Home / Fantasi / Soul System / 176. Beradu Tinju

Share

176. Beradu Tinju

Author: JeoseoungSaja
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kai menyentak Muramasa Sword dengan tegas ke bawah dan seketika Api Inti Bumi menyelubungi pedang itu. Kai mengeluarkan Hati Pedang miliknya untuk mengendalikan Muramasa Sword. Muramasa Sword melayang di udara saat Kai menggerakkannya menggunakan Niat Pedang. "Bunuh mereka!"

Muramasa Sword bergetar sebelum melesat ke arah Belasan Heavenly Soul dengan ekor api di belakangnya. Setelah melepas Muramasa Sword dan mengendalikannya, Kai beralih menatap ahli Holy Soul di hadapannya. "Maaf sudah membuat mu menunggu, sekarang kau bisa mati!"

"Bocah! Jangan sombong kau!" Raksasa itu mengalirkan Esensi Qi dengan gila-gilaan ke kedua lengannya hingga kedua lengannya diselimuti oleh aura berwarna hijau dan menghentakkan tinjunya dengan tegas ke arah Kai.

Kai mendengus dingin dan ikut mengayunkan tinjunya menyambut tinju dari sang Holy Soul.

BANG!

Ledakan energi melesat membentuk lingkaran ke segala arah dan menghancurkan apa saja yang ia lewati. Kai menggertakkan giginya dan tangan kanannya mengen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Soul System   177. Grand Elder Hong

    "Ais! Sialan!" Kai mengumpat keras saat menyaksikan mayat Raksasa Holy Soul yang jatuh terpanggang di tanah."Ada apa Kai?" Wigen bertanya karena penasaran."Tidak bisa! Kita harus segera bergegas pergi dari sini! Bajingan itu menghancurkan Talisman Komunikasi dan itu memancarkan kekuatan yang jauh, ini Talisman Komunikasi jarak jauh! Sudah pasti mereka menyiapkan hal ini! Sial!" Kai mengayunkan lengannya dan Muramasa Sword kembali padanya setelah berhasil membunuh seluruh Heavenly Soul yang ada. Kai dengan tegas melemparkan Muramasa Sword ke arah Raksasa Holy Soul yang masih terjebak di dunia ilusi dan Muramasa Sword segera melubangi tenggorokan Raksasa itu sebelum kembali ke tangan Kai.Kai berlari dengan kecepatan tinggi. Sambil menyerap seluruh Gumpalan Darah yang ada di sana. Meskipun dalam kesulitan, Kai tetap menjarah Harta Karun Sekte Lembah Timur, sebab ia tidak akan memiliki kesempatan kedua jika meninggalkannya begitu saja. Dengan bantuan Inventory, tidak sulit bagi Kai unt

  • Soul System   178. Grand Elder Hong Mengejar

    Jarak antara Grand Elder Hong dengan Kai berkisar 1000km, namun selisih antara keduanya dengan cepat menipis akibat kecepatan Cakram Terbang milik Grand Elder Hong saat mengejar posisi Kai.Kai menggertakkan giginya dan terus berlari sambil sesekali mengaktifkan Bendera Array dan melemparkannya di sepanjang jalur lintasan yang ia lewati. Kai terus memikirkan dengan cepat hal apa yang harus ia lakukan untuk keluar dari krisis ini."Wigen! Aku membutuhkan Harta Karun Teleportasi!" Kai berteriak panik."Percuma, harta yang bisa kau beli dengan sisa Battle Poin hanya berjarak paling jauh 500km, itu masih akan tetap terdeteksi oleh Divine Sensenya!" Wigen ikut panik."Sialan! Aku benar-benar menyesal membeli Buku Array itu!" Kai menggelengkan kepalanya dengan cepat sembari dengan geram terus melempar beberapa Bendera Array ke titik tertentu.Kai tidak henti-hentinya memompa aliran darahnya hingga ke titik maksimal untuk mencoba menambah kecepatan, namun sekeras apapun ia mencoba, jarak ant

  • Soul System   179. Aku Tidak Ingin Berlari Lagi

    "Tidak ada gunanya!" Kai melemparkan Bendera Array ke tanah, ia merasa sangat frustasi, dari beberapa Formasi Array yang menjebak Grand Elder Hong, tidak ada satupun yang benar-benar menahannya. Jarak kekuatan di antara keduanya bagai celah jurang tanpa dasar. Tidak mungkin dengan kekuatan Kai saat ini bisa untuk mengalahkannya.Kedua bola mata Kai berkilat. "Tidak ada gunanya berlari lagi! Aku sudah muak! Untuk apa aku hidup lagi jika terus menerus di tekan seperti ini! Setidaknya, walau aku mati! Aku akan membuat pak tua ini cacat seumur hidup!"Kai bertekad untuk melawan Grand Elder Hong, meskipun peluangnya untuk menang tidak ada sama sekali, setidaknya ia tidak mati dalam penyesalan. "Maafkan aku Wigen, sepertinya kau harus kembali menjadi Malaikat Maut untuk ribuan tahun ke depan.""Yah... Apa mau di katakan? Setidaknya beri pak tua itu sedikit pelajaran!" Wigen juga tampaknya menerima keadaan.Enam puluh delapan Esensi Darah berputar di sekeliling Kai dan Naga Darah juga tampak

  • Soul System   180. Kai Vs Hong Mogui

    BOOM!Ledakan bergema pepohonan hangus terbakar dan bahkan tanah ikut terbakar hingga menjadi kawah berapi saat telapak tangan api merah menghantam Kai. Perisai Darah berhasil menahan serangan penuh itu, namun lapisan pertama hancur seluruhnya dan lapisan kedua terdapat retakan, tetapi Kai masih berdiri tegak setelah termundur beberapa langkah.Melihat hal ini, Hong Mogui membelalakkan kedua matanya, ia tidak menyangka serangannya yang bahkan dapat membunuh Holy Soul dengan mudah akan dihentikan oleh manusia setengah langkah Holy Soul belaka. "Harus kuakui kau memiliki banyak teknik yang aneh! Sekarang aku tahu, mengapa mahluk sepertimu harus dimusnahkan terlebih dahulu!"Kai menatap tegas ke arah Hong Mogui, tidak ada jejak ketakutan sedikitpun di matanya, ia sudah bertekad untuk bertarung hingga mati. Kai tidak diam di tempat, ia segera menghentakkan kaki kanannya ke depan dan meninju dengan keras ke depan. "Langkah Naga Azure! Tinju Pembunuh Dewa!"Udara meledak saat dua serangan t

  • Soul System   181. Luka Mental

    Kai melayangkan Muramasa Sword di udara lalu bergegas membentuk Mantra Tangan dan Naga Api Raksasa berukuran ratusan meter muncul di udara sebelum meliuk dengan cepat ke arah Hong Mogui.Melihat hal itu. Hong Mogui lagi-lagi dibuat terkejut oleh Kai. Ia bisa mengetahui jenis api itu dari auranya. "Api Inti Bumi! Mustahil! Bocah kecil! Aku pasti akan mengorek seluruh rahasiamu!"Hong Mogui membentuk Mantra Tangan sebelum ratusan bola api berwarna merah pekat mengelilingi tubuhnya. Ia lalu menghentakkan tangannya ke depan dan segera, ratusan bola api itu menerjang ke arah Naga Api milik Kai.Naga Api Kai menelan sisa-sisa bilah cakaran dan membakarnya, itu sangat panas dan bahkan udara terbakar di sepanjang lintasannya. Bola-bola api merah itu menabrak Naga Api dengan gilanya.Cis! Cis!Bunyi tabrakan antara kedua jenis api terdengar, namun Naga Api tampaknya kalah, saat puluhan bola api menghantam tubuhnya, Naga Api mengecil dalam ukuran sebelum benar-benar menghilang, namun sebelum Na

  • Soul System   182. Pemberontak

    Huuuu!Ketiga Bola Api Raksasa berwarna merah terik itu dilepaskan dan membebani ke arah Kai. Riak energi membakar udara dan area di sekitar tempat pertarungan menjadi gersang. Kai tidak dapat melakukan apapun tentang ini, ia bahkan tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Hong Mogui tertawa layaknya orang gila. "Matilah! Matilah!"Kai yang berpikir akan mati hari ini tidak akan pernah sekalipun menyangka bahwa dirinya kembali selamat dari maut. Saat ketiga bola api raksasa itu memasuki setengah jalan menuju Kai, ribuan tombak dengan diselimuti energi berwarna abu-abu melesat di udara dan menembaki bola api hingga ketiga bola api itu bergetar sebelum meledak secara bersamaan.BOOM!Ledakan Dahsyat melebar kesegala arah membentuk cincin api yang membakar apa saja yang dilewatinya. Saat ledakan energi akan menerpa Kai, seorang pria berjubah abu-abu melompat tepat di hadapan Kai dan menghalau ledakan itu menggunakan Perisai Energinya.Pria berjubah abu-abu itu menoleh ke arah Kai dan menganggu

  • Soul System   183. Ning Tiekun vs Hong Mogui

    Saat Ning Tiekun menatap tajam ke arah Hong Mogui, darah mengalir keluar dari sudut bibirnya, ia lalu menyekanya dan tatapan matanya masih berisi keyakinan teguh.Melihat hal itu, Hong Mogui kembali tertawa. "Tiekun kecil... Apakah serangan seribu tombak itu membebani tubuhmu? Sungguh menggelikan, selama ini aku tahu batasmu adalah lima ratus tombak, namun kau memaksakan diri demi bocah itu? Kau sungguh naif!""Entah aku salah atau tidak, tetapi aku tidak akan menyesalinya, selama aku masih berdiri di sini, aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya!" Ning Tiekun memutar tombaknya sebelum menancapkan ujungnya ke tanah dan mengambil sikap tegak lurus."Kalau begitu, aku ingin melihat apakah kau bisa menghentikanku!" Hong Mogui segera melesat ke arah Kai dengan kedua cakar dibebankan ke depan.Ning Tiekun langsung bergerak memblokir jalan Hong Mogui, ia mengayunkan tombaknya sebelum menusuk ke depan. Energi berbentuk tombak melesat lurus dari ujung tombaknya dan menyerang ke arah Hong Mog

  • Soul System   184. Di Ujung Kematian

    BOOOM!!Ledakan dahsyat bergema hingga ratusan kilometer, riak-riak energi menghancurkan hutan dan bukit-bukit yang ada di sekitarnya dan bahkan Kai harus kembali terpental jauh akibat terhempas oleh energi hasil ledakan.Aaarrggghh!!Hong Mogui berteriak dengan amarah yang meledak-ledak saat paha kanannya berlubang dan darah mengucur keluar darinya. Ia berhasil menahan serangan terkuat Ning Tiekun, namun ujung tombak masih berhasil mengenai sedikit bagian paha kaki kanannya.Berbeda dengan Hong Mogui, Ning Tiekun tertembak seperti peluru ke tanah hingga menggerus tanah dan menciptakan parit sepanjang tubuhnya terseret. Ning Tiekun berkali-kali memuntahkan darah dan tombaknya patah menjadi dua bagian. Tabrakan yang sangat dahsyat itu membuat Ning Tiekun tidak lagi memiliki energi yang tersisa, ia tergeletak di tanah seolah-olah sudah tidak bernyawa.Kai yang terhempas sejauh ratusan meter memanfaatkan dorongan dari ledakan itu menjauh dari area itu sebelum berlari jauh, namun Hong Mog

Latest chapter

  • Soul System   420. Persiapan Rencana Awal

    Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen

  • Soul System   419. Murid Langsung

    Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang

  • Soul System   418. Liu Bingbing Mengikuti Ujian

    Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye

  • Soul System   417. Gongsun Wan'er

    Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam

  • Soul System   416. Yin Kematian

    Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida

  • Soul System   415. Musuh Lama Melintas Jalan yang Sama

    Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B

  • Soul System   414. Api Luan Biru

    Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b

  • Soul System   413. Kultivator Transformasi Soul

    Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg

  • Soul System   412. Frigid Life Crystal

    "Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang

DMCA.com Protection Status