Beranda / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 10 Dia Bahkan Tidak Mau Bertemu Denganku

Share

Chapter 10 Dia Bahkan Tidak Mau Bertemu Denganku

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-19 14:20:54

"Kita suami istri bukan hal aneh untuk berbagi kamar. Bukankah kau selalu memaksaku untuk berbagi kamar denganmu dan--" Samuel belum sempat menyelesaikan perkataannya ketika Maya memotong ucapannya.

"Tidak perlu melanjutkannya. Lagipula selain malam itu kau selalu menolak untuk berbagi kamar. Sekarang hubungan kita masih--"

"Kau kembali ke tempatmu!" Samuel memberikan peringatan pada pelayan itu. Saat pelayan itu pergi, Samuel membuka pintu kamarnya.

"Jika kau ingin mendiskusikannya masuk ke dalam!" perintah Samuel.

"Tidak. Jika aku masuk, apa gunanya diskusi ini?"

"Maya Lin, apa kau tidak membaca perjanjian kita dengan benar? Kau ingin membongkar pada semua orang? Apa kau memiliki uang untuk ganti rugi atas pelanggaran klausa kontrak."

"Sekarang kau menyebutkan itu. Kau juga telah membongkarnya." Seringai terukir di bibir wanita itu.

"Kau ini benar-benat ya!" Samuel langsung menggendong wanita itu. Tangannya menahan kaki dan juga bahunya. Tindakan yang tiba-tiba ini mengejutkan M
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 1 1 Bukankah Mama Membenciku?

    "Lakukan saja seperti yang kau katakan itu!" ucap Samuel dengan santai. "Samuel, kau benar-benar! Apa kau membawaku hanya untuk menjadi pelampiasan putramu itu? Sudahlah, tidak ada gunanya aku berdebat denganmu." Maya langsung bangun, dia mengambil pakaian dari almari. "Jika itu adalah Mathilda, apa kau akan membiarkan anak itu berbuat semaunya padanya?" "Kenapa kau begitu sering menyebut tentang Mathilda? Apa kau ingin membuatku teringat dengan mantan istriku yang telah pergi?" Samuel mengucapkan dengan nada dingin. "Aku hanya ingin tahu. Apa perlakuanmu dengan Mathilda akan sama dengan yang kau lakukan padaku?" "Maya Lin, kenapa kau harus menanyakan sesuatu yang sudah kalas jawabannya? Kau itu tidak--""Sudah aku duga. Bagaimanapun, semua tidak akan berubah, kau akan tetep memperlakukan aku-yang kau benci, dengan perilaku yang lebih buruk dari wanita yang kau cintai." Maya dengan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi tanpa mendengar apa yang coba dikatakan oleh Samuel. *** "Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 12 Aku Benar-Benar Mencintaimu

    "Ternyata anak kecil ini cukup peka ya," ucap Maya. Dirinya sedikit tidak menyangka bahwa anak laki-laki bernama Stelio akan menanyakan ini padanya. Maya membuka mulutnya. Sayang sekali bibirnya seolah terkunci untuk menyatakan sesuatu yang telah dia pendam. "Kenapa aku tidak bisa mengatakan bahwa aku begitu membencinya?"ucapnya pada diri sendiri. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dia tidak tahu kenapa tidak ingin anak ini sedih hanya karena perkataan kasar yang mungkin akan menyakiti hati anak ini. "Bukankah kau yang membenciku sehingga tidak ingin melihatku sedikitpun? Kau bahkan tidak membukakan pintu dan membiarkanku berdiri begitu lama." Pintu tiba-tiba saja terbuka, seorang anak laki-laki langsung memeluk kaki Maya Lin. "Mama, aku tidak membencimu. Justru aku benar-benar mencintaimu. Tolong jangan benci aku!" Stelio menatap Maya dengan mata berkaca-kaca. "Aku sangat merindukanmu dan selalu ingin bersama denganmu. Biasanya aku hanya bisa melihat fotomu yang di s

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 13 Kau Masih Belum Puas

    "Perjalanan kita akan ditunda!" Samuel tiba-tiba saja membuka pintu kamar Stelio. "Aku sudah mendengar semuanya. Kau harus menemani Stelio seharian penuh. "Maya menoleh ke arah Samuel. Dia dapat menebak pria ini akan mengawasinya, tetapi dia merasa kesal melihat Samuel yang tiba-tiba masuk dan memberikan keputusan. "Kau tidak bisa membatalkan agenda tiba-tiba. Apa kau masih bertujuan untuk memperbesar skandalku?" Maya langsung berdiri. "Maya Lin! Kau telah bersikap kasar pada Stelio. Anggap saja ini sebagai caramu membayar hutang atas tindakanmu yang tidak baik itu!""Papa, tidak perlu untuk memaksa mama," ucap Stelio. "Aku tidak ingin mama merasa tidak bahagia karena hal ini.""Kau dengar itu? Anak ini bahkan tidak keberatan." Maya menatap lurus pada Samuel. Samuel melangkahkan kaki lalu melangkah mendekati ke arah Stelio dan Maya berada. Dia menekuk kakinya untuk berhadapan langsung pada Stelio. Dia menepuk kepala Stelio dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. "Anak yang baik."

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 14 Apa Kau Ingin Aku Berdandan Seperti Dia juga?

    "Ini hanya sebuah foto dan kau terlihat sehancur ini. Anak di foto itu juga tidak akan peduli denganmu, Sedangkan Stelio begitu peduli padanya, tapi kau justru mematahkan hati dengan bersikap dingin dan membentaknya," cibir Samuel. "Apa ini bentuk pembalasan dendam? Samuel, anak di foto ini juga adalah anakmu, kenapa kau hanya peduli dengan satu anak? Selain itu kau berjanji padaku untuk mengakui anak ini juga dan menerimanya, tapi apa yang kau lakukan sekarang? Kau melanggar semua janjimu padaku karena anak itu." Maya berteriak kesal. Dia menatap Samuel dengan penuh kebencianmu. "Maya Lin, kau sendiri yang melanggarnya aturan. Aku hanya menunda melakukannya bukan aku tidak akan melakukannya. Tentang anak itu, aku berjanji akan mengakuinya di depan publik, tapi aku tidak berniat untuk menerimanya selain demi formalitas," ucap Samuel menjelaskan. "Kalau begitu aku akan melakukan hal yang sama. Aku akan baik pada putramu hanya demi formalitas, jadi kita impas." Samuel menghela nafas

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 15 Keluarga yang Harmonis

    "Apa kita harus menggunakan pakaian seperti ini? Bukankah terlalu mencolok?" Maya merasa tidak nyaman menggunakan warna pakaian yang senada dengan Stelio. "Stelio pernah mengatakan padaku untuk menggunakan pakaian warna senada saat pergi ke luar. Aku pikir itu bukan ide yang buruk karena kita bisa menunjukkan betapa harmonisnya kita," ucap Samuel. "Harmonis kau bilang?" Maya memberikan senyuman seolah-olah mengejek apa yang dikatakan oleh pria ini. Mereka bahkan baru saja bertengkar, Sekarang Samuel justru mengatakan menunjukkan keluarga yang harmonis? "Bagian mana yang kau sebut harmonis? Menggunakan pakaian yang sama tidak cukup untuk menutupi apa yang akan terjadi pada kita," cibir Maya. "Maya Lin, apa kau tidak bisa tenang dan tidak banyak berkomentar?""Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Tuan kecil Stelio melihat mamanya yang lagi-lagi tidak bahagia. "Mama, apa mama tidak suka memakai pakaian mirip? Aku akan mengganti pakaianku." Pria kecil itu mengucapkan dengan ekspresi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 16 Apa Kau Perlu Membahas Ini Lagi

    Maya menggunakan celah untuk melepaskan diri dari cengkeraman Samuel lalu memeluk pria yang baru saja memanggilnya itu. "Aku senang melihatmu lagi. Kau semakin tampan ya. " Samuel dan Stelio menatap pria asing itu dengan tajam. Samuel tidak bisa mengendalikan diri dan Memisahkan kedua orang itu dengan paksa. "Istri, ada banyak orang di sini. Kenapa kau justru memeluk pria yang tidak di kenal ini. Kau berani selingkuh tepat di depan mataku?" "Kalak ipar, jangan salah paham. Aku dan kak Maya sudah seperti saudara." "Saudara? Ada banyak perselingkuhan yang terjadi dari hubungan yang mengaku sebagai saudara," ucap Samuel dengan cibiran sarkasnya. "Samuel, apa kau pikir semua pria sama sepertimu yang memiliki pikiran tidak murni?" ucap Maya menyindir. "Paman, apa kau adalah saudara mama?" Stelio mendekat. Pria itu memandang anak kecil yang menatapnya. "Kak Maya, apa dia anak yang muncul di pencarian teratas? Ternyata anak ini memang mirip denganmu ya. Aku tidak tahu kalau kau punya a

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 17 Sayang, Kau Tidak Perlu Cemas Lagi

    "Stelio tidak mudah dekat dengan siapapun, tapi kenapa--" "Kau lihat sendiri kan, anak itu akan melupakanmu setelah bersama dengan Allen. Dia pintar untuk mengambil hati seseorang." Maya mengejek Samuel yang harus menyaksikan keakraban Stelio dan Allen. "Kau pasti menyesal telah meniggalkan anak itu dan memilih untuk mengikuti aku. " "Tidak. aku tidak menyesalinya. Aju masih berjaga saja, kau menggunakan pintu lain untuk keluar dan melarikan diri. Jika aku melepaskanmu maka aku sudah kehilanganmu dan Stelio juga tidak akan menunjukkan senyuman cerah itu lagi jika kau pergi." "Dia tersenyum cerah pasti karena membicarakan sesuatu yang menyenangkan dengan Allen, tidak ada hubungannya denganku. Aku hanyalah orang asing yang terpaksa untuk bertindak sebagai ibunya." "Maya, itu mungkin dalam pikiranmu. Stelio menganggapmu sebagai ibunya." "Mama!" Stelio tiba-tiba saja berlari ke arah Maya Lin. Dia merentangkan tangan "Mama, kau kembali. Gendong aku" Stelio menunjukkan ekspresi menggem

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    chapter 18 Melarang Berbicara dengan Orang Lain

    "Samuel, jangan membuat masalah. Apa aku bahkan tidak boleh memiliki privasi? Allen hanya ingin memberitahuku, kenapa kau justru mempermalukannya?" Maya mengomentari tindakan Samuel. "Allen, datang dan katakan padaku apa yang ingin kau katakan." "Tidak apa-apa kak Maya, lagipula ini sebenarnya bukan suatu hal rahasia. Aku ingin membantumu untuk masuk ke tim drama yang akan aku bintangi. Aku tahu ini bukan drama S ataupun S+, tapi ini cukup bagus untuk--""Maya tidak butuh bantuanmu," Samuel memotong ucapan Allen. "Aku bisa membuat Maya mendapatkan projects drama tidak hanya itu bahkan film dengan sutradara ternama dapat aku buat dia memilih Maya. Koneksi yang aku miliki jauh lebih unggul daripada kau.""Tuan Samuel Ren, kau tidak berubah sama sekali." Maya menatap Samuel. "Apa karena kau kaya jadi bisa menyombongkan diri dan memandang rendah orang lain?" "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa aku lebih bisa untuk membantumu mendapatkan drama yang bagus darpada dia." "Kak Maya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26

Bab terbaru

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status