Amber menggeram kesal. Ia melemparkan barang-barang yang ada di kamarnya hingga berserakan di lantai. Beberapa saat lalu ia menerima kabar dari managernya bahwa Majalah V memilih supermodel lain untuk menjadi model majalah itu. Dan yang sangat membuatnya marah adalah Majalah V mempertahankan Starlee dan menggantikannya dengan Lyssa, supermodel dari agensi lain.Kenapa harus ia yang digantikan? Kenapa bukan Starlee saja?"Starlee! Kau akan menyesal memasuki dunia modeling ini!" Amber bersuara dengan wajah yang sangat dingin.Satu bulan lalu, poster dirinya di dinding C Agensi digantikan dengan poster Starlee. Amber benar-benar merasa sangat terhina. Seorang model yang bahkan belum setahun berada di dunia modeling telah menjadi icon untuk C agensi. Sedangkan dirinya, ia butuh 5 tahun untuk menjadi icon C agensi. Itupun setelah ia berhasil menyingkirkan Starlee.Bukan hanya itu yang membuatnya semakin benci pada Starlee. Tidak hanya Shopia yang menjadikan Starlee model utama di peragaan
Senyum licik terlihat di wajah Starlee. Ia tengah memandangi ponselnya. Di dalam sana terdapat Amber yang sedang berpesta dengan beberapa orang lainnya. Bukan pesta biasa, tapi pesta narkoba dan pesta sex.Starlee cukup mengenal gaya hidup Amber. Sahabat pengkhianatnya tidak jauh berbeda dari dirinya, penggila pesta dan suka bergonta-ganti pria. Namun, Starlee hanya sebatas bersenang-senang saja tanpa melakukan hubungan badan, berbeda dengan Amber yang melakukan seks bebas.Selama ini Amber selalu jauh dari gosip karena wanita itu selalu bermain aman. Ia mengadakan pesta di kediamannya. Siapapun yang ia undang tidak diperbolehkan membawa ponsel atau benda apapun yang bisa mengabadikan momen pestanya.Dan tamu-tamu yang Amber undang pun sama dengan Amber. Mereka mencari aman karena tidak ingin nama baik mereka hancur. Rata-rata yang datang ke pesta Amber adalah mereka yang berasal dari kalangan pengusaha kaya raya, selebriti papan atas, dan kaum elite lainnya.Amber menjunjung tinggi h
Seharian Starlee tidak bertemu Arshaka. Pria itu memberinya kabar bahwa ia akan sibuk dari pagi sampai malam. Starlee memakluminya karena Arshaka adalah pria yang memiliki jadwal kerja yang padat serta tumpukan berkas yang harus diurus.Usai bekerja hingga jam 7 malam, Starlee mengistirahatkan tubuhnya. Ia kini sedang duduk di sofa sembari membaca artikel yang memuat tentang Amber.Amber menjadi topik paling teratas saat ini. Komentar-komentar buruk memenuhi web resmi C agensi tentang Amber.Starlee meletakan Ipad-nya setelah membaca beberapa artikel. Ia yakin saat ini Amber pasti sedang sangat murka. Nama baik wanita itu hancur hanya dalam sekejap saja.Setelah ini Amber pasti akan mengambil langkah memberikan pernyataan permintaan maaf. Ia pasti akan mengatakan bahwa apa yang terjadi karena pengaruh narkoba yang ia konsumsi.Hal seperti itu sudah sering terjadi. Starlee tidak akan melakukan apapun untuk itu. Yang terpenting bagainya ia sudah menghancurkan karir Amber.Suasana hati S
Reporter tak berhenti membidikan kamera ke arah Amber yang saat ini hendak dibawa ke mobil untuk pergi ke pusat rehabilistasi.Beberapa reporter bertanya pada Amber tanpa henti, tapi tidak satu patah kata pun yang keluar dari mulut Amber. Wanita itu hanya menundukan kepalanya dan pergi ke mobil dengan para polisi yang melindunginya dari kerumunan reporter.Amber yang mengenakan masker penutup wajah menyembunyikan kemarahannya dibalik masker itu. Saat ini ia ingin sekali berteriak pada reporter yang merongrongnya dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya geram.Sampai di dalam mobil, Amber melepaskan maskernya. "Reporter-reporter sialan!" makinya kesal.Mobil yang membawa Amber melaju dengan pelan menembus para reporter yang kini menghadang mobil itu.Wajah Amber terlihat begitu menyeramkan. Ia diliputi kemarahan yang ingin membuatnya membunuh orang yang sudah membuatnya berada dalam situasi ini. Karir yang ia bangun dengan susah payah kini hancur berantakan. Jika ia hanya tersandung
Jam tiga dini hari, Anton mendatangi kediaman Amber. Ia berhasil melewati para penjaga di kediaman Amber. Untuk seorang preman jalanan seperti Anton, masuk ke rumah Amber tanpa tertangkap bukanlah hal yang sulit.Anton menyelinap masuk ke kamar Amber. Ia menemukan wanita itu tengah tertidur di atas ranjang. Barang-barang berserakan di lantai kamar itu. Anton tidak mempedulikannya. Ia mengeluarkan seutas tali kemudian menjerat leher Amber dengan tali itu.Tercekik, Amber membuka matanya. Ia melihat wajah Anton dengan mata terbelalak."Ada apa, Amber? Kau terkejut melihatku masih hidup, hah!" Anton menarik tali lebih kuat membuat Amber semakin sulit bernapas.Amber berusaha keras membebaskan dirinya. Ia mencoba meraih sesuatu tapi tak ada yang bisa ia gapai."Kau pikir kau bisa hidup setelah mencoba membunuhku, hah! Kau akan mati, Amber! Kau akan mati!" Raut wajah Anton terlihat seperti kerasukan iblis. Ia begitu mengerikan.Anton dengan niat membunuh tidak menyadari bahwa kenop pintu
Pengacara yang Starlee kirim tengah mendampingi Anton. Interogasi akan dimulai sebentar lagi. Si pengacara menggunakan waktu itu untuk bicara dengan Anton."Jika kau ingin membalas dendam pada Amber kau harus membongkar kejahatannya. Kau tidak ingin hancur sendirian, bukan?""Apa maksudmu?" Anton berpura-pura tak mengerti."Aku tahu kau terlibat dalam kasus kematian supermodel Starlee Alyssandra dan Amber adalah dalang utamanya. Ungkapkan itu jika kau ingin menghancurkan Amber."Pupil mata Anton sedikit membesar. Bagaimana pengacara di depannya bisa tahu tentang kejahatan yang hanya ia dan Amber yang tahu."Siapa kau? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?""Kau tidak perlu tahu itu, Anton. Lakukan saja apa yang aku katakan. Kau tetap akan dipenjara karena kasus percobaan pembunuhan yang kau lakukam terhadap Amber, sedang wanita itu akan bebas berkeliaran di luar sana. Amber tentu tidak akan melepaskanmu, atau mungkin ia bisa membayar orang untuk menghabisimu di penjara." Pengacara itu men
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Amber telah diberitakan oleh berbagai media. Wanita itu tidak bisa mengelak karena semua bukti yang menunjukan tentang kebusukannya. Hukuman yang Amber terima adalah seumur hidupnya karena wanita itu melakukan pembunuhan berencana.Amber tidak bisa melakukan apapun untuk meringankan hukumannya karena Arshaka menekan semua pihak untuk tidak membantu Amber atau mereka semua akan menjadi musuhnya.Hukuman yang Amber terima cukup membuat Starlee puas. Yang paling penting bagi Starlee adalah semua orang tahu tentang kejahatan yang dibuat oleh Amber. Ia hanya menuntut keadilan untuk kematiannya yang tragis.Semua dendam Starlee telah terbalaskan. Kini yang tersisa hanya tentang Arshaka. Setelah ia meninggalkan Arshaka ia akan memulai hidup baru, di tempat yang baru, dengan suasana baru. Starlee akan benar-benar meninggalkan Arshaka. Seberapapun besar cintanya pada Arshaka, ia tidak akan tinggal dan terus menjadi wanita simpanan.Starlee telah melewati du
Starlee memandangi dirinya di cermin. Ia terlihat sangat elegan dengan gaun hitam yang saat ini ia kenakan. Rambutnya diikat menjadi satu. Leher putih jenjangnya terlihat sangat menggoda.Lima belas menit lagi acara pertunangan Arshaka akan diadakan. Starlee tidak akan melewatkannya meski nanti ia akan terluka. Starlee tahu maksud Arshaka mengundangnya ke acara pertunangan itu adalah untuk menyakitinya.Menarik napas dalam, Starlee membalik tubuhnya dan melangkah keluar dari kamar. Setelah malam ini ia tidak akan melihat Arshaka lagi. Ia akan menjauhi segala hal yang menyangkut tentang Arshaka. Sudah saatnya bagi Starlee untuk benar-benar menyerah terhadap Arshaka.Mobil Starlee membelah jalanan Kota B. Ia melaju dengan kecepatan sedang, semakin dekat menuju tempat pertunangan, Starlee semakin merasa tidak enak. Seperti ada jarum yang menusuk dadanya.Starlee sampai di depan pintu hotel. Ia turun dari mobilnya dan membiarkan petugas hotel mengambil alih mobilnya kemudian masuk menyu
Kaki Arshaka melangkah cepat memasuki kediamannya. Ia baru saja menerima kabar bahwa Starlee terjatuh dari tangga.Wajah Arshaka begitu cemas. Ia meninggalkan pertemuan penting bernilai jutaan dollar karena baginya Starlee jauh lebih penting."Sayang, apa yang terjadi padamu." Arshaka sudah berada di kamar mereka. Ia mendekati Starlee yang duduk di atas ranjang."Aku tidak hati-hati. Saat aku hendak menjemput Sha dan Shi, aku terjatuh dari tangga.""Di mana Kakek?" tanya Arshaka."Menjemput Sha dan Shi.""Ayo ke rumah sakit. Kau harus di periksa.""Tidak, Sayang. Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh istirahat sebentar. Obat pereda nyeri sudah cukup membantuku.""Bagaimana jika ada tulangmu yang patah? Tidak, Starlee, kita harus ke rumah sakit." Arshaka bersiap untuk menggendong Starlee."Sebentar." Starlee menahan Arshaka. Ia mengeluarkan sesuatu dan menunjukannya pada Arshaka.Arshaka tidak bisa berkata-kata. Ia h
Hari ini adalah hari ulang tahun ke-2 pernikahan Arshaka dan Starlee. Mereka berdua merayakannya dengan makan malam berdua di kapal pesiar yang Arshaka hadiahkan untuk Starlee.Kapal itu Arshaka beri nama Starlee, nama sang istri. Tidak hanya mereka saja yang ada di sana, tapi juga keluarga besar Arshaka ditambah Barbara yang ikut ke manapun Starlee pergi.Hanya saja saat ini keluarga besar Arshaka berada di lantai 3 kapal itu, sedang ia dan Starlee berada di lantai 4.Sebelum makan malam dimulai, Arshaka memainkan sebuah lagu untuk Starlee sembari bermain piano. Starlee yang duduk di depan meja bundar dengan berbagai hidangan lezat hanya memandangi suaminya dengan senyuman bahagia.Arshaka yang dahulu Starlee anggap dingin, ternyata begitu romantis dan hangat setelah menikah dengannya. Setiap hari Arshaka tidak absen dalam mengucapkan kata-kata cinta yang menyenangkan di telinga Starlee.Lagu yang Arshaka mainkan selesai. Starlee memberikan tepuk
Satu tahun kemudian...Starlee duduk di bangku santai sembari menikmati secangkir kopi. Di depannya ada Arusha dan Shashi yang tengah bermain dengan Barbara. Keberadaan Barbara benar-benar membantuk Starlee dalam merawat anak-anaknya. Ia bisa sedikit bersantai dan bisa melakukan olahraga untuk mengembalikan berat tubuhnya. Kini penampilannya sudah kembali ke sedia kala. Tidak akan ada yang menyangka bahwa ia telah melahirkan dua bayi dengan tubuhnya yang ideal itu."Hai, Starlee." Alejandro duduk di sebelah Starlee.Starlee meletakan cangkirnya. "Hai, Ale." Ia membalas sapaan Ale. "Merindukan putra-putriku atau wanita yang tengah menjaga mereka?" Starlee menggoda Ale."Menjauh dari istriku, Ale!" Suara bariton datang dari arah belakang Starlee dan Ale.Ale otomatis sedikit bergeser. Ia tahu benar sepupunya sangat protektif terhadap Starlee. Ale tidak menyalahkan Arshaka, ia juga mungkin akan seperti itu ketika Barbara menjadi miliknya.
Di dalam ruang bersalin, Arshaka terus menemani Starlee yang sudah mendekati waktu persalinan. Sudah dua jam mereka ada di ruangan itu, pembukaan Starlee hampir lengkap.Rasa sakit menyapa Starlee tiap menitnya. Wanita itu terkadang menangis karena terlalu sakit. Arshaka menjadi pucat ketika melihat istrinya seperti itu. Ia tidak tahan mendengar ringisan dan tangis Starlee.Sebelumnya Arshaka meminta Starlee untuk melahirkan secara caesar tapi Starlee tidak mau. Istrinya ingin melahirkan secara normal.Dokter masuk memeriksa pembukaan Starlee lagi. "Pembukaan sudah lengkap. " Dokter itu memberitahu setelah memeriksa Starlee.Arshaka masih setia menemani Starlee yang kini sedang mengikuti insturksi dari dokter kandungan. Ia mengejan ketika waktunya tiba, tapi percobaan pertamanya masih belum membuat anaknya lahir.Starlee mengambil napas lagi. Ia mengejan lagi, setelah itu suara tangis terdengar. Anak pertama Starlee dan Arshaka telah lahir, disusul
Kehamilan Starlee sudah memasuki bulan ke dua. Saat ini ia mengalami mual dan muntah yang cukup parah.Arshaka menjadi suami siaga yang selalu bisa Starlee andalkan. Ketika Starlee merasa mual, ia akan segera pergi ke kamar mandi dengan ditemani oleh Arshaka. Pria itu akan memijat bagian punggungnya dengan perasaan kasihan terhadap sang istri."Kau baik-baik saja, Sayang? Apa kita harus pergi ke dokter?" tanya Arshaka.Starlee mengelap bibirnya dengan tisu kemudian menggeleng. "Aku baik-baik saja. Tenang, istrimu ini wanita yang kuat." Starlee tersenyum dengan wajah yang mulai pucat.Ia sudah mengkonsumsi obat pengurang rasa mual, tapi sepertinya obat itu tidak bekerja dengan baik."Kau memuntahkan semua makanan yang baru saja kau makan. Kau yakin baik-baik saja?" Arshaka merasa tidak yakin. Ia membantu Starlee yang hendak keluar dari kamar mandi."Aku bisa makan lagi nanti." Starlee menjawab seadanya. Mengandung memang bukan hal yang mudah.
Arshaka melangkah cepat kala ia mendengar bahwa kakeknya tiba-tiba pingsan. Wajahnya terlihat kalut. Ia takut terjadi hal buruk pada kakeknya.Setelah menikah dengan Starlee, Arshaka memutuskan untuk tinggal di rumah kakeknya. Menemani pria tua itu menemani rasa sepi.Arshaka masuk ke dalam kamar kakeknya. Ia melangkah cepat menghampiri sang kakek yang saat ini sedang menutup mata."Apa yang terjadi pada Kakek?" tanya Arshaka pada Starlee yang berada di ruangan itu. Semua anggota keluarga lainnya juga ada di sana. Membuat Arshaka merasa cemas."Kakek tiba-tiba saja pingsan saat bermain catur denganku." Starlee menjawab pertanyaan Arshaka."Lalu kenapa kalian tidak membawanya ke rumah sakit?" Arshaka melihat ke sekelilingnya."Tadi dokter sudah memeriksa Kakek, dan dia mengatakan Kakek-." Wajah Starlee terlihat sangat sedih. Air matanya kini menetes.Jantung Arshaka seperti ditarik paksa dari tubuhnya. Ia memegangi tangan kakeknya. "Ka
Seperti yang Vivi katakan beberapa hari lalu. Saat ini Arshaka tidak berkedip melihat mempelai wanitanya yang berjalan ditemani oleh Andreas.Senyum tidak pernah lepas dari wajah Starlee. Ia membuat semua orang yang melihatnya merasa jatuh hati. Dan untuk Arshaka, pria itu semakin tergila-gila pada Starlee.Ia sangat beruntung memiliki Starlee di dalam hidupnya. Tuhan benar-benar baik terhadapnya.Andreas mengantar Starlee sampai di depan Arshaka. Pria tua yang merasa tak kalah bahagia dari Arshaka dan Starlee itu meyerahkan tangan Starlee kepada Arshaka."Kau lebih dari sekedar indah, Sayangku." Arshaka menatap Starlee penuh cinta.Ikrar janji suci pernikahan Arshaka dan Starlee selesai dilaksanakan. Keduanya kini sah menjadi suami istri. Arshaka sepenuhnya menjadi milik Starlee. Begitu juga sebaliknya.Selama acara berlangsung, Arshaka tidak berhenti melihat wajah Starlee. Ia terpesona pada sosok bak dewi di sebelahnya.Acara pernik
Arshaka menemani Starlee berbelanja. Ia ditemani Nicole kini menunggu dengan tenang sembari melihat majalah. Sedang Nicole hanya berdiri di sebelah Arshaka.Setiap Starlee keluar dari ruang ganti, Arshaka selalu menggelengkan kepalanya karena Starlee memilih dress terbuka. Seperti saat ini. Starlee mengenakan dress dengan bagian paha yang singkat. Ia mendekat ke arah Starlee, mendorong wanita itu kembali masuk ke ruang ganti.Kemudian Starlee memakai pakaian lain. Arshaka lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Bagian dada yang terlalu terbuka.Pada akhirnya Starlee menyerah dan kesal karena Arshaka selalu menolak pilihannya. Harusnya tadi ia mengajak Vivi saja. Arshaka tidak mengerti fashion, jadi seleranya payah.Melihat wajah kesal Starlee. Arshaka berdiri, ia memilihkan beberapa pakaian yang tidak terbuka dan ia rasa cocok dengan Starlee."Aku tidak suka melihat kau memakai pakaian terbuka. Hanya aku yang boleh melihat tubuhmu." Arshaka menyerahkan
"Tunggu sebentar. Aku mau menerima panggilan." Arshaka melepaskan genggaman tangannya dari Starlee. Pria itu melangkah sedikit menjauh dari keramaian di acara pesta, tapi dari jaraknya ia masih melihat Starlee yang kini berdiri sendirian.Arshaka menyadari banyak mata tertuju pada Starlee, tapi ia cukup yakin tidak akan ada yang berani mengusik wanitanya jika tidak mau berurusan dengannya.Berita tentang pertunangannya dengan sang supermodel yang kini sudah menjadi ranking 3 model dengan bayaran termahal itu sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia.Banyak pria dan wanita patah hati karena pertunangan itu. Arshaka dan Starlee adalah dua orang yang digilai banyak orang.Seperti yang Arshaka katakan, hampir seluruh orang di dalam ruangan pesta itu hanya berani memandangi Starlee tanpa berani mendekati wanita berbalut gaun biru tua itu.Namun, beberapa saat kemudian seorang pria berwajah latin mendekati Starlee."Boleh aku temani?" Pria itu bert