Beranda / Rumah Tangga / Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir / Part 103. Semuanya Ide Rizal

Share

Part 103. Semuanya Ide Rizal

Penulis: Loyce
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-25 13:09:06

Vier tentu saja tidak bisa tetap bertahan di Sky Blue dan mengabaikan permintaan Rizal. Maka Kaila harus mengalah dan melepaskan Vier. Melepaskan karyawan hebat dan sekaligus laki-laki yang dicintai. Meskipun itu berat, tapi tidak ada pilihan lain. Bahkan setelah kepergian Vier dari perusahaannya, Kaila merasa hampa.

Hal itu berbeda di VL. Semua karyawan dihebohkan atas kedatangan Vier yang tiba-tiba. Mereka tidak tahu pasti berapa lama Vier pergi dari perusahaan, tapi mungkin itu hampir satu tahun. Dan sekarang, dia kembali. Dia kembali setelah perceraian dengan bos VL. Untuk sebagian orang, seharusnya hal itu sangat memalukan. Bahkan cibiran demi cibiran terlontar begitu saja.

“Rasanya akan menjadi hal yang kurang menyenangkan saat saya berada di sini, Pak.”

Ini adalah hari pertamanya dan dia harus mendapatkan tatapan-tatapan aneh dari karyawan lain meskipun mereka tidak bisa mengeluarkan ‘tuduhannya’ secara langsung kepada Vier.

“Hal ini pasti akan terjadi. Tapi itu tidak perlu k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 104. Menara Kasih

    Violet mendesah lega setelah dia merasa kenyang. Dia berpikir Vier akan mengabaikan perutnya yang kosong karena pagi-pagi sekali sudah diculik oleh lelaki itu. Tapi ternyata saat di perjalanan, mereka berhenti di sebuah kedai yang cukup ramai dan menu yang disajikan juga sangat menggugah selera. Namun seperti biasanya, mereka tetap memilih menu yang cukup bersahabat untuk perut mereka di pagi hari. Bubur ayam. “Abang tahu dari mana tempat ini?” Mereka sudah sampai di tempat tujuan dan Violet merasa takjub. Tempat itu indah dengan pohon-pohon tinggi yang mengelilingi. “Saat itu waktu di Sky Blue, ada teman-teman yang membicarakan tentang tempat ini. Ada salah satu dari mereka yang nunjukin fotonya dan aku rasa itu tempat yang indah. Dan ternyata benar.” “Abang pertama kali datang?” “Ya.” Violet di antara terlalu sibuk atau terlalu malas untuk jalan-jalan. Saat weekend dia hanya menghabiskan waktunya membaca buku dan tetap di rumah. Tidak ada keinginan untuk pergi atau bersenang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 105. Ditodong Candy

    Senyuman yang tadi tersemat di bibir orang tua Raka hilang seketika mendengar jawaban Candy. Empat sampai lima tahun bukan waktu singkat, itu artinya usia Raka sekitar 34 atau 35 tahun. Usia itu adalah usia yang cukup tua untuk mengawali rumah tangga. “Candy, perempuan memiliki batas waktu untuk bisa memiliki anak. Kamu tahu kan maksud Tante?” Tentu saja Candy tahu. Tapi untuk menikah sekarang, Candy juga tidak bisa melakukannya. Candy menunduk dalam. Keinginan untuk menangis begitu besar. Untuk beberapa saat dia hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri, tapi setelah merasa memiliki kekuatan kembali, dia mendongak untuk menatap perempuan paruh baya di depannya.“Tante, saya janji setelah menikah, saya akan langsung program untuk memiliki anak. Dan program lagi setelah dua tahun kemudian. Bisakah seperti itu?” “Memiliki anak tidak semudah yang kamu bayangkan, Candy.” Ayah Raka bersuara. “Kami dulu memiliki Raka membutuhkan waktu hampir lima tahun. Saat kami akan program untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 106. Meminta Violet dari Orang Tuanya

    Violet menoleh saat namanya disebut. Sedikit mengernyit ketika melihat seorang wanita yang tidak asing di sebelahnya, tapi ingatannya menguak sebuah memori yang sudah tenggelam oleh tumpukan memori yang lain. Dia pernah melihat perempuan itu di restoran. Dia bersama dengan Vier. “Anda, mantan bos Vier?” tanya Violet setelah itu. Kaila memberikan sebuah senyuman kecil sebagai formalitas meskipun dia tak suka dengan sebutan yang Violet berikan. Mantan bos? Kalau bukan karena pihak VL yang mengambil Vier dari Sky Blue, maka Vier masih bekerja dengannya dan tentu saja masih menjadi karyawannya. Raut kesal Kaila bisa dengan mudah dibaca oleh Violet. Tapi Violet tetaplah Violet, dia bisa dengan mudah melemparkan segala macam hal yang tidak berguna di dalam kepalanya. “Ya, begitulah kira-kira.” Kaila menjawabnya dengan suara mengandung kesinisan. Violet tidak menjawabnya lagi karena dia tidak memiliki hal penting yang harus dikatakan.Candy berjalan mendekat ke arah Violet dan keningnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 107. Menghadapi Tantangan

    Pertanyaan itu sebenarnya sudah memiliki jawaban yang jelas. Jika mereka akan kembali menikah, maka sudah pasti harus melewati tahapan yang mengerikan. Penolakan demi penolakan pasti akan diberikan oleh ibu Vier tak peduli apa. Terlebih lagi, Vier pernah mengatakan akan melajang seumur hidup. Bagaimana bisa ucapannya tidak bisa dipegang sama sekali? Itu hanya akan mempermalukan dirinya sendiri di hadapan ibunya. Tapi, kehilangan Violet untuk kedua kalinya bukan sebuah pilihan. “Aku tidak akan berbohong kalau Ibu masih menentang cinta kita. Beliau pasti akan terus menentang. Tapi Violet, bisakah kita mencobanya?” “Bagaimana kalau gagal?” Violet pernah mendapatkan penghinaan yang begitu menyakitkan dari perempuan paruh baya itu sebelumnya. Dia tahu kalau ibu Vier tidak bisa ditaklukkan begitu saja. Perempuan itu keras kepala. Sangat. “Jangan pedulikan kegagalan itu. Yang terpenting kita mencobanya.” “Kalau kamu mencintai Vier, maka kamu juga harus mencintai keluarganya, Violet.”

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 108. Undangan

    Kesalahan tak termaafkan. Rasanya, ucapan itu cukup keji. Violet yang mendengarnya merasa ucapan mantan ibu mertuanya sudah keterlaluan. Dia tidak melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan yang menghilangkan nyawa seseorang. Tapi karena sudah terlanjur kebencian itu masuk dalam setiap hembusan nafas perempuan itu, maka hanya ada kebencian di dalam hatinya. “Kenapa tidak menjawab?” tanya ibu Vier lagi. “Ucapan saya adalah kebenaran. Karena itu kamu tidak memiliki sanggahan.” Perempuan itu puas melihat Violet yang tampak tidak bisa berkutik karena ucapannya. “Saya bukannya tidak memiliki sanggahan atas ucapan Ibu kepada saya. Hanya saja saya merasa Ibu bersikeras membohongi hati Ibu sendiri.” Violet menyamankan posisi duduknya sebelum melanjutkan ucapannya. “Ibu salah kalau saya merebut Vier dari Hara. Kita semua tahu kalau Vier sejak awal tidak pernah mencintai perempuan itu. Dan faktanya keinginan Vier untuk pergi dari Hara begitu besar. Dan kebetulan saya berada di waktu yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 109. Jangan Melewati Batas

    “Aku mencarimu, ternyata kamu ada di sini.” Davin menjawab santai tapi tatapannya sesekali mengarah pada Violet yang diam tanpa bersuara. Perempuan itu seperti tak ingin diganggu oleh siapa pun. Dia seolah sudah memasang tembok tinggi agar tidak ada siapa pun mengganggu dirinya. Kaila tersenyum. “Aku pernah bilang kamu, kan, aku akan mengenalkan seseorang. Dia ada di sini.” “Begitukah?” Lantas tatapan Devan mengarah pada Vier. “Apa lelaki ini?” tanyanya.“Benar. Dia pernah bekerja di Sky Blue dia sangat berbakat.”Violet tidak memberikan reaksi apa pun kecuali hanya terus menyimak ucapan dua orang di depannya. Entah apa yang sedang ingin ditunjukkan oleh Kaila kepadanya. Vier yang mendapatkan tatapan dari Devan hanya mengangguk dengan sopan. Dia tampak sama tidak mengertinya seperti Violet. Tujuannya datang ke tempat itu tak lebih karena sebuah undangan dan dia menghormati Kaila yang sudah mengundangnya. Di luar itu, dia sama sekali tak tahu tentang apa pun yang barangkali sedang d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 110. Violet, Nikahi Aku

    Kaila berucap cukup keras dan tegas seolah sedang menghentikan seseorang mengambil sesuatu miliknya. Perempuan itu mendekat ke arah Violet. “Tujuan saya mengundang Anda adalah hanya untuk formalitas. Yang saya butuhkan untuk datang adalah Vier.” Di hadapan semua orang, dia dengan terang-terangan menahan Vier yang sudah jelas adalah kekasih Violet. Apakah perempuan itu tidak memiliki urat malu? Violet hanya mendengus kesal. Tapi saat dia ingin bersuara, Vier mengambil alih. “Kalau Violet pergi dari sini, tentu saja saya juga harus kembali bersama dengannya, Bu. Kami tadi berangkat bersama dan pulang juga harus bersama. Lagi pula, Violet adalah kekasih saya, mana mungkin saya membiarkannya sendiri.” Jika Kaila memiliki urat malu, dia tak perlu melakukan semua ini. Bagaimana bisa dia menahan kekasih orang lain di pestanya? Itu sangat menggelikan untuk dilakukan. Tapi nyatanya, Kaila melakukannya. “Saya sudah mengatakan tentang kerja sama ini beberapa saat lalu, dan kita akan memulai

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 111. Kaila

    Dalam hubungan serius, pernikahan adalah sebuah langkah awal untuk mengikat hubungan antara seseorang yang saling mencintai. Pun dengan Vier. Dia ingin segera mengakhiri hubungan percintaannya bersama Violet dengan sebuah pernikahan. Memiliki Violet sepenuhnya untuk dirinya sendiri. Namun untuk melangkah sampai di titik itu, dia membutuhkan perjuangan yang keras. Satu hal yang masih menjadi halangan adalah ibunya. Selama dia bisa meluluhkan hati ibunya dengan segera, maka dia bisa segera menikah dengan Violet. “Seharusnya aku yang bilang gitu kan?” kata Violet setelah diam beberapa saat. Tampak mencibir.Vier mengedikkan bahunya tak acuh, mendekati Violet, dia menarik perempuan itu kemudian memeluknya dengan erat. Saat-saat seperti ini adalah saat yang menyenangkan. Mereka bersama tanpa memikirkan apa pun di luar sana. Satu minggu setelahnya, Vier pulang ke rumah ibunya sendiri tanpa membawa Violet. Dia mengatakan kepada Violet jika dirinya akan membujuk ibunya dengan pendekatan ri

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01

Bab terbaru

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 45. Happy Ending (End)

    “Eve … Everest, lihat Bunda, Nak. Ya betul.” Melody terkadang bertepuk tangan untuk menarik perhatian Eve, bocah itu tertawa, lalu seorang fotografer melakukan tugasnya. Mengambil gambar dengan berkali-kali jepretan dan sesekali berpindah tempat untuk mengambil angle yang pas. Ini bukan pertama kalinya Eve melakukan pemotretan. Saat dia masih berusia satu bulan, Sagara sendiri yang menjadi fotografernya. Karena hari ini Sagara sibuk, jadi dia tak bisa lagi menjadi fotografer dadakan untuk si kecil Eve. Samudra yang melihat gambar dari laptop yang sudah terhubung dengan kamera, tersenyum gemas. “Assalamu alaikum.” Semesta masuk dengan membawa banyak makanan. “Ih, lucunya,” ucapnya saat menatap bocah kecil yang berada di atas sofa dengan gaun princess. Di kepalanya dipakaikan mahkota yang terbuat dari ranting pohon beserta bunga dan daunnya. “Udah dapat berapa gaun, Kak?” tanyanya pada Melody. “Ini yang terakhir. Setelah kami bertiga berfoto, lalu kita sekeluarga. Sagara ke man

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 44. Kebahagiaan

    Melody keluar dari mobil dengan pelan kemudian berjalan dengan pelan menuju rumah barunya. Dia tentu sudah tahu rumah besar itu saat masih ada beberapa tempat yang perlu diperbaiki. Saat masuk ke dalam lewat pintu samping, dia segera disuguhkan ruang keluarga yang luas dengan sofa besar hijau matcha berada di tengah ruangan. Samudra tak main-main saat membeli rumah untuk istri dan anaknya. Kedua saudara Samudra bahkan tidak ada yang bekerja karena Eve hari ini pulang ke rumah. Bayi yang ditunggu-tunggu kedatangannya. “Abang tahu nggak kalau kami semua akan menginap di sini malam ini?” Semesta bertanya kepada Samudra saat semua orang sudah duduk di sofa ruang keluarga. “Tahu. Bunda sudah bilang.” Ini adalah bentuk support system yang diberikan oleh keluarga Samudra kepada Melody. Bagaimanapun, Melody adalah ibu baru dan dia membutuhkan banyak dukungan dari keluarga serta sang suami. Violet sudah memberikan banyak wejangan kepada putranya itu agar menjadi lelaki yang bertanggung jaw

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 43. Bayi Mungil

    Hari-hari itu akhirnya berlalu. Tidak doyan makan, mengidam, bahkan morning sickness yang tadinya tidak ada jadi ada, semua telah usai. Rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh Samudra atas kehamilan istrinya benar-benar telah berakhir. Saat itu, dia bahkan meminta tolong agar mertuanya datang untuk menemani Melody. Barangkali ibunya ada di sana membuat Melody bersedia untuk makan makanan yang dimasakkan oleh sang bunda. Sayangnya, aksi malas makannya itu tidak berubah dan bertahan sampai tiga bulan. Kini seorang bayi perempuan mungil telah lahir di dunia dengan berat 2,4kg. Masih sangat merah dan tampak lemah. Untuk sekarang, percampuran wajah kedua orang tuanya sangat kental di wajah bayi itu. Kata orang tua dulu, wajah seseorang itu akan berubah sebanyak tujuh kali sejak dia lahir sampai dewasa, dan Samudra tidak sabar untuk melihatnya. “Selamat datang ke dunia yang keras ini, Eve.” Semesta yang tadi sedang meeting bersama stafnya itu mempercepat meeting-nya setelah Samudra mengirim

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 42. Peran Suami

    Samudra mengangkat Melody ke dalam kamar setelah perempuan itu sudah tidur dengan lelap. Mengelus perut sang istri dengan lembut sebelum dia menyusul tidur di samping perempuan itu. Terkadang di dalam keheningan seperti ini, Samudra bertanya-tanya. Bagaimana kalau dia dan Melody tidak terjebak pada masalah yang mengharuskannya menikahi asisten pribadinya itu? Apakah mereka juga akan bersatu seperti ini, atau bahkan sebaliknya. Tapi jika dipikirkan lagi, memang inilah takdir yang memang harus dia jalani. Begitulah cara takdir mempersatukan mereka. “Mas, kita udah ada di kasur ya?” gumaman itu menyadarkan Samudra dari lamunannya. Menepuk punggung Melody dengan lembut. “Iya, kita udah di kamar. Kamu butuh sesuatu?” “Nggak ada, tapi kenapa dingin sekali?” Samudra melihat pendingin ruangan dan memastikan suhunya tidak terlalu rendah. Tapi memang masih wajar. “Mau aku matiin saja?” tanya Samudra. Dan Melody menganggukkan kepalanya setuju. Samudra melakukan yang diinginkan oleh M

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 41. Kebiasan Baru Calon Ibu

    Kalau Melody bukan istrinya, Samudra pasti sudah membentaknya. Sayangnya dia tak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin dia menyakiti perempuan yang sudah dijaga seperti anaknya sendiri. Astaga, mulai lagi kan melanturnya si calon bapak muda ini. Ya lagi pula, istrinya bikin darah tinggi. Minta berhentikan mobil sudah seperti jalanan ini punya nenek moyangnya. “Nanti lagi, kalau kamu mau apa-apa, bilang dulu ya, Sayang. Seenggaknya jangan tiba-tiba begini. Bahaya.” Samudra sebisa mungkin menekan perasaan kesalnya supaya tidak keluar. “Iya, maaf,” katanya. “Di sana itu ada jajanan, aku pengen beli.” Tatapannya penuh harap dan itu membuat Samudra lemah. Mereka keluar dari mobil dan segera mendekati jajanan di pinggir jalan tersebut. Melody tampak antusias. Makanan itu benar-benar sangat menggoda dirinya. Samudra yang berada di belakang istrinya itu hanya mengikuti saja tanpa berkomentar. “Mas mau yang mana?” tanya Melody. Jajanan itu seperti jajanan Ramadhan. “Aku ingat pas puasa ka

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 40. Kabar Baik

    Kabar yang dibawa oleh Samudra dan Melody adalah kabar yang membahagiakan. Semua keluarga Samudra bahagia luar biasa. Violet dan Vier yang sebentar lagi menjadi nenek kakek tampak terharu. Kehidupan baik selalu menyertai mereka. Kebetulan Sagara dan Semesta pulang berbarengan. Dan mereka juga sangat bahagia. Akhirnya, mereka akan memiliki keponakan. “Apa kira-kira mereka juga kembar?” tanya Sagara tampak antusias. “Kalau iya, gen bapaknya benar-benar kuat.” “Belum bisa dilihat dong. Kalaupun iya, itu bagus. Apalagi kalau langsung cewek cowok seperti kita, itu dinamakan apa, Bang?” Semesta menunjuk Sagara. “Sekali jadi.” Sagara dan Semesta bersuara berbarengan. “Wah, kalau kita bertiga punya anak kembar, bukannya Bunda dan Ayah akan punya banyak cucu?” “Bunda nggak punya saudara. Ayah punya saudara cuma satu. Jadi kalau banyak cucu, itu akan lebih baik. Kalian kalau tua juga nggak kesepian kalau punya anak banyak.” Samudra hanya mendengarkan saja dua saudaranya berbicara tanpa

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 39. Tiga Bulan Kemudian

    Menuruti keinginan sang istri, mereka akhirnya berada di sebuah kedai bakso kobar yang tak jauh dari hotel. Melody makan bakso berisi cabe itu dengan lahap membuat Samudra menatapnya melongo. Padahal tadi dia sudah memasukkan dua potong steak, lalu jus juga, tapi sekarang dia berlaku seperti tak pernah makan selama berhari-hari. “Kamu beneran lapar?” tanya Samudra. “Mas tahu nggak kalau steak itu tadi hanya nyempil aja. Nggak tahu kenapa perutku tiba-tiba menjadi seperti karet.” Melody menyeruput kuah bakso yang berwarna merah kehitaman itu karena campuran sambal dan kecap. Matanya tertutup kemudian terbuka kembali. Kata ‘ah’ keluar karena rasa pedas meluncur dari dalam mulutnya. Sungguh, itu benar-benar enak menurut Melody. Samudra hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah sang istri. Dia menyuapkan bakso ke dalam mulutnya kemudian mengunyah dengan santai sambil memperhatikan Melody yang keenakan karena bakso tersebut.“Memang udah berapa lama sih nggak makan bakso?” tany

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 38. Pesta Pernikahan

    “Kafe kecil nggak akan buat kamu kelelahan.” Lanjut Samudra setelah itu. Vier juga memiliki bisnis restoran yang masih diurus oleh Via. Jadi lebih baik berinovasi yang lain. Begitulah inti dari pembicaraan itu. Melody tampak berpikir dan masih membutuhkan waktu untuk memutuskan. “Kalau begitu, aku akan memikirkan lagi nanti.” “Bunda dulu setelah menikah juga nggak langsung libur kerja, kok. Tapi sedikit demi sedikit mengurangi pekerjaannya dan Ayah yang menggantikannya. Jadi kamu bisa mengambil waktu sebanyak yang kamu mau untuk mengambil keputusan.” Melody mengangguk setuju. Sebuah keputusan baik tidak dilakukan secara terburu-buru dan harus dengan pemikiran matang. Hari-hari berlalu dan pada akhirnya pesta itu tiba. Melody melihat dekorasinya benar-benar sangat mewah. Violet dan Semesta yang mengurusnya dengan menanyakan keinginannya. Dia memilih dekorasi berwarna hijau matcha seperti yang disukai selama ini. Sejak kecil selalu berkawan dengan daun-daun teh membuatnya menyukai

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 37. Rencana Pasca Menikah

    "Ini baju design terbaru dari butik ini, Bang. Jadi, aku merekomendasikan kepada Kakak Ipar.” Semesta yang menjawab karena dia tahu kalau Melody sudah dihinggapi rasa ketakutan yang luar biasa. Terlihat, perempuan itu menunduk tanpa berani menatap Samudra sedikitpun. Melody pasti sudah mengerti betapa tatapan lelaki itu akan setajam apa. Jadi, lebih baik dia menghindar. “Waw, Kakak Ipar.” Belum lagi Samudra menjawab ucapan kembarannya yang satu, muncul lagi kembarannya yang lain. Sagara bersiul menggoda dan tampak puas dengan penampilan si kakak ipar. “Itu gaun yang cantik. Bukan itu juga, yang pakai juga cantik banget. Aku sih, ya.” Samudra tak bisa menahan panas yang menjalar dari dalam hatinya. Lelaki itu menatap Sagara dengan tajam. “Jangan menatapnya!” Samudra meraup wajah Sagara dan segera menarik tangan kembarannya itu sampai Sagara berbalik. “Tutup mata kamu. Itu kakak iparmu,” imbuh Samudra memeringatkan.“Aku tahu kalau dia kakak iparku. Tapi aku kan cuma memujinya. Buka

DMCA.com Protection Status