"Sialan! Ada apa dengan anak ini? Dengan serangan kuat dan cepat seperti itu, harusnya bocah tingkat Wolf Soul akan pingsan!" Hua Gu menggertakkan giginya dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Sepertinya malam ini aku bisa minum arak dengan cukup banyak, terimakasih 500 koin emasnya kakakku tercinta," ucap Hua Yun dengan senyum yang menggoda ke arah Hua Gu. Hua Gu hanya mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya kembali ke lapangan. Patriark Zong mengangguk pelan dan kembali mengambil sikapnya. "Kau cukup kuat... Baiklah..." Patriark Zong kembali menyerang Kai dan sama seperti sebelumnya, Kai hanya berhasil menghindari beberapa serangan. Nyatanya teknik Kai tidak mempan terhadap teknik yang digunakan Patriak Zong. Kai menggunakan teknik yang menitik beratkan pada gerakan menghindar serta serangan cepat, sedangkan teknik yang digunakan Patriark Zong lebih pada menyudutkan lawan dan membatasi pergerakannya. Dengan perbedaan kecepatan, tentulah Kai akan kalah. Tubuh Kai kemba
Kai menarik nafas dalam, ia membuat kuda-kuda dan mulai mengalirkan Qi yang ia miliki pada Muramasa Sword. Pedang itu yang awalnya hanya berwarna ungu gelap kini mulai bersinar terang. Kai merasakan pedang itu mulai menghisap Qi nya tanpa henti. Saat qi dalam tubuh aktif, pedang itu otomatis menghisap qi dari penggunanya. Pedang itu mengeluarkan aura yang mencekam membuat para junior di dalam sekte mundur satu langkah. Patriark Zong yang melihat hal itu cukup terkejut. Pasalnya pedang dengan kualitas tingkat rare tidak mudah dimiliki dan digunakan oleh kultivator di tingkat Liu Kai. "Bocah ini memiliki peluang keberuntungan yang tinggi." Patriark Zong tersenyum ke arah Kai. "Pedang yang bagus... Aku juga akan serius kali ini." Patriark Zong juga mengambil kuda-kuda. Kali ini ia menggenggam pedangnya dengan kedua tangan dan bersiap menerima serangan Kai. Kai yang juga sudah siap kemudian melesat maju sambil menghunuskan pedang muramasanya. Pertukaran serangan kembali terjadi, kali ini
Perbedaan antara Aura Pedang dan Hati Pedang terletak pada tingkatan penguasaan pedang. Kai di kehidupan lampaunya sudah menguasai Hati Pedang yang di mana hatinya sudah melekat dengan teknik pedang serta ikatan antara dirinya dengan pedang sudah sangat kuat hingga dapat membentuk hati pedang. Meski Kai berada di tubuh orang lain, jiwanya masih memiliki Aura Pedang serta Hati Pedang. Mendengar perkataan Patriark Zong, para Tetua tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya yang dalam. Bagaimana pun Hati Pedang adalah hal yang mustahil bagi mereka, bahkan memiliki Aura Pedang sudah menjadi pencapaian yang sangat tinggi bagi mereka dan memiliki Hati Pedang adalah hal yang selalu mereka dambakan dan kini mereka melihat seorang bocah yang entah darimana memiliki hal yang sangat mereka inginkan, tentulah mereka akan merasa sangat terkejut dengan hal itu. "Kakak... Apakah kau yakin itu adalah hati pedang sesuai dengan yang dikatakan ayah?" Hua Yun bertanya pada Hua Gu. Hua Gu mengangguk tanp
Para Petinggi Sekte Pedang Emas beserta Liu Kai kembali duduk di dalam tenda pertemuan. Mereka kini melanjutkan pertemuan yang sebelumnya tertunda, karena Patriark Zong memilih untuk memberikan wajah kepada Liu Kai. Saat ini Liu Kai sudah diterima sebagai sekutu dan jelas ia sekarang memiliki posisi yang sama dengan tetua sekte. Patriark Zong serta para tetua yang lain tampak diam, namun masing-masing tatapan mata mereka seolah-olah sedang berbincang satu sama lain. Liu Kai yang melihat hal ini hanya bisa mengerutkan keningnya. "Wigen... Menurutmu mengapa mereka menatap satu sama lain dan hanya diam?" Wigen tertawa kecil mendengar perkataan Liu Kai. "Mereka sedang berbincang melalui komunikasi essensi, setiap orang yang telah membentuk dantiannya dapat mengirim kan gelombang essensi satu sama lain untuk berbicara melalui batin mereka, tentu kau tidak mengerti hal itu." "Ahh, Seperti itu... Mereka terlihat sedang membicarakanku." Liu Kai tampak tidak terlalu terganggu dengan hal itu,
Sepanjang diskusi, Kai hanya mendengarkan. Ia mendapati kesimpulan bahwa Sekte Pedang Emas mencoba untuk membunuh orang-orang dari Lembah Hitam sebagai awal dari pergerakan mereka dan merampas harta benda serta hal apapun yang bisa membantu meningkatkan kultivasi. Para anggota sekte terus menaikkan tingkat kultivasi mereka, berharap bisa mengimbangi kekuatan dari sekte-sekte aliran hitam. "Rencana ini akan kita lakukan secara perlahan selama lima tahun ke depan. Jika kita memiliki kemungkinan yang tinggi, kita akan mulai untuk berperang. Saat ini kita hanya bisa bersembunyi sambil mengumpulkan kekuatan." Patriark Zong mengakhiri penyusunan rencana dengan kalimatnya, ia lalu menoleh ke arah Liu Kai. "Junior Han... Bagaimana denganmu?" Kai menarik nafas sebelum menjawab pertanyaan. "Aku berencana untuk berkelana dan memperkuat kultivasiku, serta mencari lebih banyak sekutu... Aku akan kembali ke sini dalam waktu tiga tahun." "Baiklah... Kalau begitu pertemuan ini aku akhiri, mulailah
Saat dalam perjalanan mengelilingi area Sekte, Liu Kai terhenti ketika ia melihat seorang gadis remaja tengah berlatih pedang, ia kemudian sembunyi di balik salah satu pohon dan mulai memperhatikan gadis itu berlatih. Gadis itu mempraktekkan seni pedang di bawah sinar rembulan, fitur indahnya tak luput dari pandangan Kai, di bawah sinar rembulan, keringat yang menetes pada dahinya terlihat bersinar dengan fitur wajah yang mempesona, wanita ini tak lain adalah Hua Jing. Beberapa saat Kai menonton Hua Jing berlatih ia mengerutkan keningnya dan menggumam. "Apa yang ia lakukan? Kenapa dia malah mempelajari teknik yang sangat tidak cocok dengannya?" Kai memutuskan untuk berjalan menghampiri Hua Jing, meskipun ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan Hua Jing, namun jika berurusan dengan seni pedang mau tidak mau Liu Kai tertarik untuk memberikan beberapa tips. Melihat kedatangan Liu Kai, Hua Jing mengerutkan keningnya merasa sedikit tidak senang, namun ia tetap mempertahankan kesopan
Ekspresi kompleks bisa terlihat jelas di wajah Hua Jing, ia merasa bahagia, kagum dan bersemangat, senyum lebar yang indah tak henti-hentinya menghiasi wajahnya saat Kai memperagakan Teknik Teratai Biru Volume 2 di hadapannya. Di sisi lain, di atas puncak gunung, Patriark Zong melayang di udara ditemani oleh Hua Gu, memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh Kai. Mereka bukannya memata-matai Kai, hanya saja, kekaguman mereka terhadap Kai membuatnya ingin mengetahui lebih jauh mengenai sosok Kai sendiri. Patriark Zong tersenyum saat melihat Kai mengajarkan teknik berpedang kepada Hua Jing, cucunya. "Teknik itu sangat baik untuk seorang wanita, setelah aku merasakan sendiri saat bertarung dengannya, teknik itu merupakan salah satu teknik berpedang terbaik yang pernah aku lihat." Mendengar hal itu, Hua Gu mengerutkan dahinya. "Bukankah teknik itu berasal dari daratan ini?" Patriark Zong menggelengkan kepala. "Tidak... Memang teknik itu sedikit mirip dengan teknik berpedang Sekte Gunun
Kai berlari dengan kecepatan yang stabil menjauhi daerah pemukiman Sekte Pedang Emas. Semakin lama ia berlari semakin dalam ia memasuki area hutan. Kegelapan mulai menyelimuti daerah di sekeliling Kai, meski hari masih siang, namun pepohonan rimbun serta dedaunan yang berukuran cukup besar menutupi sinar matahari. Aura mencekam mulai terpancar di area hutan yang dalam. Meskipun Kai di kehidupan lamanya tak kenal takut, namun kondisi tubuhnya saat ini masih tergolong lemah dan itu memberikan sedikit rasa khawatir di benaknya. Kai perlahan-lahan menyusuri area hutan, sebisa mungkin ia menyamarkan auranya agar tak mengundang perhatian hewan buas yang jauh lebih kuat dari dirinya sendiri. Sambil memperluas sense spritual nya, Kai memperhatikan area sekeliling nya sejauh lima puluh kilometer. Semenjak kualitas tubuh Kai naik ke tingkat Pendekar Kelas 1, ia juga dapat memperkuat jiwa spritual dari tubuh itu, membuat kekuatan spritualnya naik satu tingkat. "Wigen... Apakah kau yakin ini ar
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang