Setelah memakan perjalanan yang cukup panjang akhirnya Maura sampai juga di kantor polisi dan ia segera menemui Savana di rumah sakit kantor kepolisian, ia datang dengan terburu-buru dan ia pun langsung menemui Savana melihat kedatangan Maura, Savana langsung menatap wajah adiknya itu dengan tatapan kosong sementara itu Maura langsung menyapa Savana."Hai Kak gimana kondisi Lo? Baik-baik aja kan?" tanya Maura pada Savana."Ya beginilah, Maura," jawab Savana yang masih merasakan sakit akibat melahirkan.Sebenarnya disatu sisi ia juga merasa bahagia karena bayi yang selama ini ia tunggu-tunggu kehadirannya akhirnya terlahir dengan selamat meskipun harus dibawa ke ruangan khusus karena bayi yang ada di dalam perutnya lahir dalam kondisi prematur."Sekarang mana bayi Lo?" tanya Maura keheranan."Dia tadi dibawa sama dokter keruangan khusus karena dia terlahir prematur," jawab Savana. "Oh gitu ya Kak," sahut Maura."Yaudah gue cuma pengen nengok bayi lo dan gue juga pengen tahu kondisi lo
Baru saja Maura akan pergi keluar karena sudah selesai menjenguk Savana tiba-tiba ia berpapasan dengan Aksa dan juga Mama Devi serta Papah Vino, ia pun langsung merasa terkejut. "Astaga!" ucap Maura secara spontan, dalam hatinya itu kejut terheran-heran."Kenapa Aksa dan juga orang tuanya datang ke sini dan kenapa bisa mereka sampai tahu jika Savana sudah melahirkan?" batin Maura dalam hatinya ketika berpapasan langsung dengan Mama Devi dan juga Papah Vino.Maura langsung menyapa Aksa dan orangtuanya begitu juga dengan Aksa yang langsung menyapa Maura."Maura kamu juga disini? Pasti kamu sudah menjenguk Savana dan juga bayinya ya?" tanya Aksa sambil menatap wajah Maura yang terlihat sangat gugup."Iya aku baru aja jenguk Kak Savana tapi sayang bayinya baru lahir udah masuk ruangan khusus, karena bayinya lahir prematur," jelas Maura mencoba menutupi kegugupannya, ia berusaha mencoba untuk tenang dan rileks di hadapan Aksa dan juga kedua orang tuanya. "Oh jadi gitu ya," ucap Mama Dev
"Yaudah Mama sama Papah mau keluar sebentar ya kalain berdua silahkan ngobrol," ucap Mama Devi yang merasa jika Aksa dan Savana memang sebenarnya harus berbicara tentang bagaimana hubungan mereka kedepannya. Mama Devi dan juga Papah Vino segera langsung ergi keluar sementara itu sekarang ini Aksa hanya dapat terdiam begitu juga dengan Savana yang bingung harus memulai pembicaraan dari mana karena yang jelas hanya ada rasa sakit hati dan rasa kecewa diantara keduanya akibat semah kesalahpahaman yang terjadi, semuanya merubah keduanya yang tadinya sangat deketa menjadi begitu sangat jauh dan asing seperti orang yang belum pernah kenal sebelumnya padahal seharusnya kehadiran buah hati ditengah-tengah mereka mampu mencairkan suasana dihubungan mereka.Gimana kabar kamu Mas?" tanya Savana pada Aksa, ia mencoba berani untuk mengawali pembicaraan yang terasa sangat canggung sementara itu Aksa hanya bisa terdiam."Aku baik," jawab Aksa, setelah itu Savana mengangguk."Pasti kamu bisa lebih b
Sekarang Aksa dan juga kedua orangtuanya sedang dalam perjalanan pulang. Selama didalam mobil Mama Devi hanya bisa terdiam begitu juga dengan Aksa yang sedang menyetir mobilnya, ia yakin jika keputusan yang ia ambil merupakan keputusan yang baik dan sudah ia pikirkan dengan sangat matang."Aku masih enggak percaya kalau hubungan Aksa dan juga Savana benar-benar udah enggak bisa dipertahankan, padahal aku sudah sangat berharap hubungan mereka kembali membaik seperti dulu. Semuanya terasa begitu sangat cepat, Aksa juga sama sekali enggak mau mengakui bayi yang terlahir dari dalam perut Savana. Aku juga bingung harus bagaimana disatu sisi aku kecewa dengan Aksa tapi disisi lain aku juga enggak bisa nyruh Aksa untuk terus mempertahankan rumah tangganya," batin Mama Devi dalam hatinya, ia hanya dapat menyenderkan tubuhnya pada kursi mobil dan matanya terus melihat kearah jendela mobil.Aksa juga masih belum bisa percaya jika hubungannya dengan Savana harus terhenti disini namun ia juga sud
Pertemuan Aksa dan juga Maura kali ini mereka membahas tentang perceraian Aksa dan juga Savana, saat in ia akan bercerita kepada Maura jika ia sudah yakin untuk menceraikan Savana. Hal itu membuat Maura merasa sangat bahagia ia merasa jika usahanya telah berhasil dan ia pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu ia lalu berbicara kepada Aksa jika keputusan yang Aksa ambil adalah keputusan yang terbaik.Aksa aku rasa keputusan kamu adalah keputusan terbaik, supaya kamu enggak ngerasa sedih terus, supaya kamu bisa lepas dari bayang-bayang masalalu rumah tangga kamu. Sekarang kamu harus fokus sama masa depan yang kamu miliki," ujar Maura sambil menatap mata Aksa dan mencoba untuk memberikan perhatian lebih kepada Aksa dan ia pun memberikan seluruh perhatiannya kepada Aksa agar Aksa merasa bahagia ketika diperhatikan oleh dirinya. "Iya Maura, aku rasa juga begitu. Aku rasa ini adalah keputusan terbaik untuk aku dan Savana jika kita sudah tidak bisa bersama lagi. Ini adalah sebuah pil
"Maura benar-benar keterlaluan emang bisa-bisanya dia telat kasih tahu kalau Savana udah melahirkan," gerutu Mama Maia yang merasa sangat heran dengan kelakuan putri kesayangannya itu,jangan-jangan waktu pagi-pagi dia itu yang katanya dia mau ada jadwal pemotretan. Apa dia mau jenguk Savana tapi kenapa dia bilang sama aku kalau dia mau melakukan pemotretan," batin Mama Maia dalam hatinya ia takut dengan perbuatan Maura yang akan melakukan tindakan macam-macam lagi dengan Savana apalagi saat Savana dalam kondisi habis melahirkan.Mama Maia tidak ingin Maura kembali nekat untuk menyakiti Savana. "Kayaknya kalau Maura sudah datang aku harus jenguk Savana deh. Aku enggak mungkin aja Papah kesana karena kondisi Papah yang saat ini lagi sakit aku gak mau Papah yang kondisinya saat ini sudah semakin membaik kembali sakit lagi karena terlalu banyak menjalankan aktivitas," batin Mama Maia dalam hatinya karena ia sungguh mengharapkan kesembuhan suaminya itu.Kebetulan saat ini Mama Maya sedang
Sementara itu tangis haru keluar dari mata Savana saat ia sudah bisa melihat kondisi bayi perempuan yang sangat cantik yang lahir dari rahimnya. "Yaampun sayang kamu cantik sekali Mama bersyukur memiliki kamu, kamu adalah harta yang paling berharga yang Mama miliki, kamu harus jadi wanita yang kuat ya. Sayang, kamu harus bisa menjadi wanita yang tegar, kamu bisa menjadi wanita yang cerdas dan bisa bermanfaat untuk banyak orang, batin Savana ketika pertama kali melihat wajah putri cantiknya yang begitu sangat memukau ia pun langsung menyeka air matanya,ia tidak ingin air matanya itu jatuh kedalam pipi mungil cantik itu.Rasa bersyukur putrinya telah lahir dengan selamat meskipun dalam kondisi kurang berat badan karena Putri tercintanya itu lahir dalam kondisi prematur."Sayang kamu kuat ya sayang ya karena Mama juga kuat. Mama yakin pasti kamu tumbuh menjadi anak yang cantik ceria dan juga sehat," batin Savana yg saat ini berusaha untuk tegar dan berusaha untuk kuat meskipun hatinya b
Diam-diam saat bayi mungil Savana belum diberikan kepada Savana ternyata orang suruhan Agri sudah lebih dulu memotret foto cantik bayi mungil itu untuk laporan kepada Agri dan agar Agri memberikannya pada Xabiru. Sementara itu dengan cepat Agri sudah mendapatkan foto itu, saat ini ia sedang berada di ruangan kerja Xabiru yang sangat mewah. Agri langsung berdecak kagum ketika ia berhasil mendapatkan foto itu. "Cantik dan lucu banget anak ponakan Pak Xabiru," batin Agri dalam hatinya saat terkagum dengan wajah mungil yang sangat cantik dan lucu itu.Iapun tidak ingin terus belama-lama untuk menyimpan foto itu sendirian dan ia langsung mengirim foto yang sama pada Xabiru. "Pak saya sudah kirimkan foto bayi itu," ucap Agri pada Xabiru yang awalnya sedang sibuk dengan layar laptop yang ada dihadapannya."Kamu sudah berhasil mendapatkan foto anak wanita itu?" tanya Xabiru merasa heran Agri begitu cepat sekali mendapatkan informasi-informasi tersebut."Sudah Pak, coba cek handphonenya,"jawab