Apa yang Starlee curigai memang benar. Amber yang sudah menangkap Anton. Wanita itu bahkan tidak menunggu lama. Ia langsung menyuruh orangnya untuk membunuh Anton.
Orang-orang Amber melakukan tugas mereka. Setelah menusukan pisau ke perut Anton tiga kali, mereka membuang Anton ke jurang.
Amber tak akan membahayakan dirinya dengan terus membiarkan Anton hidup. Pria itu ancaman baginya. Bukan tidak mungkin Anton akan buka mulut demi mendapatkan uang yang lebih banyak lagi.
Menyingkirkan kerikil yang akan menghalangi jalannya adalah hal yang mudah bagi Amber. Ia tak peduli berapa banyak nyawa yang harus ia lenyapkan. Yang terpenting baginya hanyalah puncak popularitas sudah ia genggam.
Saat ini ia perlu menyingkirkan satu orang lagi. Florence Starlee. Model pemula yang sekarang sudah jadi model kelas satu hanya dalam beberapa bulan saja.
Amber bukan tidak percaya diri. Ia yakin bahwa dirinya lebih segalanya dari Starlee, tapi ia hanya tidak senang jik
Senyum terpasang di wajah Starlee, ketika tamu undangannya menyapa ia dan Asher selaku pemilik acara. Malam ini adalah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Asher, seperti yang Starlee katakan ia mengosongkan jadwalnya untuk malam ini.Ia mengenakan gaun mewah berwarna biru tua bermodel A-line. Starlee terlihat semakin bersinar dengan warna-warna gelap. Riasan wajahnya menonjolkan bagian mata dan bibirnya. Malam ini Starlee merebut perhatian seluruh pengunjung yang datang.Mereka semua tidak menduga bahwa istri dari CEO perusahaan itu adalah Florence Starlee, model pendatang baru yang tengah naik daun. Mereka sepakat berpikir bahwa Asher sengaja menyembunyikan kecantikan istrinya selama ini. Well, tentu saja akan merepotkan memiliki istri yang cantik.Hal ini mematahkan rumor yang mengatakan bahwa hubungan Asher dan istrinya sangat buruk. Ada juga yang mengatakan bahwa istri Asher adalah wanita buruk rupa, itulah kenapa pria itu tidak pernah membawa istrinya ke
Pesta yang Asher susun dengan rapi berakhir berantakan. Ia dipermalukan di acaranya sendiri. Tak bisa menahan emosinya, Asher membalikan sebuah meja karena terlalu marah."Olivia sialan!" maki Asher berang. Tak ada orang lain yang Asher pikirkan selain Olivia yang berani merusak pestanya.Olivia memiliki alasan yang kuat untuk mempermalukannya. Wanita itu sangat tidak terima ia memutuskan hubungan mereka.Apa yang sudah terjadi hari ini bukan hanya menghancurkan nama baiknya, tapi juga memperburuk hubungannya dengan Starlee. Ia tidak menyangka bahwa Olivia akan memilih momen penting ini untuk menghancurkannya.Olivia benar-benar tidak takut mati."Kaivan!" Asher berteriak memanggil asistennya.Pria dengan setelan serba hitam mendekat pada Asher."Temukan jalang Olivia. Habisi wanita sialan itu!" titah Asher tanpa belas kasihan. Ia tidak melihat ke belakang bahwa sebelumnya mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai."Baik, Tuan." Kaivan menundukan kepalanya sopan lalu undur
Satu per satu pembalasan yang Starlee inginkan telah terlaksana. Olivia telah tewas bunuh diri. Namun, Starlee yakin Asher yang berada di balik kematian Olivia. Dengan watak Olivia yang Starlee ketahui dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya, wanita itu tidak akan menyerah dengan mudah. Jadi, satu-satunya alasan kematian dari Olivia adalah pembunuhan yang disamarkan dalam kasus bunuh diri. Asher jauh lebih dari kata mampu untuk melakukannya.Dan saat ini Starlee baru saja selesai menghadiri rapat dewan perusahaan yang diadakan untuk mencopot posisi Asher. Saat ini wajah Asher terlihat begitu tidak terima. Ia menolak dengan keras, tapi sayangnya keputusan tidak bisa diganggu gugat. Starlee selaku pemegang saham terbanyak menunjuk wakil CEO untuk menggantikan Asher.Dia adalah Sankara Milley, pria berusia 28 tahun yang merupakan lulusan terbaik dari kampus terbaik di negeri ini. Pria itu telah menjadi wakil CEO selama 4 tahun ini dengan mengandalkan kerja kerasnya sendiri. Starlee memilih
Tatapan penuh kemarahan diarahkan Stancy pada Starlee. Saat ini wanita itu tengah mendatangi kediaman Starlee. Ia mengamuk seperti orang gila, berteriak memaki Starlee yang hanya memasang wajah tenang."Lepaskan aku! Aku akan membunuh jalang sialan itu!" Stancy memberontak dari dua penjaga kediaman Starlee yang baru saja dipekerjakan oleh Arshaka untuk menjaga Starlee. Arshaka tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa Starlee lagi.Starlee tersenyum geli. "Berhenti marah-marah, Stancy. Lebih baik saat ini kau kumpulkan semua uangmu untuk menyewa pengacara untuk Asher.""Kau memang iblis, Starlee! Kau sudah menghancurkan putraku, dan sekarang kau mengirimnya ke penjara! Bebaskan dia sekarang juga atau aku akan membunuhmu!" raung Stancy."Lakukan saja jika kau bisa. Maka setelah itu kau akan menyusul Asher.""Kau!" geram Stancy. "Kau memang wanita pembawa sial! Kau tidak punya hati sama sekali! Harusnya sejak awal aku tidak merestui kau menikah dengan putraku!"Ucapan Stancy membuat Starl
Fashion Show yang akan oleh Shopia hanya tersisa beberapa hari lagi. Selama waktu persiapan peragaan busana itu Starlee datang ke rumah mode Shopia beberapa kali untuk mencoba beberapa pakaian. Seolah Shopia memang membayangkan Starlee saat membuat gaun malam itu, tak ada modifikasi ukuran ketika Starlee mencobanya. Semua terlihat pas.Shopia merasa begitu senang karena ia tidak salah memilih model utama untuk pakaiannya. Ketika Starlee hanya mencoba pakaian itu saja Starlee begitu cocok memakainya. Pakaian yang ia buat menjadi sangat hidup. Seolah Starlee dan rancangannya ditakdirkan untuk bertemu satu sama lain.Saat ini Shopia tengah melihat Starlee mencoba gaun yang akan dipakai Starlee ketika waktu penutupan peragaan busana, dengan kata lain gaun berwarna hijau tua yang dipadu dengan warna merah maroon itu adalah gaun andalan Shopia. Gaun itu terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Butuh waktu dua bulan untuk proses pengerjaan gaun yang dibuat mendetail itu. Shopia mencurahkan sel
Mata Starlee terbuka, ia memiringkan wajahnya dan menemukan Arshaka tengah terlelap dengan wajah sangat damai.Kapan Arshaka datang ke sini? Starlee mengerutkan keningnya. Ia ingat semalam ia tidur sendirian.Pelukan di perut Starlee semakin erat. Arshaka menempel pada tubuh wanitanya itu. "Tidurlah lagi, Starlee.""Sejak kapan kau di sini?""Dua jam lalu.""Kau sangat berbakat jadi penguntit, Arshaka."Arshaka menghirup aroma rambut Starlee. "Jika kau lupa, aku memiliki kunci rumahmu.""Ah, betul. Kau membuatnya tanpa izin dariku. Well, anggap saja rumahmu sendiri," cibir Starlee.Arshaka menghisap leher Starlee kemudian berkata, "Aku akan melakukannya."Starlee mencubiti pinggang Arshaka gemas. "Kau sangat tidak tahu malu, ya.""Kau yang membuatku begitu.""Dan sekarang kau menyalahkanku.""Ya. Ini semua salahmu. Salahmu karena sudah membuatku sangat menginginkanmu." Arshaka kini berada di atas tubuh Starlee. Pria itu menatap Starlee dengan tatapan yang dalam.Starlee mengelus wajah
Terhitung sudah empat hari Starlee mengikuti Arshaka ke Jerman. Selama Arshaka sibuk bekerja untuk proyek terbaru pria itu, Starlee menghabiskan waktunya mendatangi tempat-tempat wisata di sana.Seperti saat ini, wanita itu tengah berada di taman wisata pusat Kota Berlin. Ia melangkah sendirian menyusuri taman yang pengunjungnya cukup ramai. Ia bisa melihat anak-anak kecil berlarian bersama orangtuanya. Taman asri itu memang cocok untuk dihabiskan bersama keluarga.Ada juga pasangan kekasih yang sedang berkencan. Sesekali Starlee mengamati sekelilingnya, merasa sedikit iri karena ia tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti itu.Ayah dan ibunya sudah tiada. Sedang berjalan dengan Arshaka di tempat ramai seperti ini mungkin tidak akan pernah terjadi.Starlee berhenti melangkah. Bibirnya tersenyum kala ia melihat ada tumbuhan bunga kesukaannya di sana. Langkahnya kini menuju ke bunga itu. Ia berjongkok kemudian memegangi tangkai bunga berduri yang mungkin akan menyakitinya.Dengan senyum
Setelah kembali dari Jerman, pagi ini Starlee memutuskan untuk pergi menemui Asher. Saat ini wanita itu tengah menunggu di ruang besuk para tahanan."Apa maumu!" Asher menatap Starlee tajam. Ia kira yang mengunjunginya adalah Angelica, jika ia tahu yang mengunjunginya adalah Starlee maka ia tak akan mau menemui wanita yang sudah menghancurkan seluruh hidupnya.Starlee tersenyum dingin. "Hanya ingin melihat kehancuranmu secara langsung!""Jalang sialan!" geram Asher. Ia ingin sekali menghabisi Starlee, tapi ia terhalang dengan dinding kaca yang membatasi mereka.Ia melihat borgol yang membelenggu tangan Asher. "Kau memang pantas berada di tempat ini, Asher.""Aku akan membunuhmu, Starlee!"Starlee terkekeh geli. "Lakukan saja jika kau bisa." Ia menantang Asher. "Namun, aku harus memberitahumu bahwa kau harus berurusan dengan Arshaka. Aku yakin dia tidak akan membiarkanmu menyentuhku sedikitpun."Asher semakin mengamuk. Ia ingin sekali mencekik Starlee sekarang. Starlee telah mengkhiana