Beranda / Romansa / Story WA Istriku / 5. Dimana Naya?

Share

5. Dimana Naya?

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-27 17:16:28

PoV Syahdan 

**

[Mas sedang dimana? Abi drop

Netra ku membola membaca pesan dari Syahnur adikku. Dahiku mengernyit. Kapan Syahnur datang? Dengan cepat aku segera membalasnya. 

[Iya, Mas segera kesana] 

Aku segera bergerak kesana. Kesalahanku memang, selepas memantau yayasan aku keasyikan main game dan gawaiku sengaja ku non aktifkan. 

Kepalaku sakit mendengar getar gawai yang tak habis-habisnya, pesan yang datang banyak sekali dari Vika. Wanita itu tak terima aku memutuskan hubungan dengannya secara sepihak. Berbagai pesan silih berganti dia kirimkan agar aku merubah pendirian ku. 

Vika selama ini sangat penurut dan memahami aku. Jalan bareng dengannya membuat aku bahagia. Namun apa daya, aku lebih takut pada ancaman Ummi dan kondisi Abi sehingga lebih baik aku menjauh darinya. 

[Aku sangat mencintaimu Beib. Mengapa kamu tega berbuat seperti ini padaku?] 

[Tega kamu, mengapa pesanku tak dibalas]

[Apa kurang ku, kamu bilang sayang padaku, apakah itu semua bohong]

[Aku akan buat kamu menyesal meninggalkan aku]

Pesan darinya seperti rel kereta api. Masih banyak dan panjang disana. Sesungguhnya aku kasihan meninggalkan Vika karena bersamanya aku merasa nyaman. Namun demi sebuah pencitraan dan nama baik aku harus rela. 

Vika adalah kekasihku dimasa lalu. Hubungan kami dekat karena dari dulu kami dan teman-teman lainnya suka nongkrong dan membicarakan banyak hal. Kami suka nonton langsung balapan motor cross, bermain futsal dan nonton bola, disana selalu ada Vika.

Hingga kami harus berpisah dan LDR karena Vika kuliah di luar negeri. Sedangkan aku disini merana karena dinikahkan dengan Naya, wanita lugu dan penurut. Sifat penurut nya terkikis seiring waktu dan sekarang menjadi pembangkang. 

Aku tiba di rumah sakit dimana Abi dirawat, ku percepat langkahku, ada rasa khawatir dalam dada berharap Abi sembuh. Bagaimanapun kami sekeluarga masih butuh Abi, apalagi Ummi walaupun pernah merana namun dia tetap mencintai Abi.

Entahlah, apakah Ummi ku bucin atau bagaimana. Bucin dan bodoh kurasa mirip seperti Ummi, walaupun pernah disakiti namun masih bertahan. Itulah yang aku inginkan dari Naya, namun sayang dia hanya wanita modern yang tak mau berbagi, padahal hati adalah milikku dan dia tak bisa memaksaku. 

"Syahdan kemana saja kamu? Ummi sudah berulang kali menghubungi kamu tapi nomor kamu gak aktif. Kamu ngapain aja, Ha!"

Ummi sudah mengomeli ku begitu aku sampai. 

"Iya, Mi. Maaf Syahdan mematikannya." 

"Mas, seharusnya kamu jangan matiin Handphone mu karena Ummi butuh kamu!" sahut Syahnur menepuk pundak ku. 

"Bagaimana kondisi Abi, Mi?" tanyaku pada Ummi namun Ummi menangis dan langsung memelukku. 

"Drop, Abi sedang tak sadar." 

"Sabar, Mi. Ini ujian Allah," kataku menenangkan nya. 

"Mana Ana?" tanyaku tentang adik ketiga ku pada Ummi berharap keluargaku berkumpul dan utuh. 

"Dia sedang ulangan sebentar lagi sampai." Aku mengangguk, Ummi melepas pelukannya padaku mungkin dia sudah lebih tenang, Ummi mengelap wajahnya dengan tissue agar genangan air itu kering. 

"Dimana Naya? Dimana istri kamu, Syahdan? Dia juga seharusnya ada disini kan?" tanya Ummi, aku mendesah. Aku sebagai suami gak tahu dimana anak dan istriku. 

"Mungkin sedang di butik, Mi." kataku mengedikkan bahuku. 

"Kamu gimana sih, apa aja yang kamu kerjakan? Mantau yayasan Ummi pikir tidaklah lama. Kamu ngapain aja Syahdan sampai anak dan istrimu kamu saja gak tahu?" 

"Syahdan ketiduran, Mi. Maaf, lagian Naya sudah besar dan tak perlu dikawal. Dia seharusnya paham kondisi Abi." dusta ku pada Ummi.

Ummi bisa saja suruh aku putus dari Vika namun untuk lepas dari hobi ku aku merasa agak sulit dan dia bisa marah kalau tahu untuk lari dari masalah aku bermain game seharian. 

"Ummi gak hubungi Naya, karena Ummi pikir kamu bakal kasi tahu dia. Apa kamu belum minta maaf sama Naya? Syahdan, Abi sedang sakit dan Ummi minta sama kamu, kamu baikan dulu sama Naya agar Abi lebih fokus pada kesehatannya dan gak kepikiran buat memikirkan masalah kamu." 

"Iya, Mi. Maaf," ucapku dengan desahan. Ummi tahu aku terpaksa. 

"Ya udah sekarang kamu susul Naya dan Ahmad. Kita disini dampingi Abi dan berdoa bersama atau apapun itu memberi dukungan supaya Abi lekas sembuh." Ummi menyuruhku pergi ke Naya. Aku mengangguk menuruti keinginan Ummi. 

Ku langkah kan kaki keluar dari rumah sakit. Aku mengambil gawai dan kuhubungi Naya. Aktif namun tidak diangkat. Lagi-lagi Naya membuat story di wa nya.

Dia meng-upload photo baju-baju di butiknya ada caption disana. Harus bisa mandiri setelah sendiri. Hatiku terasa panas. Apa maksud istriku ini. Dia anggap aku apa, walaupun dia benar selalu sendiri kemana-mana. Namun setidaknya dia hargai aku. 

**

Sudah sore hari dan butik Naya juga sepi. Hanya beberapa karyawan yang tampak olehku sedang bekerja. 

"Mana Naya?" tanyaku pada salah satu karyawan. 

"Diatas, Pak. Ada tamu juga," ucap karyawan itu.

Aku bergegas keatas untuk menemui Naya. Aku penasaran siapa tamu nya. Sampai disana aku membuka pintu ruang kerjanya dan dia tak ada. Dimana Naya, aku bergegas menuju balkon dan benar saja terdengar suara Naya disana bersama seorang teman. 

Lala, istri Faiz. Faiz adalah teman akrabku. Aku sering bercerita banyak hal padanya. Kami dulu punya hobi yang sama main futsal. Namun Faiz sekarang tidak seperti dulu lagi. Dia jarang main, namun kami masih akrab. Akibat keakraban ku dengan Faiz membuat Naya juga akrab dengan Lala. Kata Naya Lala sahabat yang enak diajak bercerita. 

"Aku udah gak kuat menghadapi sikap Mas Syahdan. Aku lelah, La," kata Naya menceritakan masalah rumah tangga kami. 

"Kamu sabar ya, Nay. Kamu bilang kamu dilema karena Abi sakit." 

"Iya. Hanya karena aku hormat sama Abi. Dia itu seperti panutan buat aku. Mulutku terkunci saat ditanya apakah Mas Syahdan menyakitiku. Aku berat menjawab Iya. Karena aku melihat dia menahan sakit dan sedang sekarat. Aku gak tega."

Naya menangis di sana dan Lala memberikan semangat padanya dengan memeluk nya. Lala membiarkan Naya terus bercerita. 

"Mas Syahdan itu egois, aku bukan prioritasnya, dia selalu dengan gawainya. Aku tahu dia punya wanita lain. Karena insting istri itu kuat." 

"Aku bingung mau kasih saran apa, Nay. Aku tahu kamu nulis story yang mengejutkan itu karena kecewa sama suami kamu. Nay, kamu tanya sama hati kamu. Apakah kamu masih bisa bertahan dan memaafkan?" Tanya Lala mengurai pelukan mereka berdua. 

"Aku bulat sekali ingin berpisah apalagi Mama mendukungku. Bila sudah tidak ada kecocokan. Namun bagaimana Abi?" Naya menatap Lala dengan pandangan dilema. Dia masih memikirkan Abi ku yang sakit keras. 

"Kamu bisa jelaskan baik-baik. Kalau kamu udah gak sanggup ngadapi sikap Syahdan. Kalau Abi itu tidak egois pasti dia menerima keputusan kamu. Walaupun berat juga karena dia sakit."

Aku mendengkus mendengar saran Lala. 

"Iya lebih baik berpisah saja. Dan aku akan segera ke pengadilan agama, La."

Naya menjadi bersemangat dan dia menghapus lagi netranya. 

Ini tak bisa, aku sudah bela-belain memutuskan Vika dan aku juga harus kehilangan Naya. Apalagi Abi sakit dan tanggung jawab ada padaku, masyarakat tidak mau tahu yang mereka inginkan adalah aku sebagai pemimpin dengan keluarga bahagia. 

"Abi." Suara Ahmad mengagetkanku, dia datang tiba-tiba bersama Dara anak Lala. Mereka berdua Naya dan Lala juga terkejut. Mereka menoleh ke belakang dan melihatku sudah ada di sana.

Bersambung.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sonia
mau dihargai berapa bang?
goodnovel comment avatar
Yung
mau di jaga martabat kata syahdan,apa kau bisa menjaga hati istri mu,dia membangkang itu karena ulah mu brengsek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Story WA Istriku   6. Pura-Pura Bahagia

    Story Wa Istriku bag 6**PoV Syahdan."Abi." Suara puteraku membuatku terkejut. Dia menatapku lama dengan penuh kerinduan. Ah, sudah lama rasanya aku dan Naya tidak jalan berdua.Kami jalan berdua hanya sebagai sebuah citra semata. Terakhir dua bulan yang lalu aku dan Naya berjalan bersama putera kami saat opening Resto jepang milik Mama mertuaku. Selebihnya tidak pernah."Ahmad," kataku memeluk puteraku itu, dia sedikit ragu namun aku berusaha mendekatinya."Sini, Nak," ucapku padanya dengan ragu dia mendekat dan aku segera menggendongnya.Naya dan Lala juga terkaget dengan kedatanganku. Terutama Lala yang sempat memberi saran yang tidak baik membuat wajahnya terasa tak enak."Eh, udah lama disana Mas Syahdan," katanya kikuk padaku.Aku hanya memasang wajah datar sementara Naya melihatku dengan tatapan benci padahal aku suaminya. Seharusnya aku yang benci padanya karena story nya yang mengesalkan itu ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   7. Kegilaan Vika

    Story Wa Istriku bag 7**"Syahdan ada apa denganmu? Mengapa wajahmu berubah seperti itu, ada masalah kah?" tanya Ummi yang melihat secara langsung perubahan di wajahku.Bagaimana Ummi bisa tahu? aku harus pandai menutupi ini agar mereka tidak curiga terutama Naya. Dia pernah melihat aku ditelepon Vika dan kali ini aku harus pandai berkilah kalau semua baik-baik saja."Tidak ada apa-apa, Ummi. Syahdan baru ingat kalau baru saja membeli buku baru tentang definisi keluarga bahagia. Syahdan ambil dulu sebentar, karena bisa dibaca-baca sekilas buat nambah pengetahuan buat nanti jadi pemateri." jawabku, ku usahakan agar aku tidak gugup."Ya udah, kamu ajak sekalian Naya," ucap Ummi. Namun Naya hanya membuang muka dan memasang wajah masam."Sebentar aja kok Nay. Aku akan kesini lagi," ucapku pada Ummi, aku bergegas pergi.Aku tak boleh kecolongan, bagaimana kalau Vika tiba-tiba hadir disini pasti masalah bisa tambah runyam.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   8. Permohonan Ummi

    Story Wa Istriku bag 8**PoV NayaAku sudah merasa curiga dengan gerak-gerik Mas Syahdan. Seketika wajahnya berubah pias, pasti dia menyembunyikan sesuatu dariku. Dia dengan pandai berkilah dan pergi begitu saja dengan alasan mengambil buku.Aku ingin mengejarnya dan mengumpulkan bukti baru untuk menjatuhkannya, mungkin saja dia dan wanita itu janjian melakukan hubungan terlarang. Mas Syahdan pernah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di masa lalu. Jika kedapatan melakukan kesalahan lagi dengan berzina maka aku boleh meninggalkannya. Membawa Ahmad bersamaku dan pergi dari hidupnya.Mas Syahdan pernah menangis sambil berkata kalau dahulu dia dijebak temannya dengan mencampur minuman keras ke gelasnya, mereka kemudian bersenang-senang dan di sanalah hubungan terlarang itu terjadi.Dari sumber yang terpercaya aku mendengar kejadian itu, mereka minta uang agar berbagai photo nya tidak disebar. Abi dan Ummi murka saat itu dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   9. Tak Di sangka

    Story Wa Istriku bag 9**POV Naya."Kanapa wajahmu tegang begitu, Mbak?" tanya Syahnur adik iparku. Ku lirik dirinya yang sedang fokus berkendara."Antarkan aku ke sebuah kafe!" lirihku padanya. Dahi Syahnur berkerut."Kata Ummi kamu harus jadi pemateri di seminar, 'kan?""Kenapa nggak kamu saja!" ucapku tersenyum getir padanya. Beberapa kali ku hela napasku untuk menetralkan perasaan yang bergemuruh."Aku, ada saja kamu. Hey, aku bahkan belum menikah dan tema nya menjadi keluarga sakinah dalam meraih ridho Ilahi."Dia Justru menertawakan aku. Dahinya kembali mengernyit dan dia menghilangkan tawa dari wajahnya, diliriknya aku yang dari tadi hanya diam tak menanggapi ucapannya."Mbak Naya, aku lihat story mu di aplikasi itu. Aku kuliah jurusan agama di Mesir. Aku tahu bagaimana seorang wanita tidak boleh membuka aib suami."Kali ini ku tatap wajah adik iparku yang berusia sekitar

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   10. Menyiram Pelakor

    Story Wa Istriku bag 10.**POV NayaNetraku membulat sempurna ketika melihat Ummi ada disini. Dari mana dia tahu kalau kami di sini. Ummi maju dan menatap sengit Vika di sana. Wajah wanita itu ditekuk melihat kedatangan Ummi."Ummi, kok ada disini?" tanya Syahnur menggaruk kepalanya merasa bingung apalagi dilihatnya wajah Ummi yang mendengkus ke arah Vika."Ummi harus turun tangan agar menyelamatkan rumah tangga Mas mu. Demi kita semua, agar tidak terjadi kerumitan. Ummi tahu dari Asih kalau kalian tidak pergi seminar melainkan di sini mencoba ber-nego dengan perebut Syahdan!" seru Ummi dengan sengit, Vika mencoba tenang menghadapi situasi ini. Sejurus kemudian tatapannya menjadi sendu."Ummi, apa salah saya. Mengapa Ummi tidak merestui saya bersama Mas Syahdan. Toh, saya dahulu mengenalnya dibanding wanita ini." katanya menunjukku. "Padahal saya mencintai anak Ummi." Ummi tersenyum getir ke arah Vika."Bukankah sudah k

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   11. Sebuah Kesepakatan

    Story Wa Istriku bag 11.**PoV Syahdan"Mari buat saja perjanjian nikah kita!" ucap Naya, aku mengerutkan dahiku merasa bingung dengan ucapannya."Maksudmu?" tanyaku seperti orang bodoh."Aku gak tahu bagaimana perasaanmu padaku. Apakah selama menikah kamu punya rasa padaku. Aku hanya menerka dan nyatanya aku jengah padamu. Aku gak tahan menghadapi sikapmu itu, berkumpul bersama temanmu sudah jadi kebiasaan mu. Tanpa rasa bersalah kamu mengaku mencintai wanita lain yang kelakuannya kurang pantas."Naya menjeda dan terus mencari celah untuk kesalahanku."Apakah aku hanya pemuas nafsu, entahlah. Nyatanya kamu mendatangiku saat kamu membutuhkan sebagai tempat menyalurkan hasrat mu. Namun aku tahu ada perempuan lain di hatimu dan ada kemarahan besar saat kamu melakukan itu." ucapnya lagi.Aku tersentak kaget mendengarnya. Dia tahu perbuatan ku mengga*linya saat aku tak tahan digoda Vika."Nay, ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Story WA Istriku   12. Dilabrak Pelakor

    Story Wa Istriku bag 12.**POV Syahdan"Vika," cicit ku kecil bahkan suaraku terdengar seperti bisikan.Ku lirik istriku yang memasang wajah jengah nya namun kemudian senyumnya mengembang. Dia dengan cepat menggamit lenganku, wajah Vika memerah karena amarah yang disimpannya.Naya mengajakku berlalu dari Vika. Aku mengikuti istriku sambil terus mendorong troli belanjaan sampai kebawah. Aku sedikit menolehkan kepalaku kebelakang sambil mendesah aku berlalu mengikuti istriku."Mas!" panggilnya, dia berjalan cepat kearah kami. Karena tidak digubris dia menarik tanganku sehingga aku sedikit terhuyung."Vika, apasih!" sentakku padanya.Naya diam di sana melihat gurat marah di wajah Vika."Kamu pura-pura gak kenal sama aku?" katanya ketus padaku. Aku diam tak menaggapi. Saat nya tidak tepat, mengapa dia harus ada ditempat ini."Maaf aku mau pulang dulu." balasku padanya,"Ikut a

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Story WA Istriku   13. Sebuah Rahasia

    Story Wa Istriku bag 13.**POV SyahdanAku benar-benar gak bisa tidur. Aku merasa gelisah karena aku akan melewatkan pertandingan perempat final itu. Ku lirik Naya yang sudah memejamkan mata, lengannya menggamit lenganku. Bagaimana aku bisa bergerak jika seperti ini. Mengapa istriku begitu kejam padaku. Teman-teman nongkrong pasti bingung karena nomor ku sudah tak aktif lagi.Perlahan tangan istriku kulepaskan, aku harus hati-hati agar tidak membangunkannya."Mau kemana, Mas?" tanya nya dengan suara serak, aku tersentak kaget karena dia belum tidur."Nay, kamu belum tidur?" tanyaku padanya. "Mas mau ke toilet. Jangan begini, Nay. Kamu kok dekepin Mas dua puluh empat jam gini, aku juga punya privasi, Nay," kataku kesal pada Naya. Dia melepas tanganku."Jangan lama-lama. Terus balik lagi tidur!" katanya membalik badannya memerintah ku.Aku merasa gemas dengan tingkahnya. Ku singkap selimut dan aku beranjak ke kamar mandi. Aku bera

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11

Bab terbaru

  • Story WA Istriku   50. End

    Story Wa Istriku bag 50.**PoV Syahdan."Nay, kita diundang di acara pernikahan boy dan Vika. Kita datang ya?" Ucapku pada Naya, dia hanya tersenyum samar."Aku malas, Mas.""Kenapa? Aku tak bisa datang sendiri dan aku mau datang bersama kamu," ucapku dengan lembut ke istriku seperti sebuah permohonan."Nanti dia melihatku tak senang. Dia itu masih menginginkanmu!""Tidak mungkin. Lihatlah bocah suaminya itu. Sangat mencintai Vika dan orang tuanya juga memaksa menikahkan mereka.""Kenapa kita harus datang kesana!" ucapnya ketus. Aku hanya tersenyum melihat wajah cemberutnya."Kita kan diundang, Nay. Jadi sebaiknya lita datang. Kita tunjukkan juga sama Vika kalau kita itu pasangan yang harmonis,""Ya sudah baiklah. Aku ikut!" ujarnya mengalah."Terima kasih, sayang." ucapku. Naya mengulas senyum. Lama kami saling menatap. Tiba-tiba aura saling menginginkan berubah. Ku dekatkan wajahku ke Naya dan dia sepertinya

  • Story WA Istriku   49. Berpisah Untuk Bertemu

    Story Wa Istriku bag 49.**"Ana diterima, Mi." kudengar suara Ana yang bahagia. Bahagia kenapa?"Ustaz Fikri menerima Ana!" Lanjutnya."Assalamualaikum," aku bersuara. Suamiku melirikku dengan senyuman."Abi, Nenek ...." Ahmad berlari ke arah Mas Syahdan yang berbaring sementara kedua asisten dan Baby sitter menunggu di luar."Sini, sayang!" kata Mas Syahdan menyuruhku duduk dekat dengannya. Aku duduk di dekatnya."Maaf ikutan nimbrung. Siapa yang menerima Ana," kataku penasaran."Ustaz Fikri, Kak Naya. Alhamdulillah dia bersedia menjadi suami Ana," lanjut adik iparku dengan wajah sumringah berseri. Aku tersenyum sembari memberi ucapan selamat."Alhamdulillah, Ana. Selamat semoga acara lancar dan disegerakan pernikahannya," ucapku, walau aku tahu Ana baru saja lulus, mungkin tak ada niat melanjutkan pendidikannya."Terima kasih, Kak Naya.""Hmm .... Ana sudah mantap, K

  • Story WA Istriku   48. Nostalgia

    Story Wa Istriku bag 48.**POV Author.Naya keluar dari ruang privat Syahdan. Membiarkan sang suami beristirahat agar kondisi nya lekas pulih. Rasa bahagia terasa nyata, apalagi Naya memegang pipinya yang memerah akibat ucapan cinta barusan yang dikatakannya. Memalukan, padahal sudah suami istri namun bila mengucapkan kata itu rasanya agak aneh juga."Naya!" suara itu membuat Naya berpaling melihat siapa yang memanggilnya."Mama, Ummi dan Ana!" seru Naya melihat kedatangan orang tuanya. Mama langsung menghambur memeluk Naya, bergantian Ummi dan Ana."Maafkan kami karena sudah membuat Mama, Ummi dan Ana jadi repot menyusul kesini," ucap Naya, pasti mereka lelah belum lagi akan mengalami jetleg."Tak apa, Nay. Bagaimana kabar Syahdan. Ummi mau berjumpa!" seru Ummi."Mas Syahdan sedang istirahat supaya kondisinya cepat pulih. Operasi di perut berjalan lancar. Kita sama-sama berdoa semoga Mas Syahdan lekas pulih, Mi." ucap Naya pada

  • Story WA Istriku   47. Aku Risau

    Story Wa Istriku bag 47.**PoV Naya."Papa!" seruku saat melihat Papa berjalan dengan langkah cepat menghampiriku."Bagaimana Syahdan, Nay?" tanya Papa dengan raut wajah cemas. Aku memeluknya dengan netra yang basah."Sedang di tangani dokter, Pa!" Papa mengelus lenganku memberikan aku kekuatan dengan sentuhannya."Sabar, dear. Kamu banyakin doanya. Semoga Syahdan lekas sembuh,""Dimana Ahmad, Pa?" tanyaku ke Papa sambil mengurai pelukan kami,"Dia di rumah dan aman walau tadi mengamuk minta ikut. Tetapi sebaiknya dia di rumah saja dulu bersama asisten dan perawatnya," ucap Papa."Terima kasih, Pa." Papa mengangguk kan kepalanya, aku mendesah sambil mengelap kasar mataku. Dari tadi yang kulakukan hanya menangis.Cukup lama kami menunggu. Hingga akhirnya dokter keluar. Secara cepat kami mendatangi dokter itu."Wie ist der Zustand meines Kindes, Doktor?"(Bagaimana kondisi anak saya, Dokter?) Papa berbica

  • Story WA Istriku   46. menjelajahi Berlin

    Story Wa Istriku bag 46.**PoV Naya.Mama menghubungi melalui panggilan video, aku tersenyum sekaligus memandang Papa."Mau kah Papa berbicara pada Mama?" tanyaku padanya,"Papa malu, karena meninggalkan mamamu, dia pasti marah sama Papa," lirih Papa menarik napas panjang."Mama gak marah lagi karena Mama merasa ini sudah takdir, Mama menunggu, Pa!" ujarku dengan lembut. Dia akhirnya mengangguk. Ku tekan tombol terhubung."Assalamualaikum," ucap Mama di seberang panggilan."Waalaikum salam,""Naya, sudah ketemu sama Papa, nak?""Alhamdulillah, Ma. Sudah,""Bagaimana kabar Papa, nak?""Mama bicara sendiri ya," kataku, kulihat wajah mamaku pias. Aku tahu, dia sampai detik ini masih mencintai Papa, walau dia bilang tidak cinta lagi namun, Mama gak bisa membohongi aku. Alasan Mama tak mau menikah lagi juga cukup klise, Mama takut dikhianati dan sakit hati lagi sehingga Mama memilih sendiri sampai detik in

  • Story WA Istriku   45. Berjumpa Papa

    Story Wa Istriku bag 45.**PoV Naya."Guten tag." Mas Syahdan memanggil. Kami menunggu di luar rumah sederhana namun berdesain klasik itu. Udara dingin menusuk tulang ku, masih musim gugur namun dinginnya eropa sudah terasa, mungkin akan lebih dingin lagi bila masuk winter. Suamiku membetulkan jaket yang kupakai. Mas Syahdan sekarang berubah jadi suami perhatian dan terkadang genit. Tetapi aku menyukainya. Sudah lama sekali aku ingin dia perhatian padaku.Kami menunggu diluar beberapa saat kemudian keluar pria paruh baya dengan jaket dan topi. Dia menatap kami dengan kerutan di dahinya. Tubuhku bergetar melihat wajah papaku, sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Terakhir kali aku melihatnya saat usiaku tujuh belas tahun. Mama berpisah dengannya saat aku masih remaja. Bahkan, dia tak datang ke pesta pernikahanku. Alasannya dia sakit dan mendoakan yang terbaik buatku.Aku adalah anak yang tumbuh tanpa Papa saat aku beranjak dewasa. Kasih sayan

  • Story WA Istriku   44. Liburan

    Story Wa Istriku bag 44.**PoV Syahdan."Vika, sayang," Boy datang dengan bunga ditangannya. Dia kemudian memberikannya pada Vika namun wanita itu malah membuang muka."Vika, ini buat mu sebagai ucapan permintaan maaf ku," seru Boy duduk didekat Vika."Kamu yang ngatur ini, Syahdan!" Vika melirikku tak terima. Aku diam sebentar karena air wajah Vika berubah tak senang."Boy, kepikiran kamu terus, Vik. Pagi, siang, sore dan malam. Yang ada di hati nya cuma kamu," ucapku membela kekasihnya agar Vika mau memaafkan Boy dan bersama dengannya lagi."Udah aku bilang sama kamu, Boy. Kalau aku gak bisa menerima kamu. Kamu masih bocah dan pemuas tante-tante. Aku malu punya pasangan kayak kamu apalagi dijadikan suami. Lebih baik anak ini pergi saja selamanya," ucap Vika ketus, Boy mencebik pada Vika namun dia menghembuskan napas panjang berusaha agar Vika tak emosi."Vika, menggugurkan kandungan adalah perbuatan dosa dan melanggar hukum.

  • Story WA Istriku   43. Part Dewasa

    Story Wa Istriku bag 43.Khusus Dewasa Anak Kecil Mohon Jangan Baca**"Abi, Ahmad rindu sekali sama Abi," Ucap Ahmad memeluk Syahdan. Syahdan melirik Naya dengan kecewa padahal dia mau menuntaskan hasrat yang dipendamnya buat sang istri. Cinta memang membuat orang gila, dan rasa inilah yang sekarang dirasakan Syahdan. Dia merindukan Naya, istrinya.Syahdan mengambil anaknya buat di dudukkannya di pangkuannya. Dia kemudian mencium pipi anaknya."Ahmad gak nakal kan di rumah Nenek?" tanya Syahdan, Ahmad menggelengkan kepalanya."Enggak dong. Nenek baik sekali,""Kita pulang lagi yuk ke rumah. Abi sendirian gak ada kamu dan Ummi. Abi kangen sama Ahmad terutama kangeeenn sekali dengan Ummi," ucap Syahdan mengalihkan netra memandang genit sang istri. Naya mencibir sambil membuang muka kemudian dia tersenyum kecil tak tahan digoda Syahdan."Iya, inikan sudah malam. Besok saja kita pulang. Mau kan, Ummi.

  • Story WA Istriku   42. Salahkah Rasa?

    Story Wa Istriku bag 42.**PoV Author"Nay, nanti malam tunggu aku ya. Aku percaya pada istriku." Syahdan berbisik lagi pada Naya sejurus kemudian dia mengedipkan matanya. Naya menelan salivanya, dia pasti sengaja bertingkah genit seperti itu.Naya menghembuskan napas dan berpura-pura tak ambil pusing dengan sikap Syahdan."Mari Ustadz Fikri," kata Naya mengulas senyum. Fikri juga memberi senyum dan mempersilahkan Naya masuk keruang guru untuk berdiskusi. Syahdan mendesah kecewa namun dia berusaha sabar saja dan berpikiran positif kalau istrinya ke sini buat membicarakan prestasi anak mereka dan ada orang tua murid yang lainnya.Syahdan mendapat telepon setelah Naya masuk ruang guru dan dia harus menjadi pemateri disebuah pertemuan. Dia hanya perlu datang karena jadwal nya sudah ditentukan."Bagaimana perkembangan anak saya Ustadz?" tanya Naya saat dia mendapat giliran berbicara dengan Ustadz Fikri. Ahmad juga di panggil agar mengetahu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status