“Drone ….? Drone siapa itu? Apakah itu Drone milik gengster kalajengking?” Ken menunjuk Drone yang mengudara ke langit dan sedang melesatkan puluhan timah panas dalam hitungan detik. Daniel menatap drone lalu menatap ke lantai bawah dari jendela kaca dan senyumnya mengembang saat ia tahu orang yang mengendalikan drone tersebut. “Ryo!! Ryo yang mengendalikan drone itu, ayo kita pergi ke atap,” jawabnya dengan penuh semangat. Daniel dan Ken kembali berlari menyusuri lorong dan menaiki tangga darurat dibantu cahaya dari senter ponsel Ken karena listrik sedang mati sehingga mereka tidak bisa menggunakan lift. Kedua pria itu berlari dan tanpa mereka sadari tangga yang mereka lewati sedang dijaga oleh anggota gengster, seorang lelaki bertubuh kekar nan besar bagai seorang pegulat dan Ken tak sengaja menubruk tubuh besar sang anggota gengster kalajengking tersebut. “Akk!! Khh … kkhh.” Leher Ken dicekik oleh tangan kekar dan besar hingga kakinya perlahan berjinjit kemudian melayang. “Fuck!
“FUCK!!” Daniel menendangi pagar pembatas gedung untuk melampiaskan amarahnya setelah melihat Angela berhasil kabur dengan menggunakan tali pengaman. “Daniel, hentikan!! Bawa Alice pergi dari sini, aku dan anak buahku yang mengurus pelacur sialan itu,” ujar Ryo sembari memegangi bahu kokoh Daniel. Ryo berbalik kemudian berlari kecil menuju ke pintu akan tetapi di sana sudah ada Mark yang tengah berdiri mematung menatap nanar sosok sang kakak yang sedang memeluk Alice dengan erat. Ryo tahu kemana tatapan Mark tertuju dan ia berjalan mendekati sepupunya kemudian melayangkan bogem mentah ke wajah sang polisi tampan. “Apa kau sudah puas, huh?! Buka matamu dan lihat kekacauan yang telah kau lakukan ini!! Kau adalah seorang polisi tapi keegoisanmu telah menewaskan beberapa orang dan membuat puluhan orang lainnya terluka,” maki Ryo dengan nada tinggi kemudian mencengkeram kerah baju seragam Mark. Mark hanya diam dan tatapan matanya tertuju ke Alice yang tengah digendong oleh Daniel. Seora
“What the fucking shit!! Aku akan membunuh paparazi dan orang yang berani menyebarkan gosip murahan ini,” umpat Daniel sambil merobek surat kabar hingga menjadi potongan-potongan kecil. Pagi-pagi sekali kediaman Myers kembali diterpa masalah dengan beredarnya berita skandal percobaan pemerkosaan yang menyeret nama besar sang CEO dan membuat gempar dunia perbisnisan di seluruh Amerika yang membuat namanya menjadi tercemar. Daniel pikir skandal pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya sudah selesai akan tetapi nyatanya skandal itu baru mencuat ke permukaan setelah kasusnya selesai, tentu hal ini membuatnya marah besar karena bisnisnya pasti juga ikut terdampak. “Aku sangat yakin kalau Helena dan pelacur sialan itu yang telah menyebarkan skandal pemerkosaan itu ke media,” timpal Ryo. “Tentu saja,” ucap Daniel. Yamaguchi dan beberapa anak buah Daniel berjalan mendekat, wajah mereka tampak kelelahan karena sejak pagi mereka memimpin ratusan orang untuk memusnahkan semua surat kabar yang m
“Steve!! Antarkan aku pergi ke kantor Daniel sekarang juga dan aku ingin rekaman CCTV yang merekam penyerangan di rumah sakit yang dilakukan oleh si pelacur murahan itu diputar di videotron yang berada di gedung Myers corp,” titah Alice sembari bangkit dari ranjang. “Apa? Nyonya Myers, badan anda masih lemah dan kesehatan anda belum sepenuhnya pulih. Tuan Myers pasti akan membunuh saya kalau saya membiarkan anda pergi ke pergi keluar dengan kondisi seperti ini,” ujar Steve. Alice duduk di tepi ranjang sembari menatap kesal kepada Steve. “Lalu, apakah aku hanya boleh duduk diam sementara suamiku sedang berjuang menyelesaikan masalahnya sendirian, iya?!” Steve menjadi serba salah dan posisinya terpojok, di satu sisi ia tidak bisa menolak keinginan Alice sedangkan di sisi lainnya ia sangat takut dengan amukan Daniel. “Tidak, bukan itu, Nyonya. Tapi ….” “Jangan mengulur waktu lagi, Steve!! Siapkan mobil dan kita berangkat 5 menit lagi,” tegas Alice yang membuat Steve tidak bisa menola
“Cepat minggir atau aku akan menuntut kalian ke pengadilan kalau sampai istriku kenapa-kenapa!!” Daniel menunjukkan kemarahannya kepada para aktivis wanita yang menghalangi jalannya. Steve dan anak buah Daniel mengawal sang CEO hingga masuk ke dalam mobil. Para demonstran juga ikut pergi setelah mobil limousin Daniel pergi meninggalkan gedung kantor, ratusan wanita berkulit putih menunjukkan ekspresi wajah kecewa karena telah tertipu oleh hasutan dua wanita yang ternyata adalah penjahat kelas kakap. Sementara itu …. “Alice!! Alice, buka matamu.” Daniel mengguncang pelan tubuh sang istri yang berada di pangkuannya, ia terlihat sangat khawatir karena istrinya tidak kunjung menyahuti panggilannya. “Apa kau tidak bisa mengemudikan mobil lebih cepat, huh?! Tambah lagi kecepatannya,” teriaknya penuh emosi. “Astaga, suaramu kencang sekali, Daniel!! Gendang telingaku rasanya mau pecah,” ucap Alice yang membuat Daniel terlonjak kaget. “Alice, kau ….?” “Aku kenapa memangnya?” Tanya Alice s
"Cepat menyingkir atau kalian semua akan kutembak!!" Daniel menodongkan pistol glocknya ke Mark dan Steve. "Tuan Daniel, jangan lakukan itu. Tuan Mark adalah adik anda," cegah Steve. "FUCK!! MINGGIR KALIAN SEMUA," teriak Daniel, ia menarik baju Mark lalu mendorong tubuh kedua anak buahnya yang kini terduduk di tanah. Mark dan kedua anak buah Daniel awalnya tidak paham dengan sikap aneh sang CEO namun mereka akhirnya paham kalau sekarang ini mereka sedang diserang oleh oleh musuh saat melihat Daniel menembaki ke arah belakang tempat mereka berdiri tadi. Ketiga pria sontak mengambil pistol yang mereka sembunyikan di belakang tubuh kemudian ikut menembaki musuh. "Siapa mereka?" Tanya Mark. "Angela dan beberapa anggota gengster kalajengking," jawab Daniel sambil berlindung di balik mobil untuk mengisi peluru pistolnya. "Shit!! Malam ini juga mereka akan mati di tanganku," ujar Mark lalu berjalan membungkuk dan mendekat ke arah musuh sambil melepaskan tembakan. "MARK, KEMBALI!!" Dani
"Babe, kau sedang melihat apa?" Tanya Daniel yang memergoki istrinys yang tengah menatap pintu gerbang dimana Mark baru saja pergi. "Aku berpapasan dengan Mark dan berbicara sebentar dengannya, ada apa ini, Daniel? Kenapa Mark datang ke sini?" Alice memberondong suaminya dengan banyak sekali pertanyaan untuk memuaskan rasa penasarannya. "Ya, aku tadi keluar sebentar untuk menemui Mark dan berbicara dengannya. Maafkan aku karena keluar tanpa memberitahumu," jawab Daniel. "It's oke," balas Alice sembari memperhatikan tubuh serta pakaian suaminya yang agak berantakan dan juga terdapat luka di beberapa bagian tubuh. "Kalian berdua bicara apa? Apa kalian bertengkar lagi? Kenapa tubuhmu terluka?" "Babe, ceritanya panjang sebaiknya kita masuk dulu ke dalam karena di luar sini dingin," ajak Daniel seraya merangkul pinggang istrinya. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Alice. "Ya, aku baik-baik saja. Jangan khawatir," jawab Daniel. Daniel dan Alice berjalan masuk ke dalam kamar. Daniel masuk
"Apa kau tahu, Andrew? Gara-gara paman, ayah dan ibu pelacurmu itu yang membuat putraku tumbuh tanpa ayah dan kau harus tahu betapa jahatnya kedua orang tuamu," ujar Helena yang terus berusaha menghancurkan mental Andrew. Helena menarik tangan Jason mendekati dirinya lalu menunjukkannya putranya kepada Andrew, perempuan bertubuh seksi itu memanfaatkan keluguan anak-anak kecil untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan ia tidak pernah perduli akan mental seorang anak yang bisa hancur karena ucapannya. Hanya ada kata balas dendam yang ada di dalam otak Helena saat ini, hasratnya untuk menghancurkan rumah tangga Daniel dan Alice semakin menggebu-gebu setelah semua kekalahan yang dideritanya sehingga ia berani menempuh cara kotor seperti ini untuk memuluskan aksi balas dendamnya. "Tidak!! Bibi bohong," sanggah Andrew. "Aku tidak pernah berbohong, Honey. Kalau kau tidak percaya coba saja cari buktinya di ruang kerja ayahmu dan setelah kau melihat semua bukti yang disimpan oleh ayahmu
"Mark!! Mark!! Bagaimana ini?!" Pekik Mia setelah melihat ada yang tidak beres dengan barang bawaannya.Mark yang baru masuk ke kamar mandi langsung berlarian mendekati Mia dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam lumayan ketat hingga junior gagahnya terlihat menyembuk dan membuat Mia berteriak semakin histeris."Mia!! Ada apa?" Tanya Mark kebingungan."Bajuu ... bajumu mana? Kenapa kau telanjang?" Ujar Mia dengan tubuh gemetaran.Mark tersenyum lalu ia menangkup pipi Mia dengan kedua tangannya yang ia tekan dengan lembut sehingga pipi istrinya terlihat sedikit menggembung. "Buka matamu dan lihat aku," titahnya."Tidak mau, kau sedang telanjang dan aku tidak mau melihatmu," tolak Mia sambil menggeleng cepat."Kita sudah menikah, Mia. Lalu apa yang kau takutkan?" Ucap Mark. "Sekarang cepat buka matamu," titahnya kemudian yang lagi-lagi langsung ditolak oleh istrinya."Aku belum pernah melihat pria telanjang sebelumnya," ucap Mia yang sudah hampir menangis."Oke, maafkan
"Jane hamil? Tapi ... bukankah program bayi tabung kami gagal?" Tanya Ryo kepada sang dokter dengan ekspresi wajah pasrah."Tidak, tuan Myers. Sekarang istri anda sedang hamil dan siapa yang mengatakan program bayi tabung anda gagal, Tuan?" Jawab sang dokter."Ryo!! Akhirnya kau akan memiliki anak sendiri," ujar Daniel sambil memeluk erat sepupunya yang masih tertegun tidak percaya dengan ucapan sang dokter."Tapi, Daniel. Aku masih belum percaya, tolong cubit aku dan katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Ryo.Alice berjalan mendekati Ryo dan tanpa basa-basi ia langsung mencubit pinggang Ryo bahkan sampai memelintirnya ke samping. "Bagaimana? Apakah rasanya sakit?" Tanyanya gemas."Aaaakkkkkkkkhhh, Alice!! Sakit," pekik Ryo kencang."Itu berarti kau tidak sedang bermimpi, bodoh!! Kau akan menjadi seorang ayah," ujar Alice."Dan aku akan menjadi seorang paman," timpal Daniel berseru senang."GOD!!" Ryo memeluk Daniel lalu ia bergegas duduk di tepi ranjang memeluk Jane erat sam
"Menikah? Jadi, kau benar-benar akan menikahi Mia?" Tanya Daniel memastikan."Ya, aku akan menikah dengan Mia dan aku membutuhkan berkat dari keluargaku," jawab Mark. "Aku tahu Mia bukan dari keluarga kaya dan tidak sesuai dengan harapan kak Daniel tapi ... aku mencintainya dan aku ingin menghabiskan hidupku bersama dengan Mia," lanjutnya."Dasar anak bodoh!! Memangnya sejak kapan aku mempermasalahkan tentang status Mia, asalkan kau bahagia maka itu sudah lebih dari cukup," ucap Daniel sambil memeluk Mark."Selamat Mark," ucap Jane.Alice keluar dari kamar mandi setelah mendengar suara ribut -ribut. "Ada apa ini? Kenapa kalian berpelukan? Apakah kau naik pangkat, Mark?" Tanyanya."Bukan kenaikan pangkat, tapi ini." Daniel memberikan undangan pernikahan Mark kepada Alice sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya."Oh my God!!! Apakah ini benar? Mark akan menikah dengan Mia?" Pekik Alice sambil menatap Daniel dan Mark bergantian, ia sangat terkejut setelah membaca undan
"Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota
"YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T
"Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya
"Apa katamu? Mia pembunuh? Jangan sembarangan bicara atau aku akan membuat kakimu lumpuh selama-lamanya," ujar Daniel yang kembali menekan pisau di paha Carl hingga pemuda itu mengerang semakin kencang. "Mia, apa kau mengenal pria berengsek ini?" Tanyanya kepada Mia."Tidak, Tuan Myers. Saya baru sekali ini melihatnya jadi mana mungkin saya mengenalnya," jawab Mia."Fuck you," umpat Daniel penuh emosi."Akkkhh!! Bohong!! Gadis itu bohong, dia yang telah membunuh kakakku!! Dia adalah pencopet dan dia mencuri dompetku yang berisi uang untuk biaya operasi kakakku yang mengalami kecelakaan," jelas Carl.Daniel melirik Mia, dan ia melihat sang gadis menunjukkan reaksi terkejut setelah mendengar pengakuan Carl akan tetapi Daniel masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Carl."Mia, apakah yang dikatakan pria ini benar?" Tanya Daniel.Mia hanya terdiam sambil menatap nanar wajah Carl dan mengingat-ingat kembali semua nama korban yang telah ia copet. "Siapa nama panjangmu?" Tanyanya kepad
"Daniel, bisakah kau jelaskan maksud ucapan Mark barusan? Aku rasa otakku sudah sudah dipenuhi oleh bayangan Jane makanya aku jadi sulit mencerna ucapan Mark," pinta Ryo sambil menatap punggung Mark yang kian menjauh.Daniel menghela napas panjang seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Aku rasa si bodoh itu kali ini benar-benar serius dengan Mia, aku bisa melihat kesungguhannya dari pancaran mata serta caranya berbicara," ucapnya."Aahh!! Jadi begitu, sekarang aku mengerti dan hey!! Bukankah kita harus membuat pesta untuk merayakannya?" Ujar Ryo penuh semangat."Apa kau ingin kepalamu aku pukul? Kenapa kau malah memikirkan pesta sementara Mark sedang terkena masalah, daripada kau memikirkan sebuah pesta bukankah lebih baik kita kirimkan dulu beberapa pengacara untuk membela Mark," timpal Daniel."Oke, sorry. Aku akan menghubungi pengacara sekarang juga untuk membantu Mark," ucap Ryo sambil mengotak-atik ponselnya untuk mencari kontak pengacaranya.Daniel berjalan mas
Nasib sial kini menimpa Mia yang baru sehari bekerja di perusahaan Myers, ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak hingga ia terpaksa pulang larut malam dan bus yang terakhir sudah lewat sehingga gadis cantik bertubuh langsing itu terpaksa pulang dengan jalan berjalan kaki menuju ke apartemen MYS yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan Myers.Mia tersesat, ia melewati jalan berbahaya dan rawan kejahatan. Langkah kaki Mia terhenti dan ia langsung berbalik arah saat melihat beberapa anggota gengster yang sedang minum-minum di jalan. Kesialan Mia dimulai saat anggota gengster itu melihatnya dan kini sedang mengejar sang gadis."Apa yang kalian inginkan? A ... aku tidak punya uang jadi tolong jangan ganggu aku," ucap gadis cantik bermata biru tersebut."Tidak ada uang tidak masalah, karena kami hanya butuh tubuhmu untuk menghangatkan tubuh kami dari dinginnya angin malam," ucap salah satu pria."Jangan mendekat!! Tolong, biarkan aku pergi dan aku janji tidak akan melaporkan