Share

Hasil Tes

Penulis: Srirama Adafi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-29 18:21:48

Mas Reno mengurai pelukannya. Dengan mata merah dan basah, lelaki itu menatapku sembari tersenyum. Senyum di dalam tangis. Namun, kali ini tangis bahagia.

Berkali-kali lelaki itu mengecup keningku. Sampai akhirnya bibir kami tak berjarak lagi. Saling bertaut, meluapkan rasa cinta dan bahagia. Lembut, tak saling menuntut. Cukup lama. Sampai aku kehabisan udara. Perlahan Mas Reno memundurkan kepalanya, kemudian kembali mengecup keningku.

"Sayang, i love you, so much!" ucap Mas Reno sembari menatapku dalam.

"I too."

Kamar mandi ini menjadi saksi kebahagiaan kami yang tak terkira. Kehidupan baru segera akan kami mulai.

Mas Reno menggendongku ke kamar, kemudian membaringkanku dengan hati-hati di ranjang. Senyum tak lepas sedetik pun dari bibirnya.

"Kamu tunggu di sini aja, ya! Mas ambil sarapan. Kita sarapan di kamar aja. Jangan gerak, jangan kemana-mana!" pesan Mas Reno.

"Ih, lebay, deh!" protesku sembari mencebikkan bibir.

"Tuh, kan!" sungutnya.

Mas Reno kemudian mengelus dan mencium pe
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
sulikah
Kadang gedek dengan sisi banyak drama menye seharusnya positif thinking ucapan adalah doa
goodnovel comment avatar
Yenie yul Rompis
novel ini bagus ku suka cuma klo mau pake bahasa inggris hrs yg benar... seperti i love you so much trus jawabnya me too bukan i too......
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mudah2an kmu gpp sehat semua nya ta Sil dn kmu juga beneran hamil dn kehamilan mu sehat .juga begitu dgn Reno g terkena vutus HIV .juga sehat2 aja ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Depresi dan Bunuh Diri

    Jantungku serasa berhenti berdetak mendengar berita yang Mami sampaikan. Lututku pun begitu lemas. Keringat dingin seketika membasahi kening.Lalu bagaimana dengan Mas Reno dan aku? Mungkinkah Mas Reno .... Ah, aku tak sanggup membayangkannya.Tuhan, tolong, jauhkan virus mengerikan itu dari kami! Aku tak sanggup. Aku takut. Apalagi ada janin di rahimku. Tolong, Tuhan! Tolong kami kali ini!"Kalian ... sebaiknya langsung periksa saja!" perintah Mami.Seketika tubuhku ambruk. Tenagaku seperti lenyap seketika. Sampai lututku tak mampu menopang lagi."Dek!" seru Mas Reno.Digendongnya segera tubuhku untuk didudukkan di sofa kamar rawat inap Mas Randi."Minum dulu, Sil!" Mami memberikan sebotol minuman yang masih utuh, Mas Reno menerimanya kemudian membuka tutupnya. Mami memasukkan sedotan ke dalamnya "Minum dulu, Sayang!" pinta Mas Reno.Aku hanya meneguk dua tegukan. Tenggorokanku seperti tercekat sehingga susah sekali untuk menelan."Semua pasti baik-baik saja! Kamu harus tenang, Dek!

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Bukti Kesalahan

    "Siapa, Dek?" tanya Mas Reno saat keluar dari kamar mandi."Ibunya Bulan," ucapku tanpa suara. Karena sambungan telepon dengan ibu Bulan masih terhubung"Nanti aku sampaikan sama Mas Reno, ya, Bu. Nanti kami usahakan untuk bantu sebisa kami," ucapku pada Ibu Bulan."Iya, Nak. Terima kasih sekali. Saya enggak tahu mau minta tolong sama siapa lagi. Kami enggak punya siapa-siapa," ucapnya sambari menangis."Iya, Bu. Enggak apa-apa."Aku mendekati Mas Reno yang sedang menyisir rambutnya setelah selesai bicara dengan Ibu Bulan di ponsel Mas Reno."Ada apa ibunya Bulan telepon?" tanya Mas Reno sembari menatapku dari pantulan cermin.Aku tak langsung menjawab. Hatiku sangat gundah mengetahui Bulan juga positif HIV. Bagaimana kalau besok hasil tes kami positif juga? Kenapa Mas Reno mudah sekali dirayu Bulan? Kalau jadi begini, aku juga yang kena. Bahkan anak dalam kandunganku pun ikut kena dampaknya. Kalau begini aku harus menyalahkan siapa?"Dek?" Mas Reno berbalik menghadapku. "Ada apa?""

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Hasil Tes

    "Kamu luar biasa, ya, Mas?" sindirku sembari menatapnya sinis. "Niat banget kamu buat selingkuh, ya?""Enggak, Dek! Bukan gitu!" bantahnya."Bukan gitu, gimana? Bahkan kamu sampai punya hape dua," ucapku kecewa."Dek, ini ....""Mana kuncinya?" Aku memotong kalimat Mas Reno."Sayang, please! Dengarkan Mas dulu!" pintanya."Dengar apa lagi? Kalau isi hape itu foto-foto mesra kalian? Obrolan mesra kalian? Iya?" bentakku.Entah, aku sendiri tak mengerti. Akhir-akhir ini aku begitu mudah emosi. Bahkan sampai membentak Mas Reno seperti ini."Dek, itu, kan, sudah berlalu.""Terus kenapa masih disimpan? Kamu masih ingin mengenangnya? Iya? Kamu sayang banget kenangan kalian terbuang?" cerocosku sembari menatap kecewa pada Mas Reno."Enggak, Dek! Enggak!" bantahnya. "Aku lupa sama hape ini. Kan, setelah peristiwa itu aku pakai mobil kamu.""Bohong!""Serius, Sayang! Ya, sudah, sini Mas buang sekarang," bujuknya."Enggak!" seruku sembari langsung mengambil kotak itu. "Yang ada enggak bakal kamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Ending

    "Negatif, Dok?" tanyaku dan Mami bersamaan.Dokter tersebut mengangguk sembari tersenyum. Sementara aku dan Mami saling berpandangan saking bahagianya. Mas Reno pun tanpa aba-aba langsung memelukku di depan dokter dan Mami."Kita negatif, Dek! Kita negatif!" serunya.Aku sampai menitikkan air mata saking bahagianya. Mami merengkuhku dan Mas Reno. Kami bertiga saling berpelukan, menangis karena kebahagiaan. Malam harinya di rumah Mami, Mami dan Papi mengadakan tasyakuran. Untuk kehamilanku dan hasil tes kami yang negatif. Walaupun aku tahu, Mami tak bisa seratus persen bahagia karena masalah yang sedang menimpa Mas Randi dan Viola. Namun, wanita itu terlihat berusaha menutupinya.Hari berganti dengan begitu cepat. Viola divonis hukuman lima tahun penjara dan Mas Randi atas kasus penggelapan dana perusahaan dan perzinahan mendapat vonis tujuh tahun. Papi Viola pun divonis tiga tahun. Keluarga besar Viola hancur. Maminya menjual rumah mereka dan membawa anak-anak Viola. Kata Mami merek

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Season 2 Bab 1 (Pingsan)

    Usia bayi kami sudah tiga bulan saat aku mulai menyadari Mas Reno tampak lebih kurus dari sebelumnya. Padahal nafsu makan dan aktivitasnya tidak banyak berubah. Malam hari pun ia tak lagi ikut begadang menjaga Cilla karena aku tidak tega. Siang dia sudah cukup lelah bekerja untuk kesejahteraan kami, jadi biar malam hari aku yang mengurus bayi kami, Priscillia Salsabila. Bayi cantik yang biasa kami panggil Cilla. Namun, aku mengamati berat badan Mas Reno saat ini menyusut cukup jauh dari sebelum kami mempunyai anak."Mas, coba deh, kamu timbang!" saranku saat menemani Mas Reno sarapan sebelum ke kantor."Kenapa emangnya? Aku kegemukan, ya?" Mas Reno menyengir kuda mengajak bercanda.Aku menautkan kedua alis. Tak menanggapi candaannya. Aku memang paling khawatir kalau sudah menyangkut kesehatan orang-orang yang kucintai. "Emang kamu enggak merasa kalau badan kamu kurusan, Mas?""Kamu ngerasa gitu?"Aku mengangguk. "Tuh, kemeja kamu juga kayak kebesaran gitu.""Kayaknya emang iya, sih.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kabar Buruk

    Kakiku laksana tidak menapak bumi saat mendengar berita Mas Reno pingsan. Rasa takut seperti awan hitam yang mengepul sangat besar dan tiba-tiba saja menyelimutiku. Kini seolah-olah aku bisa tahu bahwa ketakutanku selama ini akan menjadi kenyataan. Padahal bisa saja sebenarnya Mas Reno hanya kelelahan. Namun, hati kecilku berkata Mas Reno pingsan bukan karena itu."Mbak, tolong pesankan taksi online sekarang!" titahku pada Mbak Sum setelah menutup telepon dari Kinan."Baik, Bu. Tujuannya kemana?"Kukatakan rumah sakit dimana Mas Reno saat ini berada. Aku langsung mengambil tas dan gendongan Cilla kemudian setelah taksi online yang dipesan Mbak Sum datang, kami pergi bertiga.Sepanjang perjalanan, aku berusaha untuk bersikap tenang. Aku takut kalau aku terlalu cemas, akan mempengaruhi Cilla yang sudah tidak rewel lagi. Karena saat ini anak itu bahkan sudah mau digendong oleh Mbak Sum. Sehingga saat aku menemui Mas Reno, Cilla dibawa Mbak Sum jalan-jalan di luaran rumah sakit."Mas, kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Harapan

    Nyawaku belum terkumpul sepenuhnya setelah mendengar vonis dari dokter. Namun, Dokter Heru rupanya tak membiarkan aku untuk sedikit saja bisa bernapas. Dokter dengan kaca mata berbingkai hitam itu kembali berkata, "Sebaiknya Ibu dan anak Ibu, segera melakukan tes juga."Aku membuka mulut, tetapi yang keluar hanya udara tanpa suara."Kami tahu, Ibu pasti sangat syok, tapi demi kebaikan semua, kami sarankan Ibu dan anak-anak dari Pak Reno segera melakukan tes juga.""Ta-tapi, Dok. S-sebelumnya kami sudah pernah tes. Dan waktu itu kami berdua negatif. Kenapa sekarang jadi positif, Dok? Apa mungkin tes seperti itu bisa salah?" Aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Mas Reno positif HIV. Enggak! Dokter Heru pasti salah! Kami pernah tes, dan kami berdua negatif! Aku akan minta Dokter Heru untuk tes ulang.Dokter Heru menghela napas. Raut lelaki dengan usia sekitar 50 itu cukup tenang. Sepertinya dokter itu telah sangat terbiasa menghadapi keluarga pasien yang bereaksi sepertiku."Be

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Di Luar Dugaan

    "Kalau Reno enggak kenapa-kenapa, terus kenapa kamu nangis gini?" tanya Mami. Sepertinya wanita itu tidak mudah untuk aku bohongi."Mas Reno ... kena meningitis, Mi," jawabku akhirnya. "Sisil takut ...."Mami langsung memelukku. "Reno pasti sembuh, Sil. Nanti Mami akan minta biar Reno ditangani dokter terbaik di sini. Kamu tenang aja!"Namun, air mataku tak bisa begitu saja berhenti mengalir karena aku tahu sakit Mas Reno yang sebenarnya. Suamiku itu seumur hidupnya tidak akan pernah bisa sembuh. Bahkan ada kemungkinan aku dan Cilla ikut terkena juga."Sudah, Sil. Semua pasti baik-baik aja. Mami sama Papi akan pilihkan pengobatan yang terbaik untuk Reno." Mami terus mengelus punggungku dengan lembut."Ma ...." Mas Reno memanggilku tanpa membuka matanya."Iya, Mas. Gimana?" Mami mengurai pelukan dan kami langsung mendekati Mas Reno."Pusing ...." Mas Reno mencengkeram kepalanya. "Tolong, mintain obat," pintanya masih sambil memejamkan mata."Sebentar aku tanya perawat dulu, Mas." Karen

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02

Bab terbaru

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Ending

    "Siapa, Sil, yang meninggal?" tanya Dokter Rahardian sembari menepikan mobilnya.Aku menoleh ke arah laki-laki itu dengan lelehan air mata di pipi. Bibirku seperti membeku sehingga tidak bisa langsung menjawab pertanyaan calon suamiku itu.Tak banyak bertanya lagi, Dokter Rahardian langsung memelukku. Memang hanya itu yang aku butuhkan saat ini. Cukup lama aku menangis di pelukan Dokter Rahardian sampai akhirnya aku sedikit tenang dan bisa berbicara."Mami meninggal .... Mami udah meninggal ...." Tangisku kembali pecah dan Dokter Rahardian kembali memelukku.Bagiku Mami bukan cuma ibu mertua yang teramat baik. Mami adalah pengganti ibuku yang entah berada dimana. Dari Mami aku merasakan kasih sayang seorang ibu. Dan sekarang aku mendengar kabar kalau wanita berhati mulia itu telah tiada."Udah, kita ke sana sekarang?" tawar lelaki beraroma wangi maskulin tersebut.Aku mengangguk sembari mengusap pipiku yang basah.Begitu tiba di kediaman Papi, hampir semua sanak keluarga sudah berkump

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kabar

    "Dokter Nafisa?" gumamku nyaris tak terdengar. Bahkan oleh diriku sendiri. Saat mata dokter cantik itu terpaku ke menatapku, aku mengangguk kecil sembari tersenyum kaku. Sorot matanya menunjukkan keterkejutan saat melihat keberadaanku. Padahal jelas kudengar tadi dia bertanya tentang Dokter Rahardian.Apa dia tidak tahu kalau Dokter Rahardian akan ke sini bersamaku?Aku menoleh ke arah Dokter Rahardian. Lelaki itu juga sepertinya sangat terkejut melihat keberadaan gadis yang pernah dijodohkan oleh orang tuanya dengan dirinya. Mungkin dia tidak menyangka, di saat ia ingin memperkenalkanku pada orang tuanya, justru ada gadis yang pernah dijodohkan dengannya itu di sana.Sejurus kemudian, aku melihat Dokter Rahardian menoleh ke arah ibu tirinya dengan tatapan tidak suka. Setelah itu ia menghela napas dan bersikap seperti tidak ada apa-apa. Ia kembali menatap Dokter Nafisa."Udah dari tadi, Sa?" sapa Dokter Rahardian."U-udah." Dokter Nafisa kemudian berjalan perlahan ke arah kami dan du

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Perempuan Cantik

    "Siap ketemu calon mertua?" canda Dokter Rahardian begitu aku membukakan pintu. Bibirnya tersenyum lebar dengan kedua bola mata berbinar terang. Aku tidak tahu sejak kapan dokter itu jadi seceria ini."Aku takut, nih." Aku memang takut kalau-kalau orang tua Dokter Rahardian tidak menerimaku dengan baik. Apalagi mengingat status kesehatanku."Kenapa?" Binar di matanya kini menghangat."Aku takut mereka enggak suka sama aku. Kamu tahu sendiri gimana kondisiku." Aku memajukan bibir bawah. Hatiku risau memikirkan itu.Dokter Rahardian mengambil jemariku dan menempelkan ke dadanya. "Dengarkan aku!" pintanya dengan wajah serius. "Kita ketemu mereka bukan untuk meminta mereka untuk suka sama kamu atau enggak. Apalagi meminta persetujuan. Aku cuma ingin ngenalin calon istriku ke mereka. Itu doang."Perasaanku kini semakin campur aduk. Antara terharu dan kasihan kepada calon suamiku itu. Aku terharu karena lelaki itu tidak menyimpan keraguan sedikitpun untuk menikahiku, tetapi aku juga kasihan

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Pilihanmu

    Lama aku menjawab permintaan Mami. Karena bagiku itu tidak mudah. Meski aku tahu, Mas Reno saat ini seperti apa. Namun, lelaki itu hanya masa lalu bagiku. Bahkan dia adalah orang yang menghancurkan hidupku, membunuh anakku, dan merampas masa depanku. Sudah cukup aku berurusan dengan Mas Reno. Aku ingin melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang masa lalu, seperti saat-saat terakhir ini."Mas Reno harus punya semangat hidup, dengan atau tidak adanya aku, Mi. Karena seperti apapun, kami berdua sudah punya kehidupan masing-masing. Ini juga dulu yang Mas Reno mau, kan, Mi?"Sebenarnya aku tidak tega mengatakan itu kepada Mami, hanya saja aku tidak mau memberi harapan palsu pada Mami. Perpisahan ini keputusan bersama. Bahkan dulu Mas Reno yang menginginkannya. Toh, hidup dan mati bukan di tangan manusia.Ah, aku jadi teringat Cilla. Bagaimana aku menanti kehadiran anak itu selama delapan tahun pernikahan. Bagaimana bahagianya aku saat tahu ternyata di rahimku bersemayam sebuah janin yang aku ri

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Perasaan

    Dokter Rahardian menepati janjinya. Ia menjemputku setelah acara selesai, menjelang magrib. Mami dan Papi mengantarku sampai teras. Mami terlihat begitu berat melepasku, berkali-kali dia memelukku dan menangis."Mami harus sehat. Besok-besok aku ke sini lagi. Pokoknya Mami harus sehat, oke?" Aku berusaha memberi semangat pada mantan ibu mertuaku itu."Kalau kamu ada apa-apa, hubungi Mami, Sil! Mami selalu ada buat kamu," ucap wanita yang masih memegang lenganku dengan erat itu."Iya, Mi, pasti. Aku akan sering main ke sini nanti."Mami mengangguk kemudian sekali lagi memelukku. Setelahnya aku berpamitan pada Papi. Lelaki itu tampak lebih tegar daripada Mami. Ia menepuk punggungku dengan sayang, kemudian berkata, "Jaga diri kamu baik-baik, Sil!""Iya, Pi," jawabku. Dan pada saat itu, aku bisa melihat Mas Reno. Laki-laki itu tampak sedang menatap ke arahku dari balik jendela kaca yang ada di kamarnya. Saat menyadari aku melihat dirinya, ia pergi dan tidak bisa aku lihat lagi.Ah, Mas Re

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Rindu

    "Mas, apa yang kamu lakukan?" Aku membekap mulutku sendiri. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku lihat ini.Seluruh dinding kamar Mas Reno dipenuhi dengan foto-foto kami berdua di berbagai momen dan berbagai ukuran. Setiap sudut ruang berukuran 6x5 meter itu juga dipenuhi dengan barang-barang kenangan kami berdua sejak pacaran. Bahkan beberapa dari barang-barang itu sebelumnya sudah aku simpan di gudang rumah kami dulu karena tidak terpakai. Namun, sekarang semua itu terpajang dengan rapi di kamar ini.Ada dua buah manekin yang ditaruh tak jauh dari ranjang, dipakaikan kaos couple pertama yang kami beli saat ke Bali. Selain itu, dua manekin itu juga dililit dengan syal rajut couple yang kami beli saat ke Dieng, Wonosobo. Dan bagian bawahnya dililit dengan kain songket couple milik kami.Maksud kamu apa, Mas? Maksud kamu apa? Bukannya kamu menceraikanku karena ingin bisa bersatu dengan Bulan? Terus kenapa dengan ini semua? Maksudnya apa?Aku berjalan mendekati Mas Reno, me

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kamar Mas Reno

    Aku tertegun mendengar perkataan Dokter Rahardian. Sepersekian detik, bumi seperti berhenti berputar. Bagaimana tidak? Seorang dokter muda yang tampan dan mapan, ingin menikah dengan janda pengidap HIV seperti aku? Pasti ada yang salah dengan Dokter Rahardian."Sil, kenapa malah bengong?" Dokter Rahardian melambaikan telapak tangannya di depan wajahku."Jangan bercanda, Dok," sahutku lalu terkekeh. Hidupku udah sebercanda itu. Berusaha mempertahankan pernikahan, justru yang aku dapat penyakit mematikan."Emang aku terlihat kayak lagi bercanda, ya?" Sorot mata Dokter Rahardian lurus menembus pupil mataku.Meski ada debar aneh saat ditatap seperti itu, aku berusaha mengabaikannya. Aku memilih mengangguk mengiyakan pertanyaan Dokter Rahardian. Bagaimana mungkin ucapannya itu serius. Mau cari mati apa Dokter Rahardian? "Terus, aku harus pakai bahasa apa biar enggak terdengar bercanda buat kamu, Sil?" tanyanya lagi."Dok, Dokter ini masih muda, tampan, dan mapan pula. Mau cari gadis yan

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Perasaan Lain

    Satu tahun sudah aku meninggalkan kota tempat tinggalku dan Mas Reno sebelumnya. Aku memang sengaja ingin memulai hidup baru. Tak lama setelah kepindahanku, Dokter Rahardian juga dimutasi ke kota tempat tinggalku juga. Sehingga kami kembali bertemu karena dia kembali menjadi dokter yang menanganiku. Tak hanya itu bahkan Dokter Rahardian membimbingku untuk menjadi relawan yang bergerak di bidang HIV. Dan aku menikmati itu.Saat sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang memiliki virus mematikan yang sama dengan aku, aku jadi merasa punya teman. Aku tidak sendirian berperang dengan virus mengerikan tersebut. Aku benar-benar berusaha melupakan semua masa laluku. Tentang Mas Reno, Mami, ataupun Papi. Meski saat sendiri, aku sering menangis karena masa lalu kami terlalu berharga untuk dinodai seperti ini. Namun, tak ada lagi yang bisa aku lakukan selain terus melangkah dan menatap ke depan tanpa menoleh ke belakang lagi.Hari ini Dokter Rahardian mengajakku seminar di kota tempat Ma

  • Status WA Suamiku yang Disembunyikan   Kukembalikan

    "Sejauh ini kondisi Ibu cukup baik," ucap dokter yang dipanggil Papi untuk datang ke rumah setelah memeriksa kondisi Mami. "Hanya saja, kalau bisa Ibu dibuat biar enggak banyak pikiran dulu. Ibu pingsan karena stress yang cukup berat. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ibu," jelas dokter langganan keluarga Papi.Aku, Papi, dan Mas Reno mengangguk dengan kompak. Tidak ada satu pun dari kami yang menyahut penjelasan dokter tersebut. Sepertinya pikiran kami bertiga sama, kalau Mami sampai pingsan seperti ini karena pernikahanku dan Mas Reno yang sudah berakhir. Namun, apa boleh buat. Nasi telah menjadi bubur. Jalan takdir memang sudah menggariskan kami untuk berpisah.Malam ini, Mami meminta untuk tidur bersamaku. Kami bercerita sampai larut tentang masa lalu. Saat aku masih SMA dulu dan cerita kami yang lainnya. Meski berkali-kali aku meminta Mami untuk tidur, tetapi wanita itu masih terus bercerita tidak memedulikan perintahku."Sampai kapanpun, Mami tetap Mami kamu, Sil. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status