"Ais! Sialan!" Kai mengumpat keras saat menyaksikan mayat Raksasa Holy Soul yang jatuh terpanggang di tanah."Ada apa Kai?" Wigen bertanya karena penasaran."Tidak bisa! Kita harus segera bergegas pergi dari sini! Bajingan itu menghancurkan Talisman Komunikasi dan itu memancarkan kekuatan yang jauh, ini Talisman Komunikasi jarak jauh! Sudah pasti mereka menyiapkan hal ini! Sial!" Kai mengayunkan lengannya dan Muramasa Sword kembali padanya setelah berhasil membunuh seluruh Heavenly Soul yang ada. Kai dengan tegas melemparkan Muramasa Sword ke arah Raksasa Holy Soul yang masih terjebak di dunia ilusi dan Muramasa Sword segera melubangi tenggorokan Raksasa itu sebelum kembali ke tangan Kai.Kai berlari dengan kecepatan tinggi. Sambil menyerap seluruh Gumpalan Darah yang ada di sana. Meskipun dalam kesulitan, Kai tetap menjarah Harta Karun Sekte Lembah Timur, sebab ia tidak akan memiliki kesempatan kedua jika meninggalkannya begitu saja. Dengan bantuan Inventory, tidak sulit bagi Kai unt
Jarak antara Grand Elder Hong dengan Kai berkisar 1000km, namun selisih antara keduanya dengan cepat menipis akibat kecepatan Cakram Terbang milik Grand Elder Hong saat mengejar posisi Kai.Kai menggertakkan giginya dan terus berlari sambil sesekali mengaktifkan Bendera Array dan melemparkannya di sepanjang jalur lintasan yang ia lewati. Kai terus memikirkan dengan cepat hal apa yang harus ia lakukan untuk keluar dari krisis ini."Wigen! Aku membutuhkan Harta Karun Teleportasi!" Kai berteriak panik."Percuma, harta yang bisa kau beli dengan sisa Battle Poin hanya berjarak paling jauh 500km, itu masih akan tetap terdeteksi oleh Divine Sensenya!" Wigen ikut panik."Sialan! Aku benar-benar menyesal membeli Buku Array itu!" Kai menggelengkan kepalanya dengan cepat sembari dengan geram terus melempar beberapa Bendera Array ke titik tertentu.Kai tidak henti-hentinya memompa aliran darahnya hingga ke titik maksimal untuk mencoba menambah kecepatan, namun sekeras apapun ia mencoba, jarak ant
"Tidak ada gunanya!" Kai melemparkan Bendera Array ke tanah, ia merasa sangat frustasi, dari beberapa Formasi Array yang menjebak Grand Elder Hong, tidak ada satupun yang benar-benar menahannya. Jarak kekuatan di antara keduanya bagai celah jurang tanpa dasar. Tidak mungkin dengan kekuatan Kai saat ini bisa untuk mengalahkannya.Kedua bola mata Kai berkilat. "Tidak ada gunanya berlari lagi! Aku sudah muak! Untuk apa aku hidup lagi jika terus menerus di tekan seperti ini! Setidaknya, walau aku mati! Aku akan membuat pak tua ini cacat seumur hidup!"Kai bertekad untuk melawan Grand Elder Hong, meskipun peluangnya untuk menang tidak ada sama sekali, setidaknya ia tidak mati dalam penyesalan. "Maafkan aku Wigen, sepertinya kau harus kembali menjadi Malaikat Maut untuk ribuan tahun ke depan.""Yah... Apa mau di katakan? Setidaknya beri pak tua itu sedikit pelajaran!" Wigen juga tampaknya menerima keadaan.Enam puluh delapan Esensi Darah berputar di sekeliling Kai dan Naga Darah juga tampak
BOOM!Ledakan bergema pepohonan hangus terbakar dan bahkan tanah ikut terbakar hingga menjadi kawah berapi saat telapak tangan api merah menghantam Kai. Perisai Darah berhasil menahan serangan penuh itu, namun lapisan pertama hancur seluruhnya dan lapisan kedua terdapat retakan, tetapi Kai masih berdiri tegak setelah termundur beberapa langkah.Melihat hal ini, Hong Mogui membelalakkan kedua matanya, ia tidak menyangka serangannya yang bahkan dapat membunuh Holy Soul dengan mudah akan dihentikan oleh manusia setengah langkah Holy Soul belaka. "Harus kuakui kau memiliki banyak teknik yang aneh! Sekarang aku tahu, mengapa mahluk sepertimu harus dimusnahkan terlebih dahulu!"Kai menatap tegas ke arah Hong Mogui, tidak ada jejak ketakutan sedikitpun di matanya, ia sudah bertekad untuk bertarung hingga mati. Kai tidak diam di tempat, ia segera menghentakkan kaki kanannya ke depan dan meninju dengan keras ke depan. "Langkah Naga Azure! Tinju Pembunuh Dewa!"Udara meledak saat dua serangan t
Kai melayangkan Muramasa Sword di udara lalu bergegas membentuk Mantra Tangan dan Naga Api Raksasa berukuran ratusan meter muncul di udara sebelum meliuk dengan cepat ke arah Hong Mogui.Melihat hal itu. Hong Mogui lagi-lagi dibuat terkejut oleh Kai. Ia bisa mengetahui jenis api itu dari auranya. "Api Inti Bumi! Mustahil! Bocah kecil! Aku pasti akan mengorek seluruh rahasiamu!"Hong Mogui membentuk Mantra Tangan sebelum ratusan bola api berwarna merah pekat mengelilingi tubuhnya. Ia lalu menghentakkan tangannya ke depan dan segera, ratusan bola api itu menerjang ke arah Naga Api milik Kai.Naga Api Kai menelan sisa-sisa bilah cakaran dan membakarnya, itu sangat panas dan bahkan udara terbakar di sepanjang lintasannya. Bola-bola api merah itu menabrak Naga Api dengan gilanya.Cis! Cis!Bunyi tabrakan antara kedua jenis api terdengar, namun Naga Api tampaknya kalah, saat puluhan bola api menghantam tubuhnya, Naga Api mengecil dalam ukuran sebelum benar-benar menghilang, namun sebelum Na
Huuuu!Ketiga Bola Api Raksasa berwarna merah terik itu dilepaskan dan membebani ke arah Kai. Riak energi membakar udara dan area di sekitar tempat pertarungan menjadi gersang. Kai tidak dapat melakukan apapun tentang ini, ia bahkan tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Hong Mogui tertawa layaknya orang gila. "Matilah! Matilah!"Kai yang berpikir akan mati hari ini tidak akan pernah sekalipun menyangka bahwa dirinya kembali selamat dari maut. Saat ketiga bola api raksasa itu memasuki setengah jalan menuju Kai, ribuan tombak dengan diselimuti energi berwarna abu-abu melesat di udara dan menembaki bola api hingga ketiga bola api itu bergetar sebelum meledak secara bersamaan.BOOM!Ledakan Dahsyat melebar kesegala arah membentuk cincin api yang membakar apa saja yang dilewatinya. Saat ledakan energi akan menerpa Kai, seorang pria berjubah abu-abu melompat tepat di hadapan Kai dan menghalau ledakan itu menggunakan Perisai Energinya.Pria berjubah abu-abu itu menoleh ke arah Kai dan menganggu
Saat Ning Tiekun menatap tajam ke arah Hong Mogui, darah mengalir keluar dari sudut bibirnya, ia lalu menyekanya dan tatapan matanya masih berisi keyakinan teguh.Melihat hal itu, Hong Mogui kembali tertawa. "Tiekun kecil... Apakah serangan seribu tombak itu membebani tubuhmu? Sungguh menggelikan, selama ini aku tahu batasmu adalah lima ratus tombak, namun kau memaksakan diri demi bocah itu? Kau sungguh naif!""Entah aku salah atau tidak, tetapi aku tidak akan menyesalinya, selama aku masih berdiri di sini, aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya!" Ning Tiekun memutar tombaknya sebelum menancapkan ujungnya ke tanah dan mengambil sikap tegak lurus."Kalau begitu, aku ingin melihat apakah kau bisa menghentikanku!" Hong Mogui segera melesat ke arah Kai dengan kedua cakar dibebankan ke depan.Ning Tiekun langsung bergerak memblokir jalan Hong Mogui, ia mengayunkan tombaknya sebelum menusuk ke depan. Energi berbentuk tombak melesat lurus dari ujung tombaknya dan menyerang ke arah Hong Mog
BOOOM!!Ledakan dahsyat bergema hingga ratusan kilometer, riak-riak energi menghancurkan hutan dan bukit-bukit yang ada di sekitarnya dan bahkan Kai harus kembali terpental jauh akibat terhempas oleh energi hasil ledakan.Aaarrggghh!!Hong Mogui berteriak dengan amarah yang meledak-ledak saat paha kanannya berlubang dan darah mengucur keluar darinya. Ia berhasil menahan serangan terkuat Ning Tiekun, namun ujung tombak masih berhasil mengenai sedikit bagian paha kaki kanannya.Berbeda dengan Hong Mogui, Ning Tiekun tertembak seperti peluru ke tanah hingga menggerus tanah dan menciptakan parit sepanjang tubuhnya terseret. Ning Tiekun berkali-kali memuntahkan darah dan tombaknya patah menjadi dua bagian. Tabrakan yang sangat dahsyat itu membuat Ning Tiekun tidak lagi memiliki energi yang tersisa, ia tergeletak di tanah seolah-olah sudah tidak bernyawa.Kai yang terhempas sejauh ratusan meter memanfaatkan dorongan dari ledakan itu menjauh dari area itu sebelum berlari jauh, namun Hong Mog