa membuat Violet bertekuk lutut kepada kita, maka kita harus menggunakan cara lain. Dan itu adalah Vier.” Devi memberikan idenya agar Kaila tidak berkutat mengejar Violet. “Kalau kita menarik Vier, tentu kita juga akan membuat Violet ikut ditarik. Kak, kalau kita tidak bisa mengambil satu jalan, maka kita harus mengambil jalan lain.” Dan itu terdengar masuk akal. Namun Kaila tak segera menanggapi. Dia mengingat jika Vier memiliki adik perempuan. Tentu saja ide jahat dengan cepat muncul di dalam kepalanya. “Bagaimana dengan memanfaatkan adiknya?” Kaila menatap adik sepupunya itu sambil berpikir. “Dia memiliki adik perempuan. Dia cantik, dan Devan bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 123. Kena Jebakan

    Via baru saja akan keluar dari restoran ketika seorang lelaki akan masuk ke dalam. Menghalangi jalan Via sehingga Via harus mundur untuk mempersilakan lelaki itu masuk.“Silakan.” Via memberikan senyum kecil kepada lelaki itu dan dibalas hal yang sama.Setelah lelaki itu masuk, barulah Via keluar. Menyapa beberapa penjaga yang ditugaskan di sana sebelum masuk ke dalam mobilnya. Dia akan pulang ke rumahnya setelah seharian mengurus pekerjaannya. Karena dia tak hanya mengurus restoran tetap juga supermarket, maka dia benar-benar lelah. Kepergian Via diperhatikan oleh lelaki yang beberapa saat lalu menghalangi jalan Via. Lelaki itu duduk dan menatap Via dengan seksama dan menyeringai puas. Mengirimkan pesan kepada seseorang jika dia sudah bertemu dengan gadis itu.“Kali ini Kaila benar. Gadis itu memang cantik. Ini waktunya aku menunjukkan pesonaku.” Lelaki itu adalah Devan. Kaila dan anteknya sudah memulai rencananya. Devan sudah menguntit Via selama dua hari dan dia segera mendekat

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 124. Kecerdasan Via

    Via terbangun dengan mata terasa lengket. Untuk beberapa saat dia tak mengingat apa pun di dalam kepalanya kecuali dia sangat mengantuk. Melihat jam yang ada di dinding, itu sudah sekitar pukul empat pagi. Namun yang membuat dirinya mengernyit adalah dia tak berada di dalam kamarnya. Satu detik, dua detik, dia mengumpulkan segala memori di dalam otaknya dan mengingat apa yang baru saja dialami. Saat ada pergerakan di sampingnya, Via merasa jantungnya berhenti detik itu juga. “Apa yang terjadi?” tanyanya dengan suara bergetar. Dia melihat pakaiannya berserakan di lantai, dan seorang lelaki di satu ranjang dengannya.Via terjatuh dari ranjang saat menghindari lelaki itu. Kakinya lemas luar biasa dan tubuhnya bergetar. Lelaki itu adalah lelaki yang sama yang dia temui selama tiga kali secara tak sengaja dan sekarang dia berada di satu ranjang denga lelaki itu? Tidak! “Via, kamu sudah bangun?” Devan mengucek matanya saat mendengar bunyi gedebuk dari bawah ranjang dan melihat Via terdu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 125. Via Bergerak

    Via sampai di restoran ketika matahari belum keluar dari peraduannya. Dia membuka pintu restoran sebelum menguncinya kembali, kemudian naik ke lantai atas di mana kantor berada. Ada banyak pikiran yang berkecamuk di dalam otaknya. Dia tidak boleh gegabah bertindak. Via menunggu agar para karyawan datang dan bertanya apa yang terjadi kemarin malam. Dan setelah dia bertanya pada penjaga bagaimana kronologi kejadiannya dia tahu jika Devan mengatakan kebenaran dalam hal ingin mengantarkan Via. Karena dia merasa tidak bisa menyelesaikannya sendiri, maka dia membutuhkan bantuan. Di sinilah dia sekarang, di sebuah apartemen yang baru pertama kalinya dia masuki. “Apa yang terjadi, Via?” Entah bagaimana, Via berpikir untuk bertemu dengan Violet alih-alih Vier. Dia menghubungi Violet dan kebetulan perempuan itu bersedia bertemu dengannya. Violet meletakkan secangkir minuman rasa jeruk di atas meja tepat di depan Via. “Minumlah.” Violet mempersilakan. Kemudian dia ikut duduk di samping Via

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15

Bab terbaru

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 45. Happy Ending (End)

    “Eve … Everest, lihat Bunda, Nak. Ya betul.” Melody terkadang bertepuk tangan untuk menarik perhatian Eve, bocah itu tertawa, lalu seorang fotografer melakukan tugasnya. Mengambil gambar dengan berkali-kali jepretan dan sesekali berpindah tempat untuk mengambil angle yang pas. Ini bukan pertama kalinya Eve melakukan pemotretan. Saat dia masih berusia satu bulan, Sagara sendiri yang menjadi fotografernya. Karena hari ini Sagara sibuk, jadi dia tak bisa lagi menjadi fotografer dadakan untuk si kecil Eve. Samudra yang melihat gambar dari laptop yang sudah terhubung dengan kamera, tersenyum gemas. “Assalamu alaikum.” Semesta masuk dengan membawa banyak makanan. “Ih, lucunya,” ucapnya saat menatap bocah kecil yang berada di atas sofa dengan gaun princess. Di kepalanya dipakaikan mahkota yang terbuat dari ranting pohon beserta bunga dan daunnya. “Udah dapat berapa gaun, Kak?” tanyanya pada Melody. “Ini yang terakhir. Setelah kami bertiga berfoto, lalu kita sekeluarga. Sagara ke man

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 44. Kebahagiaan

    Melody keluar dari mobil dengan pelan kemudian berjalan dengan pelan menuju rumah barunya. Dia tentu sudah tahu rumah besar itu saat masih ada beberapa tempat yang perlu diperbaiki. Saat masuk ke dalam lewat pintu samping, dia segera disuguhkan ruang keluarga yang luas dengan sofa besar hijau matcha berada di tengah ruangan. Samudra tak main-main saat membeli rumah untuk istri dan anaknya. Kedua saudara Samudra bahkan tidak ada yang bekerja karena Eve hari ini pulang ke rumah. Bayi yang ditunggu-tunggu kedatangannya. “Abang tahu nggak kalau kami semua akan menginap di sini malam ini?” Semesta bertanya kepada Samudra saat semua orang sudah duduk di sofa ruang keluarga. “Tahu. Bunda sudah bilang.” Ini adalah bentuk support system yang diberikan oleh keluarga Samudra kepada Melody. Bagaimanapun, Melody adalah ibu baru dan dia membutuhkan banyak dukungan dari keluarga serta sang suami. Violet sudah memberikan banyak wejangan kepada putranya itu agar menjadi lelaki yang bertanggung jaw

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 43. Bayi Mungil

    Hari-hari itu akhirnya berlalu. Tidak doyan makan, mengidam, bahkan morning sickness yang tadinya tidak ada jadi ada, semua telah usai. Rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh Samudra atas kehamilan istrinya benar-benar telah berakhir. Saat itu, dia bahkan meminta tolong agar mertuanya datang untuk menemani Melody. Barangkali ibunya ada di sana membuat Melody bersedia untuk makan makanan yang dimasakkan oleh sang bunda. Sayangnya, aksi malas makannya itu tidak berubah dan bertahan sampai tiga bulan. Kini seorang bayi perempuan mungil telah lahir di dunia dengan berat 2,4kg. Masih sangat merah dan tampak lemah. Untuk sekarang, percampuran wajah kedua orang tuanya sangat kental di wajah bayi itu. Kata orang tua dulu, wajah seseorang itu akan berubah sebanyak tujuh kali sejak dia lahir sampai dewasa, dan Samudra tidak sabar untuk melihatnya. “Selamat datang ke dunia yang keras ini, Eve.” Semesta yang tadi sedang meeting bersama stafnya itu mempercepat meeting-nya setelah Samudra mengirim

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 42. Peran Suami

    Samudra mengangkat Melody ke dalam kamar setelah perempuan itu sudah tidur dengan lelap. Mengelus perut sang istri dengan lembut sebelum dia menyusul tidur di samping perempuan itu. Terkadang di dalam keheningan seperti ini, Samudra bertanya-tanya. Bagaimana kalau dia dan Melody tidak terjebak pada masalah yang mengharuskannya menikahi asisten pribadinya itu? Apakah mereka juga akan bersatu seperti ini, atau bahkan sebaliknya. Tapi jika dipikirkan lagi, memang inilah takdir yang memang harus dia jalani. Begitulah cara takdir mempersatukan mereka. “Mas, kita udah ada di kasur ya?” gumaman itu menyadarkan Samudra dari lamunannya. Menepuk punggung Melody dengan lembut. “Iya, kita udah di kamar. Kamu butuh sesuatu?” “Nggak ada, tapi kenapa dingin sekali?” Samudra melihat pendingin ruangan dan memastikan suhunya tidak terlalu rendah. Tapi memang masih wajar. “Mau aku matiin saja?” tanya Samudra. Dan Melody menganggukkan kepalanya setuju. Samudra melakukan yang diinginkan oleh M

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 41. Kebiasan Baru Calon Ibu

    Kalau Melody bukan istrinya, Samudra pasti sudah membentaknya. Sayangnya dia tak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin dia menyakiti perempuan yang sudah dijaga seperti anaknya sendiri. Astaga, mulai lagi kan melanturnya si calon bapak muda ini. Ya lagi pula, istrinya bikin darah tinggi. Minta berhentikan mobil sudah seperti jalanan ini punya nenek moyangnya. “Nanti lagi, kalau kamu mau apa-apa, bilang dulu ya, Sayang. Seenggaknya jangan tiba-tiba begini. Bahaya.” Samudra sebisa mungkin menekan perasaan kesalnya supaya tidak keluar. “Iya, maaf,” katanya. “Di sana itu ada jajanan, aku pengen beli.” Tatapannya penuh harap dan itu membuat Samudra lemah. Mereka keluar dari mobil dan segera mendekati jajanan di pinggir jalan tersebut. Melody tampak antusias. Makanan itu benar-benar sangat menggoda dirinya. Samudra yang berada di belakang istrinya itu hanya mengikuti saja tanpa berkomentar. “Mas mau yang mana?” tanya Melody. Jajanan itu seperti jajanan Ramadhan. “Aku ingat pas puasa ka

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 40. Kabar Baik

    Kabar yang dibawa oleh Samudra dan Melody adalah kabar yang membahagiakan. Semua keluarga Samudra bahagia luar biasa. Violet dan Vier yang sebentar lagi menjadi nenek kakek tampak terharu. Kehidupan baik selalu menyertai mereka. Kebetulan Sagara dan Semesta pulang berbarengan. Dan mereka juga sangat bahagia. Akhirnya, mereka akan memiliki keponakan. “Apa kira-kira mereka juga kembar?” tanya Sagara tampak antusias. “Kalau iya, gen bapaknya benar-benar kuat.” “Belum bisa dilihat dong. Kalaupun iya, itu bagus. Apalagi kalau langsung cewek cowok seperti kita, itu dinamakan apa, Bang?” Semesta menunjuk Sagara. “Sekali jadi.” Sagara dan Semesta bersuara berbarengan. “Wah, kalau kita bertiga punya anak kembar, bukannya Bunda dan Ayah akan punya banyak cucu?” “Bunda nggak punya saudara. Ayah punya saudara cuma satu. Jadi kalau banyak cucu, itu akan lebih baik. Kalian kalau tua juga nggak kesepian kalau punya anak banyak.” Samudra hanya mendengarkan saja dua saudaranya berbicara tanpa

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 39. Tiga Bulan Kemudian

    Menuruti keinginan sang istri, mereka akhirnya berada di sebuah kedai bakso kobar yang tak jauh dari hotel. Melody makan bakso berisi cabe itu dengan lahap membuat Samudra menatapnya melongo. Padahal tadi dia sudah memasukkan dua potong steak, lalu jus juga, tapi sekarang dia berlaku seperti tak pernah makan selama berhari-hari. “Kamu beneran lapar?” tanya Samudra. “Mas tahu nggak kalau steak itu tadi hanya nyempil aja. Nggak tahu kenapa perutku tiba-tiba menjadi seperti karet.” Melody menyeruput kuah bakso yang berwarna merah kehitaman itu karena campuran sambal dan kecap. Matanya tertutup kemudian terbuka kembali. Kata ‘ah’ keluar karena rasa pedas meluncur dari dalam mulutnya. Sungguh, itu benar-benar enak menurut Melody. Samudra hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah sang istri. Dia menyuapkan bakso ke dalam mulutnya kemudian mengunyah dengan santai sambil memperhatikan Melody yang keenakan karena bakso tersebut.“Memang udah berapa lama sih nggak makan bakso?” tany

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 38. Pesta Pernikahan

    “Kafe kecil nggak akan buat kamu kelelahan.” Lanjut Samudra setelah itu. Vier juga memiliki bisnis restoran yang masih diurus oleh Via. Jadi lebih baik berinovasi yang lain. Begitulah inti dari pembicaraan itu. Melody tampak berpikir dan masih membutuhkan waktu untuk memutuskan. “Kalau begitu, aku akan memikirkan lagi nanti.” “Bunda dulu setelah menikah juga nggak langsung libur kerja, kok. Tapi sedikit demi sedikit mengurangi pekerjaannya dan Ayah yang menggantikannya. Jadi kamu bisa mengambil waktu sebanyak yang kamu mau untuk mengambil keputusan.” Melody mengangguk setuju. Sebuah keputusan baik tidak dilakukan secara terburu-buru dan harus dengan pemikiran matang. Hari-hari berlalu dan pada akhirnya pesta itu tiba. Melody melihat dekorasinya benar-benar sangat mewah. Violet dan Semesta yang mengurusnya dengan menanyakan keinginannya. Dia memilih dekorasi berwarna hijau matcha seperti yang disukai selama ini. Sejak kecil selalu berkawan dengan daun-daun teh membuatnya menyukai

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 37. Rencana Pasca Menikah

    "Ini baju design terbaru dari butik ini, Bang. Jadi, aku merekomendasikan kepada Kakak Ipar.” Semesta yang menjawab karena dia tahu kalau Melody sudah dihinggapi rasa ketakutan yang luar biasa. Terlihat, perempuan itu menunduk tanpa berani menatap Samudra sedikitpun. Melody pasti sudah mengerti betapa tatapan lelaki itu akan setajam apa. Jadi, lebih baik dia menghindar. “Waw, Kakak Ipar.” Belum lagi Samudra menjawab ucapan kembarannya yang satu, muncul lagi kembarannya yang lain. Sagara bersiul menggoda dan tampak puas dengan penampilan si kakak ipar. “Itu gaun yang cantik. Bukan itu juga, yang pakai juga cantik banget. Aku sih, ya.” Samudra tak bisa menahan panas yang menjalar dari dalam hatinya. Lelaki itu menatap Sagara dengan tajam. “Jangan menatapnya!” Samudra meraup wajah Sagara dan segera menarik tangan kembarannya itu sampai Sagara berbalik. “Tutup mata kamu. Itu kakak iparmu,” imbuh Samudra memeringatkan.“Aku tahu kalau dia kakak iparku. Tapi aku kan cuma memujinya. Buka

DMCA.com Protection Status