Beranda / Romansa / Skandal Panas Sekretaris Seksi / Ikatan Batin Regan dan Olivia

Share

Ikatan Batin Regan dan Olivia

Penulis: Author Receh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 08:51:18

Arjun duduk di samping ranjang rumah sakit, jemarinya menggenggam erat tangan Olivia yang terbaring lemah. Wajahnya tampak pucat, pandangannya terpaku pada wajah istrinya yang masih terpejam. Napasnya terasa berat, seolah beban di dadanya tak kunjung reda.

"Olivia..." bisik Arjun pelan, suaranya serak menahan emosi. Ia meremas tangan itu lebih lembut, seakan berharap Olivia bisa merasakan sentuhannya. "Bangunlah, sayang. Jangan diam seperti ini... Aku ada di sini."

Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara mesin monitor detak jantung yang berdetak pelan. Arjun mengusap wajahnya dengan tangan yang bebas, frustrasi. "Kenapa ini harus terjadi padamu?" Suaranya lirih, hampir tak terdengar. Tatapan matanya kini berkabut, menyimpan kemarahan yang ia pendam.

Tak lama, pintu ruangan terbuka. Mama Arjun masuk bersama seorang dokter. Wanita paruh baya itu mendekat, air mata tak bisa disembunyikan dari wajahnya. "Arjun... bagaimana keadaan Olivia?" tanyanya sambil mendekati sisi ranjang.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Sadarnya Olivia

    Beberapa jam setelah Olivia sadar, kabar baik itu langsung menyebar di keluarga Arjun. Mama dan papa Arjun datang lebih dulu dengan wajah penuh kekhawatiran, namun raut lega terpancar jelas begitu melihat Olivia sudah mulai bisa berbicara meski masih lemah. Regan digendong oleh mama Arjun, bayi mungil itu tampak tenang sekarang, seakan tahu bahwa ibunya sudah kembali. “Olivia, nak…” suara lembut mama Arjun memecah keheningan. Ia mendekat sambil membawa Regan dalam gendongannya. “Syukurlah kamu sudah sadar. Kami semua khawatir sekali.” Olivia menatap mama Arjun dengan mata berkaca-kaca. “Maaf… membuat semuanya khawatir…” suaranya masih serak, namun penuh penyesalan. “Tidak apa-apa, Nak,” sahut papa Arjun dari belakang dengan suara berat. “Yang penting kamu sudah sadar. Kamu harus cepat pulih demi bayi kecil ini.” Arjun, yang sejak tadi tak lepas dari sisi tempat tidur, mengelus lembut rambut istrinya. “Regan sudah menunggu lama, Liv. Lihat dia…” ujarnya sambil menatap putra mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Tangis Bahagia

    Arjun masih setia duduk di samping tempat tidur Olivia. Di luar jendela, cahaya pagi mulai menyelinap masuk, menandakan dimulainya hari baru. Olivia masih tertidur dengan tenang, napasnya teratur, sementara Arjun tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari jemari sang istri. Setiap detik ia menghabiskan waktu memandangi wajah pucat Olivia, semakin kuat tekadnya untuk melindungi perempuan itu. Tak lama, pintu kamar terbuka perlahan. Mama Arjun muncul dengan membawa sebuah keranjang berisi makanan dan beberapa buah tangan. Di belakangnya, Papa Arjun mengikuti dengan langkah tenang. “Jun?” Mama Arjun memanggil pelan. “Kamu sudah sarapan?” Arjun menoleh, tersenyum kecil. “Belum, Ma. Saya nggak mau jauh dari Olivia.” Mama Arjun menghela napas panjang, mendekat ke sisi Arjun lalu menepuk pundaknya lembut. “Kamu juga harus jaga kesehatan. Jangan sampai sakit, nanti siapa yang jaga Olivia dan Regan?” “Aku tahu, Ma, tapi…” Arjun menggantungkan kalimatnya. Matanya kembali menatap wajah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Keberuntungan Olivia

    Keesokan harinya, Olivia sudah diperbolehkan duduk di sofa kamar rumah sakit. Tubuhnya masih lemah, tapi senyum kecil di wajahnya mulai kembali. Di meja kecil di hadapannya, ada sepiring buah segar yang sudah dikupas rapi oleh Mama Arjun. Arjun masuk ke kamar dengan membawa Regan yang terlihat ceria. Si kecil tampak menggeliat di gendongan ayahnya, matanya yang bulat menatap ke arah Olivia. “Lihat siapa yang kangen sama mamanya,” kata Arjun dengan senyum lebar, mendekatkan Regan ke Olivia. Olivia langsung mengulurkan tangan, meski perlahan. “Sini, Mama mau peluk.” Arjun duduk di samping Olivia dan menyerahkan Regan ke pangkuannya. Si kecil langsung menggeliat nyaman di dekapan Olivia. Tatapan Olivia melembut, dan air matanya hampir jatuh lagi. “Mama kangen sekali, Nak,” bisiknya sambil mencium kening Regan. “Pelan-pelan, Liv,” ujar Arjun, tangannya menahan punggung Olivia agar tidak terlalu condong. “Kamu masih perlu istirahat.” “Aku baik-baik saja, Jun. Melihat Regan su

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Incaran Elvira

    Beberapa hari kemudian, suasana di mansion Arjun perlahan kembali tenang setelah Olivia diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Arjun sangat protektif terhadap istrinya yang masih dalam masa pemulihan. Ia bahkan langsung memanggil seorang pengasuh berpengalaman untuk membantu Olivia merawat bayi mereka, Regan. "Bu Nia, saya percaya pada Anda untuk membantu Olivia," ucap Arjun tegas saat berbicara dengan pengasuh yang baru tiba di ruang keluarga. "Tugas Anda bukan hanya mengurus Regan, tetapi juga memastikan Olivia tidak terlalu lelah." Bu Nia mengangguk hormat. "Baik, Pak Arjun. Saya akan lakukan yang terbaik." Olivia yang duduk di sofa dengan Regan dalam pelukannya menghela napas panjang. "Aku masih bisa mengurusnya sendiri, Arjun. Aku hanya butuh waktu untuk pulih sepenuhnya." Arjun mendekat, menatapnya lembut sambil berlutut di hadapan istrinya. "Kamu baru saja melalui banyak hal, sayang. Biarkan aku meringankan bebanmu. Regan butuh ibunya sehat, dan aku butuh istriku kembal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Melindungi Istri dan anak

    Arjun berdiri di balkon kamarnya, matanya menatap gelapnya malam. Pikirannya dipenuhi oleh rasa cemas dan amarah. Ia tidak bisa membiarkan ancaman dari Elvira terus menghantui keluarganya. Olivia, yang sedang berada di kamar bayi bersama Regan, berjalan mendekat setelah melihat suaminya belum tidur. “Arjun,” panggil Olivia lembut sambil mendekati suaminya. “Kamu belum tidur?” Arjun menoleh, menarik Olivia ke dalam pelukannya. “Aku tidak bisa tidur. Aku memikirkan semua ini, Olivia. Ancaman dari Elvira dan bagaimana aku harus memastikan kamu dan Regan aman.” Olivia mendongak menatapnya. “Kamu tidak sendirian. Aku di sini bersamamu. Jangan bebani dirimu sendiri terlalu berat.” Arjun mengusap pipi Olivia, senyumnya tipis namun penuh rasa sayang. “Aku tidak akan tenang sampai semuanya selesai. Aku sudah memutuskan untuk bertindak lebih tegas. Aku akan menggunakan semua koneksi dan kekuatanku untuk menghentikan Elvira. Kali ini, tidak ada ruang untuk kompromi.” Olivia mengangguk,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kegilaan Elvira

    Pagi itu, Elvira duduk di dalam mobil hitam yang terparkir di dekat rumah Arjun. Matanya penuh obsesi, tangannya mencengkeram kemudi dengan erat. Ia tidak peduli lagi dengan logika atau hukum. Baginya, Olivia telah merebut semuanya—dan ia harus membalas. "Kalau aku tidak bahagia, mereka juga tidak akan bahagia," gumamnya sambil menghidupkan rokok, matanya terus menatap ke arah rumah besar itu. Ia memandangi gerbang rumah Arjun yang dijaga ketat oleh pengawal. Senyumnya melebar licik. Di dalam rumah, Olivia sedang duduk di ruang tamu bersama Regan yang bermain di pangkuannya. Arjun berdiri di belakang sofa, sesekali memandangi Olivia dengan senyuman lembut. "Regan semakin lucu saja," kata Arjun sambil menunduk mencubit pipi kecil putranya. "Aku bersyukur dia punya ibu sebaik kamu, Olivia." Olivia mengangkat wajahnya, menatap suaminya dengan tatapan lembut. "Dan aku bersyukur dia punya ayah yang selalu melindungi keluarganya seperti kamu, Arjun." Namun, kebahagiaan itu tak ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Penculikan Regan

    Malam itu, Elvira tiba di apartemennya yang mewah namun terasa kosong. Ia melempar tasnya ke sofa, menghempaskan tubuh ke kursi, dan menyalakan lampu temaram. Matanya menatap langit-langit, pikirannya penuh dengan rencana jahat. Dia mengambil ponsel dan mulai mengetik pesan. "Aku butuh bantuanmu," tulisnya dan mengirimkan pesan itu kepada seseorang yang namanya hanya ditandai dengan inisial "R." Tidak butuh waktu lama sebelum ponselnya berdering. Elvira menjawab panggilan itu dengan suara penuh kepastian. "Apa yang kau inginkan, Elvira?" suara di ujung telepon terdengar serak. "Aku ingin kau membantuku membuat Olivia dan Arjun menderita," jawabnya tanpa basa-basi. Orang di telepon tertawa kecil. "Kau benar-benar tidak bisa move on, ya? Tapi, apa untungnya untukku?" Elvira menggigit bibirnya. "Aku akan membayar mahal. Kau tahu aku tidak main-main soal ini. Aku ingin Olivia dihancurkan. Dan kalau bisa... aku ingin Regan." "Regan? Kau bicara tentang bayi mereka?" suara di t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Usaha Arjun dan Olivia

    Di mansion keluarga Arjun, suasana penuh ketegangan terasa begitu mencekam. Olivia duduk di sofa dengan wajah pucat, tak henti-hentinya menggenggam tangan Arjun seolah memohon kekuatan. Air mata terus mengalir dari matanya yang sembab, tak mampu menyembunyikan ketakutannya akan nasib Regan yang kini berada di tangan Elvira. “Arjun, kita harus menemukannya... Aku nggak bisa tenang kalau Regan belum kembali,” ucap Olivia dengan suara bergetar. Ia menatap suaminya penuh harap. Arjun menarik napas panjang, menenangkan dirinya sendiri meski rasa panik di dalam hatinya sudah mendidih. “Aku janji, Liv. Aku nggak akan berhenti sampai Regan kembali ke pelukan kita. Percayalah, aku akan melindungi kalian.” Saat itu, Papa Arjun masuk ke ruang tamu dengan wajah serius, membawa kabar dari tim yang sudah mereka sebar untuk mencari Regan. “Kita mendapat informasi. Ada yang melihat mobil Elvira keluar dari kota ini, mengarah ke jalan lintas menuju desa terpencil.” “Kalau begitu, kita harus be

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 9 Kenekatan Regan

    Regan duduk di ruang kerjanya, menatap layar ponselnya dengan ekspresi tegas. Pesan dari Nayla barusan membuat dadanya bergemuruh. "Regan, aku butuh bantuanmu." Hanya lima kata, tapi cukup untuk membuatnya mengambil keputusan besar. Ia menggenggam ponsel itu erat, lalu bersandar di kursinya, pikirannya penuh dengan berbagai kemungkinan. Ia tahu bahwa Nayla masih terikat pernikahan dengan Daren, tapi ia juga tahu satu hal—Nayla tidak bahagia. Dan ia tidak akan tinggal diam. Regan menekan tombol interkom dan memanggil asistennya. Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya masuk. "Selidiki Daren lebih dalam. Aku ingin tahu semua tentang dia, terutama kelemahannya," perintah Regan dengan nada dingin. Asistennya mengangguk. "Baik, Tuan. Saya akan segera mengurusnya." Setelah pria itu keluar, Regan mengusap wajahnya dan mengembuskan napas panjang. Ia tidak peduli dengan norma atau status sosial saat ini. Yang ia tahu, Nayla pantas mendapatkan kebahagiaan—dan kebahagiaan itu

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Bab 8 Kesombongan Darren

    Keesokan harinya, Nayla bangun dengan mata sembab. Sepanjang malam, ia tak bisa tidur memikirkan semua yang terjadi. Ancaman Daren masih terngiang-ngiang di kepalanya, membuatnya merasa semakin terperangkap. Namun, di sisi lain, ingatan tentang Regan dan bagaimana pria itu berusaha membelanya terus menghantui pikirannya. Saat ia turun ke ruang makan, Daren sudah duduk di meja dengan sikap santai seolah tidak terjadi apa-apa. Pria itu menyesap kopinya sambil menatap Nayla yang berjalan mendekat. “Kamu tidur nyenyak?” tanyanya dengan nada sinis. Nayla tidak menjawab, hanya duduk di kursinya dengan tatapan kosong. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri karena kembali ke rumah ini, ke dalam pernikahan yang membuatnya tersiksa. Daren menaruh cangkirnya dan menyandarkan tubuh ke kursi. “Aku sudah bilang, Nayla. Jangan coba-coba menentang aku. Kalau kamu nurut, kita nggak perlu ada masalah.” Nayla mengepalkan tangannya di bawah meja, berusaha menahan amarah dan ketakutan yang berkecamuk

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 7 Ancaman Darren

    Beberapa hari setelah kejadian itu, suasana di rumah orang tua Nayla kembali tenang, meskipun kecemasan masih menyelimuti hati Nayla. Ia merasa terperangkap dalam rasa takut dan kebingungannya. Namun, Regan tak pernah berhenti memberikan dukungan penuh kepadanya. Ia bahkan sering datang menjemput Nayla, memastikan dia tidak sendirian. Suatu sore, setelah makan malam, Regan duduk berhadapan dengan Nayla di ruang tamu. Wajah Nayla terlihat murung, tangannya menggenggam cangkir teh yang sudah dingin. Regan bisa merasakan betapa berat perasaan Nayla. “Nayla, aku tahu ini bukan hal yang mudah. Aku juga tahu kamu merasa terjebak di antara dua pilihan yang sulit, tapi kamu harus tahu, kamu tidak harus menghadapi ini sendirian. Aku akan selalu ada di sini untuk kamu,” kata Regan dengan penuh perhatian. Nayla mengangkat wajahnya, mata mereka saling bertemu. Ada kekuatan dan ketulusan dalam pandangan Regan yang membuat hatinya terasa lebih ringan. “Regan… aku merasa bingung. Aku tidak tahu

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 6 Ketakutan Nayla

    Setelah beberapa saat berbincang dengan Regan, Nayla memutuskan untuk pulang. Regan menawarkan diri untuk mengantar, tetapi Nayla menolak dengan halus. “Aku nggak mau kamu terlibat lebih jauh, Regan. Aku akan baik-baik saja.” “Kalau kamu butuh apa pun, jangan ragu menghubungiku,” ujar Regan dengan nada penuh perhatian. Nayla tersenyum tipis dan mengangguk sebelum melangkah keluar kafe. Namun, saat Nayla berjalan menuju mobilnya, pria yang diperintahkan Daren untuk mengawasi langsung bergerak mendekatinya. Dia menyentuh earphone kecil di telinganya, memberikan laporan singkat kepada atasannya. “Tuan, Nyonya baru saja keluar dari kafe. Haruskah saya mengambil tindakan?” “Ikuti dia, tapi jangan bertindak gegabah,” jawab Daren tegas. “Aku ingin tahu ke mana dia pergi. Jangan sampai kehilangan jejak.” Pria itu segera memasuki mobilnya dan mulai mengikuti Nayla dari kejauhan. Ia memastikan jaraknya cukup jauh agar tak menimbulkan kecurigaan. --- Di sisi lain, Daren terus menatap

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 5 Rencana Darren

    Keesokan harinya, setelah pertemuan panjang dengan orang tuanya, Nayla memutuskan untuk menghadapi suaminya. Dengan penuh tekad, ia kembali ke apartemen mereka. Sesampainya di sana, suasana terasa sepi. Namun, baru beberapa langkah masuk, ia dikejutkan oleh suara berat suaminya yang muncul dari ruang tengah. “Kamu dari mana saja?” tanya pria itu dengan nada tajam, tanpa menoleh. Nayla menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjawab. “Aku dari rumah orang tua. Aku butuh waktu berpikir.” Suaminya, Daren, berdiri dan berjalan mendekat. Matanya menatap tajam ke arah Nayla, penuh dengan amarah. “Berpikir apa? Tentang bagaimana kabur dari pernikahan ini, begitu?” Nayla tetap tenang, meski hatinya berdebar keras. “Aku sudah cukup lama berpikir. Dan aku sudah mengambil keputusan, Daren. Aku ingin kita bercerai.” Daren terkejut mendengar ucapan Nayla yang begitu tegas. “Apa kamu serius, Nayla? Hanya karena kamu melihat aku bersama teman wanita kemarin? Itu bukan urusa

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 4 Berbicara dengan orang tua

    Keesokan harinya, Nayla memutuskan untuk mengunjungi rumah orang tuanya. Ia merasa butuh dukungan, sekaligus ingin menjernihkan pikirannya setelah pertemuan dengan Regan semalam. Namun, tak disangka di perjalanan, ia melihat suaminya bersama seorang wanita lain di sebuah kafe. Jantung Nayla berdegup kencang, tangannya gemetar. "Jadi selama ini... dia selingkuh?" gumamnya pelan, merasa semua yang ia perjuangkan selama bertahun-tahun hancur begitu saja. Nayla segera mengambil ponselnya dan menghubungi Regan. “Regan, aku butuh bicara. Bisa ketemu sekarang?” Di sisi lain, Regan langsung merespons dengan nada khawatir. “Tentu, Nayla. Kamu di mana? Aku jemput.” Tak sampai setengah jam kemudian, Regan tiba di tempat Nayla berdiri. Melihat wajah Nayla yang pucat dan air mata yang menggenang di pelupuk matanya, Regan segera turun dan menghampirinya. “Kamu baik-baik saja?” Nayla menggeleng pelan, menahan tangis. “Aku… aku baru saja melihat suamiku bersama wanita lain. Selama ini aku ya

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 3 Bertemu Regan

    Keesokan harinya, Nayla memutuskan untuk keluar rumah sejenak. Ia butuh udara segar dan waktu untuk menenangkan pikirannya yang penuh tekanan. Tanpa tahu ke mana harus pergi, langkahnya membawanya ke sebuah taman kecil di tengah kota. Duduk di bangku kayu di bawah rindangnya pohon, ia membiarkan pikirannya melayang jauh. Sementara itu, di tempat lain, Regan sedang menikmati akhir pekannya dengan adiknya, Sean. Mereka berdua berjalan santai di area taman yang sama. Sean, dengan gaya cerianya, terus mengoceh tentang rencana bisnis mereka yang baru. Namun, perhatian Regan tertuju pada sosok wanita yang duduk di bangku tak jauh dari mereka. “Nayla?” gumam Regan perlahan, matanya memperhatikan wajah yang tampak tak asing itu. Sean berhenti berbicara, mengikuti arah pandangan kakaknya. “Kamu kenal dia?” Regan mengangguk kecil. “Dia teman lama. Aku nggak nyangka bakal ketemu dia di sini.” Sean tersenyum jahil. “Ya udah, samperin aja.” Tanpa banyak berpikir, Regan melangkah mendek

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 2 Dianggap Mandul

    Keesokan harinya, di kantor pusat perusahaan, Regan mengadakan rapat besar dengan seluruh direksi. Aula pertemuan dipenuhi para eksekutif yang duduk dengan sikap formal, menanti arahan dari sang CEO muda. Regan mengenakan setelan jas hitam elegan, wajahnya serius, tetapi penuh percaya diri. Di sampingnya, Sean duduk memperhatikan dengan saksama, belajar dari kakaknya. “Saya ingin perusahaan ini tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Kita akan memulai proyek besar untuk pembangunan fasilitas pendidikan gratis di beberapa daerah yang membutuhkan,” ujar Regan dengan tegas. Salah satu direktur mengangguk sambil mencatat. “Kami akan segera menyusun rencana detailnya, Tuan Regan.” Setelah rapat berakhir, Sean berjalan mendekati Regan dengan senyum bangga. “Kak, keren banget tadi. Aku harap nanti kalau giliranku, aku bisa sehebat kamu.” Regan menepuk bahu adiknya. “Kamu pasti bisa, Sean. Ingat, jadi pemimpin itu bukan hanya tentang k

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 1 Tugas Baru Regan

    Siang itu, di aula megah perusahaan milik keluarga Anderson, suasana penuh dengan keriuhan. Para petinggi perusahaan, rekan bisnis, dan karyawan senior berkumpul untuk menyambut momen besar. Arjun, kini dengan rambut mulai memutih, berdiri di samping Olivia yang tetap anggun seperti dulu. Keduanya tersenyum bangga ketika putra sulung mereka, Regan Anderson, melangkah maju ke podium dengan langkah mantap. “Terima kasih atas kepercayaan ini. Saya akan menjalankan amanah sebagai CEO baru dengan penuh tanggung jawab,” ujar Regan dengan suara tegas. Sorak sorai memenuhi ruangan. Sean, adiknya yang kini berusia 18 tahun, berdiri di barisan depan bersama teman-temannya. “Hebat, Kak! Jangan lupa traktir aku nanti,” ujar Sean setengah berbisik ketika Regan turun dari podium, membuat sang kakak tertawa kecil. Olivia mengusap lembut punggung Regan, bangga melihat anaknya tumbuh menjadi pria yang sukses. “Mama selalu percaya kamu bisa mencapai ini, Nak.” Arjun menepuk bahu putranya. “In

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status