Sore hari, Starlee sampai ke kediamannya. Ia melangkah masuk dengan membawa koper kecil yang berisi barang-barangnya.Sampai di ruang tengah, ia melihat Asher duduk di sofa dengan wajah dingin. Starlee melangkah dengan santai melewati Asher."Dari mana kau, Starlee?" tanya Asher dingin.Starlee berhenti tepat disebelah sofa yang Asher duduki. "Roma." Ia menjawab jujur."Kenapa kau tidak memberitahuku terlebih dahulu?""Aku rasa dahulu kau juga tidak pernah memberitahuku jika kau ingin pergi."Asher bangkit dari tempat duduknya. Ia berdiri berhadapan dengan Starlee. "Jadi saat ini kau sedang membalasku?!" Selama di rumah sakit Asher banyak berpikir. Ia yakin Starlee pasti memiliki dendam padanya, dan wanita itu sedang membalasnya.Starlee memiringkan wajahnya lalu tersenyum kecil. "Kenapa aku harus repot melakukannya?""Berhenti bersikap kekanakan, Starlee. Jika saat ini kau mencoba untuk membuatku menyesal telah menyia-nyiakanm
Dengan bantuan make up, lebam di wajah Starlee tertutupi. Kini ia berada di gedung majalah Amor, membicarakan kontrak dengan kepala editor yang memilih Starlee sebagai sampul majalah untuk edisi selanjutnya.Penandatanganan kontrak berjalan dengan hangat dan santai. Pemotretan akan diambil satu minggu lagi. Tidak hanya menjadi sampul majalah, Starlee akan mengisi dua lembar untuk bagian dalam majalah itu.Kali ini ia akan menggunakan pakaian yang dibuat oleh seorang designer ternama. Kontrak Starlee kali ini bukan hanya akan melebarkan namanya, jika ia bisa menarik perhatian sang designer maka bukan tidak mungkin ia akan jadi salah satu model di salah satu fashion show designer tersebut.Jalan bagi Starlee semakin terbuka lebar. Ia bisa mencapai puncak dalam beberapa waktu lagi. Dan ketika ia berada di puncak barulah ia bisa berhadapan langsung dengan Amber. Starlee akan menunggu dengan sabar. Waktu itu pasti akan segera tiba.Selama ia di Roma, Vivi mend
Satu minggu sudah Starlee berada di Kota A, hari ini hari terakhir ia menjalani pemotretan di sana. Semuanya berjalan dengan lancar, seperti biasa ia menuai pujian.Kali ini Starlee bekerja sama dengan tiga model wanita kelas satu. Mereka memakai masing-masing tiga pakaian.Usai dari pemotretan Starlee kembali ke hotel. Ia membaringkan tubuhnya yang cukup terasa lelah."Starlee, aku ingin membeli cemilan di luar. Kau mau sesuatu?" tanya Vivi yang tidur sekamar dengan Starlee.Starlee menggelengkan kepalanya. "Tidak, terima kasih, Vivi.""Baiklah, kalau begitu aku pergi."Starlee hanya membalas dengan dehaman. Wanita itu kemudian menutup matanya sejenak. Beberapa saat kemudian ia mendengar suara pintu terbuka. Sepertinya Vivi melupakan sesuatu, atau mungkin Vivi tidak jadi membeli cemilan."Kenapa tidak mengaktifkan ponselmu, Starlee?" suara itu membuat Starlee yang tidur tertelungkup membalik tubuhnya.Senyum tipis menyapa Star
Malam terakhir di Kota A, Starlee habiskan dengan pergi ke club malam bersama tiga rekannya, Shirley, Amanda dan Kaia. Sementara Vivi, wanita itu memilih untuk berada di hotel saja.Mereka berempat berkumpul di satu meja. Berdiri di sana menikmati minuman mereka sembari melihat orang-orang yang berdansa di lantai dansa."Kau mau turun, Starlee?" tanya Amanda, si pemilik rambut kemerahan yang terlihat manis.Starlee menggelengkan kepalanya. "Aku di sini saja.""Baiklah, kalau begitu kami turun." Amanda dan kedua rekannya melangkah ke lantai dansa dengan wajah ceria.Starlee tersenyum kecil melihat tiga rekannya yang telah bekerjasama dengannya selama satu minggu. Starlee hanya berteman sekedarnya saja. Ia tak mau lagi terlalu dekat dengan orang lain. Apa yang Amber lakukan padanya membuat ia belajar banyak hal, termasuk untuk tidak mempercayai siapapun. Orang yang tersenyum di depanmu tidak berarti orang itu baik padamu. Terkadang manusia memiliki l
Majalah Sexiest edisi terbaru telah terbit. Popularitas Starlee semakin meningkat pesat. Pengikut akun sosial medianya bertambah ratusan ribu.Web resmi C Agensi semakin ramai dikunjungi oleh peselancar dunia maya hanya untuk mendapatkan informasi tentang Starlee. Berbagai pujian meluncur untuk Starlee.Ia bahkan menjadi model nomor satu yang dicari di C Agensi. Hanya dalam beberapa bulan Starlee telah mengalahkan popularitas model kelas satu. Bahkan saat ini ia sudah tidak lagi berada di model kelas tiga melainkan di kelas satu.Permintaan bekerjasama membanjirinya. Ia bahkan mendapatkan tawaran untuk bintang iklan televisi. Serta Starlee juga diundang oleh seorang designer ternama untuk menjadi salah satu model di peragaan busananya. Karir Starlee semakin cemerlang, bahkan tanpa ia menjadi model seorang Ellias.Beberapa hari lalu Starlee sempat berpikir untuk memanfaatkan Ellias demi membuat resah Amber. Namun, ia membatalkannya. Starlee tidak bisa beke
Apa yang Starlee curigai memang benar. Amber yang sudah menangkap Anton. Wanita itu bahkan tidak menunggu lama. Ia langsung menyuruh orangnya untuk membunuh Anton.Orang-orang Amber melakukan tugas mereka. Setelah menusukan pisau ke perut Anton tiga kali, mereka membuang Anton ke jurang.Amber tak akan membahayakan dirinya dengan terus membiarkan Anton hidup. Pria itu ancaman baginya. Bukan tidak mungkin Anton akan buka mulut demi mendapatkan uang yang lebih banyak lagi.Menyingkirkan kerikil yang akan menghalangi jalannya adalah hal yang mudah bagi Amber. Ia tak peduli berapa banyak nyawa yang harus ia lenyapkan. Yang terpenting baginya hanyalah puncak popularitas sudah ia genggam.Saat ini ia perlu menyingkirkan satu orang lagi. Florence Starlee. Model pemula yang sekarang sudah jadi model kelas satu hanya dalam beberapa bulan saja.Amber bukan tidak percaya diri. Ia yakin bahwa dirinya lebih segalanya dari Starlee, tapi ia hanya tidak senang jik
Senyum terpasang di wajah Starlee, ketika tamu undangannya menyapa ia dan Asher selaku pemilik acara. Malam ini adalah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Asher, seperti yang Starlee katakan ia mengosongkan jadwalnya untuk malam ini.Ia mengenakan gaun mewah berwarna biru tua bermodel A-line. Starlee terlihat semakin bersinar dengan warna-warna gelap. Riasan wajahnya menonjolkan bagian mata dan bibirnya. Malam ini Starlee merebut perhatian seluruh pengunjung yang datang.Mereka semua tidak menduga bahwa istri dari CEO perusahaan itu adalah Florence Starlee, model pendatang baru yang tengah naik daun. Mereka sepakat berpikir bahwa Asher sengaja menyembunyikan kecantikan istrinya selama ini. Well, tentu saja akan merepotkan memiliki istri yang cantik.Hal ini mematahkan rumor yang mengatakan bahwa hubungan Asher dan istrinya sangat buruk. Ada juga yang mengatakan bahwa istri Asher adalah wanita buruk rupa, itulah kenapa pria itu tidak pernah membawa istrinya ke
Pesta yang Asher susun dengan rapi berakhir berantakan. Ia dipermalukan di acaranya sendiri. Tak bisa menahan emosinya, Asher membalikan sebuah meja karena terlalu marah."Olivia sialan!" maki Asher berang. Tak ada orang lain yang Asher pikirkan selain Olivia yang berani merusak pestanya.Olivia memiliki alasan yang kuat untuk mempermalukannya. Wanita itu sangat tidak terima ia memutuskan hubungan mereka.Apa yang sudah terjadi hari ini bukan hanya menghancurkan nama baiknya, tapi juga memperburuk hubungannya dengan Starlee. Ia tidak menyangka bahwa Olivia akan memilih momen penting ini untuk menghancurkannya.Olivia benar-benar tidak takut mati."Kaivan!" Asher berteriak memanggil asistennya.Pria dengan setelan serba hitam mendekat pada Asher."Temukan jalang Olivia. Habisi wanita sialan itu!" titah Asher tanpa belas kasihan. Ia tidak melihat ke belakang bahwa sebelumnya mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai."Baik, Tuan." Kaivan menundukan kepalanya sopan lalu undur