Home / Romansa / Story WA Istriku / 7. Kegilaan Vika

Share

7. Kegilaan Vika

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2021-12-09 20:14:52

Story W* Istriku bag 7

**

"Syahdan ada apa denganmu? Mengapa wajahmu berubah seperti itu, ada masalah kah?" tanya Ummi yang melihat secara langsung perubahan di wajahku.

Bagaimana Ummi bisa tahu? aku harus pandai menutupi ini agar mereka tidak curiga terutama Naya. Dia pernah melihat aku ditelepon Vika dan kali ini aku harus pandai berkilah kalau semua baik-baik saja.

"Tidak ada apa-apa, Ummi. Syahdan baru ingat kalau baru saja membeli buku baru tentang definisi keluarga bahagia. Syahdan ambil dulu sebentar, karena bisa dibaca-baca sekilas buat nambah pengetahuan buat nanti jadi pemateri." jawabku, ku usahakan agar aku tidak gugup. 

"Ya udah, kamu ajak sekalian Naya," ucap Ummi. Namun Naya hanya membuang muka dan memasang wajah masam. 

"Sebentar aja kok Nay. Aku akan kesini lagi," ucapku pada Ummi, aku bergegas pergi.

Aku tak boleh kecolongan, bagaimana kalau Vika tiba-tiba hadir disini pasti masalah bisa tambah runyam.

[Aku sudah berjalan keruangan Abi, Beib] 

Mataku membola membaca pesan darinya. Mengapa dia begitu nekat, apa yang diinginkan Vika sebenarnya. Aku berjalan cepat dan benar saja aku melihat Vika dengan langkah gontai hendak ke ruangan Abi. Aku bergegas mendekatinya dan secara cepat aku tarik tangannya. 

"Mas Syahdan!" ucap Vika terhuyung saat aku sudah menariknya. 

"Ngapain kamu?" tanyaku, netra ku juga sudah celingak-celinguk ke sana ke mari. Aku takut ketahuan lagi oleh Naya. Istriku itu selalu tahu saja apa yang kulakukan. 

"Aku mau menunjukkan rasa simpati ku dengan melihat Abi," tegasnya sambil mengelus lenganku, aku melepas tangannya kasar. 

"Kok kamu mandang aku sengit gitu sih!" kata Vika marah.

Aku tak bisa jelaskan disini, dengan cepat kubawa dia keluar dari rumah sakit itu. Mau tak mau Vika mengikutiku. 

Kami tiba diparkiran, Vika segera ku paksa masuk ke mobilku. Dia dengan kesal mengikuti perintahku walau dia sempat berontak. Aku segera melajukan mobilku. Berharap tak ada yang melihat aku bersama Vika.

Vika geram dengan perbuatan ku, kini mobil sudah ku lajukan, aku akan berbicara sekali lagi pada Vika memberitahu padanya agar jangan muncul lagi di hadapanku. 

"Apa-apaan kamu, Syahdan? Kamu mau bawa aku kemana?" teriaknya panik, Vika terlihat gusar saat aku dengan kencang melajukan mobilku. 

"Vika, kamu g*la ya. Kamu mau memb*n*h abi ku dengan muncul disana?!" ucapku marah padanya. Dia tertawa getir dan aku muak melihatnya. 

"Apa bukti mu menuduhku seperti itu? Aku hanya menunjukkan rasa simpati ku pada keluarga kalian." 

"Gak usah banyak omong, kehadiran mu merusak suasana. Semua sudah mulai kondusif dan aku sudah jelaskan sama kamu kalau kita berpisah saja." 

"Artinya aku bagai sampah dong. Bertahun-tahun aku nunggu kamu namun kamu kawin sama perempuan lain. Aku baru aja datang dan alangkah senang aku kamu mau nerima aku lagi. Kamu anggap cintaku gak berarti.

Bukankah kamu juga cinta sama aku, selama beberapa tahun kamu membohongiku dengan berkata kamu belum menikah dan aku memaafkan kebohongan mu." Vika mencebik padaku tak terima keputusanku dimasa lalu.

"Vik, aku menikah atas desakan Abi dan Ummi karena kasihan dengan Naya yang dari keluarga broken home." 

"Tetapi kamu gak menolak dan tetap menikahinya. Cih, kamu berkata tak cinta nyatanya kalian punya anak. Lelaki b*suk kamu, Mas!" Vika mencibir kesal padaku, ada benarnya perkataannya.

Justru melihat Naya dimalam pengantin kala itu aku tak bisa menahan hasrat liar dalam diri. Aku merayunya agar dia mau menyerahkan dirinya padaku dan rayuan itu begitu ampuh hingga sekarang Naya masih ingat dengan ucapan asal ku tempo hari. 

Ku banting stir begitu saja membuat Vika hampir terjerembab jika dia tidak menggunakan seat belt. Aku keluar dari mobil, Vika mengikuti. 

"Kamu mau b*nuh aku!" geramnya padaku. 

"Cukup Vika. Aku sudah minta baik-baik sama kamu tetapi mengapa kamu tak paham juga." 

"Kamu pikir hati aku terbuat dari batu, aku punya rasa cinta sama kamu dan gak bisa begitu saja melupakan. Setelah kamu main-main sama aku terus aku dibuang begitu saja. Apa artinya hubungan kita selama bertahun-tahun?

Aku lebih lama kenal sama kamu dibanding istri kamu!" Vika tak terima, dia menyilang kan kedua tangannya memandangku dengan sorot tajam.

Aku muak sekali seperti ini, aku hanya pacaran dengannya dan tak pernah berbuat melampaui batas tetapi mengapa dia menuntut ku harus bertanggung jawab penuh padanya. Belum sempat aku berbicara Vika menyambung ucapannya.

"Aku rela jadi nomor dua jika keluargamu masih mau mempertahankan istrimu, asal aku tetap menjadi nomor satu di hatimu," sambungnya dengan ringan, dia tak tahu perasaanku panas disana. Mengatur Naya saja aku sulit ditambah dia menawarkan diri menjadi istri keduaku. Aku masih diam namun sorot mataku tajam melihatnya.

"Kamu tenang, Mas. Kita menikah secara diam-diam dulu. Setelah semua kondusif maka kita go public. Bagaimana?" tawarnya dengan suara mendayu. 

"Mengapa kamu tak pernah mengerti posisiku. Apa salahnya bila kita putus, toh aku dan kamu tak pernah berhubungan b*dan jadi tanggung jawab apa yang kau mau dariku?" tanyaku pelan padanya.

Aku harus mampu mengendalikan diriku dihadapannya karena emosi akan membuat aku semakin stress menghadapinya. 

"Mengapa kau hanya memikirkan kedudukan mu? Enak sekali hidup mu jika begitu, aku merasa cocok padamu dan masalah kita hanya kau sudah beristri. Aku siap jadi yang kedua kurang apa pengorbananku.

Begini saja, kalau kamu tak bisa wujudkan permintaanku maka aku akan melakukan hal yang sama seperti istrimu lakukan!" Vika mulai mengeluarkan gawainya dan aku tak paham apa maksudnya. 

"Daripada aku merasa kecewa lebih baik kita hancur bersama. Apa kamu mau?" ancamnya padaku menunjuk beberapa photo mesra kami.

Photo dia mencium ku dan aku tersenyum, photo kami berlibur di pantai bersama teman-teman yang lainnya juga namun kami disana selalu bersama kemana-mana. Sehingga kesannya aku pergi berdua dengannya. 

"Apa maksudnya, Vika?" tanyaku dengan wajah pias tak sangka amarah Vika sangat besar untuk memilikiku padahal aku hanya main-main dengannya. 

"Aku akan jadikan photo-photo mesra kita sebagai story ku di beberapa aplikasi biar semua tahu hubungan dekat kita." ucapnya enteng. Aku sudah mencebik kearahnya namun dia tenang. 

Kamu sudah g*la Vika!" sambungku,

"Iya, aku sudah g*la karena kamu yang membuat aku jadi g*la." balasnya sengit. 

"Kamu ngancam aku!" 

"Ya, hanya dengan cara ini kita bisa bersama." 

Aku merasa frustasi dengan sikap Vika, ingin ku g*mpar dia namun aku masih berpikir jernih. Bagaimana kalau dia laporkan aku dengan tindakan kekerasan. 

Aku masih berpikir keras disana namun suara getar gawai mengacaukan semua. Vika tahu panggilan itu penting dia mencibir kearahku. 

"Dari istrimu!" ucap Vika melihat nama Naya di gawaiku. Dengan terpaksa kuangkat karena Naya sudah ada kemajuan mau menghubungiku. 

"Asaalamualaikum."

"Waalaikum salam. Dimana kamu?" Naya berkata kasar padaku. 

"Hmm aku ...." Aku bingung mau menjawab apa. 

"Dia bersamaku!" tiba-tiba Vika menyambung. Langsung ku tutup mulut nya.

"Siapa dia, Mas?" tanya Naya.

Apa yang harus kulakukan sekarang??

Bersambung

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
sepertinya ceritanya terinspirasi dari Alvin Ilham dan Larissa Chou, kasusnya sama persis, yg Alvin jg katanya lebih suka main game drpd ngurus rumah tangga.
goodnovel comment avatar
Yung
salah sendiri kau sudah membuka jln pelakor sahdan,
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Merusak diri sendiri dan yayasan. Km bakalan hancur syahdan dan yayasan jg akan bangkrut krn keegoisanmu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Story WA Istriku   8. Permohonan Ummi

    Story Wa Istriku bag 8**PoV NayaAku sudah merasa curiga dengan gerak-gerik Mas Syahdan. Seketika wajahnya berubah pias, pasti dia menyembunyikan sesuatu dariku. Dia dengan pandai berkilah dan pergi begitu saja dengan alasan mengambil buku.Aku ingin mengejarnya dan mengumpulkan bukti baru untuk menjatuhkannya, mungkin saja dia dan wanita itu janjian melakukan hubungan terlarang. Mas Syahdan pernah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di masa lalu. Jika kedapatan melakukan kesalahan lagi dengan berzina maka aku boleh meninggalkannya. Membawa Ahmad bersamaku dan pergi dari hidupnya.Mas Syahdan pernah menangis sambil berkata kalau dahulu dia dijebak temannya dengan mencampur minuman keras ke gelasnya, mereka kemudian bersenang-senang dan di sanalah hubungan terlarang itu terjadi.Dari sumber yang terpercaya aku mendengar kejadian itu, mereka minta uang agar berbagai photo nya tidak disebar. Abi dan Ummi murka saat itu dan

    Last Updated : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   9. Tak Di sangka

    Story Wa Istriku bag 9**POV Naya."Kanapa wajahmu tegang begitu, Mbak?" tanya Syahnur adik iparku. Ku lirik dirinya yang sedang fokus berkendara."Antarkan aku ke sebuah kafe!" lirihku padanya. Dahi Syahnur berkerut."Kata Ummi kamu harus jadi pemateri di seminar, 'kan?""Kenapa nggak kamu saja!" ucapku tersenyum getir padanya. Beberapa kali ku hela napasku untuk menetralkan perasaan yang bergemuruh."Aku, ada saja kamu. Hey, aku bahkan belum menikah dan tema nya menjadi keluarga sakinah dalam meraih ridho Ilahi."Dia Justru menertawakan aku. Dahinya kembali mengernyit dan dia menghilangkan tawa dari wajahnya, diliriknya aku yang dari tadi hanya diam tak menanggapi ucapannya."Mbak Naya, aku lihat story mu di aplikasi itu. Aku kuliah jurusan agama di Mesir. Aku tahu bagaimana seorang wanita tidak boleh membuka aib suami."Kali ini ku tatap wajah adik iparku yang berusia sekitar

    Last Updated : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   10. Menyiram Pelakor

    Story Wa Istriku bag 10.**POV NayaNetraku membulat sempurna ketika melihat Ummi ada disini. Dari mana dia tahu kalau kami di sini. Ummi maju dan menatap sengit Vika di sana. Wajah wanita itu ditekuk melihat kedatangan Ummi."Ummi, kok ada disini?" tanya Syahnur menggaruk kepalanya merasa bingung apalagi dilihatnya wajah Ummi yang mendengkus ke arah Vika."Ummi harus turun tangan agar menyelamatkan rumah tangga Mas mu. Demi kita semua, agar tidak terjadi kerumitan. Ummi tahu dari Asih kalau kalian tidak pergi seminar melainkan di sini mencoba ber-nego dengan perebut Syahdan!" seru Ummi dengan sengit, Vika mencoba tenang menghadapi situasi ini. Sejurus kemudian tatapannya menjadi sendu."Ummi, apa salah saya. Mengapa Ummi tidak merestui saya bersama Mas Syahdan. Toh, saya dahulu mengenalnya dibanding wanita ini." katanya menunjukku. "Padahal saya mencintai anak Ummi." Ummi tersenyum getir ke arah Vika."Bukankah sudah k

    Last Updated : 2021-12-09
  • Story WA Istriku   11. Sebuah Kesepakatan

    Story Wa Istriku bag 11.**PoV Syahdan"Mari buat saja perjanjian nikah kita!" ucap Naya, aku mengerutkan dahiku merasa bingung dengan ucapannya."Maksudmu?" tanyaku seperti orang bodoh."Aku gak tahu bagaimana perasaanmu padaku. Apakah selama menikah kamu punya rasa padaku. Aku hanya menerka dan nyatanya aku jengah padamu. Aku gak tahan menghadapi sikapmu itu, berkumpul bersama temanmu sudah jadi kebiasaan mu. Tanpa rasa bersalah kamu mengaku mencintai wanita lain yang kelakuannya kurang pantas."Naya menjeda dan terus mencari celah untuk kesalahanku."Apakah aku hanya pemuas nafsu, entahlah. Nyatanya kamu mendatangiku saat kamu membutuhkan sebagai tempat menyalurkan hasrat mu. Namun aku tahu ada perempuan lain di hatimu dan ada kemarahan besar saat kamu melakukan itu." ucapnya lagi.Aku tersentak kaget mendengarnya. Dia tahu perbuatan ku mengga*linya saat aku tak tahan digoda Vika."Nay, ak

    Last Updated : 2021-12-11
  • Story WA Istriku   12. Dilabrak Pelakor

    Story Wa Istriku bag 12.**POV Syahdan"Vika," cicit ku kecil bahkan suaraku terdengar seperti bisikan.Ku lirik istriku yang memasang wajah jengah nya namun kemudian senyumnya mengembang. Dia dengan cepat menggamit lenganku, wajah Vika memerah karena amarah yang disimpannya.Naya mengajakku berlalu dari Vika. Aku mengikuti istriku sambil terus mendorong troli belanjaan sampai kebawah. Aku sedikit menolehkan kepalaku kebelakang sambil mendesah aku berlalu mengikuti istriku."Mas!" panggilnya, dia berjalan cepat kearah kami. Karena tidak digubris dia menarik tanganku sehingga aku sedikit terhuyung."Vika, apasih!" sentakku padanya.Naya diam di sana melihat gurat marah di wajah Vika."Kamu pura-pura gak kenal sama aku?" katanya ketus padaku. Aku diam tak menaggapi. Saat nya tidak tepat, mengapa dia harus ada ditempat ini."Maaf aku mau pulang dulu." balasku padanya,"Ikut a

    Last Updated : 2021-12-11
  • Story WA Istriku   13. Sebuah Rahasia

    Story Wa Istriku bag 13.**POV SyahdanAku benar-benar gak bisa tidur. Aku merasa gelisah karena aku akan melewatkan pertandingan perempat final itu. Ku lirik Naya yang sudah memejamkan mata, lengannya menggamit lenganku. Bagaimana aku bisa bergerak jika seperti ini. Mengapa istriku begitu kejam padaku. Teman-teman nongkrong pasti bingung karena nomor ku sudah tak aktif lagi.Perlahan tangan istriku kulepaskan, aku harus hati-hati agar tidak membangunkannya."Mau kemana, Mas?" tanya nya dengan suara serak, aku tersentak kaget karena dia belum tidur."Nay, kamu belum tidur?" tanyaku padanya. "Mas mau ke toilet. Jangan begini, Nay. Kamu kok dekepin Mas dua puluh empat jam gini, aku juga punya privasi, Nay," kataku kesal pada Naya. Dia melepas tanganku."Jangan lama-lama. Terus balik lagi tidur!" katanya membalik badannya memerintah ku.Aku merasa gemas dengan tingkahnya. Ku singkap selimut dan aku beranjak ke kamar mandi. Aku bera

    Last Updated : 2021-12-11
  • Story WA Istriku   14. Vika atau Naya

    Story Wa Istriku bag 14.**POV Syahdan.Faiz menyikut ku yang lagi fokus menatap layar lebar didepan."Syahdan ... Syahdan!" panggilnya.Aku menoleh dengan malas."Vika!" kataku.Aku terkejut di sana, penampilannya terlihat modis tanpa hijab. Vika termasuk jenis wanita modern, dia pernah bilang padaku kalau dia siap berhijab panjang seperti wanita sholeha jika dia menjadi istri keduaku.Namun, katanya lagi dia masih belajar jadi aku harus memaklumi jika dia masih bongkar pasang hijab seperti sekarang ini.Vika mengambil tempat di dekatku, aku melengos sedikit memperhatikan sekeliling bisa saja Naya ada disini, bisa berantakan lagi. Ummi bisa marah padaku dan berdampak pada fasilitas ku.Riuh suara menggema."Goooolllll!!!"Aku juga memekik histeris di sana sambil tersenyum saat tim yang ku unggulkan bisa mencetak scor."Mas Syahdan. Aku mau berbicara padamu." ujarnya berteriak."Ha ..."

    Last Updated : 2021-12-11
  • Story WA Istriku   15. Kejadian Kecil

    Story Wa Istriku bag 15.❤️❤️PoV NayaWajah Mas Syahdan ditekuk saat aku menyuruhnya untuk bangun buat sholat subuh berjamaah di masjid, seumur-umur aku dan dia jarang sekali melakukan itu. Saat-saat tertentu saja jika mendesak seperti ada rapat penting yayasan dimana kami diminta hadir.Namun, untuk sholat subuh jarang sekali karena rumah kami dan Ummi tidak sama. Aku dan Mas Syahdan menempati rumah sendiri hasil warisan mertuaku."Ayo kita berangkat, Mas." ucapku, dia mendengkus padaku."Yey, Abi pergi sholat bareng lagi." kata Ahmad.Bocah lelakiku itu sudah biasa ke masjid denganku. Tentunya tanpa Mas Syahdan. Aku tersenyum tipis mengapa tidak dari dulu saja ku tatar dirinya seperti ini.Walau hanya punya kesempatan tiga bulan, aku ikhlas jika akhirnya kami berpisah kalau takdir Allah berkata seperti itu. Namun, aku akan berusaha dulu, sampai dimana batas aku bersabar untuk membuat nya menjadi suami yang baik. Yang tidak lal

    Last Updated : 2021-12-11

Latest chapter

  • Story WA Istriku   50. End

    Story Wa Istriku bag 50.**PoV Syahdan."Nay, kita diundang di acara pernikahan boy dan Vika. Kita datang ya?" Ucapku pada Naya, dia hanya tersenyum samar."Aku malas, Mas.""Kenapa? Aku tak bisa datang sendiri dan aku mau datang bersama kamu," ucapku dengan lembut ke istriku seperti sebuah permohonan."Nanti dia melihatku tak senang. Dia itu masih menginginkanmu!""Tidak mungkin. Lihatlah bocah suaminya itu. Sangat mencintai Vika dan orang tuanya juga memaksa menikahkan mereka.""Kenapa kita harus datang kesana!" ucapnya ketus. Aku hanya tersenyum melihat wajah cemberutnya."Kita kan diundang, Nay. Jadi sebaiknya lita datang. Kita tunjukkan juga sama Vika kalau kita itu pasangan yang harmonis,""Ya sudah baiklah. Aku ikut!" ujarnya mengalah."Terima kasih, sayang." ucapku. Naya mengulas senyum. Lama kami saling menatap. Tiba-tiba aura saling menginginkan berubah. Ku dekatkan wajahku ke Naya dan dia sepertinya

  • Story WA Istriku   49. Berpisah Untuk Bertemu

    Story Wa Istriku bag 49.**"Ana diterima, Mi." kudengar suara Ana yang bahagia. Bahagia kenapa?"Ustaz Fikri menerima Ana!" Lanjutnya."Assalamualaikum," aku bersuara. Suamiku melirikku dengan senyuman."Abi, Nenek ...." Ahmad berlari ke arah Mas Syahdan yang berbaring sementara kedua asisten dan Baby sitter menunggu di luar."Sini, sayang!" kata Mas Syahdan menyuruhku duduk dekat dengannya. Aku duduk di dekatnya."Maaf ikutan nimbrung. Siapa yang menerima Ana," kataku penasaran."Ustaz Fikri, Kak Naya. Alhamdulillah dia bersedia menjadi suami Ana," lanjut adik iparku dengan wajah sumringah berseri. Aku tersenyum sembari memberi ucapan selamat."Alhamdulillah, Ana. Selamat semoga acara lancar dan disegerakan pernikahannya," ucapku, walau aku tahu Ana baru saja lulus, mungkin tak ada niat melanjutkan pendidikannya."Terima kasih, Kak Naya.""Hmm .... Ana sudah mantap, K

  • Story WA Istriku   48. Nostalgia

    Story Wa Istriku bag 48.**POV Author.Naya keluar dari ruang privat Syahdan. Membiarkan sang suami beristirahat agar kondisi nya lekas pulih. Rasa bahagia terasa nyata, apalagi Naya memegang pipinya yang memerah akibat ucapan cinta barusan yang dikatakannya. Memalukan, padahal sudah suami istri namun bila mengucapkan kata itu rasanya agak aneh juga."Naya!" suara itu membuat Naya berpaling melihat siapa yang memanggilnya."Mama, Ummi dan Ana!" seru Naya melihat kedatangan orang tuanya. Mama langsung menghambur memeluk Naya, bergantian Ummi dan Ana."Maafkan kami karena sudah membuat Mama, Ummi dan Ana jadi repot menyusul kesini," ucap Naya, pasti mereka lelah belum lagi akan mengalami jetleg."Tak apa, Nay. Bagaimana kabar Syahdan. Ummi mau berjumpa!" seru Ummi."Mas Syahdan sedang istirahat supaya kondisinya cepat pulih. Operasi di perut berjalan lancar. Kita sama-sama berdoa semoga Mas Syahdan lekas pulih, Mi." ucap Naya pada

  • Story WA Istriku   47. Aku Risau

    Story Wa Istriku bag 47.**PoV Naya."Papa!" seruku saat melihat Papa berjalan dengan langkah cepat menghampiriku."Bagaimana Syahdan, Nay?" tanya Papa dengan raut wajah cemas. Aku memeluknya dengan netra yang basah."Sedang di tangani dokter, Pa!" Papa mengelus lenganku memberikan aku kekuatan dengan sentuhannya."Sabar, dear. Kamu banyakin doanya. Semoga Syahdan lekas sembuh,""Dimana Ahmad, Pa?" tanyaku ke Papa sambil mengurai pelukan kami,"Dia di rumah dan aman walau tadi mengamuk minta ikut. Tetapi sebaiknya dia di rumah saja dulu bersama asisten dan perawatnya," ucap Papa."Terima kasih, Pa." Papa mengangguk kan kepalanya, aku mendesah sambil mengelap kasar mataku. Dari tadi yang kulakukan hanya menangis.Cukup lama kami menunggu. Hingga akhirnya dokter keluar. Secara cepat kami mendatangi dokter itu."Wie ist der Zustand meines Kindes, Doktor?"(Bagaimana kondisi anak saya, Dokter?) Papa berbica

  • Story WA Istriku   46. menjelajahi Berlin

    Story Wa Istriku bag 46.**PoV Naya.Mama menghubungi melalui panggilan video, aku tersenyum sekaligus memandang Papa."Mau kah Papa berbicara pada Mama?" tanyaku padanya,"Papa malu, karena meninggalkan mamamu, dia pasti marah sama Papa," lirih Papa menarik napas panjang."Mama gak marah lagi karena Mama merasa ini sudah takdir, Mama menunggu, Pa!" ujarku dengan lembut. Dia akhirnya mengangguk. Ku tekan tombol terhubung."Assalamualaikum," ucap Mama di seberang panggilan."Waalaikum salam,""Naya, sudah ketemu sama Papa, nak?""Alhamdulillah, Ma. Sudah,""Bagaimana kabar Papa, nak?""Mama bicara sendiri ya," kataku, kulihat wajah mamaku pias. Aku tahu, dia sampai detik ini masih mencintai Papa, walau dia bilang tidak cinta lagi namun, Mama gak bisa membohongi aku. Alasan Mama tak mau menikah lagi juga cukup klise, Mama takut dikhianati dan sakit hati lagi sehingga Mama memilih sendiri sampai detik in

  • Story WA Istriku   45. Berjumpa Papa

    Story Wa Istriku bag 45.**PoV Naya."Guten tag." Mas Syahdan memanggil. Kami menunggu di luar rumah sederhana namun berdesain klasik itu. Udara dingin menusuk tulang ku, masih musim gugur namun dinginnya eropa sudah terasa, mungkin akan lebih dingin lagi bila masuk winter. Suamiku membetulkan jaket yang kupakai. Mas Syahdan sekarang berubah jadi suami perhatian dan terkadang genit. Tetapi aku menyukainya. Sudah lama sekali aku ingin dia perhatian padaku.Kami menunggu diluar beberapa saat kemudian keluar pria paruh baya dengan jaket dan topi. Dia menatap kami dengan kerutan di dahinya. Tubuhku bergetar melihat wajah papaku, sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Terakhir kali aku melihatnya saat usiaku tujuh belas tahun. Mama berpisah dengannya saat aku masih remaja. Bahkan, dia tak datang ke pesta pernikahanku. Alasannya dia sakit dan mendoakan yang terbaik buatku.Aku adalah anak yang tumbuh tanpa Papa saat aku beranjak dewasa. Kasih sayan

  • Story WA Istriku   44. Liburan

    Story Wa Istriku bag 44.**PoV Syahdan."Vika, sayang," Boy datang dengan bunga ditangannya. Dia kemudian memberikannya pada Vika namun wanita itu malah membuang muka."Vika, ini buat mu sebagai ucapan permintaan maaf ku," seru Boy duduk didekat Vika."Kamu yang ngatur ini, Syahdan!" Vika melirikku tak terima. Aku diam sebentar karena air wajah Vika berubah tak senang."Boy, kepikiran kamu terus, Vik. Pagi, siang, sore dan malam. Yang ada di hati nya cuma kamu," ucapku membela kekasihnya agar Vika mau memaafkan Boy dan bersama dengannya lagi."Udah aku bilang sama kamu, Boy. Kalau aku gak bisa menerima kamu. Kamu masih bocah dan pemuas tante-tante. Aku malu punya pasangan kayak kamu apalagi dijadikan suami. Lebih baik anak ini pergi saja selamanya," ucap Vika ketus, Boy mencebik pada Vika namun dia menghembuskan napas panjang berusaha agar Vika tak emosi."Vika, menggugurkan kandungan adalah perbuatan dosa dan melanggar hukum.

  • Story WA Istriku   43. Part Dewasa

    Story Wa Istriku bag 43.Khusus Dewasa Anak Kecil Mohon Jangan Baca**"Abi, Ahmad rindu sekali sama Abi," Ucap Ahmad memeluk Syahdan. Syahdan melirik Naya dengan kecewa padahal dia mau menuntaskan hasrat yang dipendamnya buat sang istri. Cinta memang membuat orang gila, dan rasa inilah yang sekarang dirasakan Syahdan. Dia merindukan Naya, istrinya.Syahdan mengambil anaknya buat di dudukkannya di pangkuannya. Dia kemudian mencium pipi anaknya."Ahmad gak nakal kan di rumah Nenek?" tanya Syahdan, Ahmad menggelengkan kepalanya."Enggak dong. Nenek baik sekali,""Kita pulang lagi yuk ke rumah. Abi sendirian gak ada kamu dan Ummi. Abi kangen sama Ahmad terutama kangeeenn sekali dengan Ummi," ucap Syahdan mengalihkan netra memandang genit sang istri. Naya mencibir sambil membuang muka kemudian dia tersenyum kecil tak tahan digoda Syahdan."Iya, inikan sudah malam. Besok saja kita pulang. Mau kan, Ummi.

  • Story WA Istriku   42. Salahkah Rasa?

    Story Wa Istriku bag 42.**PoV Author"Nay, nanti malam tunggu aku ya. Aku percaya pada istriku." Syahdan berbisik lagi pada Naya sejurus kemudian dia mengedipkan matanya. Naya menelan salivanya, dia pasti sengaja bertingkah genit seperti itu.Naya menghembuskan napas dan berpura-pura tak ambil pusing dengan sikap Syahdan."Mari Ustadz Fikri," kata Naya mengulas senyum. Fikri juga memberi senyum dan mempersilahkan Naya masuk keruang guru untuk berdiskusi. Syahdan mendesah kecewa namun dia berusaha sabar saja dan berpikiran positif kalau istrinya ke sini buat membicarakan prestasi anak mereka dan ada orang tua murid yang lainnya.Syahdan mendapat telepon setelah Naya masuk ruang guru dan dia harus menjadi pemateri disebuah pertemuan. Dia hanya perlu datang karena jadwal nya sudah ditentukan."Bagaimana perkembangan anak saya Ustadz?" tanya Naya saat dia mendapat giliran berbicara dengan Ustadz Fikri. Ahmad juga di panggil agar mengetahu

DMCA.com Protection Status