Home / Rumah Tangga / Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir / Part 112. Mendekati Ibu Gebetan

Share

Part 112. Mendekati Ibu Gebetan

Author: Loyce
last update Last Updated: 2023-01-02 15:23:14

Violet tak bisa berkata-kata. Tatapannya mengarah pada bentangan langit biru di depannya. Dia sedang menikmati waktunya di apartemen ketika menghubungi Vier. Dan saat Vier mengatakan jika lelaki itu secara kebetulan bertemu dengan Kaila, ada sesuatu di dalam hatinya yang merasa ada ketidak beresan.

Namun dia segera menendang pikiran itu jauh-jauh kemudian dia berkata, “Ketemu di mana?” kepada Vier. Lalu lelaki itu segera menceritakan kronologi pertemuan tersebut. Tentu, tidak mengatakan tentang basa-basi ibunya yang meminta Kaila mampir ke rumahnya. Hal itu semata untuk menjaga perasaan Violet.

“Kapan Abang pulang?” tanya Violet lagi.

“Besok pagi. Aku mau pulang hari ini, tapi aku lelah sekali.”

Violet memahami itu dan segera mematikan sambungan teleponnya. Mengenyahkan segala pikiran buruk yang ada di kepalanya tentang Kaila karena itu bukan hal yang perlu masuk dalam daftar urusannya. Yang tidak Violet pahami adalah pertemuan Kaila dengan ibu Vier akan semakin membuat langkahnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fayya Wijaya
wkwkwk itu itu lg aja masalah nya, dulu hara skrg kaila , oke byeee.. delete from library
goodnovel comment avatar
liathereal1
lama lama bertele2 masa masalahnya sama bae ngulang lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 113. Menantu Idaman

    Kaila tidak pernah menduga jika langkahnya untuk mendekati ibu Vier bisa semudah itu. Dia mengira, dia akan mendapatkan kesulitan saat melakukannya. Terlebih lagi, Kaila tidak tahu karakter perempuan yang akan didekatinya. Tapi satu yang pasti adalah jika jalannya akan semakin mudah dengan dukungan penuh yang diberikan oleh ibu Vier kepadanya. Tidak masalah kalau sekarang posisinya di dalam kehidupan Vier bukan siapa-siapa. Toh dia sudah memiliki satu tiket VVIP dari ibu Vier untuk masuk ke dalam keluarga lelaki itu. Itu perbandingan yang sepadan dengan Violet. Jika Violet berhasil mendapatkan hati Vier, Kaila percaya diri dirinya lebih unggul dengan mendapatkan hati ibunya. “Kenapa? Sepertinya suasana hatimu sangat baik hari ini.” Kaila memecah lamunannya ketika suara Devan masuk ke dalam pendengarannya. Senyumnya semakin melebar saat menatap Devan. “Aku sedang senang sekarang.” Kaila beranjak dari duduknya kemudian mendekat pada Devan yang duduk di sofa ruangannya. “Sepertinya, a

    Last Updated : 2023-01-03
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 114. Lawan Sebenarnya Adalah Violet

    Wajah Vier menjadi gelap saat ibunya mengatakan sesuatu yang baginya sangat mengganggu. Tidak perlu cenayang untuk mengartikan ucapan ibunya, dia kini sangat paham dengan keberadaan Kaila di rumahnya. Meskipun dia belum memiliki bukti jika sebenarnya mereka sedang berkomplot, tapi tidak sulit untuk menebaknya. “Ibu pikir, kamu membutuhkan istri yang paham bagaimana mengurus rumah. Kamu dulu pernah membuat Ibu kehilangan Hara, sekarang Ibu sudah menemukan penggantinya. Dan itu Kaila.” Sarah – ibu Vier, mengelus tangan Kaila dengan lembut dan menatap gadis itu penuh sayang. Kaila tidak bertanya siapa Hara tapi dia mengingat nama itu di dalam kepalanya untuk ditanyakan lagi nanti siapa sosok tersebut. “Tante, itu sangat berlebihan. Maksud aku, bukankah semua perempuan memang harus bisa mengurus rumah? Orang tuaku selalu mengajarkan aku seperti itu.” Penjilat itu sudah beraksi. Dia menunjukkan sisi lemah lembutnya dan menyingkirkan sikap buruk di dalam dirinya saat berhadapan dengan ib

    Last Updated : 2023-01-04
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 115. Dugaan Vier Terhadap Violet

    Violet baru saja ingin memejamkan matanya ketika sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Itu dari Vier. “Hallo!” “Kamu nggak di apartemen, Yang?” Suara yang dikeluarkan Vier sedikit lemah di telinga Violet. Perempuan itu bangun dan melihat jam. Sudah pukul sebelas malam. “Abang di apartemen sekarang?” tanya Violet setelahnya. “Aku ada di rumah Mama,” lanjutnya. “Boleh aku nginap di sini?” Violet merasa ada yang tidak beres. Sekarang ibu Vier ada di rumah lelaki itu, tidakkah seharusnya Vier ada di rumah dan menemani ibunya? “Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Violet lagi. Helaan nafas panjang terdengar di telinga perempuan itu. Tidak ada jawaban untuk beberapa saat, tapi setelah itu Vier berbicara.“Iya. Aku akan menceritakan semuanya kepadamu nanti. Sekarang, aku benar-benar lelah.”“Baiklah.” Violet memberikan kode password unitnya agar Vier bisa segera beristirahat. Mereka menangani banyak sekali pekerjaan dan bahkan pekerjaan itu akan terus ada dan semakin menumpuk sela

    Last Updated : 2023-01-05
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 116. Permainan Dimulai

    Karena Vier benar-benar tidak pulang ke rumah, hal itu membuat ibunya merasakan kecemasan yang tidak terbatas. Dia sudah menghubungi Vier berkali-kali tapi hanya suara operator yang terdengar. Tidak ada tanda-tanda Vier akan menghubunginya kembali. Bu Sarah juga sudah mengatakan kepada Kaila jika Vier benar-benar membuktikan ucapannya. Hal itu bukan hanya membuat Bu Sarah khawatir, tapi Kaila juga. Dia berjanji kepada ibu Vier itu untuk mencarinya. Mendengar janji tersebut, Bu Sarah sedikit merasakan baik pada perasaannya. Kaila yang baru saja sampai di kantor mengurungkan niatnya untuk masuk. Dia putar balik untuk mencari ke mana pun Vier berada. Tempat pertama kali yang didatangi adalah VL. Namun sayang sekali petugas resepsionis memberikan jawaban yang mengecewakan.“Maaf, Bu. Tapi Pak Vier tidak ada masuk ke kantor hari ini.” Begitu katanya.“Lalu bagaimana dengan Bu Violet? Apa saya bisa menemuinya?” “Saya juga meminta maaf, baik Ibu Violet maupun Pak Vier belum ada yang samp

    Last Updated : 2023-01-06
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 117. Di Antara Mereka Yang Membencinya

    Mendengar ucapan Violet yang blak-blakan membuat lelaki itu semakin tersenyum lebar. Ini adalah momen penting baginya. Kapan lagi Violet akan mengungkapkan isi hatinya sebegitu gamblangnya? Itu hanya akan terjadi jika perempuan itu sedang kurang waras seperti ini. Astaga, kalau Violet tahu Vier mengatainya tidak waras, sudah pasti itu hanya akan membuat perempuan itu murka. “Itu pengakuan yang luar biasa.” Vier menjawab gemas. Giginya mengetat karena perasaannya melambung begitu tinggi karena Violet. Bukan masalah kalau memang Violet mengatakan itu karena ingin membuat Kaila cemburu, tapi baginya itu adalah pengakuan yang sangat manis. “Bisakah kita makan sekarang?” Kaila yang tidak tahan dengan kemesraan sejoli itu membuka mulutnya untuk berbicara. Senyumnya tampak lembut di bibirnya menenggelamkan perasaannya yang terasa compang-camping tak karuan. “Oh, maaf.” Violet kini menghadap sepenuhnya pada makanan yang ada di atas meja. “Mari makan.” Perempuan itu menatap Kaila lurus.

    Last Updated : 2023-01-07
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 118. Diserang Dua Orang

    Violet dan Bu Sarah saling menatap dengan emosi yang tiba-tiba terasa menggelung keduanya. Violet tampak biasa saja, tapi tidak dengan Bu Sarah yang terlihat ingin menyingkirkan Violet dari rumah putranya. “Tolong jangan memulai perdebatan, Bu.” Vier akhirnya membuka suara setelah ibu dan kekasihnya tampak tidak ingin mengalah. “Memulai perdebatan?” Bu Sarah mendengus kasar. “Ibu tidak mengatakan hal-hal buruk. Kenapa dia tersinggung?” “Karena ketika Ibu mengatakan itu, Ibu menatap saya dan itu jelas ucapan Ibu ditujukan kepada saya.” Violet dengan santai menjawab. Perempuan itu seperti sedang berbicara dengan sahabatnya dan membahas sesuatu yang ringan alih-alih sedang berdebat dengan orang yang membencinya. “Kamu tahu? Seseorang tidak akan tersinggung kalau dia tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk. Dan melihat dari sikapmu ini, saya merasa kamu benar-benar sedang merencanakan hal tidak-tidak.” “Sayang.” Violet menoleh pada Vier. “Kenapa aku merasa kalau gagasan tentang ka

    Last Updated : 2023-01-08
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 119. Semua Sudah Berubah

    Violet tidak goyah meskipun dia melihat mantan ibu mertuanya itu melotot marah ke arahnya. Dia bukan orang bodoh yang tidak bisa membaca situasi. Kaila jelas memanfaatkan situasi buruk ini untuk memperkeruh masalah Violet dengan ibu Vier. “Violet, aku minta maaf kalau kamu berada di situasi yang sulit, tapi sungguh aku tidak bermaksud seperti itu.” Kaila mencoba membantah tuduhan yang diberikan Violet kepadanya. Perempuan itu tertunduk lemah dan menunjukkan kepada ibu Vier jika dia terluka atas ucapan Violet kepadanya. Itu menimbulkan kemurkaan yang besar oleh ibu Vier. Tapi belum sempat Bu Sarah bersuara, Violet bersuara lebih dulu.“Tidak perlu berpura-pura, Kaila. Aku tau seberapa besar kamu menginginkan Vier. Aku tidak melupakan tentang perlakuanmu di pesta saat itu.”Kaila mendongak dengan wajah memerah. “Aku sudah meminta maaf kepadamu tentang masalah itu. Kenapa kamu mengungkitnya?” Untuk orang licik seperti Kaila, tentu dia akan mempertahankan harga dirinya bagaimanapun car

    Last Updated : 2023-01-09
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 120. Lebih Baik Berhati-hati

    “Kamu tahu Ibu melakukan itu semua demi kebaikanmu.” Ibu Vier segera menjawab. “Ibu tidak ingin akhirnya kamu dimanfaatkan oleh keluarga mereka.” “Mereka nggak pernah memanfaatkanku sama sekali.” Vier menarik nafasnya panjang sebelum melanjutkan. “Aku nggak mau membahasnya lagi. Terserah Ibu mau berbuat apa tentang masalah ini. Tapi aku akan mempertahankan Violet di sisiku.” Setelah dia mengatakan itu, Vier segera pergi ke kamarnya. Rasa lelahnya berkali lipat. Tampaknya bersikap masa bodoh adalah jalan yang baik untuk dilakukan. Dia memiliki keinginan sedangkan ibunya juga. Dan keinginan mereka bertolak belakang. Kalau mereka tidak memiliki titik temu mungkin dia harus melakukan sesuatu yang sedikit melangkah ke luar jalur. Di sisi lain, Violet yang sedang menikmati belanjanya bertemu dengan Kaila dan Devi di butik mahal di salah satu mal. “Oh, lihatlah siapa yang kita temui.” Devi yang melihat Violet di depannya tampaknya seperti melihat santapan empuk untuknya. Violet baru mem

    Last Updated : 2023-01-10

Latest chapter

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 45. Happy Ending (End)

    “Eve … Everest, lihat Bunda, Nak. Ya betul.” Melody terkadang bertepuk tangan untuk menarik perhatian Eve, bocah itu tertawa, lalu seorang fotografer melakukan tugasnya. Mengambil gambar dengan berkali-kali jepretan dan sesekali berpindah tempat untuk mengambil angle yang pas. Ini bukan pertama kalinya Eve melakukan pemotretan. Saat dia masih berusia satu bulan, Sagara sendiri yang menjadi fotografernya. Karena hari ini Sagara sibuk, jadi dia tak bisa lagi menjadi fotografer dadakan untuk si kecil Eve. Samudra yang melihat gambar dari laptop yang sudah terhubung dengan kamera, tersenyum gemas. “Assalamu alaikum.” Semesta masuk dengan membawa banyak makanan. “Ih, lucunya,” ucapnya saat menatap bocah kecil yang berada di atas sofa dengan gaun princess. Di kepalanya dipakaikan mahkota yang terbuat dari ranting pohon beserta bunga dan daunnya. “Udah dapat berapa gaun, Kak?” tanyanya pada Melody. “Ini yang terakhir. Setelah kami bertiga berfoto, lalu kita sekeluarga. Sagara ke man

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 44. Kebahagiaan

    Melody keluar dari mobil dengan pelan kemudian berjalan dengan pelan menuju rumah barunya. Dia tentu sudah tahu rumah besar itu saat masih ada beberapa tempat yang perlu diperbaiki. Saat masuk ke dalam lewat pintu samping, dia segera disuguhkan ruang keluarga yang luas dengan sofa besar hijau matcha berada di tengah ruangan. Samudra tak main-main saat membeli rumah untuk istri dan anaknya. Kedua saudara Samudra bahkan tidak ada yang bekerja karena Eve hari ini pulang ke rumah. Bayi yang ditunggu-tunggu kedatangannya. “Abang tahu nggak kalau kami semua akan menginap di sini malam ini?” Semesta bertanya kepada Samudra saat semua orang sudah duduk di sofa ruang keluarga. “Tahu. Bunda sudah bilang.” Ini adalah bentuk support system yang diberikan oleh keluarga Samudra kepada Melody. Bagaimanapun, Melody adalah ibu baru dan dia membutuhkan banyak dukungan dari keluarga serta sang suami. Violet sudah memberikan banyak wejangan kepada putranya itu agar menjadi lelaki yang bertanggung jaw

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 43. Bayi Mungil

    Hari-hari itu akhirnya berlalu. Tidak doyan makan, mengidam, bahkan morning sickness yang tadinya tidak ada jadi ada, semua telah usai. Rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh Samudra atas kehamilan istrinya benar-benar telah berakhir. Saat itu, dia bahkan meminta tolong agar mertuanya datang untuk menemani Melody. Barangkali ibunya ada di sana membuat Melody bersedia untuk makan makanan yang dimasakkan oleh sang bunda. Sayangnya, aksi malas makannya itu tidak berubah dan bertahan sampai tiga bulan. Kini seorang bayi perempuan mungil telah lahir di dunia dengan berat 2,4kg. Masih sangat merah dan tampak lemah. Untuk sekarang, percampuran wajah kedua orang tuanya sangat kental di wajah bayi itu. Kata orang tua dulu, wajah seseorang itu akan berubah sebanyak tujuh kali sejak dia lahir sampai dewasa, dan Samudra tidak sabar untuk melihatnya. “Selamat datang ke dunia yang keras ini, Eve.” Semesta yang tadi sedang meeting bersama stafnya itu mempercepat meeting-nya setelah Samudra mengirim

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 42. Peran Suami

    Samudra mengangkat Melody ke dalam kamar setelah perempuan itu sudah tidur dengan lelap. Mengelus perut sang istri dengan lembut sebelum dia menyusul tidur di samping perempuan itu. Terkadang di dalam keheningan seperti ini, Samudra bertanya-tanya. Bagaimana kalau dia dan Melody tidak terjebak pada masalah yang mengharuskannya menikahi asisten pribadinya itu? Apakah mereka juga akan bersatu seperti ini, atau bahkan sebaliknya. Tapi jika dipikirkan lagi, memang inilah takdir yang memang harus dia jalani. Begitulah cara takdir mempersatukan mereka. “Mas, kita udah ada di kasur ya?” gumaman itu menyadarkan Samudra dari lamunannya. Menepuk punggung Melody dengan lembut. “Iya, kita udah di kamar. Kamu butuh sesuatu?” “Nggak ada, tapi kenapa dingin sekali?” Samudra melihat pendingin ruangan dan memastikan suhunya tidak terlalu rendah. Tapi memang masih wajar. “Mau aku matiin saja?” tanya Samudra. Dan Melody menganggukkan kepalanya setuju. Samudra melakukan yang diinginkan oleh M

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 41. Kebiasan Baru Calon Ibu

    Kalau Melody bukan istrinya, Samudra pasti sudah membentaknya. Sayangnya dia tak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin dia menyakiti perempuan yang sudah dijaga seperti anaknya sendiri. Astaga, mulai lagi kan melanturnya si calon bapak muda ini. Ya lagi pula, istrinya bikin darah tinggi. Minta berhentikan mobil sudah seperti jalanan ini punya nenek moyangnya. “Nanti lagi, kalau kamu mau apa-apa, bilang dulu ya, Sayang. Seenggaknya jangan tiba-tiba begini. Bahaya.” Samudra sebisa mungkin menekan perasaan kesalnya supaya tidak keluar. “Iya, maaf,” katanya. “Di sana itu ada jajanan, aku pengen beli.” Tatapannya penuh harap dan itu membuat Samudra lemah. Mereka keluar dari mobil dan segera mendekati jajanan di pinggir jalan tersebut. Melody tampak antusias. Makanan itu benar-benar sangat menggoda dirinya. Samudra yang berada di belakang istrinya itu hanya mengikuti saja tanpa berkomentar. “Mas mau yang mana?” tanya Melody. Jajanan itu seperti jajanan Ramadhan. “Aku ingat pas puasa ka

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 40. Kabar Baik

    Kabar yang dibawa oleh Samudra dan Melody adalah kabar yang membahagiakan. Semua keluarga Samudra bahagia luar biasa. Violet dan Vier yang sebentar lagi menjadi nenek kakek tampak terharu. Kehidupan baik selalu menyertai mereka. Kebetulan Sagara dan Semesta pulang berbarengan. Dan mereka juga sangat bahagia. Akhirnya, mereka akan memiliki keponakan. “Apa kira-kira mereka juga kembar?” tanya Sagara tampak antusias. “Kalau iya, gen bapaknya benar-benar kuat.” “Belum bisa dilihat dong. Kalaupun iya, itu bagus. Apalagi kalau langsung cewek cowok seperti kita, itu dinamakan apa, Bang?” Semesta menunjuk Sagara. “Sekali jadi.” Sagara dan Semesta bersuara berbarengan. “Wah, kalau kita bertiga punya anak kembar, bukannya Bunda dan Ayah akan punya banyak cucu?” “Bunda nggak punya saudara. Ayah punya saudara cuma satu. Jadi kalau banyak cucu, itu akan lebih baik. Kalian kalau tua juga nggak kesepian kalau punya anak banyak.” Samudra hanya mendengarkan saja dua saudaranya berbicara tanpa

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 39. Tiga Bulan Kemudian

    Menuruti keinginan sang istri, mereka akhirnya berada di sebuah kedai bakso kobar yang tak jauh dari hotel. Melody makan bakso berisi cabe itu dengan lahap membuat Samudra menatapnya melongo. Padahal tadi dia sudah memasukkan dua potong steak, lalu jus juga, tapi sekarang dia berlaku seperti tak pernah makan selama berhari-hari. “Kamu beneran lapar?” tanya Samudra. “Mas tahu nggak kalau steak itu tadi hanya nyempil aja. Nggak tahu kenapa perutku tiba-tiba menjadi seperti karet.” Melody menyeruput kuah bakso yang berwarna merah kehitaman itu karena campuran sambal dan kecap. Matanya tertutup kemudian terbuka kembali. Kata ‘ah’ keluar karena rasa pedas meluncur dari dalam mulutnya. Sungguh, itu benar-benar enak menurut Melody. Samudra hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah sang istri. Dia menyuapkan bakso ke dalam mulutnya kemudian mengunyah dengan santai sambil memperhatikan Melody yang keenakan karena bakso tersebut.“Memang udah berapa lama sih nggak makan bakso?” tany

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 38. Pesta Pernikahan

    “Kafe kecil nggak akan buat kamu kelelahan.” Lanjut Samudra setelah itu. Vier juga memiliki bisnis restoran yang masih diurus oleh Via. Jadi lebih baik berinovasi yang lain. Begitulah inti dari pembicaraan itu. Melody tampak berpikir dan masih membutuhkan waktu untuk memutuskan. “Kalau begitu, aku akan memikirkan lagi nanti.” “Bunda dulu setelah menikah juga nggak langsung libur kerja, kok. Tapi sedikit demi sedikit mengurangi pekerjaannya dan Ayah yang menggantikannya. Jadi kamu bisa mengambil waktu sebanyak yang kamu mau untuk mengambil keputusan.” Melody mengangguk setuju. Sebuah keputusan baik tidak dilakukan secara terburu-buru dan harus dengan pemikiran matang. Hari-hari berlalu dan pada akhirnya pesta itu tiba. Melody melihat dekorasinya benar-benar sangat mewah. Violet dan Semesta yang mengurusnya dengan menanyakan keinginannya. Dia memilih dekorasi berwarna hijau matcha seperti yang disukai selama ini. Sejak kecil selalu berkawan dengan daun-daun teh membuatnya menyukai

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 37. Rencana Pasca Menikah

    "Ini baju design terbaru dari butik ini, Bang. Jadi, aku merekomendasikan kepada Kakak Ipar.” Semesta yang menjawab karena dia tahu kalau Melody sudah dihinggapi rasa ketakutan yang luar biasa. Terlihat, perempuan itu menunduk tanpa berani menatap Samudra sedikitpun. Melody pasti sudah mengerti betapa tatapan lelaki itu akan setajam apa. Jadi, lebih baik dia menghindar. “Waw, Kakak Ipar.” Belum lagi Samudra menjawab ucapan kembarannya yang satu, muncul lagi kembarannya yang lain. Sagara bersiul menggoda dan tampak puas dengan penampilan si kakak ipar. “Itu gaun yang cantik. Bukan itu juga, yang pakai juga cantik banget. Aku sih, ya.” Samudra tak bisa menahan panas yang menjalar dari dalam hatinya. Lelaki itu menatap Sagara dengan tajam. “Jangan menatapnya!” Samudra meraup wajah Sagara dan segera menarik tangan kembarannya itu sampai Sagara berbalik. “Tutup mata kamu. Itu kakak iparmu,” imbuh Samudra memeringatkan.“Aku tahu kalau dia kakak iparku. Tapi aku kan cuma memujinya. Buka

DMCA.com Protection Status