Share

Skandal Cinta Surrogate Mother
Skandal Cinta Surrogate Mother
Penulis: Adny Ummi

Bab 1 : Pikiran Gila

Penulis: Adny Ummi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Dasar perempuan miskin! Pasti kamu ingin pansos ke kita, kan?"

"Cih! Anak yatim piatu aja belagu! Katanya punya kakak di panti yang diadopsi keluarga kaya? Mana dia? Pasti dia malu sama lo, Nabila makanya dia gak pernah ke sini!"

#####

Nabila menghela napas sembari mengemas barang-barangnya saat ini.

Ia sudah memutuskan menerima tawaran Hana, kakak di panti asuhannya dulu, yang kebetulan tak lama ini dia temui.

Hana tampak berbeda jauh dari yang ia ingat. Perempuan itu terlihat glamour dan kaya. Tadinya, mereka tidak saling mengenal, sampai Hana melihat dari kejauhan tanda lahir di pergelangan tangan bagian dalam Nabila ketika ia singgah di sebuah kafe di mana gadis manis berkerudung itu bekerja sebagai pelayan.Hana cukup beruntung diadopsi oleh keluarga yang baik. Semenjak mengangkat Hana sebagai anak, keluarga itu seakan mendapat curahan berkah. Keran-keran rezeki di kehidupan mereka terbuka lebar. Hana semakin disayang. Berbeda dengan Nabila. Ia justru mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh keluarga angkatnya.

Karena itulah Nabila selalu merasa menjadi orang yang terbuang. Di mana saja dia berada, orang-orang tidak ada yang tulus menyayanginya.

"Stop, Nabila! Gila lu, ya! Bisa-bisanya, lu terima tawaran surrogate mother? Astaga! Itu enggak boleeh, Nabilaaa!"

Nabila terdiam mendengar ucapan teman yang baru dikenalnya tiga bulan lalu.

Mungkin, Metta pikir Nabila bercanda kala mengatakan ada yang menawarinya sebagai surrogate mother di Amerika beberapa hari lalu. Padahal, Nabila bahkan sudah melakukan berbagai tes kesehatan sebagai persyaratan itu.

"Gue butuh duit. Lagipula, gue capek dihina orang terus!" tegas Nabila sembari mengemaskan pakaiannya, memasukkan helai demi helai ke dalam koper. Besok gadis manis berkerudung itu harus berangkat ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Akhirnya Metta pun terdiam melihat Nabila sibuk berkemas.

Tampak jelas, teman Nabila itu khawatir bagaimana dirinya ke depan harus membayar kamar kost itu sendiri. Padahal, selama ini ia patungan dengan Nabila untuk memangkas biaya hidup.

Nabila menyadari kekhawatiran itu dan terdiam sejenak. Perlahan, ia mengeluarkan segepok uang tunai sejumlah lima juta rupiah di atas tempat tidur. "Ini sedikit bayaran gue. Lumayan buat lu bayar kost beberapa bulan ke depan sekaligus buat nyokap lu!"

Metta sontak membulatkan bola matanya. Ia tidak pernah memegang uang sebanyak itu selama ini. "I–ini buat gue, Nab?" tanyanya terbata sembari meraih gepokan lembaran merah dari sana dengan tatapan seakan tidak percaya.

"Yup!" seru Nabila seraya meletakkan koper yang sudah selesai di-ritsleting itu di pinggir tembok ruangan.

Metta seakan tak sanggup berkata-kata lagi karena dirinya memang sedang butuh uang saat ini. Hanya saja dia tetap khawatir dengan Nabila. "Pokoknya, jaga diri baik-baik."

***

"Oke, Nabila. Ini suamiku, Zack Robinson." Veronica memperkenalkan sang suami kepada Nabila.

Nabila tersenyum canggung sambil mengangguk di hadapan Zack. 'Ganteng juga nih, om-om bule,' pujinya di dalam hati.

Ya, Zack sudah berusia 37 tahun saat ini. Akan tetapi, wajahnya memang tampan, dilengkapi dengan postur tubuh yang atletis karena rajin melakukan gym setiap akhir pekan. Sementara Nabila, ia masih cukup muda, yakni 21 tahun. Walau masih lugu, tetapi tentu saja ia bisa membedakan mana pria tampan dengan yang tidak.

Pria bule itu mengangguk kecil tanda menyapa. Ia sudah diberitahu oleh sang istri kalau calon istri siri-nya ini tidak mau menyambut jabatan tangan pria asing.

Nabila memang baru belajar sedikit-sedikit ilmu agama dari Metta, sahabat barunya. Ia beberapa kali diajak ke pengajian bersama seorang ustadzah beberapa waktu lalu. Ya, istilahnya, ia baru berhijrah.

"Sebenarnya ini ide dari Veronica. Aku masih bisa bersabar ... memang kami belum mempunyai anak sampai sekarang, tetapi aku tidak begitu mempermasalahkan ...."

"Babe! Ayolaaah, kita sudah pernah membahasnya dan kamu sudah setuju. Jangan mulai lagi ...." Veronica protes kepada suaminya.

Zack pun mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. "Oke ... oke. Cuma aku rasa tidak perlu menikah. Dia cuma surrogate mother!"

"A–aku yang meminta syarat itu." Nabila menyela pembicaraan.

Zack menoleh ke arah Nabila. Sebelumnya Veronica tidak menjelaskan secara detil kepadanya. Lelaki itu menatap ke arah Nabila dengan sorot tanda tanya.

"Ya. Aku yang meminta itu. Anda tahu, sebenarnya hal ini jelas terlarang di agama kita. Mmm ... Anda sudah muslim, 'kan?" Nabila memastikan. Dia teringat kalau Zack sudah mualaf.

"Ya. Apa bedanya? Anak ini juga anak kami, bukan anak ...." Zack mau menyebut 'kita', tetapi tidak enak hati.

"Ya, aku tahu ... cuma karena benih kalian berada di rahimku. Jadinya otomatis bayi itu juga tumbuh dari darah dan dagingku," ujar Nabila walau jantungnya berdegup kencang, hal seperti ini baru pertama kali ia alami, "hanya secara agama. Aku tak akan menuntut hak lain, kecuali dari apa yang kalian janjikan. Itu saja."

Nabila juga berpikir, ia mau bebas bergerak di rumah kedua suami-istri itu tanpa khawatir ribet jika mesti menggunakan kerudung setiap harinya.

"Sudahlah, Zack. Aku sudah menjelaskannya kepadamu berulang kali!" potong Veronica lagi.

"Babe ...." Zack menatap pelas ke arah sang istri.

Nabila hanya diam melihat ke arah kedua orang suami-istri di depannya. Sorot mata Zack terlihat jelas, kalau ia begitu mencintai sang istri.

"Kau sudah setuju, ingat?" Veronica menatap tajam ke arah suaminya.

"Fine! What ever you want!" Zack mengempaskan bokongnya di atas sofa sembari mengembuskan napas bosan.

Tak lama, prosesi akad nikah pun digelar.

Tidak ada pesta sama sekali. Nabila seorang yatim-piatu. Walau tidak begitu pasti. Intinya dia tidak tahu di mana kedua orang tuanya. Ia dibuang di depan sebuah panti asuhan. Jadi, masalah perwalian diwakilkan oleh wali hakim yang dicari oleh asisten Zack.

Setelah itu, beberapa hari kemudian dilakukan proses inseminasi buatan. Mereka pun disuruh untuk menunggu beberapa waktu lagi. Tidak butuh banyak masalah, karena tubuh Nabila memang sudah siap. Ia masih muda dan sehat. Ia pun dinyatakan hamil dan inseminasi dinyatakan berhasil.

Betapa bahagia Veronica dan Zack mendengar hal itu.

"Terima kasih, Nab ...." Dengan tatapan penuh haru Veronica memeluk gadis manis itu.

Nabila tersenyum menyambut pelukan wanita yang berstatus sebagai kakak madunya itu.

Setelah Veronica melepas pelukannya, tiba-tiba Zack menghampiri dan langsung mencium pipi gadis itu sembari memeluknya. "Thank you, Nabila."

Nabila terkejut. Ini pertama kali Zack menyentuhnya. Zack tersenyum ke arahnya setelah merenggangkan pelukan, menatap dengan sorot penuh suka cita.

Gadis tersebut mengangguk dan mengalihkan pandangan dengan wajah yang tiba-tiba terasa menghangat. Rasa malu membuat wajahnya memerah.

Bukan tanpa alasan Veronica mencari surrogate mother jauh-jauh dari Indonesia, negeri asalnya. Hal itu karena ia khawatir jika darah ibu pengganti mempengaruhi rupa sang anak. Ia mau kelak anaknya akan benar-benar tampak natural sebagai hasil blasteran. Bukan asli bule. Apakah itu berpengaruh atau tidak, dirinya saja tidak begitu yakin.

Yang jelas, Nabila adalah rekomendasi dari Hana, sahabat Veronica. Jadi, ia yakin Nabila tidak akan mengancam posisinya.

"Pokoknya, kami jamin kamu tak akan kekurangan apa pun selama di sini."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Queen vaseema
Yuhuu Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 2 : Percikan Rasa

    Untungnya, Nabila berhasil memenuhi ekspetasi keduanya.Hari ini, Veronica dan Zack hendak merayakan kehamilan yang sudah satu dekade sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga mereka. Orang tua Veronica dari Indonesia pun datang. Mereka semua merasa bahagia, setelah sepuluh tahun sang putri menikah, akhirnya kabar gembira itu pun datang.Veronica pernah hamil, walau hanya sekali. Namun, di usia kandungan baru menginjak dua setengah bulan, ia mengalami keguguran. Setelah itu, kehamilan tidak pernah lagi menyapanya."Selamat ya, Sayang ...," ucap Jennifer Robinson, ibu mertua Veronica yang baru saja sampai. Ia seorang diri. Kebetulan, suaminya yang juga ayah Zack sudah meninggal dunia karena terserang stroke."Terima kasih, Mom," jawab Veronica dengan senyuman merekah.Dari arah dapur, Nabila hanya tersenyum miris ketika melihat Jennifer dan Yasmin—ibu dari Veronica—mengelus perut Veronica. Ya, mereka semua tidak tahu kalau yang sebenarnya hamil adalah dirinya. Zack dan Veronica tidak mence

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 3 : Berdua di Rumah

    Ia menyukai Zack! Ya, selama ini ia sering memimpikan pria dewasa nan rupawan itu. Walaupun usia mereka terpaut cukup jauh. Entah mengapa diam-diam perasaan itu semakin besar dan seakan menenggelamkan Nabila semakin dalam di lubang tanpa dasar berupa rasa yang ya ... itulah yang bernama cinta.Terkadang Nabila merasa bersalah, mengapa harus memiliki rasa itu kepada Zack. Sedangkan ia menyadari bahwa keberadaannya di sana mungkin sebenarnya tidak diharapkan. Jika tidak karena keduanya membutuhkan keturunan, maka ia tidak mungkin berada di sana. Ia hanya sekadar dianggap sebagai pabrik anak.Walaupun memang tidak ada perjanjian apa pun itu, dirinya sempat berpikir, bisa jadi ia akan dijadikan seperti baby sitter saja setelah ini. Karena tidak ada perjanjian yang mengharuskan ia pergi setelah anak itu lahir. Dan ... itu bukan menjadi masalah baginya. Ia sudah merasa betah bersama keluarga itu dan yang paling penting, ia tidak merasa kekurangan lagi seperti dulu di Indonesia. Dan ia tidak

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 4 : Kedekatan

    "Kamu pernah punya kekasih? Atau saat ini ada hubungan dengan seorang lelaki?" ulang Zack bertanya kembali.Dengan kecanggihan teknologi, walaupun Nabila tidak pernah terlihat bertemu dengan seorang pria, tentu bisa saja ia mempunyai hubungan secara online—mungkin—pikir Zack."Oh ... nggak. Aku nggak punya," jawab Nabila dengan wajah terasa menghangat. Ia mengalihkan pandangan, takut pria tampan itu menyadari rona di wajahnya. Bagaimana tidak, ia baru saja membayangkan tubuh pria di hadapannya itu tadi.Zack mencebik. "Gadis secantik kamu nggak punya kekasih?"Oh, astaga ... Nabila semakin salah tingkah mendengar pujian Zack tentang wajahnya. "Aku ... aku nggak cantik," bantahnya sambil bangkit dan berjalan menuju ke ruang tengah. Zack mengekorinya. "Siapa bilang kamu nggak cantik? Kamu cantik, Nabila," puji Zack tanpa beban.Nabila mendaratkan bokongnya ke atas sofa di depan televisi. "Menurut kamu aku cantik?" tanyanya memastikan ketika Zack ikut duduk di sebelahnya dan mengambil r

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 5 : Kejadian di Dapur

    "Kamu mau buat apa?" tanya Zack seakan tidak terjadi apa-apa. Ia melongok ke arah perlengkapan masak Nabila."Ah ... ini, aku ... mau buat sandwich," jawab Nabila semakin gugup.Zack mencebik. "Oke! Aku mau mandi dulu!" Lelaki itu pun berlalu meninggalkan ruang dapur tersebut dengan santai.Ketika bayangan pria itu sudah tidak tampak lagi, Nabila sontak menyandarkan pinggangnya ke meja dapur. Kakinya tiba-tiba saja terasa lemas bagai jelly. Ia menarik napas panjang-panjang, lantas mengembuskannya perlahan. "Ya Allah ... mengapa begini?" bisiknya pada diri sendiri.***Hari ini hari senin. Tampak Zack merapikan diri di hadapan sebuah cermin besar di ruang tengah. Rutinitas bekerja di kantor kembali menghampiri.Nabila berada di meja dapur. Ia tengah sibuk berkutat dengan tepung dan telur. Ia berniat membuat roti panggang untuk camilan. Beberapa hari ini dirinya sering merasa lapar. Tidak seperti beberapa bulan yang lalu, justru makanan banyak ditolaknya karena tidak berselera, hanya me

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 6 : Gelagat Aneh

    "Lu mau pinjam berapa?" tanya Nabila setelah beberapa detik terdiam. Sudah ia duga, Metta sedang ada masalah."Mmm ... dua puluh juta, Nab," jawab Metta terdengar ragu-ragu."Ehmm." Nabila berdeham. Uang dua puluh juta bukan sedikit, pikirnya. "Lu ada masalah apa?" tanyanya hati-hati."Nyo–nyokap gue sakit, gula darahnya tinggi banget," ungkap sang sahabat.Nabil menyimak."Udah sepekan nyokap gue di rumah sakit, Nab. Waktu itu operasi, ada gumpalan darah kotor di pahanya. Ini alhamdulilah, kata dokter sudah baikan. Mungkin satu atau dua hari lagi udah boleh pulang. Tapi gue mesti bayar biaya rumah sakit dan obatnya, Nab," jelas Metta dengan suara bergetar seperti hendak menangis.Metta jarang meminta tolong. Justru wanita itu yang sering menolong Nabila. Selama tiga bulan lebih Nabila tinggal bersamanya di satu ruangan, ia hanya sering memikirkan uang patungan untuk membayar kamar saja. Sementara Metta, hampir setiap hari membagi makanan kepadanya. Bahkan Metta-lah yang menolongnya k

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 7 : Canggung

    Beberapa detik kemudian–"Lu gila!" Metta terdengar kesal di sana."Gue ... gue nggak bisa ngendaliin perasaan gue, Met," lirih Nabila. Wajahnya tertunduk lesu."Lu di situ cuma nolongin dan sekaligus ngambil keuntungan dari mereka! Lu sendiri yang bilang ini cuma demi uang! Lagi pula udah gue bilang, pernikahan kalian juga itu ... aaah! Dari awal gue bilang semua udah nggak benar. Tapi lu nekat!" omel Metta. Sejak awal Metta tidak pernah setuju dengan keputusan yang diambil Nabila untuk menjadi seorang ibu pengganti. Karena jelas melanggar ketentuan agama. Kemudian walaupun mendengar Nabila menikah, ia sama sekali tidak mendukung hal itu. Namun, Nabila tetap tidak mau mendengarkan. Ia bersikukuh ingin mengubah nasib, katanya."Lu kok, malah marah-marah gini sih, Mett, sama gue?" Nabila menyatukan alisnya, entah mengapa ia menjadi kesal sebab diomeli oleh Metta. Apa gadis itu lupa, dengan uang itu juga ia bisa membayar biaya rumah sakit ibunya."Gue ngekhawatirin lu, Nab. Elu di neger

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 8 : Dilema

    "Tuan Andrew ...?" lirih Nabila pada diri sendiri. Ia terdiam, napasnya seakan tersekat melihat keakraban ... oh, tidak! Itu bukan keakraban biasa, melainkan suatu kemesraan!Veronica tampak refleks mendorong tubuh Andrew. Ia lalu berlari menuju ponsel yang mana panggilan video masih terhubung dengan Nabila. "Nanti lagi, Nabila!" Veronica memutus sambungan video call-nya.Nabila masih tergamang dengan apa yang ia saksikan barusan. 'Kak Ve .... Apa mungkin dia ...?' Wanita muda itu mengernyitkan dahi. Netranya masih menatap lekat ke arah layar ponsel di hadapannya yang lamban menggelap. Pikirannya menerka kalau ada hubungan terlarang antara Veronica dengan Andrew. Ya, tidak salah lagi. Ketika di butik beberapa waktu lalu, ia juga pernah memergoki Veronica dengan pria itu dalam posisi yang sangat dekat.Waktu itu Andrew merangkul pinggang Veronica hingga tubuh mereka kian rapat tanpa jarak. Kakak madunya tersebut juga terlihat kaget, ketika tiba-tiba Nabila masuk ke dalam ruangannya sa

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 9 : Menanti Kepulangan Veronica

    Selama ini Nabila tidak pernah menyentuhnya secara langsung seperti ini, sebab biasanya dirinyalah yang duluan memulai. Namun, ia berusaha bersikap normal dan hanya bisa terdiam tanpa menolak apa yang dilakukan Nabila terhadapnya."Kamu kelihatan capek banget hari ini," ujar Nabila sambil terus memijat pria itu."Ah, iya. Beberapa hari ini di perusahaan sedang banyak proyek yang mesti aku kerjakan." Zack tersenyum kaku. Beberapa hari ini Zack memang berusaha menghindar dari Nabila sejak sikap aneh wanita muda itu muncul ketika ia membantu membersihkan matanya dari tumpahan tepung di dapur hari itu.Nabila mengitari sofa, kemudian mendaratkan bokongnya tepat di sebelah Zack. Namun, tiba-tiba pria itu bangkit. "Aku mau mandi dulu. Setelah itu mau tidur," ucapnya seraya hendak melangkah pergi menuju ke kamarnya. Zack sengaja ingin menghindar dari Nabila."Tunggu!" Nabila meraih pergelangan tangan pria di hadapannya.Zack menoleh ke arah wanita manis yang mengenakan piyama satin berwarna

Bab terbaru

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 115 : Melahirkan Anak Kedua

    Nabila melirik sebentar ke arah Zack. Ia sama sekali tidak mau menyahuti. Wanita muda itu lalu menoleh ke arah Hana dan mengulurkan tangan sembari meringis kesakitan."Kamu nggak apa-apa, Nabila?" tanya Hana cemas seraya membantu memapah adiknya."Sakit, Kaak ...," rengek wanita muda itu sembari bangkit perlahan."Zayn ...." Tiba-tiba Zack tersadar akan putra kecilnya yang terlihat khawatir pada ibunya itu. Zayn menoleh ke arah ayahnya. Ia terlihat tengah mengingat-ingat. "Dad ... Daddy ...," ucapnya ketika ingatannya mulai terbuka. Zack tersenyum, kemudian memeluk putra kecilnya itu dengan perasaan membuncah dan penuh keharuan. Ia sangat merindu."Kaaak ...!" Tiba-tiba Nabila kembali merengek pada Hana.Zack menoleh ke arah Nabila dan pandangan matanya mengikuti pandangan wanita muda itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat air bercampur darah yang mengalir ke lantai."Nabila! Kita mesti ke UGD!" ujar Hana panik, "Zack, tolong panggil perawat!" suruhnya pada Zack."O–oke!" Zack den

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 114 : Max Kecelakaan di Tangerang

    "Pak, cepat ya!" seru Zack kepada supir mobil taksi yang ia tumpangi. Sungguh hatinya merasa gelisah karena sudah tiga hari ini—sejak ia sampai di LA dan bahkan sampai kembali ke Indonesia— handphone Nabila tidak bisa dihubungi. Ia yakin Nabila saat ini kembali menghindar darinya. Bahkan ia tahu dari Max, kalau wanita muda itu kini sudah tidak lagi berada di rumah mereka. "Baik, Mister. Saya usahakan!" jawab sang supir sembari memutar roda mobil, kemudian membawa kendaraan itu keluar dari area parkir airport. Arus lalulintas di jalanan terlihat ramai lancar.Tak berapa lama kemudian terdengar suara dering ponsel milik Zack. Pria itu lekas merogoh benda segi empat tersebut dari saku jaket kulitnya. Tertera nama Max di sana."Ya, Max! Aku sudah sampai di bandara Soetta dan sekarang lagi on the way pulang ke Bekasi," jelas Zack kepada sang sahabat."Oh, iya. Gimana? Nabila sudah bisa dihubungi?" tanya Max. Semenjak Zack tidak bisa menghubungi kontak sang istri, ia mengerahkan siapa saja

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 113 : Keberangkatan Mendadak

    "Gimana, sudah ada kabar?" Zack saat ini sedang dalam panggilan telepon dengan sahabatnya, Max. Tadi pria itu menghubungi Max untuk mencarikan chanel jet pribadi, agar ia bisa terbang menuju ke Amerika sesegera mungkin. Ia sangat khawatir akan kesehatan bayi kecilnya di rumah sakit."Oke, Bro. Sudah dapat, adikku selalu bisa diandalkan kalau soal ini," sahut Max dari seberang sana."Bagus. Aku sangat berterima kasih kepada kalian.""Jangan lebay!" Max mencandai Zack. "Ya sudah, kamu cepat ke bandara. Pilot sudah menuju ke sana.""Ok, Max. Thanks! Aku akan segera ke sana." Zack pun menutup teleponnya. "Gimana?" tanya Jennifer kepada putranya. Wanita tua itu jelas ingin sama-sama ikut ke Amerika."Sudah siap, Mom!" sahut Zack.Yasmin dan Surya sudah pulang ke rumahnya tadi. Mereka juga hendak bersiap-siap untuk berangkat dan melihat keadaan cucu kesayangan yang sedang sakit itu secara langsung.Zack terlihat memainkan ponselnya lagi. Ketika tersambung ...."Hallo, Pa. Jetnya sudah siap

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 112 : Membuka Semuanya

    Mendengar permintaan Nabila, Zack terpaku menatap nanar ke arah wanita muda itu. Tubuhnya terasa kaku seketika dan lidahnya pun kelu. Ia sudah mengira akan begini jadinya."Tidaaak ... tidak, Zack!" Yasmin menghambur ke arah menantunya sembari menangkupkan kedua telapak tangan di depan dada. Air matanya kini telah mengalir deras menganak sungai, "tolong kalian jangan bercerai ....""Yasmin!" Tiba-tiba terdengar selaan suara Jennifer memanggil besan wanitanya dari muka pintu.Sontak semua orang menoleh ke arah sumber suara. Zayn tidak lagi berada bersamanya karena ia telah meletakkan balita kecil yang telah tidur nyenyak tersebut di ranjang di kamarnya."Jangan pengaruhi putraku lagi. Kamu tidak lihat apa yang telah anakmu perbuat, heh?" ujar Jennifer dengan suara yang datar tetapi begitu penuh penekanan. Ia jelas marah dengan perselingkuhan Veronica.Surya hanya terdiam di sana. Ia mewajarkan jika Nabila dan Jennifer bersikap seperti itu. Apa yang dilakukan putri tunggalnya itu meman

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 111 : Meminta Ketegasan Zack

    "Di–di ... dia ...." Nabila tergagap di sana dengan wajah yang kini telah basah karena air mata. "Kamu kenapa, Nabila?" tanya Jennifer panik sembari meraih cucunya dan dengan cepat memegang bahu Nabila yang saat ini terlihat aneh. Nabila terlihat pucat dan bibirnya gemetar di sana. "I–itu ...." Dahi Jennifer berkerut kencang melihat ke arah ponsel yang dilirik oleh Nabila. Dengan cepat wanita tua itu meraih benda segi empat tersebut sambil menggoyang-goyangkan badannya berusaha menenangkan sang cucu yang merengek di gendongannya. Akhirnya Zayn tampak mulai tenang dan hendak kembali tidur di dekapan sang nenek.Nabila terduduk di ranjang Zayn dengan wajah yang masih pias. Ia tertunduk sembari menyusut kedua matanya yang basah. Wanita muda itu terlihat sangat shock.Sementara Jennifer, ia membuka ponsel Zack yang layarnya memang sudah berada di perpesanan WA. Dengan cepat ia memutar video yang ada di sana. Betapa terkejutnya Jennifer melihat apa yang ada di video tersebut. Kedua mata

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 110 : Kunjungan Surya dan Yasmin

    Hari ini Yasmin dan Surya mengunjungi rumah Zack juga Nabila. Mereka baru saja selesai makan malam bersama. Surya sudah diberitahukan oleh sang istri kalau sebenarnya Zayn bukanlah cucu mereka. Bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali.Akan tetapi, Surya memutuskan untuk bersikap bijak. Ia tidak mau mempermasalahkan hal itu. Zayn adalah putra dari Zack, menantunya. Itu cukup mengartikan kalau Zayn sama saja dengan cucunya sendiri.Setelah berkomunikasi dengan sang suami, Yasmin merasa lebih lega. Pandangan suaminya sedikit banyak ikut mempengaruhi pikirannya yang tadinya terasa kusut dan runyam. Selama ini ia tidak menyukai Nabila, karena dianggap sebagai duri dalam rumah tangga putrinya. Akan tetapi, ia tidak sanggup untuk membenci Zayn. Dirinya sudah telanjur sayang, bahkan ia merasa rindu untuk selalu bertemu balita kecil tersebut."Zayn tetaplah cucu kami," ucap Surya sembari tersenyum hangat kepada semua orang, "kami menyayangi Zayn sama seperti kepada Thomas," lanjutnya.Zack

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 109 : Thanks, Mom

    Zack pulang kerja cukup larut, pukul 22.05 WIB. Banyak hal yang mesti dia kerjakan tadi di kantor. Meskipun memang sebenarnya semua sudah selesai di pukul 20.00 tadi, tetapi pria itu memutuskan untuk lebih lama berada di tempat kerjanya. Hal itu karena ia merasa pikirannya sedang kalut dan tidak nyaman dengan keadaannya bersama sang istri keduanya saat ini.Ya, sejak Nabila marah kepadanya, pria itu selalu kepikiran. Ia khawatir kalau wanita muda itu kembali pergi darinya. Zack masuk ke dalam kamarnya. Kemudian ia membuka jas dan kemeja kerjanya, lalu meraih handuk, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah selesai mandi, pria itu keluar. Ia tertegun sebentar di ambang pintu kamar mandi, karena ternyata ada Nabila yang tengah duduk di pinggir tempat tidurnya sekarang."Mmm, Zack ... kamu mau langsung istirahat ya?" tanya Nabila tampak kikuk."Iya. Ada apa, Nabila?" tanya sang suami heran."Oh, ya udah. Aku juga mau tidur. Besok aja," ujar Nabila sembari ban

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 108 : Penjelasan Jennifer

    "Ada apa kalian ini?" tanya Jennifer ketika menyadari kalau sepasang suami-istri di hadapannya tidak saling bicara satu sama lain. Hanya Zack yang tadi ia lihat mencoba mendekati sang istri ketika Nabila menyiapkan sarapan. Namun, wanita muda itu terlihat menghindar dan tidak mau menyahuti sang suami. Itu membuat Jennifer heran.Nabila masih diam sembari mengunyah makanannya dan juga membantu Zayn makan di tempatnya. Sementara Zack hanya melirik ke arah wanita muda itu."Nabila sudah tahu soal Zayn, Mom," jawab Zack datar, tetapi hatinya diselimuti rasa bersalah."Oh, jadi kamu sudah bicara?" tanya Jennifer memastikan, "bagus kalau begitu. Bukannya Nabila memang sudah dari dulu menganggap Zayn sebagai anak sendiri?""Tapi kenapa baru memberitahuku sekarang, Mom? Aku nggak terima selama ini Zack membohongiku sampai lebih dari dua tahun," sahut Nabila tidak terima."Nabila, maafkan aku ...," ucap Zack untuk ke sekian kalinya. Nabila mendengkus tak suka. Lantas ia bangkit berdiri, lalu

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 107 : Nabila Marah

    "Itu ...? Itu apa?" tuntut Nabila dengan raut penasaran.Zack mendekat dan duduk di samping Nabila. Ia meraih telapak tangan sang istri dengan degup jantung yang tidak keruan. "Nabila, sebenarnya ...."Wanita muda di hadapan Zack itu bersiap menyimak apa yang akan di sampaikan oleh sang suami. Sentuhan dari sang suami membuat darahnya sedikit berdesir hangat karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu dan melakukan kontak fisik, tetapi dirinya berusaha mengabaikan rasa itu. Dengan melihat gelagat Zack yang mencurigakan seperti ini, Nabila merasa cemas dan muncul ketakutan tersendiri di lubuk hatinya. "Sebenarnya apa? Zack, kamu jangan buat aku khawatir!" tegas Nabila yang kini terlihat mulai kesal."Nabila, Zayn itu ... dia sebenarnya adalah anak kamu," jawab Zack dengan suara lirih, tetapi cukup jelas terdengar oleh telinga Nabila.Wanita muda di hadapan Zack mendengkus dan tertawa kecil. Ia heran dengan perkataan sang suami. "Zayn memang anakku!" serunya. Di dalam hatinya curiga ka

DMCA.com Protection Status