Share

Takdir

Penulis: Srirama Adafi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-14 21:00:20

"Mi, Sisil minta maaf ...." Kugenggam dengan erat jemari wanita yang selalu menguatkanku ini. Aku benar-benar tidak menyangka hal ini akan terjadi pada Mami. Karena setahuku, selama ini kondisi kesehatan Mami baik-baik saja. Wanita itu tidak memiliki keluhan kesehatan apapun.

"Sejak Reno masuk rumah sakit, tensi Mami naik," jelas Papi tadi.

"Aku minta maaf, Mi, aku enggak pernah perhatiin Mami. Sampai aku enggak tahu kondisi Mami sedang enggak baik." Kuciumi jemari Mami yang terasa dingin.

Sungguh, aku sangat menyesal telah menceritakan dan berkata seperti itu pada Mami. Mami pasti sangat syok waktu itu. Dan selama tidak ada kabar dari Mami, aku benar-benar mengabaikan wanita yang telah sangat baik kepadaku ini.

"Sisil benar-benar minta maaf, Mi."

Kucium pipi wanita yang matanya sejak tadi terpejam dengan rapat. Selang-selang yang menunjang kehidupan Mami terpasang di hidung dan mulutnya. Aku sungguh tidak tega melihat itu. Terlebih saat mendengar bunyi monitor yang memantau kondisi M
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
sulikah
Saya juga menangis sampai tdk bisa baca karena air mata betul-betul keluarga menyedihkan
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh thor baca bab ini sedih jafi ikut nanhis kaya bener2 kenyataan .g kuat baca nya .papi nya Reno begitu menderita nya melihat ansk dn istri tercinta dlm ruangzn yg sama dgn keadaan tidar sadar ...
goodnovel comment avatar
Teh Euis Tea
ikut sedih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Seharusnya Begitu

    Sudah dua bulan berlalu sejak Mami jatuh struk. Kini Mami sudah membaik dan sudah dibawa pulang. Meski sekarang wanita itu tidak lagi bisa berjalan karena separuh tubuhnya lumpuh.Hari-hari Mami dihabiskan di kamar dan kursi roda. Sekadar untuk berkata-kata pun sekarang Mami kesulitan. Hal itu membuat wanita itu lebih sensitif dari sebelumnya. Sementara Mas Reno belum ada perkembangan. Laki-laki itu masih berada di ICU. Entah kapan Mas Reno akan membuka matanya kembali.Kini hanya aku dan Papi yang harus berjuang untuk mereka. Di tengah kondisiku yang tidak baik, aku harus bersikap seolah-olah semua baik-baik saja. Meski Papi sering melarangku beraktivitas terlalu padat. Namun, jika bukan aku yang berjuang siapa lagi?Untungnya bisnis Papi masih berjalan dengan lancar. Meski kondisi Papi tidak seprima dulu, tetapi laki-laki itu masih memiliki kekuatan yang cukup untuk menjalankan bisnis. Tentu saja, aku harus menggantikan posisi Mas Reno untuk membantu Papi.Sering sepulang dari kant

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Beku

    Di luar ICU aku menunggu tim medis memeriksa kondisi Mas Reno. Perasaanku benar-benar tidak karuan. Jujur, ada rasa lega. Namun, ternyata tidak hanya itu. Karena aku juga merasakan kebencian, kemarahan, dan kekecewaan yang mendalam pada Mas Reno. Mirisnya semua perasaan itu saling berbaur, membuatku tidak tahu harus melakukan apa. Aku hanya duduk, diam, dan tak bereaksi apa-apa. Aku bahkan sampai lupa menghubungi Papi tentang kondisi terbaru Mas Reno. Memikirkan seperti apa kehidupan kami nantinya saat Mas Reno sudah diizinkan pulang saja membuat perutku mual dan badan menggigil.Bagaimana bisa aku merawat Mas Reno yang dalam kondisi pemulihan dari penyakitnya itu? Sementara semua rasa sayang yang tadinya begitu besar untuknya itu, kini sudah tak berbekas sama sekali."Bu Sisil!" Salah seorang perawat ternyata sudah berdiri di ambang pintu dan memanggilku."I-iya, Sus." Aku berdiri menghampirinya."Pak Reno sudah bangun dari komanya," ucap perawat tersebut.Aku hanya terbengong menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-05
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Ingatan

    Cukup lama aku terdiam sembari menatap Mas Reno. Ingin kukatakan semua yang terjadi, tetapi aku tidak sampai hati. Apalagi saat melihat wajah Mas Reno yang menggambarkan sakit dan penderitaan yang dialami selama ini."Maaf. Aku cuma ... capek, Mas."Hanya kalimat itu yang terucap. Lalu aku memilih segera meninggalkan ruangan tersebut. Aku takut tidak bisa menahan diri kalau nanti Mas Reno akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan lainnya.Aku menyusuri lorong rumah sakit dengan tatapan kosong. Berjalan, tetapi terasa seperti telapak kakiku tidak berpijak di bumi. Aku marah, tetapi juga tidak sampai hati untuk menyakiti Mas Reno. Aku merasa kehidupan ini sedang bermain-main denganku."Bu Sisil, mau ke ruang Dokter Rahardian?"Aku menghentikan langkah dan menoleh saat salah seorang perawat bertanya kepadaku."Ah, iya, Sus.""Barusan beliau berpesan kalau Bu Sisil mencari, beliau ada di kantin. Bu Sisil diminta langsung ke kantin saja.""Oh, iya, Sus. Makasih.""Sama-sama, Bu. Mari."Aku be

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Lupa Bernyawa

    Dokter Rahardian menjelaskan kalau ingatan Mas Reno ikut terganggu akibat penyakit yang menyerang otak dan sarafnya itu. Namun, tidak akan berlangsung lama. Perlahan-lahan nanti ingatan Mas Reno akan membaik.Papi terlihat terpukul dengan kondisi Mas Reno. Wajah lelaki yang dulu selalu tampak segar itu, kini terlihat layu dan lelah. Aku paham, apa yang menimpa kami saat ini sangat berat. Kondisi Mami tak seperti dulu lagi, Mas Reno pun begitu bangun dari komanya kondisinya seburuk ini."Malam ini Papi pulang aja," pintaku sembari memandang wajah kuyu Papi.Lelaki yang rambutnya sekarang memutih semua itu menoleh dan berkata, "Kasihan Cilla kalau kamu enggak pulang.""Enggak apa-apa, Pi. Dia pasti udah tidur. Nanti aku pastikan ke Mbak Sum."Lelaki itu menggeleng. "Kamu pulang aja.""Tapi, Pi ...."Papi mengangguk memberi kode kalau tidak mau dibantah. Akhirnya aku menurut."Mas, aku pulang dulu, ya. Papi yang akan stand by di sini. Di ruang tunggu."Mas Reno menoleh ke arah Papi denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kejujuran

    Aku mendorong kursi roda Mas Reno menuju tempat parkir. Di belakangku, Papi berjalan sembari membawa koper berisi perlengkapanku dan Mas Reno. Ya, Mas Reno sudah diizinkan pulang setelah seminggu di kamar perawatan. Meski memang kondisinya masih belum pulih seperti sedia kala.Mas Reno belum bisa berjalan. Separuh tubuh Mas Reno kaku. Penglihatannya juga masih buram. Suara Mas Reno juga tidak seperti dulu lagi. Sekarang volume suaranya jadi pelan dan serak. Namun, kondisi kesehatannya sudah membaik.Mas Reno sudah ingat pada Papi, Mami, Cilla, bahkan Mbak Sum. Ia ingat bagaimana bisa masuk rumah sakit dan lain sebagainya. Setelah di rumah ia akan menjalani terapi untuk pemulihan tubuhnya."Cilla udah bisa apa, Ma?" tanya Mas Reno saat kami sudah berada di dalam mobil menuju rumah.Aku yang belum berpikir bagaimana akan menceritakan kondisi Cilla pada Mas Reno, menoleh dan tertegun beberapa saat."Aku udah enggak sabar buat liat dia. Pasti udah tambah pintar sekarang ya, Ma?" tanya Mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Keputusan

    "Enggak mungkin. Papi pasti cuma nakut-nakutin aku, kan?""Enggak, Ren. Papi serius. Papi mengatakan ini, agar kamu tahu dan enggak menuntut Sisil yang macam-macam.""Enggak lucu, Pi." Mas Reno masih berusaha menyangkal. Namun, aku yakin, sebenarnya Mas Reno mempercayai apa yang Papi katakan."Sekarang kamu sudah tahu, Ren. Kehidupan kalian sekarang enggak sama lagi dengan yang dulu. Sekarang yang paling penting kesehatan kalian semua. Kamu harus berjuang untuk sembuh, biar bisa bertanggung jawab dengan apa yang menimpa Sisil dan Cilla."Mas Reno tak berkata apa-apa lagi. Tatapannya lurus ke depan. Namun, tak ada binar di kedua bola matanya. Aku seperti sedang melihat diriku beberapa waktu lalu. Saat vonis mengerikan tak bisa lagi aku sangkal.Bahkan keberadaan Cilla di pangkuan Mas Reno, seperti tidak ia indahkan. Akhirnya kuputuskan untuk mengambil Cilla kembali."Tolong, biarkan aku sendiri," lirih Mas Reno tepat saat aku mengambil Cilla.Aku, Mami, dan Papi beradu pandang. Tanpa a

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Bertahanlah

    Mataku menatap Cilla yang tertidur pulas, tetapi pikiranku terus memikirkan kata-kata Mas Reno tadi."Tolong hormati keputusanku, Sil!""Tapi Mas, kondisi kamu bisa drop lagi kalau enggak minum ARV."Mas Reno tidak merespon."Mas ....""Aku ... enggak sanggup, Sil, kalau sampai suatu saat nanti ... harus liat kamu atau Cilla ... dalam kondisi seperti aku sekarang ini.""Maksud kamu?" Dadaku berdegup kencang menebak jalan pikiran Mas Reno."Mas, kamu enggak berpikir untuk ...."Mas Reno mengangguk. "Tolong, hargai keputusanku."Aku hanya bisa menatap Mas Reno tidak percaya. Sungguh, aku tidak pernah menyangka kalau Mas Reno akan mengambil jalan seperti itu. Namun, meski tidak rela, aku tidak bisa memaksanya. Aku paham seperti apa perasaan Mas Reno saat ini. Terlebih jika suatu saat, kondisiku atau Cilla akhirnya drop seperti Mas Reno sekarang ini."Sil, aku bicara seperti ini, aku enggak bermaksud mentalakmu."Kedua bola mataku langsung melebar mendengar perkataan Mas Reno."Mas!""Den

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Bertemu Kembali

    Sudah tiga hari Cilla berada di ruang PICU, tetapi belum ada tanda-tanda kondisinya membaik. Saat ini bahkan putri yang delapan tahun pernikahan aku nantikan kehadirannya, sedang dalam keadaan koma. Bayi berusia empat bulan itu tertidur tanpa bisa aku bangunkan. Dan saat ini aku hanya bisa duduk di samping tempat tidurnya sembari menatap monitor yang menunjukkan kondisi organ vitalnya."Sil!"Aku menoleh saat tiba-tiba terdengar suara yang sudah sangat aku hafal memanggilku bersamaan dengan sentuhan lembut di bahuku."Iya, Dok?" Aku menyahut tanpa semangat. Karena inginku hanya satu, Cilla bisa kembali pulang dengan kondisi baik-baik saja.Dokter Rahardian tersenyum hangat. "Kamu belum makan siang, kan?"Aku menoleh ke arah bayi malangku kemudian menggeleng. "Aku enggak lapar," ucapku lemah."Kamu pikir, kalau kamu enggak makan, Cilla akan langsung sembuh?"Selalu kalimat itu yang jadi andalan dokter dengan kesabaran setebal buku-buku yang ada di rak ruangannya. Dan apapun alasan yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20

Bab terbaru

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Ending

    "Siapa, Sil, yang meninggal?" tanya Dokter Rahardian sembari menepikan mobilnya.Aku menoleh ke arah laki-laki itu dengan lelehan air mata di pipi. Bibirku seperti membeku sehingga tidak bisa langsung menjawab pertanyaan calon suamiku itu.Tak banyak bertanya lagi, Dokter Rahardian langsung memelukku. Memang hanya itu yang aku butuhkan saat ini. Cukup lama aku menangis di pelukan Dokter Rahardian sampai akhirnya aku sedikit tenang dan bisa berbicara."Mami meninggal .... Mami udah meninggal ...." Tangisku kembali pecah dan Dokter Rahardian kembali memelukku.Bagiku Mami bukan cuma ibu mertua yang teramat baik. Mami adalah pengganti ibuku yang entah berada dimana. Dari Mami aku merasakan kasih sayang seorang ibu. Dan sekarang aku mendengar kabar kalau wanita berhati mulia itu telah tiada."Udah, kita ke sana sekarang?" tawar lelaki beraroma wangi maskulin tersebut.Aku mengangguk sembari mengusap pipiku yang basah.Begitu tiba di kediaman Papi, hampir semua sanak keluarga sudah berkump

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kabar

    "Dokter Nafisa?" gumamku nyaris tak terdengar. Bahkan oleh diriku sendiri. Saat mata dokter cantik itu terpaku ke menatapku, aku mengangguk kecil sembari tersenyum kaku. Sorot matanya menunjukkan keterkejutan saat melihat keberadaanku. Padahal jelas kudengar tadi dia bertanya tentang Dokter Rahardian.Apa dia tidak tahu kalau Dokter Rahardian akan ke sini bersamaku?Aku menoleh ke arah Dokter Rahardian. Lelaki itu juga sepertinya sangat terkejut melihat keberadaan gadis yang pernah dijodohkan oleh orang tuanya dengan dirinya. Mungkin dia tidak menyangka, di saat ia ingin memperkenalkanku pada orang tuanya, justru ada gadis yang pernah dijodohkan dengannya itu di sana.Sejurus kemudian, aku melihat Dokter Rahardian menoleh ke arah ibu tirinya dengan tatapan tidak suka. Setelah itu ia menghela napas dan bersikap seperti tidak ada apa-apa. Ia kembali menatap Dokter Nafisa."Udah dari tadi, Sa?" sapa Dokter Rahardian."U-udah." Dokter Nafisa kemudian berjalan perlahan ke arah kami dan du

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Perempuan Cantik

    "Siap ketemu calon mertua?" canda Dokter Rahardian begitu aku membukakan pintu. Bibirnya tersenyum lebar dengan kedua bola mata berbinar terang. Aku tidak tahu sejak kapan dokter itu jadi seceria ini."Aku takut, nih." Aku memang takut kalau-kalau orang tua Dokter Rahardian tidak menerimaku dengan baik. Apalagi mengingat status kesehatanku."Kenapa?" Binar di matanya kini menghangat."Aku takut mereka enggak suka sama aku. Kamu tahu sendiri gimana kondisiku." Aku memajukan bibir bawah. Hatiku risau memikirkan itu.Dokter Rahardian mengambil jemariku dan menempelkan ke dadanya. "Dengarkan aku!" pintanya dengan wajah serius. "Kita ketemu mereka bukan untuk meminta mereka untuk suka sama kamu atau enggak. Apalagi meminta persetujuan. Aku cuma ingin ngenalin calon istriku ke mereka. Itu doang."Perasaanku kini semakin campur aduk. Antara terharu dan kasihan kepada calon suamiku itu. Aku terharu karena lelaki itu tidak menyimpan keraguan sedikitpun untuk menikahiku, tetapi aku juga kasihan

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Pilihanmu

    Lama aku menjawab permintaan Mami. Karena bagiku itu tidak mudah. Meski aku tahu, Mas Reno saat ini seperti apa. Namun, lelaki itu hanya masa lalu bagiku. Bahkan dia adalah orang yang menghancurkan hidupku, membunuh anakku, dan merampas masa depanku. Sudah cukup aku berurusan dengan Mas Reno. Aku ingin melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masa lalu, seperti saat-saat terakhir ini."Mas Reno harus punya semangat hidup, dengan atau tidak adanya aku, Mi. Karena seperti apapun, kami berdua sudah punya kehidupan masing-masing. Ini juga dulu yang Mas Reno mau, kan, Mi?"Sebenarnya aku tidak tega mengatakan itu kepada Mami, hanya saja aku tidak mau memberi harapan palsu pada Mami. Perpisahan ini keputusan bersama. Bahkan dulu Mas Reno yang menginginkannya. Toh, hidup dan mati bukan di tangan manusia.Ah, aku jadi teringat Cilla. Bagaimana aku menanti kehadiran anak itu selama delapan tahun pernikahan. Bagaimana bahagianya aku saat tahu ternyata di rahimku bersemayam sebuah janin yang aku ri

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Perasaan

    Dokter Rahardian menepati janjinya. Ia menjemputku setelah acara selesai, menjelang magrib. Mami dan Papi mengantarku sampai teras. Mami terlihat begitu berat melepasku, berkali-kali dia memelukku dan menangis."Mami harus sehat. Besok-besok aku ke sini lagi. Pokoknya Mami harus sehat, oke?" Aku berusaha memberi semangat pada mantan ibu mertuaku itu."Kalau kamu ada apa-apa, hubungi Mami, Sil! Mami selalu ada buat kamu," ucap wanita yang masih memegang lenganku dengan erat itu."Iya, Mi, pasti. Aku akan sering main ke sini nanti."Mami mengangguk kemudian sekali lagi memelukku. Setelahnya aku berpamitan pada Papi. Lelaki itu tampak lebih tegar daripada Mami. Ia menepuk punggungku dengan sayang, kemudian berkata, "Jaga diri kamu baik-baik, Sil!""Iya, Pi," jawabku. Dan pada saat itu, aku bisa melihat Mas Reno. Laki-laki itu tampak sedang menatap ke arahku dari balik jendela kaca yang ada di kamarnya. Saat menyadari aku melihat dirinya, ia pergi dan tidak bisa aku lihat lagi.Ah, Mas Re

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Rindu

    "Mas, apa yang kamu lakukan?" Aku membekap mulutku sendiri. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku lihat ini.Seluruh dinding kamar Mas Reno dipenuhi dengan foto-foto kami berdua di berbagai momen dan berbagai ukuran. Setiap sudut ruang berukuran 6x5 meter itu juga dipenuhi dengan barang-barang kenangan kami berdua sejak pacaran. Bahkan beberapa dari barang-barang itu sebelumnya sudah aku simpan di gudang rumah kami dulu karena tidak terpakai. Namun, sekarang semua itu terpajang dengan rapi di kamar ini.Ada dua buah manekin yang ditaruh tak jauh dari ranjang, dipakaikan kaos couple pertama yang kami beli saat ke Bali. Selain itu, dua manekin itu juga dililit dengan syal rajut couple yang kami beli saat ke Dieng, Wonosobo. Dan bagian bawahnya dililit dengan kain songket couple milik kami.Maksud kamu apa, Mas? Maksud kamu apa? Bukannya kamu menceraikanku karena ingin bisa bersatu dengan Bulan? Terus kenapa dengan ini semua? Maksudnya apa?Aku berjalan mendekati Mas Reno, me

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kamar Mas Reno

    Aku tertegun mendengar perkataan Dokter Rahardian. Sepersekian detik, bumi seperti berhenti berputar. Bagaimana tidak? Seorang dokter muda yang tampan dan mapan, ingin menikah dengan janda pengidap HIV seperti aku? Pasti ada yang salah dengan Dokter Rahardian."Sil, kenapa malah bengong?" Dokter Rahardian melambaikan telapak tangannya di depan wajahku."Jangan bercanda, Dok," sahutku lalu terkekeh. Hidupku udah sebercanda itu. Berusaha mempertahankan pernikahan, justru yang aku dapat penyakit mematikan."Emang aku terlihat kayak lagi bercanda, ya?" Sorot mata Dokter Rahardian lurus menembus pupil mataku.Meski ada debar aneh saat ditatap seperti itu, aku berusaha mengabaikannya. Aku memilih mengangguk mengiyakan pertanyaan Dokter Rahardian. Bagaimana mungkin ucapannya itu serius. Mau cari mati apa Dokter Rahardian? "Terus, aku harus pakai bahasa apa biar enggak terdengar bercanda buat kamu, Sil?" tanyanya lagi."Dok, Dokter ini masih muda, tampan, dan mapan pula. Mau cari gadis yan

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Perasaan Lain

    Satu tahun sudah aku meninggalkan kota tempat tinggalku dan Mas Reno sebelumnya. Aku memang sengaja ingin memulai hidup baru. Tak lama setelah kepindahanku, Dokter Rahardian juga dimutasi ke kota tempat tinggalku juga. Sehingga kami kembali bertemu karena dia kembali menjadi dokter yang menanganiku. Tak hanya itu bahkan Dokter Rahardian membimbingku untuk menjadi relawan yang bergerak di bidang HIV. Dan aku menikmati itu.Saat sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang memiliki virus mematikan yang sama dengan aku, aku jadi merasa punya teman. Aku tidak sendirian berperang dengan virus mengerikan tersebut. Aku benar-benar berusaha melupakan semua masa laluku. Tentang Mas Reno, Mami, ataupun Papi. Meski saat sendiri, aku sering menangis karena masa lalu kami terlalu berharga untuk dinodai seperti ini. Namun, tak ada lagi yang bisa aku lakukan selain terus melangkah dan menatap ke depan tanpa menoleh ke belakang lagi.Hari ini Dokter Rahardian mengajakku seminar di kota tempat Ma

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kukembalikan

    "Sejauh ini kondisi Ibu cukup baik," ucap dokter yang dipanggil Papi untuk datang ke rumah setelah memeriksa kondisi Mami. "Hanya saja, kalau bisa Ibu dibuat biar enggak banyak pikiran dulu. Ibu pingsan karena stress yang cukup berat. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ibu," jelas dokter langganan keluarga Papi.Aku, Papi, dan Mas Reno mengangguk dengan kompak. Tidak ada satu pun dari kami yang menyahut penjelasan dokter tersebut. Sepertinya pikiran kami bertiga sama, kalau Mami sampai pingsan seperti ini karena pernikahanku dan Mas Reno yang sudah berakhir. Namun, apa boleh buat. Nasi telah menjadi bubur. Jalan takdir memang sudah menggariskan kami untuk berpisah.Malam ini, Mami meminta untuk tidur bersamaku. Kami bercerita sampai larut tentang masa lalu. Saat aku masih SMA dulu dan cerita kami yang lainnya. Meski berkali-kali aku meminta Mami untuk tidur, tetapi wanita itu masih terus bercerita tidak memedulikan perintahku."Sampai kapanpun, Mami tetap Mami kamu, Sil. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status